Menurut Kantor Berita ABNA, Ayatullah Muhammad Emami Kasyani, anggota Majelis Khubreghan Rahbari pada Jum'at (25/1) dalam khutbah Jum'atnya di Teheran mengucapkan selamat kepada seluruh kaum muslimin atas datangnya bulan Rabiul Awal yang dikenal sebagai bulan kelahiran Nabi Muhammad Saw dan Imam Ja'far Shadiq as.
Mengapresiasi masuknya 'Pekan Persatuan Islam' Khatib Jum'at Teheran tersebut mengatakan, "Peringatan ini adalah salah satu syiar Islam untuk menunjukkan kepada dunia bahwa umat Islam adalah umat yang mendambakan persatuan di setiap tempat dan zaman."
Ulama Iran tersebut dengan menukil Hadits dari Rasulullah Saw mengenai shalat berjama'ah mengatakan, "Rasulullah Saw menyampaikan hal penting dalam salah satu hadistnya mengenai keutamaan shalat berjama'ah bahwa sewaktu shalat jama'ah dikerjakan, semua makmum berada dibelakang imam shalat dan dengan satu suara dari imam semuanya melakukan takbiratul ihram bersama-sama secara serentak. Semuanya bersama-sama serentak setelah Imam mengumandangkan takbir Allahu Akbar sembari mengangkat tangan." Khatib Jum'at Teheran tersebut menjadikan shalat berjama'ah sebagai simbol adanya ajaran-ajaran persatuan dalam Islam yang sedemikian kental.
Pada bagian lain ceramahnya, Ayatullah Emami Kasyani menekankan bahwa tidak ada satupun asas bernegara di dunia ini yang lebih baik dari asas Negara Iran. "Negara-negara di dunia saat ini meskipun mengaku diri sebagai Negara terbaik namun tidak bisa menemukan aturan dan perundang-undangan yang lebih baik sebagaimana yang diterapkan Republik Islam Iran." Tegasnya.
Beliau melanjutkan, "Keistimewaan lain yang dimiliki rakyat Iran adalah Negara Iran tidak sedikitpun terlibat dalam kezaliman Israel dan Amerika Serikat. Kemajuan Iran, teknologi Iran, gerakan generasi mudanya kearah ilmu dan kemajuan tekhnologi adalah untuk kemajuan Iran yang tidak bisa dipungkiri semua itu disebabkan keyakinan bahwa hanya Allah yang Maha Besar, yang dengan semangat Allahu Akbar itu jalannya revolusi yang mulia bisa terjaga."
Dalam lanjutan ceramahnya beliau menyinggung keberhasilan Iran menjadi penyelenggara dan tuan rumah kegiatan-kegiatan internasional khususnya Musabaqah Tilawatil Qur'an tingkat Internasional menjadi nilai plus Iran dimata internasional. "Keberhailan Iran menghadirkan para Qari terbaik dari berbagai Negara yang berbeda adalah sesuatu yang sangat luar biasa dan harus diapresiasi positif. Lewat kegiatan seperti itu dunia dapat mengetahui bahwa Al-Qur'an adalah kitab kehidupan. Kewajiban Negara-negara muslimlah memperkenalkannya ke seluruh dunia."
Khatib Jum'at Teheran ini kemudian mengingatkan bahwa qira'at, hafalan dan tafsir Al-Qur'an harus berbarengan dengan amal yang sejalan dengan ajaran-ajaran Al-Qur'an.
Ayatullah Kashani juga menyinggung peringatan kemenangan Revolusi Islam Iran dan menekankan, "Revolusi Islam mendatangkan kemuliaan dan kemajuan di berbagai bidang bagi Iran khususnya di bidang teknologi. Adapun kebangkitan rakyat di negara-negara Arab anti-imperialisme juga bersumber dari Revolusi Islam di Iran."
Khatib shalat Jumat Tehran menjelaskan, "Pasca pemilu Revolusi Islam, Iran berubah menjadi negara pendukung umat Muslim dunia dan sekarang berbeda seperti negara-negara Arab, Republik Islam menjadi faktor muqawama melawan rezim Zionis dan imperialis."
Ayatullah Kasyani turut menyinggung Pawai Akbar 22 Bahman dalam memperingati kemenangan Revolusi Islam Iran dan menjelaskan, "22 Bahman adalah hari ketika masyarakat Iran berpartisipasi dalam pawai akbar untuk menunjukkan kekuatannya kepada dunia imperials bahwa bangsa ini senantiasa bermuqawama dan sanksi tidak akan mencegah muqawama mereka."
Berbicara tentang sanksi Barat dan munculnya masalah ekonomi di Iran, Ayatullah Kasyani mengatakan, "Solusi masalah ekonomi ini ada di tangan masyarakat Iran sendiri, dan semua pihak dapat menyelesaikan masalah ini dengan memperkokoh persatuan dan kerjasama dengan pemerintah."