Home , , � Pengusaha "dadakan" Banjarmasin Berebut Beli Angkot "jar urang banjar taxi kuning"

Pengusaha "dadakan" Banjarmasin Berebut Beli Angkot "jar urang banjar taxi kuning"



example2
BANJARMASIN POST/APUNK
Puluhan angkutan kota (angkot) di Kota Banjarmasin

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Program peremajaan jenis angkutan kota (angkot atau taksi kuning) di Banjarmasin, diduga berdampak negatif. Sejumlah orang yang bukan pemilik taksi kuning, ikut berebut membeli secara kredit mobil Suzuki APV yang ditawarkan Dihubkominfo.

Berdasar penelusuran BPost, cara yang dilakukan para pengusaha dadakan itu adalah membeli taksi kuning lama yang berjenis Suzuki Carry keluaran 1988, 1983, 1996 dan 2001 yang masih beroperasi. Karena mobil keluaran lama, maka harganya menjadi murah. Selain membeli mobilnya, mereka juga membeli izin trayek taksi kuning tersebut.

Hal tersebut mereka lakukan karena syarat utama bagi pembeli APC melalui program khusus dari Dishubkominfo itu adalah pemilik taksi kuning yang memiliki izin trayek di Banjarmasin.

Mereka cukup mendaftarkan diri untuk bisa membeli taksi kuning baru berjenis APV GEPS yang harga kontannya Rp145 juta. Kabarnya, mobil itu akan dikreditkan dengan uang muka sekitar Rp20 juta. Keringanan pembayaran itulah yang diduga menjadi penyebab munculnya pengusaha dadakan taksi kuning.

Saat dikonfirmasi Ketua Federasi Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (FSPTI) Banjarmasin, Abdul 'Ebeh' Wahid mengakui kondisi tersebut. Bahkan, dia menginformasikan sudah terjualnya taksi kuning. "Sekarang harganya agak mahal tetapi banyak yang mencari," katanya.

Ebeh menilai adanya pengusaha dadakan itu merupakan hal yang wajar jika mereka membeli taksi kuning milik pengusaha yang tidak lagi mengoperasikan armadanya. Menurut dia, karena mereka juga membeli trayek taksi kuning, maka secara otomatis menjadi anggota organisasi angkutan darat (Organda). "Setiap pembeli akan langsung bergabung," tegas Ebeh.

Program peremajaan jenis kendaraan yang bertujuan menarik minat warga agar menggunakan angkutan publik --sehingga bisa mengurangi kemecetan lalu lintas-- itu diharapkan segera terealisasi.

Sejumlah pemilik taksi kuning juga menilai program itu bisa meningkatkan pendapatan mereka sekaligus menggairahkan kembali angkutan publik di Banjarmasin. Pasalnya, dari puluhan hanya lima trayek yang masih 'hidup'.

Salah seorang di antara mereka adalah H Wardikani. Dia hendak mengganti dua unit taksi kuningnya. "Uang muka sudah siap, tinggal pelaksanaannya saja kapan. Semoga segera terealisasi," katanya.

Hal serupa dikatakan Marhan. Warga Pekapuran ini juga mengaku ingin segera memiliki mobil APV. Pasalnya, dua taksi kuning yang dimilikinya, sudah tak menarik minat warga untuk menggunakannya. "Kalau pakai APV, penumpang bisa lebih banyak karena jauh lebih bagus," ucapnya.

Kemarin, rencananya dilakukan pertemuan antara Dishubkominfo dengan dealer mobil. Namun, pertemuan untuk membawa mekanisme pembelian itu urung dilakukan karena Dishuhkominfo mengikuti kegiatan lain. "Hari ini (kemarin), saya ada tugas lain," kata

Begitu pula Kasubdin Angkutan Dishubkominfo Banjarmasin, Mahmudi.

Sedangkan Sekdako Banjarmasin, H Zulfadli Gazali mengatakan program itu masih dalam proses sehingga belum bisa dipastikan realisasinya. "Semua masih dalam tahap rencana. Masih panjang prosesnya," katanya.

Tragisnya, Wali Kota Banjarmasin H Muhidin yang akan menjadi penentu keputusan, saat ditemui mengaku belum mengetahui program yang sudah menjadi pembicaraan publik itu. Saat dihubungi, dia hanya menyarankan menghubungi Dishubkominfo. (dia)

Sumber: banjarmasinpost/Banjarmasinpost.co.id - Jumat, 22 Juli 2011/red: Eka D

Tags: , ,

0 comments to "Pengusaha "dadakan" Banjarmasin Berebut Beli Angkot "jar urang banjar taxi kuning""

Leave a comment