Home � Re-post : Wali Songo (Republik Indonesia) dan 9 Wali (Republik Islam Iran) : Perang Banjar, Hari Ulang Tahun Republik Indonesia dan Peringatan Kelahiran Imam 'Ali Ridho di Banjarmasin (Islam Sunni dan Islam Syi'ah "Memang Bersaudara")

Re-post : Wali Songo (Republik Indonesia) dan 9 Wali (Republik Islam Iran) : Perang Banjar, Hari Ulang Tahun Republik Indonesia dan Peringatan Kelahiran Imam 'Ali Ridho di Banjarmasin (Islam Sunni dan Islam Syi'ah "Memang Bersaudara")



Tim Buletin MPR-Banjarmasin- Hari ini Sabtu Malam Minggu tanggal 13 Agustus 2016 sebenarnya seluruh masyarakat Kalimantan Selatan khususnya kota Banjarmasin bergembira untuk menyambut Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang akan dirayakan tanggal 17 Agustus 2016 nanti. Untuk menyambut Peringatan tersebut seluruh Kepala Daerah / Kabupaten / Kota di Kalimantan Selatan baik itu Gubernur, Walikota hingga Bupati akan mengikuti Kegiatan Teater Kolosal bertajuk "Perang Banjar" di Stadiun Lambung Mangkurat Jalan A.Yani Kilometer 5 Banjarmasin. Selain orang penting di Kalsel, di Teater Kolosal ini juga melibatkan sekitar 100 orang anggota Brimob Polda Kalsel, 100 orang anggota TNI dan 100 mahasiswa dari perguruan tinggi di Banua. Dan tentunya di Jalan-jalan, Komplek-komplek, Gang-gang atau Kampung-kampung telah dan akan diselenggarakan berabagai lomba untuk menyemarakkannya seperti Lomba Makan Kerupuk, Panjat Pinang, Lomba Lari Karung dan berabagai lomba lainnya.
Hari Jadi (Ulang Tahun / Milad / Hari Suka Cita) hingga Haul (Acara Duka Cita) kerap diselenggarakan oleh rakyat Republik Indonesia dan sudah mendarah daging atau tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari hingga menjadi tradisi dari kegiatan ke Islaman di Republik Indonesia yang mayoritas menganut Islam Sunni Syafe'i ala Indonesia bahkan kaum muslimin Indonesia selalu memperingati dan mengingat jasa-jasa Wali Songo ( ( Wali 9 : 1. Sunan Gresik / Maulana Malik Ibrahim, 2. Sunan Ampel / Raden Rahmat, 3.Sunan Derajad / Raden Qasim / Syarifudin anak Sunan Ampel, 4. Sunan Bonang / Makhdum Ibrahim anak Sunan Ampel, 5.Sunan Kalijaga / Raden Mas Said / Jaka Said murid Sunan Bonang, 6.Sunan Giri / Raden Paku / Raden 'Ainul Yaqin, 7. Sunan Kudus / Ja'far Shodiq, 8. Sunan Muria / Raden Umar Said dan 9. Sunan Gunung Jati / Syarif Hidayatullah Al Khan) yang telah menyebarkan "Islam yang Ramah-Tamah (Sopan Santun)" di bumi Indonesia dan BUKAN menyebarkan Islam yang "Marah-marah" ( Radikal / Teroris). Sehingga rakyat Indonesia yang mayoritas Islam akan selalu dan dipastikan tetap akan melakukan kegiatan Maulidan, Haulan, Ziarah Kubur, hingga Tawasullan yang bertujuan hanya kepada Allah SWT semata.
Dalam semarak kegembiraan ini Bumi Lambung Mangkurat khususnya Banjarmasin kedatangan Pelayan Makam Suci Imam 'Ali Ridha yaitu Prof.Dr. Muhammad Jawad Nejawad Yazdi dari kota Masyhad Republik Islam Iran yang negaranya mayoritas menganut Islam Syi'ah 12 Imam / Mazhab Jakfari yang juga mempercayai 9 wali dari keturunan Nabi Muhammad Saw, 'Ali bin Abi Thalib & Fatimah binti Muhammad Saw yang mempunyai anak Al Hasan dan Al Husain dan akhirnya keturunan al Husain, yaitu 1.Imam 'Ali Zainal Abidin, 2. Imam Muhammad Al Baqir, 3. Imam Ja'far Ash-Shodiq, 4.Imam Musa Al-Khazim, 5. Imam 'Ali Ridho, 6. Imam Muhammad Al Taqi Al Jawad, 7. Imam 'Ali Al-Hadi At-Taqi, 8 Imam Hasan Al-Askari dan 9. Imam Muhammad Al-Mahdi afs.
Kedatangan Pelayan Makam Suci Imam 'Ali Ridha yaitu Ayatullah  Prof.Dr. Muhammad Jawad Nejawad Yazdi serta Al Habib Sayid Mohsen Teravat dan Al Habib Sayid Abu Reza Mu'ini (Hafizul Qur'an) dari kota Masyhad Republik Islam Iran sangat disambut gembira para pencinta Keluarga Nabi Muhammad Saw baik dari kalangan Islam Sunni dan Islam Syi'ah Banjarmasin..
Bertempat di kediaman Aba Fatimah Al-Habsy acara peringatan Milad Imam 'Ali Ridho dilaksanakan pada malam Minggu tersebut yang sebelumnya diawali Qosidah atau puji-pujian kepada Rasulullah dan keluarganya dari Penabuh Tarbang Majelis Taklim Al-Mukhlisin Pimpinan Haji Udin. Selanjutnya lantunan pembacaan Al Qur'an di awali oleh Al Habib Penghafal Al Qur'an dari kota Masyhad Republik Islam Iran al Habib Sayid Mohsen Teravat yang kemudian dilanjutkan oleh Qori Cilik Muhammad Fadillah dari Banjarmasin yang membuat suasana ditempat acara bertambah khusyu.
Acara yang dinanti-nanti pun akhirnya tiba, yaitu Ceramah Agama dari Pelayan Makam Suci Imam 'Ali Ridha yaitu Ayatullah Prof.Dr. Muhammad Jawad Nejawad Yazdi yang di terjemahkan oleh Al Muqarrom Al Habib Abdullah Al-Hinduan dari Jakarta, dimana setelah menyampaikan puja-puji kepada Allah SWT dan kepada Baginda Nabi Muhammad Saww beliau mengucapkan Selamat Memperingati Hari Kelahiran Imam 'Ali Ridho as yang merupakan keturunan/ Zuriyat / cucu Rasulullah. Sungguh sangat membahagiakan bahwa rombongan pelayan makam Imam 'Ali Ridho bisa berjumpa dengan para pecinta keluarga nabi Muhammad di kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan dan menyampaikan salam dari Imam 'Ali Ridho kepada para pencinta beliau disini. Sudah diketahui bersama bahwa cucu Nabi Muhammad Imam 'Ali Ridho as sangat mencintai kaum muslimin utamanya para pengikut pecinta keluarga Nabi Muhammad Saww, beliau adalah Hamba Allah yang Penuh Kasih Sayang kepada semua ummat manusia khususnya kaum muslimin. Haram nya Imam 'Ali Ridho as adalah tempat perlindungan dan tempat orang-orang mengadukan nasibnya lewat perantara Imam yang bertujuan akhir hanya kepada Allah SWT.
Imam 'Ali Ridho as seperti seorang ayah yang menyayangi putra-putrinya, bahkan lebih dari itu. Di Al Qur'an dikatakan kaum muslimin satu sama lain bersaudara dikarenakan mempunyai satu sumber yang sama yaitu satu Bapak Baginda Nabi Muhammad Saww.
Orang mukmin apapun rasnya, warna kulitnya adalah bersaudara. Imam Ridho dapat dikatakan adalah Poros Persatuan Kaum Muslimin, Salah satu Hadis Nabi Mengatakan  Segumpal Dagingku akan terkubur di Khurasan (Republik Islam Iran), ini merupakan prediksi dari Nabi Muhammad Saww yang bersumber dari Allah SWT. Imam Ridho bisa menjadi perekat Persatuan , khususnya Persatuan Kaum Muslimin di Republik Indonesia, karena puncak seluruh tarekat / Aliran yang ada di Indonesia adalah bermuara pada Imam 'Ali Ridho as dan ini merupakan kebanggaan kaum muslimin Indonesia, mereka adalah kaum muslimin  yang mencintai Keluarga Nabi Muhammad Saww.
Akan tetapi disamping banyak kawan, kaum muslimin di Indonesia juga banyak mempunyai musuh, jadi hendaknya kaum muslimin di Indonesia harus bisa memilah mana kawan dan mana musuh.
Sebagian kaum muslimin ada yang mengkafirkan (Kelompok Takfiri /yang suka mengkafirkan orang lain diluar golongannya / Golongan Anti Maulid, Haul, Ziarah Kubur dan Tawasul) orang yang yang bertawasul, padahal mereka juga membaca Al-Qur'an. Bukankah mencintai Ahlulbait atau keluarga Nabi Muhammad Saww dijelaskan dalam Al-Qur'an, bahwa Nabi tidak meminta apapun dalam kegiatan beliau berdakwah kepada manusia selain hanya meminta kecintaan  kepada keluarga nabi Muhammad Saww, karena dengan mencintai keluarga nabi keuntungan yang didapat akan kembali kepada ummat manusia itu sendiri. Ini sama ketika seorang ayah menyuruh anaknya mencintai seseorang yang tidak lain tujuannya agar anaknya tidak tersesat atau anaknya selamat. Artinya kaum muslimin, khususnya kaum muslimin di Indonesia ketika mencintai  ahlulbait nabi dasarnya adalah Al-Qur'an yang diberitahukan Nabi Muhammad Saww atas perintah Allah SWT.
Al-Qur'an diturunkan agar Nabi Muhammad Saww dapat mengeluarkan ummat dari kegelapan menuju cahaya, caranya lewat Pribadi Agung Nabi Muhammad Saww dan Al-Qur'an, ketika kita bertobat maka Allah Maha Pengampun.
Ketika Al-Qur'an bercerita tentang kelakuan saudara-saudara Nabi Yusuf as yang menzalimi Nabi Yusuf as, mereka bertaubat dan bertawasul kepada Nabi Yaqub as agar memohonkan ampun kepada Allah SWT. Allah SWT menyatakan bahwa Allah Maha Pengampun.
Kalau kita berziarah kepada Wali Songo atau berziarah kepada Imam 'Ali Ridho maka dasarnya adalah Al-Qur'an. Nabi Yaqub as sampai menjadi buta karena beratnya berpisah dengan Nabi Yusuf as, tetapi melalui tawasul dengan baju nabi Yusuf as mata Nabi Yaqub as menjadi sembuh dengan seketika. Kita meyakini bahwa penyembuh sebenarnya adalah Allah SWT, tapi Allah menggunakan cara penyembuhannya melalui baju Nabi Yusuf as. Kita meyakini bahwa Hanya ALlah SWT Pengabul Hajat, namun ALlah menjadikan Hamba-Hamba terdekat-Nya sebagai Perantara (Tawassul).
Demikian sekelumit tulisan tentang ceramah beliau Pelayan Makam Suci Imam 'Ali Ridha yaitu Ayatullah  Prof.Dr. Muhammad Jawad Nejawad Yazdi. Selanjutnya setelah selesai ceramah dilaksanakan "Mengambil Berkah" dari Atribut yang berada di tempat makam Imam 'Ali Ridho as yang kemudian melakukan Kuis Ringan dari Rombongan Pelayan Makam Suci Imam 'Ali Ridha bersama dengan Para Pecinta Keluarga Nabi Muhammad Saww yang ada di Banjarmasin baik Islam Sunni dan Islam Syi'ah yang juga di hadiri perwakilan dari berbagai daerah seperti Banjarbaru, Martapura, Pelaihari, Batulicin, Tanah Bumbu, Marabahan, Kandangan, Barabai, Babirik, Amuntai, Nagara dan berbagai tempat lainnya. Acarapun diakhiri dengan lantunan sholawat kepada Baginda Nabi Muhammad Saww dan ucapan terimakasih dari rombongan Pelayan Makam Suci Imam 'Ali Ridha serta ucapan kebahagiaan dari jamaah sekalian. (FFM/RA/NYK/RA/R/Minggu/16.30WITA/Bjm)

 

12 Kepala Daerah Perang Banjar, Latif Jadi Komandan Tempur Belanda

BANJARMASINPOST.CO.ID - MELIBATKAN ratusan personel Brimob, TNI dan mahasiswa, pentas teater kolosal Perang Banjar dalam rangka HUT ke-66 Provinsi Kalimantan Selatan, bakal bertambah meriah dengan keterlibatan Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor dan 11 kepala daerah di Kalsel.
Sebagai salah satu kepala daerah yang mendapat peran di pentas teater kolosal Bupati Hulu Sungai Tengah (HST), H Abdul Latif mengakui sudah berlatih akting dan menghapal dialog. Tak tanggung-tangung, latihan dilakukan di Batalyon 621 Manuntung beberapa kali, di atas mobil tempur milik batalyon.
“Saya kebagian peran komandan tempur Belanda. Dialognya tidak terlalu banyak. Kalau tidak salah cuma dua bagian. Bagian naik mobil tempur dan berdansa,” kata Latif, ditemui di Kodim 1002/Barabai, Kamis (11/8).
Menurutnya, saat latihan, dia didampingi seorang seniman teater dari Banjarmasin yang ditugaskan Pemprov. “Latihan aktingnya, santai dan semampunya saja. Kalau menghapal, saya memang kesulitan. Sekarang ini saja, nama tokoh yang saya perankan lupa. Kalau lupa, improvisasi saja tidak apa-apa,” katanya sambil tertawa.
Menurut sang Sutradara, Yadi Muryadi, 11 dari 13 Wali Kota dan Bupati yang memastikan berpatisipasi di Teater Kolosal tersebut. Bahkan diperoleh informasi Bupati Banjar, KH Khalilurrahman pun ikut serta. Namun pria yang akrab disapa Guru Halil itu berlaku sebagai pembaca doa.
Mainsource : http://banjarmasin.tribunnews.com/2016/08/12/12-kepala-daerah-perang-banjar-latif-jadi-komandan-tempur-belanda

Sumber Utama : http://buletinmajelispecintarasul.blogspot.co.id/2016/08/wali-songo-republik-indonesia-dan-9.html

3 comments to "Re-post : Wali Songo (Republik Indonesia) dan 9 Wali (Republik Islam Iran) : Perang Banjar, Hari Ulang Tahun Republik Indonesia dan Peringatan Kelahiran Imam 'Ali Ridho di Banjarmasin (Islam Sunni dan Islam Syi'ah "Memang Bersaudara")"

  1. Hizbutahrir Kalimantan Selatan juga sekarang "Merajalela" , dulu mereka hanya berani menggelar pengajian dan gedung-gedung yang berafiliasi dengan wahabi salafi takfiri kerajaan arab saudi diluar kota Banjarmasin tapi sekarang mereka menyusup di masjid-masjid muhammadiyah dan NU, contoh terbaru hari Minggu tanggal 29 Agustus 2016 mereka menggelar pengajian di Masjid Muhammadiyah Masjid Hasan Majedi Kayutangi Banjarmasin... awas..!!! CUCI OTAK ala wahabi salafi takfiri pencinta kerajaan arab saudi pendukung teroris isis sang penebar kebencian sesama ummat manusia dan ummat islam... ^_^ hakun nay lo ^_^

  2. Anonymous says:

    dasar syiah

  3. Anonymous says:

    SYIAH SYIAH SYIAH SYIAH SYIAH SYIAH SYIAH SYIAH

Leave a comment