Syaikh Sulaiman al-Balkhi (Ahli Sunnah) :
“Hadis imam dua belas tidak sesuai jika dimaksudkan dengan Khalifah al-Rasyidin karena jumlah mereka kurang dari 12. Dan ia juga tidak sesuai dengan khalifah-khalifah Bani Umayyah karena jumlah mereka lebih dari 12. Kesemuanya zalim kecuali Umar bin Abdul Aziz, dan mereka juga bukan dari Bani Hashim karena Nabi bersabda: Semua Pemimpin ISLAM haruslah dari Bani Hashyim. Dan ia juga tidak sesuai dengan khalifah-khalifah dari Bani ‘Abbas karena mereka lebih dari 12. Mereka juga menindas anak cucu Rasulullah dan melanggar perintah al-Qur’an. Oleh karenanya itu satu satunya cara untuk mentafsirkan hadis itu ialah menerima 12 imam dari Ahl Bait Rasulullah Saw. Karena mereka yang paling alim, paling takwa, mempunyai sifat-sifat yang paling baik, paling tinggi nasab-nya dan lebih mulia dari sisi Allah, dan ilmu-ilmu mereka diambil dari ayah ayah mereka yang berhubung langsung dengan kakek mereka Muhammad Saw.”
(Yanabi al-Mawaddah, him. -447).
(Yanabi al-Mawaddah, him. -447).
SYIAH
Saya menyimpulkan bahwa sebutan “syi’ah” adalah sebutan khas untuk “syi’ah Ali bin Abi Tholib” atau “syi’ah Dua Belas Imam”.
Dalam melihat suatu istilah, maka hendaknya kita tidak melihat dari arti leksikalnya saja. Karena ada istilah-istilah yang juga memuat makna khusus. Misalnya ijtihad, secara leksikal kata tersebut berarti “usaha keras, bersungguh-sungguh, bersusah-payah”. Namun kita tidak bisa dengan serta merta menyebut orang yang berusaha keras dengan sebutan “Mujtahid”, karena sebutan “Mujtahid” adalah istilah khas bagi mereka yang memiliki wewenang untuk melakukan istinbat hukum syar’i.
Begitu juga dengan dengan istilah “syi’ah”, secara leksikal maka itu berarti “pengikut”, sehingga pengikut Mu’awiyyah bisa disebut syi’ah Mu’awiyyah, pengikut Abubakar juga bisa disebut syi’ah Abubakar. Namun istilah “syi’ah” tersebut juga memiliki makna khas, yaitu sebutan untuk para pengikut Ali, yang tidak bisa ditempelkan begitu saja pada semua orang, sehingga pengikut selain Ali tidak bisa disebut sebagai “syi’ah”.
Kemudian saya mencoba untuk melihat referensi-referensi lain, maka saya temukan sebuah buku menarik dari Ayatullah Ibrahim Al-Musawi. Beliau mengatakan pada kitab beliau bahwa munculnya “syi’ah” yaitu pada “yaumul indzar”. Setelah turun ayat [Q.S. Asy-Syuro' 214] : “Berikanlah peringatan kepada keluarga dekatmu”, maka Rasul saww mengajak keluarga dekat beliau ke rumah pamannya, Abu Tholib as. Setelah jamuan makan selesai, lalu Rasul saww berkata :
“Adakah dari kalian yang mau mengokohkanku, maka ia akan menjadi saudaraku, pewarisku, wazirku, penerima wasiatku, dan kholifahku sepeninggalku”. Namun tidak ada yang menjawabnya kecuali Ali bin Abi Tholib. Lalu Rasul saww berkata pada mereka : “Inilah Ali saudaraku, pewarisku, penerima wasiatku, dan kholifahku sepeninggalku”.
[ Tarikh Thabari, jilid 2, hal. 319, Tarikh Ibnu Atsir, jilid 2, hal. 62, Muttaqi Al-Hindi, dalam "Kanzul Ummal", jilid 15, hal. 15, Haikal, dalam "Hayat Muhammad"]
“Adakah dari kalian yang mau mengokohkanku, maka ia akan menjadi saudaraku, pewarisku, wazirku, penerima wasiatku, dan kholifahku sepeninggalku”. Namun tidak ada yang menjawabnya kecuali Ali bin Abi Tholib. Lalu Rasul saww berkata pada mereka : “Inilah Ali saudaraku, pewarisku, penerima wasiatku, dan kholifahku sepeninggalku”.
[ Tarikh Thabari, jilid 2, hal. 319, Tarikh Ibnu Atsir, jilid 2, hal. 62, Muttaqi Al-Hindi, dalam "Kanzul Ummal", jilid 15, hal. 15, Haikal, dalam "Hayat Muhammad"]
Abu Sa’id Al-Khudri berkata :
“Rasul telah memerintahkan manusia lima hal, namun mereka hanya mengimani 4 hal dan meninggalkan 1 hal”. Ketika ia ditanya apa 4 hal tersebut, maka ia mengatakan 4 hal tersebut adalah Sholat, Zakat, Puasa Romadlon, dan Haji. Ketika ia ditanya 1 hal yang ditinggalkan mereka, maka ia menjawab : “Satu hal tersebut adalah wilayah Ali bin Abi Tholib”. Kemudian ia ditanya apakah 1 hal tersebut diwajibkan bersama 4 hal lainnya, maka ia menjawab : “Ya, satu hal tersebut diwajibkan bersama 4 hal lainnya”.
“Rasul telah memerintahkan manusia lima hal, namun mereka hanya mengimani 4 hal dan meninggalkan 1 hal”. Ketika ia ditanya apa 4 hal tersebut, maka ia mengatakan 4 hal tersebut adalah Sholat, Zakat, Puasa Romadlon, dan Haji. Ketika ia ditanya 1 hal yang ditinggalkan mereka, maka ia menjawab : “Satu hal tersebut adalah wilayah Ali bin Abi Tholib”. Kemudian ia ditanya apakah 1 hal tersebut diwajibkan bersama 4 hal lainnya, maka ia menjawab : “Ya, satu hal tersebut diwajibkan bersama 4 hal lainnya”.
Perintah untuk mentaati Imam Ali as tersebut pada akhirnya telah dikhianati oleh kebanyakan sahabat sepeninggal Rasul saww. Sehingga mereka yang memegang amanat Rasul saww menjadi para pengikut setia Ali as. Mereka inilah yang kemudian disebut sebagai syi’ah Ali, hal itu hanya untuk membedakan antara para pelaksana amanat Rasul saww dengan pengkhianat amanat Rasul saww. Oleh karena itu, Abu Dzar Al-Ghifari sering disebut dengan syi’ah Ali.
Rasul saww sendiri menggunakan istilah “syi’ah” ketika menyebut “pengikut Ali”, hal ini bisa dilihat pada hadits beliau saww.
Rasul saww bersabda :
“Cinta pada Ali menghindarkan dari neraka, Cinta pada Ali menghindarkan dari kemunafikan, syi’atu Ali (pengikut Ali) adalah orang-orang yang beruntung”.
“Cinta pada Ali menghindarkan dari neraka, Cinta pada Ali menghindarkan dari kemunafikan, syi’atu Ali (pengikut Ali) adalah orang-orang yang beruntung”.
Hadits ini juga dikeluarkan oleh Ahmad bin Hanbal, dan juga oleh Dailami sebagaimana termaktub dalam kitab “Kunuuzul Haqa’iq” (Al-Manawi).
Rasul saww juga bersabda : “Wahai Ali, engkau dan syi’ah-mu berada dalam syurga”.
[Ayatullah Sayyid Ibrahim Al-Musawi, dalam "Aqoidul Imamiyah Itsna Asyariyyah", jilid 3, hal. 107-108, 162, 167]
Sehingga jelas sekali, istilah “syi’ah” dipergunakan oleh Rasul saww untuk menyebut para pengikut Ali. Oleh karena itulah, semakin jelas terlihat bahwa “syi’ah” adalah istilah khas untuk menyebut para pengikut Ali (syi’ah Ali).
Ali adalah hujjah Allah, Kholifah Rasul saww, penerus misi Rasul saww, sehingga apa yang telah menjadi ketetapan Allah dan Rasul-Nya, maka itu berarti ketetapan Ali as juga.
Kita semua tahu bahwa Rasul saww memerintahkan kita untuk mentaati para Imam Ahlul Bait as atau yang dikenal dengan “Dua belas Imam”. Sehingga ketetapan Rasul saww tersebut pastilah menjadi ketetapan Imam Ali as juga. Hal ini juga dapat dilihat pada khutbah beliau tentang Ahlul Bait as di Nahjul Balaghah.
[Nahjul Balaghah, khutbah No. 144 dan 154, tentang Ahlul Bait as]
[Nahjul Balaghah, khutbah No. 144 dan 154, tentang Ahlul Bait as]
Sehingga “syi’ah Ali” pastilah juga “syi’ah Imamiyah Itsna Asyariyyah (syi’ah Dua Belas Imam)”.
Kesimpulan:
Sebutan “syi’ah” adalah sebutan khas bagi “syi’ah Imamiyah Itsna Asyariyyah”, TIDAK ADA yang lain. Berikut sekedar tambahan keterangan bahwa kata “syi’ah” adalah sebutan khas bagi “Syi’ah Ali” dan “Syi’ah Imamiyah Itsna Asyariyyah”, berdasarkan pengakuan ulama ahlusunnah :
Abul Hasan Al-Asy’ari :
“Sesungguhnya mereka dikatakan syi’ah, karena mereka mengikuti (syaaya’u) Ali, dan mereka mengutamakan beliau dari seluruh sahabat Rasulullah”.
["Maqaalaat Islamiyyin", jilid 1, hal. 65, terbitan Mesir. Yang dikutip dalam kitab "Asy-Syi'ah Fi Maukibi At-Tarikh", dikeluarkan oleh "Mu'awaniyyah Syu'un At-Ta'lim Wa Al-Bahuts"]
“Sesungguhnya mereka dikatakan syi’ah, karena mereka mengikuti (syaaya’u) Ali, dan mereka mengutamakan beliau dari seluruh sahabat Rasulullah”.
["Maqaalaat Islamiyyin", jilid 1, hal. 65, terbitan Mesir. Yang dikutip dalam kitab "Asy-Syi'ah Fi Maukibi At-Tarikh", dikeluarkan oleh "Mu'awaniyyah Syu'un At-Ta'lim Wa Al-Bahuts"]
Syahrastani, berkata :
“Syi’ah adalah mereka yang mengikuti (syaaya’u) Ali secara khusus. Dan mereka berkeyakinan bahwa Imamah dan Khilafah beliau ditetapkan dengan nash dan wasiat, baik secara jelas maupun tersamar. Mereka juga berkeyakinan bahwa Imamah berlanjut pada putera-putera beliau”.
[Syahrastani, dalam "Milal Wan Nihal", hal. 118]
“Syi’ah adalah mereka yang mengikuti (syaaya’u) Ali secara khusus. Dan mereka berkeyakinan bahwa Imamah dan Khilafah beliau ditetapkan dengan nash dan wasiat, baik secara jelas maupun tersamar. Mereka juga berkeyakinan bahwa Imamah berlanjut pada putera-putera beliau”.
[Syahrastani, dalam "Milal Wan Nihal", hal. 118]
Ibn Hazm, berkata :
“Syi’ah meyakini bahwa Ali adalah manusia yang paling utama setelah Rasulullah, dan berhak atas Imamah atas mereka (manusia), begitu juga dengan putera-putera beliau sepeninggal beliau. Dan yang mengikuti ketentuan ini disebut syi’i. Apabila ada seseorang yang berbeda dengan ketentuan yang kami sebutkan tersebut, maka ia bukanlah syi’i”
[Ibn Hazm, dalam "Al-Fishal Fil Milal Wan Nihal", jilid 2, hal 113. ]
“Syi’ah meyakini bahwa Ali adalah manusia yang paling utama setelah Rasulullah, dan berhak atas Imamah atas mereka (manusia), begitu juga dengan putera-putera beliau sepeninggal beliau. Dan yang mengikuti ketentuan ini disebut syi’i. Apabila ada seseorang yang berbeda dengan ketentuan yang kami sebutkan tersebut, maka ia bukanlah syi’i”
[Ibn Hazm, dalam "Al-Fishal Fil Milal Wan Nihal", jilid 2, hal 113. ]
Siapa saja yang tidak taat kepada “Dua belas Imam Ahlul Bait” adalah bukan syi’ah. Termasuk siapa saja yang pada awalnya taat kepada “Dua Belas Imam Ahlul Bait” namun setelah itu membangkang atau berkhianat kepada mereka as, maka orang tersebut juga bukan syi’ah. Termasuk madzhab Zaidiyah, yang tidak bisa dikatakan sebagai syi’ah, karena madzhab ini mengakui kepemimpinan Abubakar dan Umar, dan mereka tidak berpegang kepada hukum-hukum fiqih “Dua Belas Imam Ahlul Bait as”. Hanya mereka yang selalu taat kepada “Dua Belas Imam Ahlul Bait” yang disebut sebagai syi’ah.
Dengan kesimpulan tersebut, maka orang yang telah berkhianat kepada Imam Hasan as seperti Ubaidallah bin Abbas— sebagaimana yang disebutkan oleh Syaikh Mufid dalam kitab “Al-Irsyad”— tidak bisa lagi disebut sebagai syi’ah, karena pengkhianatannya kepada Imam Hasan as dengan bergabung kepada Mua’awiyyah.
Oleh karena itu, tidak ada istilah “pengkhianatan oleh syi’ah”— sebagaimana secara implisit dituduhkan oleh sebagian orang— karena mereka yang berkhianat kepada para Imam as tidak lagi berstatus sebagai syi’ah.
Dan jika Kabilah Arab memerangi Ahlulbayt Suci Nabi,
Niscaya Mereka akan terberai menjadi Partai Iblis..
Niscaya Mereka akan terberai menjadi Partai Iblis..
* * *
Banyak orang yang ingin tampil sebagai Pembela Ahlulbayt, sedemikian juga banyak orang yang tidak mengenal siapa Ahlulbayt yang dibelanya. Mereka dengan mudahnya membenci dan memerangi para Syiah Ali As (pengikut 12 Imam Suci As)
Mereka melabelkan Syiah Ali As sebagai rafidah dikarenakan Para Pengikut Imam Imam Suci menolak kepemimpinan 3 orang khalifah awal.
Rafidha berasal dari kata ra-fa-dha yang berarti menolak dan meninggalkan sesuatu
Dengan Matan yang sama dapat ditarik sebuah kesimpulan, bahwa mereka yang meninggalkan Al Quran dan Itrah Ahlulbayt Atqiya, atau memakai hanya salah satunya, adalah rafidhah
Mereka keluar dari golongan ALLAH ; Hizbulllah, dikarenakan langkah mereka yang mengingkari petunjuk ALLAH AWJ dan RasulNya Saww
Syiah adalah Pecinta, Pengikut dan Pendukung Imam Ali As
Abul Hasan al-Asy’ari berkata : “Sesungguhnya mereka dikatakan syi’ah, karena mereka pengikuti (syaya’u ) Ali, dan mereka mengutamakan beliau dari seluruh sahabat Rasulullah.”
[Maqalat Islamiyyin, jilid 1, hal. 65]
[Maqalat Islamiyyin, jilid 1, hal. 65]
Abu Fath Syahrastani berkata : “Syi’ah adalah mereka yang mengikuti (syaya’u ) Ali secara khusus. Dan mereka berkeyakinan bahwa Imamah dan Khilafah beliau ditetapkan dengan nash dan wasiat, baik secara jelas maupun tersamar. Mereka juga berkeyakinan bahwa Imamah berlanjut pada putera-putera beliau.” [Al-Milal wan Nihal, hal. 118]
Ibn Hazm berkata : “Syi’ah meyakini bahwa Ali adalah manusia yang paling utama setelah Rasulullah, dan berhak terhadap Imamah atas mereka (manusia), begitu juga dengan putera-putera beliau sepeninggal beliau. Dan yang mengikuti ketentuan ini disebut syi’i. Apabila ada seseorang yang berbeda dengan ketentuan yang kami sebutkan tersebut, maka ia bukanlah syi’i.” [Al-Fashl Fil Milal wan Nihal, jilid 2, hal 113]
Ulama pengikut Penguasa begitu terlibat dalam penyebaran kebencian terhadap Syiah Ali As, dalam upaya mereka yang gagal dalam mengajak Manusia membenci Imam Ali As, maka kebencian tersebut diarahkan kepada Syiah Ali As.
Padahal bila manusia jeli, membenci Syiah Ali As sama seperti membenci Imam Ali As.
dan atas mereka terkena Pasal “munafik” atas kebenciannya itu.
dan atas mereka terkena Pasal “munafik” atas kebenciannya itu.
Rasulullah SAWW bersabda, ” Ali adalah pintu ilmuku dan penjelas ajaranku kepada umatku sepeninggalku. Kecintaan kepadanya adalah keimanan dan kebencian kepadanya adalah kemunafikan.” (Ad-Dailami meriwayatkan hadis ini dari Abu Dzar, hadis ini termuat dalam kitab Kanz al-Ummal)
Ketika kemunafikan dilabelkan pada mereka yang mencaci Syiah Ali As, maka dengan segala tipu daya kaum hipokrit memutar balik agar tampil sebagai pembela Imam Ali As, hingga yang awam pun akan tertipu dan kebingungan.
Beberapa Kutipan Hadits ini akan lebih memberi gambaran jelas bahwa mencintai Imam Ali gabung dengan mencintai Syiah Ali akan membawa pada arah keselamatan dan petunjuk.
Rasulillah Saww bersabda, “Barangsiapa yang mentaati aku maka berarti dia telah mentaati Allah, dan barangsiapa yang mendurhakai aku maka berarti dia telah mendurhakai Allah. Barangsiapa yang mentaati Ali maka berarti dia telah mentaati aku dan barangsiapa yang mendurhakai Ali maka berarti dia telah mendurhakai aku.”
(Syaikh Muslim ; Al-Mustadrah, Adz-Dzahabi ; At-Talkhis)
(Syaikh Muslim ; Al-Mustadrah, Adz-Dzahabi ; At-Talkhis)
Rasulillah Saww bersabda,”Ya Ali, barangsiapa yang meninggalkan aku maka berarti dia telah meninggalkan Allah, dan barangsiapa yang meninggalkan engkau maka berarti dia telah meninggalkan aku.”
(Mustadarak Al-Hakim, ia berkata bahwa hadis ini sahih sanadnya, namun Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya)
(Mustadarak Al-Hakim, ia berkata bahwa hadis ini sahih sanadnya, namun Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya)
Rasulillah Saww bersabda,”Barangsiapa mencaci Ali maka berarti dia telah mencaciku.”
(Hadis diriwayatkan oleh Ummu Salamah, Mustadrak Al Hakim, Adz-Dzahabi ; at-Talkhis, Musnad Ahmad bin Hambal, Nasai ; al-Khasha’ish al-Alawiyyah)
(Hadis diriwayatkan oleh Ummu Salamah, Mustadrak Al Hakim, Adz-Dzahabi ; at-Talkhis, Musnad Ahmad bin Hambal, Nasai ; al-Khasha’ish al-Alawiyyah)
Rasulullah SAWW bersabda, “Barangsiapa yang mencintai Ali maka berarti dia telah mencintai aku, dan barangsiapa yang membenci Ali maka berarti dia telah membenci aku.” (al-Hakim ; Mustadrak, Adz-Dzahabi ; At-Talkhis)
Tetapi apakah itu cukup bagi mereka tuk tidak membenci Syiah Ali As…?
Nampaknya tidak..
karena dihadapan mereka tidak hadir sebuah aturan jelas bahwa membenci Syiah Ali As sama dengan membenci Imam Ahlul bayt As.
karena dihadapan mereka tidak hadir sebuah aturan jelas bahwa membenci Syiah Ali As sama dengan membenci Imam Ahlul bayt As.
Sederhananya begini, Seseorang yang membenci ISLAM sudah dipastikan ia membenci Pendiri ISLAM, mereka juga membenci Rasul Islam, Bahkan kadang membenci ALLAH SWT.
Dan biasanya kebencian pada ISLAM akan membawa ia dalam membenci para pemeluk (umat) ISLAM. Inilah aturan jelasnya mengapa Membenci Syiah Ali As sama dengan membenci Imam Suci Ahlulbayt dan semua ajaran Sunnah yang di jaga ke otentikannya oleh para Washi dan Ausyia Nabi Saww.
Atas mereka Para Imam Suci As memberikan arahan yang jelas dan Upah apa yang akan diperoleh..
Metode ini adalah metode mengambil pendapat dari Pribadi yang menjadi central dalam mazhab tersebut, dikenal dengan metode empiris langsung dari para Pribadi yang terlibat didalamnya, sehingga nilai obyektifitas benar benar terjaga..
Dalam Kitab Biharul Anwar 68 Hal 168 dicantumkan riwayat dari Ibnu Abi Najran yang berkata ‘aku mendengar Abul Hasan berkata’ :
“Sesiapa yang memusuhi Syiah kami maka ia telah memusuhi kami dan sesiapa yang berwala’ (bersahabat dalam konteks syariat ALLAH, Rasul dan Ulil Amri) kepada mereka maka sungguh ia telah ber wala’ kepada kami, karena kami dari mereka dan mereka diciptakan dari tanah kami. Sesiapa mencintai mereka (syiah Ali As) maka ia dari kami, dan sesiapa membenci mereka (Syiah Ali As) maka ia bukan dari kami. Syiah kami memandang dengan Cahaya ALLAH. Mereka bergelimang dalam rahmat ALLAH dan berjaya dengan Kemuliaan ALLAH AWJ”
Amirul Mukminin Haidar ALLAH, Al Murtadho As berkata :
” Barangsiapa mencintai ALLAH pasti ia mencintai Nabi, pasti ia mencintai kami (Ahlulbayt atqiya), dan barang siapa mencintai kami (Ahlulbayt atqiya) pasti mencintai Syiah (para pencinta, pengikut) Kami” [ Tafsir Furat 128, Hadits no 146]
Dan sungguh atas mereka adalah kerugian semata,
Qs Al Ashr ayat 1-3 :
“(ALLAH AWJ bersumpah) Demi Masa, Sesungguhnya (kebanyakan) manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.”
Maha Benar ALLAH dengan Segala FirmanNya
Maha Benar Rasul dengan Segala Ucapannya
Maha Benar para Aimmah Suci dengan Segala kesatuan Ilmu yang bersumber dari Rasul Saww
Maha Benar Rasul dengan Segala Ucapannya
Maha Benar para Aimmah Suci dengan Segala kesatuan Ilmu yang bersumber dari Rasul Saww
HANYA DENGAN 1 ARTIKEL INI ANDA DAPAT MENUMBANGKAN FITNAH WAHABI TERHADAP MADZHAB SYIAH ! Artikel ini Meruntuhkan Fitnah Wahabi atas Madzhab Syi’ah dari Dasarnya ! 10 Logika Dasar Penangkal Wahabi
Artikel ini menjawab tuduhan hakekat.com
Memang seseorang tatkala hendak mencela Syi’ah terkadang harus mencampakkan “kewarasan” nya demi mencapai tujuannya yaitu mencela sekaligus membuat stigma buruk terhadap Syi’ah.Dimanapun tulisan banyak sekali ditemukan tulisan dengan kwalitas seperti itu . . . .Betapa sikap orang tersebut setali tiga uang dengan sikap orientalis Barat dalam memahami ajaran Islam. Pemahaman sikap orientalis Barat yang tidak jujur akan ajaran Islam hanyalah dilandasi oleh persepsi semata bukan bukti konkrit. Mereka sepertinya enggan untuk menelaah dan mengkaji Islam secara detil dan hanya berkutat pada persepsi dan asumsi belaka.Akan tetapi lihatlah apa yang orientalis Barat itu lakukan ketika mereka melakukan kajian teologis atas kitab2 mereka. Mereka melakukannya secara kritis dan dengan sungguh2 didasarkan atas timbangan bukti2. Bagi mereka yang pernah duduk dalam kajian teologi Kristen tentulah tidaklah asing lagiTapi mengapa ketika mereka menulis dan mengkaji Islam, sikap dan prinsip akademis tersebut mereka campakan begitu saja seolah mereka cukup berpuas diri dengan hanya berbekal asumsi dan persepsi semata?Demikian halnya timbangan yang sama dilakukan kepada Syiah. Ketika ada teman Sunni yang berbicara tentang Syiah, beberapa dari mereka hanya berpuas diri dengan hanya mengutip dan kemudian berasumsi.BERIKUT ini adalah 10 LOGIKA DASAR yang membela akidah Syiah, bisa diajukan sebagai bahan diskusi ke kalangan Syiah dari level awam, sampai level ulama. Setidaknya, logika ini bisa dipakai sebagai “anti virus” untuk menangkal propaganda dai-dai WAHABI SALAFi yang ingin menyesatkan Ummat Islam dari jalan yang lurus.Kalau Anda berbicara dengan orang wahabi, atau ingin mengajak orang wahabi bertaubat dari kesesatan, atau diajak berdebat oleh orang wahabi, atau Anda mulai dipengaruhi dai-dai wahabi; coba kemukakan 11 LOGIKA DASAR di bawah ini.Sehingga kita bisa membuktikan, bahwa tuduhan hakekat.com adalah absurd !Meludah kelangit terpercik muka hakekat.com :LOGIKA 1 ; Seputar otentisitas Kitab Rujukan Syi’ahWahabi sengaja membaca nukilan dari kitab kitab Syi’ah secara sepotong- sepotong.Wahabi memotong nukilan yang sesuai dengan tujuan dan kepentingannya. Wahabi sengaja membaca kutipan yang memperkuat pendapatnya, dan menyembunyikan nukilan yang tidak sesuai dengankepentingan mereka (sengaja tidak dibaca). Hendaknya membaca kitab Syiah seluruhnya supaya faham maksud perkataan sesuatu hal dengan jelas.APAKAH MUNGKiN BUKU DAN WEBSiTE SALAFY YANG MENGKRiTiK SYi’AH ( YANG MEREKA KLAiM MENCANTUMKAN CATATAN KAKi DENGAN MERUJUK KEKiTAB UTAMA SYi’AH) ADALAH REKAYASA ????Jawaban :
Ya, mengandung unsur rekayasa.. Karena saya sudah pernah membuktikan nya…
- Salafi tidak merujuk langsung ke kitab syi’ah tapi mereka ambil dari buku buku yang memuat teks syi’ah sepotong sepotong
- Mereka juga mengutip isi dari ktab kitab syi’ah tidak secara lengkap dan mereka memotong motong teks nya atau menambah nambah teks yang tidak ada didalam kitab asli syi’ah dengan teks buatan salafi
- Terkadang mereka menghilangkan tanda ( ) dari teks agar bercampur baur hadis dalam tanda tanda itu dengan tafsirnya
- Itulah beberapa cara atau sebagian cara cara salafy dalam memutar balikkan kitab syiahOrang orang Wahabi yang menentang Syi’ah, saya yakin mayoritas mereka belum pernah melihat langsung nukilan itu di kitab SyiahSaya yakin hakekat.com mengutip dari pihak ketiga, lalu sok tau seolah olah mengutip dari kitab asli…hakekat.com…. kalau buat artikel kok asal asalan saja … ente cuma katanya katanya… cuma membaca beberapa buku , tak pernah survey ke daerah nya ( iran) …sehingga ente memvonis syiah itu jelek/ kafir … coba kalau ente langsung ke tempatnya dan tempat syiah yang ahlulbait yang baik tentu ente akan terbelalak hati ente…. karena golongan syiah itu banyak, mungkin yg ente tahu hanya syiah yg jelek (extrem),…..begitu juga digolongan sunni… banyak ragamnya…coba menurut ente yang mana kelompok suni yang paling benar ? NU, muhammadiyah, LDII, Islam salafi, salafi wahabi, jamaah tabligh, atau wahabi ? inilah gambaran kecil dari umat islamJika pihak Syi’ah menukil sebuah hadis dari Bukhari (yang merupakan salah satu literatur induk tafsir ahlussunnah wal jamaah). Apakah anda akan menganggap bahwa nukilan itu adalah pendapat ahlussunah hanya karena berasal dari salah satu kitab literatur utama ahlussunnah ? misal :Hadis tentang kedua orang tua Nabi SAW dikatakan sebagai isi neraka dibantah NU !Hadis tajsim tasybih Abu Hurairah dibantah NU !Syi’ah menghujat kitab sendiri ?? (hakekat.com menuduh demikian)..- Sunni dan wahabi tidak paham bahwa dalam pandangan ilmu hadis Syiah terdapat perbedaan antara istilah shahih antara ulama mutaqaddimin dan muta’akhirin
- sunni dan wahabi cuma mampu Berhujjah dengan riwayat dhaif untuk mencela mazhab Syi’ah
- Sunni dan wahabi tidak memahami bahwa ada nukilan ulama Syi’ah senior yang tidak tsabit karena bersumber dari naskah yang mengandung banyak kesalahan
- Sunni dan wahabi tidak memahami bahwa ada perawi syi’ah yang menukil riwayat & khabar melalui Ijazah bukan dengan musyafahah dan munawalah, bukan dengan sima’ langsung.
- Sunni dan Wahabi menuduh Syi’ah sesat berdasarkan Riwayat yang kedudukannya dhaif di sisi Syiah, yang mana semua para perawinya tidak dikenal kredibilitasnya di sisi Syiah.
- menukil pendapat salah satu Ulama Syiah, maka hal ini tidaklah mutlak mewakili mazhab Syiah (tidak menjadi kesepakatan dalam mazhab Syiah), karena seorang ulama bisa saja keliru akan pendapatnya atau ia tidak memiliki dalil yang kuat untuk mendukung pendapatnya.
- hadis dan riwayat syi’ah yang dhaif dan tidak bernilai hujjah dijadikan ALASAN UNTUK MENUDUH SYi’AH SESAT
- kontradiksi hadis syi’ah ?? dua versi yang bertolak belakang membatalkan teori kema’shuman para Imam Syiah ?
Jika pihak Syi’ah mengambil riwayat dari sumber ahlussunnah, apakah itu dapat dianggap pendapat resmi ahlussunnah ? Seolah olah adanya sebuah riwayat dari kitab ahlusunnah bisa memastikan ahlussunnah berpendapat seperti itu. Misal :hadis tentang Abubakar tidak dijamin surga dalam Kitab Al Muwatha’ Imam Malik !Hadis Haudh riwayat Abu Hurairah bahwa mayoritas sahabat berbuat bid’ah (haudh) !Meski ada dalam kitab Sunnah, namun pihak Aswaja tidak mempercayai hadis iniRiwayat hadis Ahlusunnah meskipun shahih, namun jika bertentangan dengan pendapat resmi Ahlusunnah, maka riwayat tersebut tidak dapat dianggap menyelisihi ajaran ahlussunnah sendiri. Misal :Hadis Imam Ali mengakui kepemimpinan nya !Hadis Umat berkhianat pada Ali !Hadis 12 khalifah ! Hadis khalifah umat Islam adalah Ahlul Bait !Hadis tersebut shahih, namun Ahlu Sunnah tidak memakainya.. Jadi Syi’ah mengutip dari sebagian sumber Sunni juga..Jika memang Syi’ah sudah memiliki pendapat resmi tentang sesuatu hal, lalu mengapa ada riwayat yang bertentangan dengan hal tersebut sehingga bisa dinukil oleh musuh Syi’ah seperti Wahabi ? Riwayat itu untuk sekedar pengetahuan pembaca bahwa ada riwayat yang mengatakan demikian, tapi riwayat yang mengandung kejanggalan dan pertentangan di berbagai tempat tidak digubris oleh Syi’ah karena lemah, sehingga hal ini tidak mempengaruhi kesepakatan ulama Ushuliy mutaakhirinBetapa banyak riwayat aneh, palsu, mungkar dalam kitab Sunni dan Syi’ahHakekat.com pernah membuat tulisan sensasional lainnya dengan judul “Ketika Keledai Telah Menjadi Perawi Hadis”. Penulis membawakan hadis dalam kitab hadis mazhab Syiah yaitu Al Kafi dimana matannya menceritakan ada seekor keledai menyebutkan hadis keutamaan Nabi Muhammad [shallallahu ‘alaihi wasallam]. Orang-orang bodoh akan tertipu dan tanpa sadar mentertawakan kebodohannya sendiri. Riwayat Al Kafi ini kedudukannya dhaif jika dipandang dari sisi keilmuan hadis Syiah karena ia diriwayatkan atau dinukil tanpa sanad dalam kitab Al Kafi. Maka orang yang objektif akan berpikir bagaimana mungkin mencela mazhab Syiah dengan riwayat yang dhaif di sisi mereka. Betapa banyak riwayat aneh, palsu, mungkar dalam kitab Ahlus Sunnah lantas bisakah riwayat ini dijadikan dasar mencela mazhab Ahlus Sunnah?Ulama Syi’ah yang pertama kali mencetuskan ide pembagian hadis Syi’ah adalah Sayid Jamaluddin Ahmad ibn Thawus (589 H- 664 H), murid beliau meneruskan jejak langkah sang guru yaknu Syaikh Allamah Al Hilli ibn Al Muthahhar (w.726 H). Dapat dikatakan bahwa tokoh tokoh ini merupakan ulama mutaakhirin (ushuliy) yang banyak memakai akal sehat dalam beragama, jelas mereka memperbaiki kesalahan ulama mutaqaddimiin syi’ah. Dalam syi’ah pintu ijtihad selalu terbuka ! Maka muncullah beberapa jenis hadis seperti sahih, hasan, muwatstsaq, dhaif dan qawiyApi kemenangan muncul ketika pada abad ke 10 H Syahid Tsani melakukan penelitian atas sanad hadis Al Kafi Kulaini lalu menyimpulkan bahwa : dalam Al Kafi terdapat 5073 hadis sahih, 114 hadis hasan, 1118 hadis muwatstsaq, 302 hadis qawiy dan 9845 hadis dhaif..Pada awal abad ke 11 Putera Syahid Tsani mengeluarkan hadis hadis shahih dari empat kitab utama ( Kutub Al Atba’ah) dan menuangkannya dalam sebuah kitab berjudul : MUntaqa Al Jaman Fi Ahadits Al Shihah Wa Al HisanDalam kitab Man La Yahdhuruh Al Faqih didapatkan bahwa jumlah riwayat yang muktabar dan shahih hanya berjumlah 1.642 hadis saja.Hadis hadis dha’if Syi’ah memang masih tercantum dalam literatur syi’ah sampai hari ini, namun telah ada upaya untuk mengingkari dan mengadakan upaya reformasi terhadap ajaran yang memantik pertikaian ini. Pembagian hadis Syi’ah merupakan upaya mereformasi ajaran syi’ah demi memulai persatuan mazhab. Keyakinan dan doktrin yang bertentangan dengan Al Quran tidaklah mustahil untuk dikoreksi, sehingga dapat memperbaiki kesalahan kesalahan nyata ulama mutaqaddimin Syi’ah yang tertulis dalam buku Syi’ahPerubahan dalam mazhab Syi’ah ? Jika kita perhatikan lebih dalam, ada perubahan-perubahan dalam mazhab syiah. Ada beda antara ajaran syiah yang dulu dan yang sekarang. Dalam Syi’ah, ijtihad yang diambil adalah ijtihad yang terbaru dari fukaha atau marja’i taqlid yang masih hidup, bukan dari fukaha atau marja’i taklid yang sudah wafat.Dalam Syi’ah pintu ijtihad selalu terbuka untuk memperbaiki kesalahan ulama masa lampau. Hadis hadis dha’if zaman kuno (yang sudah tidak berlaku) yang digunakan HAKEKAT.COM , atau sekedar pendapat pendapat pribadi segelintir ulama Syi’ah (yang hilang setelah mereka meninggal ) tidaklah dapat digunakan untuk menghantam Syi’ah modern !Jangan lupa dalam Syi’ah ada Ushuliy yang menghantam Syi’ah Akhbariy, ini bentuk tajdid dan reformasi Syi’ah.Janganlah kesalahan ulama zaman kuno (mutaqaddimin) ditimpakan kepada ulama mutaakhirin !Saat ini Marja’ Taqlid Syi’ah adalah Ayatullah Ali Khamenei, jadi buat apa kesalahan Imam Khomeini (jika ada) di anggap sebagai kesalahan Syi’ah dimasa kini…Logikanya begini : Apakah kesalahan Bukhari, kesalahan kitab kuning NU, kesalahan Imam Ghazali, kesalahan Abu Hasan Al Asy’ari adalah KESALAHAN SEMUA PEMELUK mazhab Sunni ???.Pertanyaan : Mengapa Hadith Syiah Banyak Yang Dhaif ? Apakah perawi hadis syi’ah pendusta ?.Jawaban :1. Hadis yang dikumpulkan berasal dari semua sekte syi’ah yang mengaku ngaku syi’ah, termasuk syi’ah ghulat dll dan Syaikh Kulaini belum mengklasifikasikan shahih tidak nya hadis tersebut.2. Sanad hadis banyak lemah karena kondisi keamanan dalam pengumpulan hadis tidak kondusif.3. Bercampur antara riwayat taqiyah dan yang bukan taqiyah.4. Penguasa dan musuh musuh syiah banyak menyembelih pengikut syiah, memalsukan teks teks kitab lalu dinisbahkan kepada syiah dan membakar perpustakaan syiah.5. Masuknya musuh musuh islam ke jalur periwayatan hadis untuk merusak Syi’ah, sehingga muncul hadis hadis ghuluw dllLOGIKA 2 ; Islam dan SahabatAswaja (Sunni) Menuduh Abubakar dan Umar Abu Bakar itu lebih utama dan lebih cerdas dari Rasulullah saw ! Rasulullah saw difitnah mengabaikan wasiat kepemimpinan politik, sementara Abubakar dan Umar memikirkan siapa penggantinya kelak.Tanyakan kepada orang wahabi: “Apakah Anda mencintai dan memuliakan sahabat Nabi?” Dia pasti akan menjawab: “Ya! Bahkan mencintai sahabat merupakan pokok-pokok akidah kami.” Kemudian tanyakan lagi: “Benarkah Anda sungguh-sungguh mencintai sahabat Nabi?” Dia tentu akan menjawab: “Ya, demi Allah!”Lalu katakan kepada dia: “Sahabat Nabi adalah teman Nabi. Kalau orang wahabi mengaku sangat mencintai sahabat Nabi, seharusnya mereka lebih mencintai sosok Nabi sendiri? Bukankah sosok Nabi Muhammad Shallallah ‘Alaihi Wasallam lebih utama daripada sahabat-nya? Mengapa kaum wahabi sering membawa-bawa nama sahabat, tetapi kemudian melupakan Nabi?”Faktanya, Rasulullah saw memerintah kaum muslimin selama 23 tahun tetapi (versi wahabi) Beliau SAW tidak pernah memikirkan wajibnya dan pentingnya mengangkat khalifah. Tetapi Abubakar dan Umar menjelang sekarat malah memikirkan siapa sosok penggantinya kelak.Bagaimana bisa terpikirkan bahwa Rasulullah saw mengabaikan wasiat kepemimpinan politik untuk negara Islam ???Tanyakan kepada orang Syiah: “Apakah Anda beragama Islam?” Maka dia akan menjawab dengan penuh keyakinan: “Tentu saja, kami adalah Islam. Kami ini Muslim.” Lalu tanyakan lagi ke dia: “Bagaimana cara Islam sampai Anda, sehingga Anda menjadi seorang Muslim?” Maka orang itu akan menerangkan tentang silsilah dakwah Islam. Dimulai dari Rasulullah, lalu para Shahabatnya, lalu dilanjutkan para Tabi’in dan Tabi’ut Tabi’in, lalu dilanjutkan para ulama Salafus Shalih, lalu disebarkan oleh para dai ke seluruh dunia, hingga sampai kepada kita di Indonesia.”Islam, sedangkan Islam diturunkan kepada kita melewati tangan para Shahabat itu. Tidak mungkin kita menjadi Muslim, tanpa peranan Shahabat. Sebuah adagium yang harus selalu diingat: “Tidak ada Islam, tanpa peranan para Shahabat!”Ushul NU dan Syi’ah dibidang sahabat ternyata ada kesamaan :a. Syi’ah mempedomani sahabat yang setia pada Ali hingga akhir hayatnya. Artinya Syi’ah juga berpedoman pada sahabatb. Sahabat yang berkhianat pada Ali ketika meriwayatkan hadis maka hadisnya diseleksi dulu, misal : Syi’ah menerima hadis tentang keutamaan Persia + hadis haudh riwayat Abu Hurairah, Syi’ah menerima hadis ahlulkisa + hadis Fatimah marah pada Abubakar dari Ummul Mukminin Aisyah. Jadi tidak benar Syi’ah mengkafirkan sahabatc. Jika sahabat yang berkhianat pada Ali juga diterima sebagian hadisnya oleh Syi’ah, maka ADiL atau TiDAK ADiL nya sahabat kelompok tersebut tidaklah menjadi masalah, karena NU dan Syi’ah sama sama mencari hadis otentik melalui jalur sahabat !Inilah ushul yang indah, jalannya beda tetapi tujuan sama yakni mencari hadis otentik dari Nabi SAWDarimana Kita Ambil Agama Kalau Bukan Dari Sahabat dan Ahlul Bait ?Syi’ah Mencintai Sahabat Yang Setia Pada AliTerkait masalah ini, kami perlu menegaskan bahwa tidak ada satu pun Syiah, baik ulamanya maupun orang awamnya yang membenci semua sahabat. Bahkan syiah sangat mencintai mayoritas sahabat yang wafat semasa Nabi SAW hidup + minoritas SAHABAT yang hidup pasca Nabi SAW wafat. Justru kami meragukan klaim wahabi yang mencintai ahlul bait- Kenyataan ini kalau digambarkan seperti: Lebih memilih kulit rambutan daripada daging buahnya. Syi’ah dituduh tukang laknat. Tetapi pembunuh sahabat, pembunuh cucu Nabi SAW (Imam Hasan) dan pembunuh Fatimah justru diagung agungkan. Syi’ah dituduh melaknat sahabat padahal PADA HARi WAFAT NABi banyak panutan sunni “meninggalkan jenazah Nabi SAW lalu mengadakan kudeta di Saqifah”.
- Jenazah Nabi SAW saja ditinggalkan !!! itukah panutan dijamin surga ?? Bagai mana dengan muawiyah dan amr bin ash nya menggulingkan pemerintahan sah khalifah ali bin abi thalib ? DI TII dituduh bughat, tetapi Aisyah dan Muawiyah tidak bughat. Muawiyah menghapus sistem pemerintahan kekhalifahan menjadi feodal, dimana logika anda yang cerdas itu? lebih baik anda simpan logika2 yang mungkin akan menyesatkan anda, gunakan energi anda untuk membangun islam yg rahmatalilalamin. bukan untuk memperuncing perbedaan.
LOGIKA 3 ; “Ali dan Jabatan Khalifah”Tanyakan kepada orang Syiah: “Menurut Anda, siapa yang lebih berhak mewarisi jabatan Khalifah setelah Rasulullah wafat?” Dia pasti akan menjawab: “Ali bin Abi Thalib lebih berhak menjadi Khalifah.” Lalu tanyakan lagi: “Mengapa bukan Abu Bakar, Umar, dan Ustman?” Maka kemungkinan dia akan menjawab lagi: “Menurut riwayat saat peristiwa Ghadir Khum, Rasulullah mengatakan bahwa Ali adalah pewaris sah Kekhalifahan.”Salahkan Syi’ah marah pada Abu Bakar, Umar dan Abu Ubaidah (aktor peristiwa Saqifah) yang karena ulah mereka telah menyeret perjalanan sejarah Islam ke arah lainyang merampas hak orang lain dicela ATAU Imam Ali dan Imam Hasan yang menuntut haknya ?Imam Ali tidak memerangi Abubakar, Umar dan Usman BUKAN TANDA KELEMAHAN beliau…Dari Ummu Salamah radliallahu ‘anha berkata, telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “akan terjadi sesudahku para penguasa yang kalian mengenalinya dan kalian mengingkarinya. Barangsiapa yang mengingkarinya maka sungguh ia telah berlepas diri. Akan tetapi siapa saja yang ridha dan terus mengikutinya (dialah yang berdosa, pent.).” Maka para sahabat berkata : “Apakah tidak kita perangi saja mereka dengan pedang?” Beliau menjawab : “Jangan, selama mereka menegakkan shalat bersama kalian.” (HR. Muslim dalam Shahih-nya)Kenapa Abubakar Bisa Berkuasa Mengalahkan Imam Ali ? Ini rahasianya..Pertentangan Aus dan Khazraj sudah terlalu terkenal dalam sejarah Islam..Diterimanya Rasul di Madinah dan terpilihnya Abubakar di Saqifah Bani Sa’idah secara kokoh di kedua klan tersebut karena kedua klan tersebut membutuhkan “orang ketiga” dalam konflik diantara mereka. Hal ini bisa dipahami dalam manajemen konflik politik.
Imam Ali AS dan Fathimah AS bukan orang lemah, Mereka Penjaga Keberlangsungan Risalah Islam Dari KepunahanApakah Imam Ali Lemah Tidak Menuntut Tiga Khalifah ???Jawab :1. Kenapa Nabi Harun diam terhadap Samiri ????2. Kenapa Allah hanya diam saja kepada Iblis yang tidak mau tunduk terhadap perintah Allah??? Bukankah Allah mempunyai kemampuan utk menghabisi iblis saat itu juga….3.Kenapa Allah berikan kesempatan kepada Iblis yang jelas jelas tidak taat untuk menggoda umat mencari temannya sampai akhir kiamat?LOGIKA 4 ; “Hadis Ahlul Bait Ditolak, Anda Ingkar Sunnah”Tanyakan kepada orang wahabi : “Apakah Anda mencintai dan memuliakan Ahlul Bait Nabi?” Dia pasti akan menjawab: “Ya! Bahkan mencintai Ahlul Bait merupakan pokok-pokok akidah kami.” Kemudian tanyakan lagi: “Benarkah Anda sungguh-sungguh mencintai Ahlul Bait Nabi?” Dia tentu akan menjawab: “Ya, demi Allah!”Lalu katakan kepada dia: “Orang Yang Tidak Mencintai Ahlul Bait ciri cirinya : sangat membenci dan menolak keberadaan hadis Al-Ghadir. Ahlussunnah Menolak Hadits Dari Ahlul Bait tanpa dikaji sedikit pun.Ingkar Sunnah Jika Anda Menolak Kebenaran Syi’ah dan Hadits Ahlul Bait”Benarkah Sumber Ajaran Syi’ah berpegang pada Ahlul Bait ?? Benarkah Syi’ah mengikuti Ahlul Bait ? Apa cirinya ??- Hadis Tsaqalayn wajibkan umat Islam berpegang teguh dengan Al-Qur’an dan Ahlul bait Nabi saw, dengan mengikuti 12 khalifah Ahlul Bait yang akan memimpin umat Islam sampai akhir zaman
- Syi’ah Taklid Saja Pada Imam Ali AS karena Sabda Nabi saw: “Ali dariku, Ali bersama Al-Qur’an, Aku memerangi orang yang memerangi Ahlul bait”
- Katakanlah : “Aku bangga menjadi Syi’ah 12, Apapun perbuatan imam maksum harus diikuti, tak usah TANYA KENAPA”
- kalau doktrin Syi’ah sesat, mengapa Nabi SAW suruh ikuti 12 khalifah Ahlul Bait yang akan memimpin umat Islam sampai akhir zaman ?
- Jika Hadis Syi’ah Palsu Semua Maka Hilanglah Satu Tsaqalain yakni Itrah Ahlul Bait.
LOGIKA 5 : “Pengikut Ahlul Bait Melaknat Sahabat dan Isteri Nabi ?”- Dibidang laknat melaknat. Benarkah Syi’ah tukang laknat ?
- “Kalau Syiah benar-benar mau ukhuwwah, mau bersaudara, mau bersatu dengan Sunni; mengapa Syi’ah mengkritisi tokoh-tokoh panutan Ahlus Sunnah, seperti Khalifah Abu Bakar, Khalifah Umar, Khalifah Utsman, isteri-isteri Nabi (khususnya Aisyah dan Hafshah), Abu Hurairah, Zubair, Thalhah, dan lain-lain selaku panutan kaum Sunni ?”
- Fathimah Az-Zahra mati syahid diusia muda (beliau yang hamil lalu keguguran,sakit parah) beberapa bulan setelah Umar bin Khattab menyerbu ke rumah Fatimah ! Lawak, jika Syi’ah dituduh melaknat Umar
- Lawak Ulama Sunni !! Syi’ah dituduh melaknat Aisyah, Muawiyah justru membunuh Muhammad bin Abi Bakr dan Hujur bin Adiy (sahabat Nabi)
- Ketika Mu’awiyah mencaci maki Imam ‘Ali dan menyembelih pengikut Ahlul Bait
- Fathimah Az-Zahra mati syahid diusia muda (beliau yang hamil lalu keguguran,sakit parah) beberapa bulan setelah Umar bin Khattab menyerbu ke rumah Fatimah ! Lawak, jika Syi’ah dituduh melaknat Umar
- Akidah Sunni menghalalkan semua kejahatan Mu’awiyah dengan dalih mujtahid yang salah ijtihad dapat satu pahala
Golongan Syiah. Disebut juga pengikut Ali. Syiah artinya Partai, maksudnya Partai Ali. Saingannya ialah Partai Mu`awiyah.hanya partai Ali yang disebut Syiah. Golongan Syiah tidak mengakui klaim Bani Umayyah sebagai pewaris kekhalifatan Islam. Bagi mereka hanya Ali dan keturunannya yang merupakan khalifah yang syah. Ali orang yang dekat dengan Nabi, dan memiliki tingkat pengetahuan agama dan kerohanian paling tinggi di antara sekalian sahabat Nabi. Menurut golongan Syiah hanya Ahli Bait (keturunan langsung Nabi) mempunyai hak ilahiyah sebagai pemimpin umat IslamManakala Bani Umayyah berhasil mengokohkan kekuasaan mereka, dan pertentangan politik kian parah di antara golongan yang berlainan paham itu, dan penguasa Umayyah dianggap pembantai pengikut ahlulbait
LOGIKA 6 ; “Seputar Imam Syiah”Tanyakan kepada orang Syiah: “Apakah Anda meyakini adanya imam dalam agama?” Dia pasti akan menjawab: “Ya! Bahkan imamah menjadi salah satu rukun keimanan kami.” Lalu tanyakan lagi: “Siapa saja imam-imam yang Anda yakini sebagai panutan dalam agama?” Maka mereka akan menyebutkan nama-nama 12 imam Syiah SEBAGAi PEDOMAN AGAMA.Lalu tanyakan kepada orang wahabi: “Mengapa dari ke-12 imam Syiah itu bisa kalah dengan Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi’i, Imam Hanbali, Imam Asy’ari dan Imam Ghazali ? Mengapa Asy’ari, Syafii dan Ghazali bisa kalah dengan deretan 12 imam Syiah? Apakah orang Syiah meragukan keilmuan 12 imam sebagai pedoman agama tersebut? Apakah ilmu dan ketakwaan empat imam madzhab lebih tinggi dari 12 imam Syiah?”Tanyakan kepada orang wahabi : “Siapa yang lebih Anda taati, Mayoritas Sahabat atau imam Syiah?” Tentu dia akan akan menjawab: “Jelas kami lebih taat kepada semua sahabat.” Lalu tanyakan lagi: “Mengapa Anda lebih taat kepada mayoritas sahabat ? Bukankah khalifah Quraisy itu ada 12 menurut riwayat yang mutawatir yang mencapai 20 jalan ? Bukankah anda disuruh berpegang pada tsaqalain ?”Padahal meninggal kan itrah ahlul bait = meninggal kan QURAN,itrah ahlul bait dan Quran adalah satu tak terpisahkan !Aswaja Sunni meninggalkan hadis 12 imam lalu berpedoman pada sahabat yang cuma sebentar kenal Nabi seperti Abu hurairah dan ibnu UmarKemudian tanyakan ke wahabi itu: “Mengapa dalam kehidupan orang sunni, dalam kitab-kitab sunni, dalam pengajian-pengajian Sunni; mengapa Anda lebih sering mengutip pendapat mayoritas sahabat daripada pendapat 12 khalifah ahlulbait ? Mengapa orang Sunni jarang mengutip dalil-dalil dari Ahlul Bait? Mengapa orang Sunni lebih mengutamakan perkataan mayoritas sahabat ?”Kenapa Mu’awiyah hadisnya diterima lalu dianggap tsiqah dan adil padahal dia memerintahkan pemuka agama untuk melaknat Imam Ali – Fatimah – Hasan dan Husain ??Kenapa Mu’awiyah tidak menjadi kafir zindiq padahal dia memerintahkan pemuka agama untuk melaknat Imam Ali – Fatimah – Hasan dan Husain ??Kenapa Mu’awiyah hadisnya diterima lalu dianggap tsiqah dan adil padahal dia memerintahkan pemuka agama untuk melaknat Imam Ali – Fatimah – Hasan dan Husain ??Banyak kitab sejarah mencatat bahwa “Khalifah Bani Umayyah memerintahkan pemuka agama untuk melaknat Imam Ali, Fatimah, Hasan dan Husain. Pemerintah Bani Umayyah menyuruh khatib khatib untuk melaknat keluarga Ali”, contoh :- Kitab Al Ahdats karya Ali Al Madini (gurunya Bukhari)
- Tarikh Ibnu Asakir jilid 4 halaman 69
- Tarikh Ibnu Ishaq
- Tarikh Ibnu Khaldun 3/55-58
- Musnad Ahmad jilid 1 halaman 188
- Mustadrak Al Hakim jilid 1 halaman 358
LOGIKA 7 ; Anak dan isteri Nabi Nuh ada yang ingkar, Paman Muhammad SAW ada yang ingkar. Logiskah semua sahabat adil sementara Isteri, Anak dan paman para Nabi saja ada yang ingkar pada Tuhan ?o Banyak pemimpin syiah yang dibunuh (seperti: Hasan, Husen ) .o Bani Umayyah melanggar perjanjian Madain (perjanjian antara Muawiyah dengan Husen bin Ali bin Abi Thalib). Yang isinya : “apabila Muawiyyah wafat, kekholifahan dikembalikan pada umat islamLOGIKA 8 ; Islam dan PolitikTanyakan pada wahabi : “Apakah mungkin orang yang kuat akidah maka tidak akan menegakkan pemerintahan dan negara ISlam ?”. Maka wahabi menjawab : “Kerajaan Saudi Arabia adalah negara Islam, Orang Indonesia dan Malaysia sampai patah leher pun mereka shalat namun gagal mendirikan Negara Islam.”Lalu tanyakan pada wahabi : “Mengapa Arab Saudi yang bertauhid menjadi budak Amerika ? Sampai menjadikan Tanah Suci sebagai pangkalan Amerika menghadapi Irak dalam Perang teluk ?”Pihak musuh berusaha keras untuk memisahkan antara agama dan politik dan antara agama dengan kehidupan realitas rakyat. Jika rakyat terpisah dari agama, maka pada saat itu juga, adalah hari kekalahan revolusi dan rakyat. Islam Syi’ah menyatukan negara dengan Agama. Agama tanpa negara adalah omong kosong kata Syiah.
LOGIKA 9 ; Kecintaan Pada Ahlul BaitAhlusunnah (Sunni) tidak mencintai Ahlul Bait, buktinya membela ORANG YANG MELAKUKAN pembasmian, pengejaran dan pembunuhan terhadap anak-cucu keturunan Ahlul-Bait dan pendukung-pendukungnyaInilah Tahun Lahir dan wafat Khulafaur rasyidin Syi’ah Imamiyah Itsna Asyariah ( kecuali Imam Mahdi ) :1.KHALiFAH Ali bin Abi Thalib : 600–661 M atau 23–40 H Imam pertama dan pengganti yang berhak atas kekuasaan Nabi Muhammad saw. ..Dibunuh oleh Abdurrahman bin Muljam, seorang Khawarij di Kufah, Irak. Imam Ali ra. ditusuk dengan pisau beracun..Pembunuhan beliau akibat politik adu domba (devide it impera) yang dilakukan Mu’awiyah bin Abu Sofyan untuk memecah belah pendukung Imam Ali…2.KHALiFAH Hasan bin Ali : 624–680 M atau 3–50 H
Diracuni oleh istrinya di Madinah atas perintah dari Muawiyah I
Hasan bin Ali adalah cucu tertua Nabi Muhammad lewat Fatimah az-Zahra. Hasan menggantikan kekuasaan ayahnya sebagai khalifah di Kufah. Berdasarkan perjanjian dengan Muawiyah I, Hasan kemudian melepaskan kekuasaannya atas Irak3.KHALiFAH Husain bin Ali : 626–680 M atau 4–61 H
Husain adalah cucu dari Nabi Muhammad saw. yang dibunuh ketika dalam perjalanan ke Kufah di Karbala. Husain dibunuh karena menentang Yazid bin Muawiyah..Dibunuh dan dipenggal kepalanya di Karbala.4.KHALiFAH Ali bin Husain : 658-712 M atau 38-95 H
Pengarang buku Shahifah as-Sajadiyyah yang merupakan buku penting dalam ajaran Syi’ah…wafat karena diracuni oleh orang suruhan Khalifah al-Walid di Madinah,5.KHALiFAH Muhammad al-Baqir : 677–732 M atau 57–114 H
Muhammad al-Baqir diracuni oleh Ibrahim bin Walid di Madinah, Arab Saudi, atas perintah Khalifah Hisyam bin Abdul Malik6. KHALiFAH Ja’far ash-Shadiq : 702–765 M atau 83–148 H
beliau diracuni atas perintah Khalifah al-Mansur di Madinah..Beliau mendirikan ajaran Ja’fariyyah dan mengembangkan ajaran Syi’ah. Ia mengajari banyak murid dalam berbagai bidang, diantaranya Imam Abu Hanifah dalam fiqih, dan Jabar Ibnu Hayyan dalam alkimia7.KHALiFAH Musa al-Kadzim : 744–799 M –atau 128–183 H
Dipenjara dan diracuni oleh Harun ar-Rashid di Baghdad8.KHALiFAH Ali ar-Ridha : 765–817 atau 148–203 H
beliau diracuni oleh Khalifah al-Ma’mun di Mashhad, Iran.9.KHALiFAH Muhammad al-Jawad : 810–835 M atau 195–220 H
Diracuni oleh istrinya, anak dari al-Ma’mun di Baghdad, Irak atas perintah Khalifah al-Mu’tashim.10.KHALiFAH Ali al-Hadi : 827–868 M atau 212–254 H
beliau diracuni di Samarra atas perintah Khalifah al-Mu’tazz11.KHALiFAH Hasan al-Asykari : 846–874 M atau 232–260 H
beliau diracuni di Samarra, Irak atas perintah Khalifah al-Mu’tamid.
Pada masanya, umat Syi’ah ditekan dan dibatasi luar biasa oleh Kekhalifahan Abbasiyah dibawah tangan al-Mu’tamid12.KHALiFAH Mahdi : Lahir tahun 868 M atau 255 H
beliau adalah imam saat ini dan dialah Imam Mahdi yang dijanjikan yang akan muncul menjelang akhir zaman.. Sebelum beliau muncul, Iran menyiapkan “Fakih yang adil” sebagai pengganti sementara, misal : Ayatullah Khomeini dan Ayatullah Ali KhameneiCARA SiSTEMATiS UMAYYAH ABBASiYAH MEMALSU AGAMADoktrin Aswaja ikut dibentuk oleh Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah dengan cara :(1) Melaknati dan memerintah kaum Muslim untuk mentradisikan pelaknatan Imam Ali as., seperti apaa yang ditradisikan oleh Mu’awiyah dan para raja bani Umayyah tekutuk!(2) Mengejar-ngejar dan membantai para pecinta Imam Ali as. seperti apaa yang ditradisikan oleh Mu’awiyah dan para raja bani Umayyah tekutuk serta sebagian raja bani Abbas!(3) Mengintimidasi dan menghukum siapa saja yang dituduh mencintai Imam Ali dan Ahlulbait as.(4) Menuduh siapa saja yang mencintai Imam Ali dan Ahlulbait dengan berbagai tuduhan kejam, seperti Syi’ah atau Rafidhah!(5) Mencacat siapa saja yang meriwayatkan hadis-hadis Nabi saw. tentang keutamaan Imam Ali dan Ahlulbait dengan berbagai pencacatan tidak berdasar dan palsudan sekaligus menuduhnya sebagai Syi’ah atau Rafidhah!(6) Memusnahkan atau merahasiakan sebisa mungkin hadis-hadis Nabi saw. tentang keutamaan Imam Ali dan Ahlulbait as. agar tidak menyebar dan mengguga kesadaran umat Islam akan kemuliaan keistimewaan Ahlulbait as.(7) Menyebarkan hadis-hadis palsu keutamaan musuh-musuh Imam Ali dan Ahlulbait as. sebagai usaha menandingi keisitimewaan Imam Ali dan Ahlulbait as.(8) Menyetir perawi perawi hadis agar membuang hadis yang merugikan mereka dan membuat hadis hadis palsu untuk kepentingan mereka(9) Membungkam perawi perawi yang tidak memihak mereka dengan segala cara(10) Mereka secara turun temurun membantai anak cucu Nabi SAW , menteror dan menyiksa pengikut/pendukung mereka (syi’ah)(11)Mereka mempropagandakan dan menanamkan dalam benak umat bahwa syi’ah itu rafidhah sesat berbahaya dan agar umat menjauhi anak cucu ahlul bait(12) sebuah institusi sangat penting dalam sejarah perkembangan sekte Sunni, yakni Universitas Nizamiyya, lembaga pendidikan yang didirikan oleh Perdana Menteri Nizam al-Mulk yang berkuasa tahun 1063 M/465 H. Inilah universitas yang didirikan oleh perdana menteri dinasti Saljuk yang sangat cinta ilmu itu untuk menyebarkan doktrin Sunni, terutama Ash’ariyyah dan Syafi’i . Di universitas itu, beberapa ulama besar yang sudah kita kenal namanya sempat melewatkan waktu untuk mengajar, seperti Imam Ghazali dan gurunya, Imam al-Juwayni. Karena faktor DUKUNGAN PENGUASA mazhab sunni bisa cepat tersebar- Logika 10 : Ijtihad Sahabat Mengalahkan Al Quran ?Menurut ajaran sunni :- Imam Ali berijtihad
- Mu’awiyah berijtihad
- Jadi keduanya benar ! Pihak yang salah dapat satu pahala !Pihak yang benar ijtihad dapat dua pahalaAjaran sunni tersebut PALSU !! Ijtihad yang salah lalu si mujtahid berpahala hanya padaPERKARA/MASALAH yang belum ada nash yang terang, misal :Apa hukum melakukan bayi tabung pada pasangan suami isteri yang baru setahun nikah dan belum punya anak ??Mu’awiyah membunuh orang tak berdosa, Aisyah membunuh orang yang tak berdosa !! Dalam hukum Allah SWT : “”hukum membunuh orang yang tak berdosa adalah haram”” ( nash/dalil nya sudah terang dan jelas tanpa khilafiyah apapun yaitu QS.An Nisa ayat 93 dan Qs. Al hujurat ayat 9 ) …Membunuh sudah jelas haram, jika saya membunuh ayah ibu anda yang tidak berdosa lalu saya katakan bahwa saya salah ijtihad, apakah murid TK tidak akan tertawa ???????Nabi SAW saja pernah bersabda : “” Seandainya Fatimah binti Muhammad mencuri, niscaya aku sendiri yang akan memotong tangan nya”” … Tidak ada istilah kebal hukum didepan Nabi SAWDemikianlah 10 LOGIKA DASAR yang bisa kita gunakan untuk mematahkan pemikiran-pemikiran kaum wahabi. Insya Allah tulisan ini bisa dimanfaatkan untuk secara praktis melindungi diri, keluarga, dan Ummat Islam dari propaganda-propaganda wahabi. Amin Allahumma amin
web ini awalnya dibuat oleh Ustad Amin Farazala Al Malaya .
wahabi gencar menuduh “Said Aqil Merusak Islam”.
Apa target wahabi yang diback up Saudi untuk mewahabikan NKRI ??
Agar Jabatan Ketum PBNU dialihkan kepada ulama NU yang anti syi’ah !! Wahabi menghalalkan segala cara agar Said Aqil dicopot dari jabatannya. Tokoh anti syi’ah sangat diharapkan wahabi jadi ketua umum PBNU
Prihatin dengan ulah wahabi ? Ya, banyak Masjid dan Mushola bahkan Rumah Sakit dan Perguruan Tinggi milik Muhammadiyah, NU dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) ingin dikuasai kelompok Wahabi yang sering membidahkan bahkan mengkafirkan sesama umat Islam.
Yang berupaya menghancurkan N.U dan syi’ah di indonesia adalah para pembantu dajjal maka AKU BERLINDUNG KEPADA ALLAH DARI FITNAH wahabi si pembantu DAJJAL YANG TERKUTUK
web ini membela NU dan rakyat malaysia dari serangan salafi wahabi !! NU dan rakyat Malaysia silahkan saja berbeda mazhab dengan syi’ah tetapi yang penting antara NU dan Rakyat Malaysia serta syi’ah bisa toleran dan saling sayang.. Bagimu mazhab mu bagiku mazhab ku, namun kita bersaudara !
.
Sementara itu dari Malaysia diberitakan, secara diam diam kaum syi’ah Malaysia terus melindungi Malaysia dari ajaran sesat wahabi. Rakyat Malaysia boleh berbeda akidah dengan syi’ah namun memiliki musuh yang sama yakni wahabi. Air susu dibalas air tuba !
Syi’ah yang kerap dizalimi di Malaysia justru menghadang perkembangan wahabi di Malaysia. Sambutlah panggilan Husain, walau terus dizalimi namun justru Syi’ah Malaysia melindungi Malaysia dari kesesatan wahabi
Kementerian Dalam Negeri (KDN) Malaysia telah menetapkan perintah larangan terhadap tiga buah buku yang diterbitkan di Indonesia karena menyebarkan doktrin yang bertentangan dengan ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah di negara ini
.
Sekretaris Bagian Pengendalian Publikasi dan Teks Al-Quran, Abdul Aziz Mohamed Nor menjelaskan, tiga buku yang diharamkan adalah “Pengantar Ilmu-ilmu Islam,” “Dialog Sunnah Syi’ah” dan “Tafsir Sufi Al-Fatihah Mukadimah.”
Sekretaris Bagian Pengendalian Publikasi dan Teks Al-Quran, Abdul Aziz Mohamed Nor menjelaskan, tiga buku yang diharamkan adalah “Pengantar Ilmu-ilmu Islam,” “Dialog Sunnah Syi’ah” dan “Tafsir Sufi Al-Fatihah Mukadimah.”
Buku “Pengantar Ilmu-ilmu Islam” ditulis oleh Murtadha Muthahhari dan diterbitkan Pustaka Zahra dari Jakarta, sedangkan “Dialog Sunnah Syi’ah” ditulis oleh A Syarafuddin Al-Musawi dan diterbitkan Penerbit Mizan Bandung. Sementara “Tafsir Sufi Al-Fatihah Mukadimah” pula ditulis oleh Jalaluddin Rakhmat dan diterbitkan PT Remaja Rosdakarya, juga dari Bandung.
inilah artikel kami yang membela NU :
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
http://syiahali.wordpress.com dibuat oleh Ustad Husain Ardilla demi membela N.U dan rakyat Malaysia dari serangan wahabi
wahabi berusaha mempengaruhi warga nahdliyin dengan membagikan brosur juga mengajak kiai masuk kelompok mereka. Bahkan para aktvis wahabi masuk ke masjid masjid membagikan bulletin dan majalah serta buku. Belum lagi beberapa masjid NU yang jadi sasaran pembajakan oleh mereka. Kantong kantong NU berusaha diwahabikan, dalam hal ini HANYA SYi’AH lah yang melindungi NU. Syi’ah tidak mensyi’ahkan NU tetapi menolak wahabi menyusup ke NU
.
salafi wahabi pecah dua :
salafi wahabi pecah dua :
a. Salafi dakwah,
ciri cirinya : menganggap NU sebagai ahlul bid’ah sehingga mereka berupaya menghancurkan N.U. Celakanya kini muncul alumni salafi yamani yang membanjiri Indonesia yang doyan membid’ah bid’ah kan N.U
.
b. Salafi jihadi
ciri ciri : gemar ngebom, teroris. Juga kelompok Ustadz Abu Bakar Ba’asir yg sangat mengesankan mengakomodasi tindak kekerasan
Utsaimin ulama wahabi yang menjadi budak raja abdullah
.
RIYADH –
Tidak diragukan lagi bahwa Wahabi adalah aliran yang diciptakan untuk mendukung kepentingan kerajaan. Ulama wahabi adalah sekelompok manusia yang dengan tanpa pernah merasa berdosa berusaha menghancurkan sendi-sendi tradisi islam yang baik.
.
Mereka anti kepada yang namanya majlis SHOLAWAT yang disitu nama RASULULLAH (saw) dan AHLUL BAYT nya dipuji dan di sanjung. Mereka anti kepada majlis Tahlil dan Istighostah yang didalamnya banyak sekali menyebut asma ALLAH (swt). Dengan mudah mereka membuat hukum bid’ah dan mentakfirkan pemikiran yang tidak sejalan. Sangat ringan mulut mereka berucap bahwa “bercampurnya wanita dan pria yang bukan muhrim dalam suatu tempat adalah haram dan halal darahnya.”
.
Pada kenyataannya mereka tidak seperti yang mereka katakan. Wahabi diam seribu bahasa saat melihat kotoran menempel dipelupuk matanya. Wahabi tak punya nyali saat menghadapi kebengisan israel terhadap bangsa Palestina, Wahabi tak memiliki cukup keberanian untuk menentang arogansi Amerika di negeri kaum muslimin. Kenapa bisa begitu ? Ya inilah jawaban nyata tanpa perlu kita untuk bertabayyun mencari kebenarannya.
.
“Memberi kalung emas kepada obama, (Pembantai rakyat irak, afganistan, libya dan negeri muslim lainnya) disaat hari ulang tahunnya. Sementara pada saat yang sama ulama wahabi melarang dan membid’ahkan peringatan maulid untuk mengenang Rasul saw yang mulia “
.“Ber-tasyabbuh bil kuffar. apakah ini ajaran islam ?
Saling ‘TOAST’ antara peminum khamr ? Wahabi diam seperti kerbau melihat hal ini !“
.“Lagi al-waleed bin talal bersama ameera al-taweel mengunjungi pesta selebriti diholiwood. Sudah pasti jilbab dilepaskan. Padahal para wanita wahabi diharuskan memakai cadar. nudzubillah.. “
.
“Bandar bin sultan lagi asik bercanda dengan sahabat dekatnya BUSH (anjing israel), pembantai bangsa PALESTINA“
.
“Jendral Khaled bin Sultan, menteri pertahanan arab saudi sedang bersama selingkuhan atau pelacur dalam suatu kunjungannya di event miss universe amerika. Lagi-lagi wahabi bungkam, padahal fatwanya adalah halal darahnya jika pria dan wanita yang bukan muhrim bercampur disatu tempat“
Kontestan putri dari arab saudi di event miss universe yang memakai gaun bertuliskan kalimat syahadat dan mendapatkan pengawalan langsung dari pangeran Khaleed bin sultan menteri pertahanan saudi
.
Jabat tangan mesra yang bukan muhrimnya bersama PM jerman Angela Markel
.
Ciuman mesra dari wanita israel kepada sang raja saat penyambutan obama di istana al-saud
.
Pantaskah mahluk-mahluk terkutuk seperti ini menyebut dirinya ‘Khadimul Haramain’ ???
Pangeran Saudi Berpesta SEX Dan Narkoba Di Istananya
.
JEDDAH – Godaan duniawi kini tersedia di Jeddah, Arab Saudi. Alkohol, narkoba, dan seks bebas kini tersedia, asalkan punya relasi dengan kerabat kerajaan. Demikian bunyi bocoran dari Wikileaks. Informasi ini dikirimkan tahun lalu dari konsulat jenderal Amerika Serikat di Jeddah. Di Arab yang kata ulama bayaran wahabi , alkohol dilarang dan hubungan lawan jenis diatur secara ketat, Tapi jika kemaksiatan yang dilakukan keluarga kerajaan direstui.
.
Sebagai bukti, Konsul Jenderal Martin Quinn mengacu pada pesta Halloween tahun lalu. Laporan yang kemudian dihapus berbunyi: “Bersama dengan lebih dari 150 Saudi muda (laki-laki dan perempuan ) sebagian besar berusia 20-an dan awal 30-an tahun), ConGenOffs menerima undangan ke pesta Halloween bawah tanah di kediaman Pangeran Bandar bin sultan di Jeddah.”
.
“Adegan mirip sebuah klub malam di manapun di Amerika : alkohol berlimpah, pasangan muda menari, seorang DJ ada di balik turntable, dan semua orang mengenakan kostum,” katanya. Aparat kepolisian “menjaga” pesta ini agar tak terendus polisi agama. “Ada ribuan pangeran di Arab Saudi hadir di pesta ini.” Adapun rincian pesta, kabel Wikileaks melanjutkan: “Mereka menyewa bartender asal Filipina khusus untuk meramu koktail menggunakan sadiqi, sejenis minuman keras buatan lokal. dari obrolan yang terdengar, sejumlah tamu adalah perempuan pekerja sex komersial.”
.
wikileaks melanjutkan dengan membuat garis bewah bahwa ada pasar gelap minuman keras mahal – bahkan untuk pangeran. Se botol vodka Smirnoff dijual setara dengan 400 dolar AS. “Selain itu, dalam pesta kokain itu, menggunakan ganja adalah umum dalam lingkaran sosial dan telah dilihat pada kesempatan lain,” tambahnya.
.
Konsul Jenderal menarik kesimpulan yang menarik pada akhir pengiriman.“Ini fenomena yang relatif baru di Jeddah … Hal ini tidak biasa di Jeddah. Untuk rumah pribadi mewah basement-nya dimanfaatkan untuk bar, diskotik, pusat hiburan, dan klub.”
.
Pertanyaan : Dimana para ulama wahhabi-Salafy dan “Rois Haiah Kibar Ulama” mereka? Mengapa mereka bungkam seribu bahasa atas perbuatan maksiat para amir ? Apa mereka cuma sibuk menuduh bid’ah dan syirik terhadap umat Islam yang muwahhid? di mana amar ma’ruf dan nahi munkar mereka ? Apa mereka takut belanja dan jatah makan mereka sehari-hari serta biaya dakwah mereka di stop oleh para amir ? Umat Islam di dunia sulit menerima sebutan “KHADIMUL HARAMAIN” bagi keluarga bejat al-saud.
Inilah foto-foto kemaksiatan keluarga Al-saud yang membuat ulama-ulama Wahabi tunduk dan patuh.
Perayaan ulang tahun saudi arabia |
Ibnu abd wahab bersama agen-agen spionase barat |
Konspirasi Ibnu Abd Wahab Bersama Agen Inggris |
Seorang wanita seporter tim sepakbola saudi tampak ditangannya memegang rokok |
Para Seporter Keseblasan Sepak bola Arab Saudi |
Tampak Ditengah-tengah Para Amir Saudi Tumpeng Arab |
Konspirasi Ibnu Saud Bin Abd Wahab Dengan Hemper |
Kontes Ratu Kecantikan Cilik Saudi Di Saudi Arabia |
Tumpeng Arab |
Spion Badui, Ibn Saud (muda), Prince Husein, Ibn Abdul Wahhab, Sir Percy Cox
|
QURAN AND HADITH SPEAK AGAINST THE HYPOCRITES AND DEVILS OF NAJD SAUDI ARABIA
Najd adalah Najad, Iraq adalah Iraq
Syi’ah Sesat hanya propaganda SETAN NEJED WAHABi, Agen Zionis dan Pemecah Belah Umat !! Milyaran dollar tumpah ke Indonesia
عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ ذَكَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَأْمِنَا اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي يَمَنِنَا قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَفِي نَجْدِنَا قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَأْمِنَا اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي يَمَنِنَا قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَفِي نَجْدِنَا فَأَظُنُّهُ قَالَ فِي الثَّالِثَةِ هُنَاكَ الزَّلَازِلُ وَالْفِتَنُ وَبِهَا يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ رواه البخاري، والترمذي، وأحمد وابن حبان في صحيحهDaripada Abdullah Ibn Umar r.a., beliau berkata: Rasulullah SAW menyebut: Ya Allah! Berkatilah kami pada Yaman kami dan berkatilah kami Ya Allah! pada Syam kami.Maka sebahagian sahabat berkata: Dan pada Najd kami Ya Rasulallah! Rasulullah pun bersabda: Ya Allah! Berkatilah kami pada Yaman kami dan berkatilah kami Ya Allah! pada Syam kami.Maka sebahagian sahabat berkata: Dan pada Najd kami Ya Rasulallah!Dan aku menyangka (seingat aku) pada kali ketiga Rasulullah SAW bersabda: Di sanalah berlakunya gegaran-gegaran, fitnah-fitnah dan di sanalah terbitnya tanduk Syaitan.Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, Imam al-Tirmidzi, Imam Ahmad, Imam Ibnu Hibban dan lain-lain.Sungguh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah memberitakan akan datangnya Faham Wahabi ini dalam beberapa hadits, ini merupakan tanda kenabian beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam memberitakan sesuatu yang belum terjadi. Seluruh hadits-hadits ini adalah shahih, sebagaimana terdapat dalam kitab shahih BUKHARI & MUSLIM dan lainnya. Diantaranya: “Fitnah itu datangnya dari sana, fitnah itu datangnya dari arah sana,” sambil menunjuk ke arah timur (Najed). (HR. Muslim dalam Kitabul Fitan)“Akan keluar dari arah timur segolongan manusia yang membaca Al-Qur’an namun tidak sampai melewati kerongkongan mereka (tidak sampai ke hati), mereka keluar dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya, mereka tidak akan bisa kembali seperti anak panah yang tak akan kembali ketempatnya, tanda-tanda mereka ialah bercukur (Gundul).” (HR Bukhari no 7123, Juz 6 hal 20748). Hadis ini juga diriwayatkan oleh Ahmad, Ibnu Majah, Abu Daud, dan Ibnu HibbanNabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah berdo’a: “Ya Allah, berikan kami berkah dalam negara Syam dan Yaman,” Para sahabat berkata: Dan dari Najed, wahai Rasulullah, beliau berdo’a: “Ya Allah, berikan kami berkah dalam negara Syam dan Yaman,” dan pada yang ketiga kalinya beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Di sana (Najed) akan ada keguncangan fitnah serta di sana pula akan muncul tanduk syaitan.” Dalam riwayat lain dua tanduk syaitan.Dalam hadits-hadits tersebut dijelaskan, bahwa tanda-tanda mereka adalah bercukur (gundul). Dan ini adalah merupakan nash yang jelas ditujukan kepada para penganut Muhammad bin Abdul Wahab, karena dia telah memerintahkan setiap pengikutnya mencukur rambut kepalanya hingga mereka yang mengikuti tidak diperbolehkan berpaling dari majlisnya sebelum bercukur gundul. Hal seperti ini tidak pernah terjadi pada aliran-aliran sesat lain sebelumnya.Seperti yang telah dikatakan oleh Sayyid Abdurrahman Al-Ahdal: “Tidak perlu kita menulis buku untuk menolak Muhammad bin Abdul Wahab, karena sudah cukup ditolak oleh hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam itu sendiri yang telah menegaskan bahwa tanda-tanda mereka adalah bercukur (gundul), karena ahli bid’ah sebelumnya tidak pernah berbuat demikian.”Al-Allamah Sayyid AIwi bin Ahmad bin Hasan bin Al-Quthub Abdullah AI-Haddad menyebutkan dalam kitabnya Jala’uzh Zholam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abbas bin Abdul Muthalib dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Akan keluar di abad kedua belas (setelah hijrah) nanti di lembah BANY HANIFAH seorang lelaki, yang tingkahnya bagaikan sapi jantan (sombong), lidahnya selalu menjilat bibirnya yang besar, pada zaman itu banyak terjadi kekacauan, mereka menghalalkan harta kaum muslimin, diambil untuk berdagang dan menghalalkan darah kaum muslimin” AI-Hadits.BANY HANIFAH adalah kaum nabi palsu Musailamah Al-Kadzdzab dan Muhammad bin Saud. Kemudian dalam kitab tersebut Sayyid Alwi menyebutkan bahwa orang yang tertipu ini tiada lain ialah Muhammad bin Abdul Wahab. Adapun mengenai sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang mengisyaratkan bahwa akan ada keguncangan dari arah timur (Najed) dan dua tanduk setan, sebagian, ulama mengatakan bahwa yang dimaksud dengan dua tanduk setan itu tiada lain adalah Musailamah Al-Kadzdzab dan Muhammad Ibn Abdil Wahab. Pendiri ajaran Wahabiyah ini meninggal tahun 1206 H/ 1792 M.wahabi berusaha mempengaruhi warga nahdliyin dengan membagikan brosur juga mengajak kiai masuk kelompok mereka. Bahkan para aktvis wahabi masuk ke masjid masjid membagikan bulletin dan majalah serta buku. Belum lagi beberapa masjid NU yang jadi sasaran pembajakan oleh mereka. Kantong kantong NU berusaha diwahabikan, dalam hal ini HANYA SYi’AH lah yang melindungi NU. Syi’ah tidak mensyi’ahkan NU tetapi menolak wahabi menyusup ke NUAKHIRNYA, KAMI PERSEMBAHKAN CATATAN KECIL INI BAGI SAUDARAKU KAUM MUSLIMIN DI NEGERI INDONESIA, PARA ULAMA MAUPUN SELURUH WARGA BAIK DARI KALANGAN NAHDLIYIN dan MUHAMMADIYAH YANG SEMUA ADALAH KAUM PECINTA ahlulbait
Dari Saudi Muncul Dajjal ?
“simbol asli freemasonry (All-Seeing Eye)“Wahabi -Dajjal adalah fitnah (cobaan, kesesatan, huru hara, dan kekufuran) terbesar yang akan muncul di akhir zaman.
Simbol-simbol Dajjal yang berkaitan dengan Zionis Yahudi seperti mata satu bermunculan di mana-mana dari mulai uang dolar AS hingga digunakan sebagai simbol penerbitan buku-buku wahabi, dan kepolisian kerajaan Arab Saudi yang notabene adalah negara ‘Islam’..berpangkal pada hadits berikut:لَوْ لَمْ يَبْقَ مِنْ الدُّنْيَا إِلَّا يَوْمٌ لَطَوَّلَ اللَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ حَتَّى يَبْعَثَ فِيهِ
رجل مِنْ أَهْلِ بَيْتِي يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِي وَاسْمُ أَبِيهِ اسْمُ أَبِي
يَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ ظُلْمًا وَجَوْرًا“Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus padanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku dan nama ayahnya serupa nama ayahku. Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan.” (HR abu Dawud 9435).maka insya Allah Imam Mahdi syi’ah akan memerangi SETAN SETAN anti islam tetapi berlabel salaf..
Berikut ini adalah beberapa simbol MATA SATU yang digunakan oleh WAHABI SALAFI..SIMBOL – SIMBOL DAJJAL : JANGKA DI KESATUAN SAUDI ARABIA
Kesatuan khusus dengan logo Jangka terbalik – al MasuniyyahBandingkan dengan yang iniSeperti organisasi pada umumnya, freemasonry juga memiliki lambang. Lambangnya yang paling terkenal adalah sebuah jangka dan penggaris busur dengan huruf G ditengahnya..Namun anehnya, mereka tidak memiliki interpretasi resmi terhadap arti simbol ini. Jadi interpretasinya seringkali hanya diberikan oleh para individu dengan pandangan dan pemikiran masing-masing.
Misalnya, Huruf G di tengah lambang itu. Di beberapa lodge, huruf G itu diterima sebagai kependekan dari “God”. Di tempat lain “Goodness”. Tapi mungkin yang paling populer adalah “Geometry”, sebuah dasar matematika yang melahirkan legenda freemason..
Di beberapa negara seperti Inggris, huruf G tersebut telah dihilangkan dari lambang freemason setempat.
Menurut Albert Pike, pendiri The Scottish Rite dalam bukunya “Morals and Dogma” yang juga dianggap sebagai “kitab sucinya” freemason, lambang jangka berarti “Ketuhanan yang Kreatif”, sedangkan penggaris busur adalah “Bumi produktif alam semesta”.
Entah apa maksudnya. Tapi kedengarannya sangat New Age.
Selain lambang tersebut, lambang lain yang sering dihubungkan dengan freemason adalah lambang piramida dengan sebuah mata di puncaknya. Lambang ini disebut “all seeing eye”.
Menurut Fredrick Goodman, mata yang melihat di puncak piramida itu memainkan peranan sangat penting dalam dunia okultis. Asal lambang tersebut adalah “The Eye of Horus” dari zaman Mesir purba.
Sedangkan lambang piramida diambil karena freemason menganggap piramida sebagai lambang penyatuan semua agama. Menurut Foster Bailey, seorang mason level 33, “Simbol piramida, yang bisa ditemukan di Mesir dan Amerika Selatan menjadi saksi bahwa misteri zaman purba memiliki keterkaitan dengan pekerjaan para Mason pada zaman ini.”
Disinilah sebagian orang mulai mencium bau konspirasi. Simbol ini ternyata terdapat pada uang kertas Dolar Amerika
Perhatikan simbol-simbol tersebut, semuanya mempunyai asas yang sama iaitu mempunyai satu jangkalukis (compasses) di bahagian atas , sesiku (square) di bahagian bawah dan huruf ‘G’ di tengah-tengah. Semuanya itu mempunyai maksud yang tersendiri dan di kalangan ahli-ahli Masons sendiri pun ada bermacam-macam maksud dan biasanya ia tidak didedahkan di kalangan ahli. Cuma saya akan cuba ketengahkan pendapat yang kuat tentang simbol tersebut mengkikut kajian saya.Di kebanyakan negara, huruf ‘G‘ di tengah tadi itu membawa makna ‘God‘ atau ‘Tuhan‘. Dan pendapat satu lagi yang kuat adalah ‘Geometry’. Inilah yang menjadi asas kepada kerja-kerja KREATIF yang dilakukan oleh kumpulan Freemasons dari awal dulu lagi. Maka apabila dihubungkan Geometri dengan God, maka kebiasaanya para arkitek dan pereka bentuk akan menggunakan alat-alat Geometri kan. Maka maksud di situ adalah tuhan itu mereka cipta dunia ini dan itulah secara analoginya digambarkan dengan Geometri tersebut.Tentang jangkalukis dan sesiku itu pula, ia merupakan antara alat utama yang digunakan oleh Freemasons dalam kerja-kerja mereka sejak dulu. Jangkalukis biasanya digunakan untuk melakarkan bentuk bulat dan bahagian-bahagiannya dengan mudah. Manakala sesiku pula untuk menyemak ketepatan sudut 90° yang mana amat penting dalam pembinaan bangunan. Dari sudut lain, simbol itu juga melambangkan jantina iaitu jangkalukis yang atas itu lelaki dan sesiku bawah itu wanita. Dan akhirnya lahirlah ‘G’ di tengah-tengah itu. Begitulah menurut beberapa pendapat berkenaan simbol Freemasons..SIMBOL – SIMBOL DAJJAL : TEMPLAR CROSS DARI INGGRIS UNTUK RAJA SAUDI
“Abdullah, anak Umar, menyatakan bahwa Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam berdiri di tengah-tengah umat mereka, kemudian beliau memuji -muji Allah dalam cara yang patut sekali, lalu beliau menyebutkan tentang Dajjal dan bersabda: “Saya peringatkan kalian, dan tidaklah ada Nabi yang tidak memperingatkan tentang masalah ini kepada umatnya. Nabi Nuh ‘alaihis sallam memperingatkan umatnya, tetapi saya akan katakan tentang dia bahwa tidak ada Nabi selain dia yang telah menceritakan itu kepada umatnya. Kalian harus tahu bahwa Dajjal itu bermata satu; padahal Allah tidak bermata sa tu.(Shahih Bukhari an Muslim) (Mishkah al-Masabih, bab Fit nah).Coba bandingkan dengan yang iniApa pendapat anda tentang simbol dibawah ini ?SIMBOL – SIMBOL DAJJAL : EYE OF HORUS DI ASYKAR HAJI
Logo Asykar Haji Saudi ArabiaPic from Gus Kaheel saat Jalan jalan di Arofah, logo/lambang ini adalah lambang kantor umum polisi lalu lintas Saudi Arabia.Bandingkan dengan yang iniAROMA ILLUMINATI PADA BENTUK BANGUNAN DI SAUDI
Tugu Geometri di Engineering Square di Jeddah.Letaknya di Lapangan Al Handasa salah satu landmark ternama di Kota Jeddah dan merupakan salah satu persimpangan jalan terbesar. Di tengah-tengah alun-alun ini ada alat geometris raksasa seperti kompas, busur derajat, segitiga dan penggaris. Ini adalah salah satu alat geometris terbesar di dunia..Bandingkan dengan yang iniMenara Pusat Kerajaan dibangun disekitar Riyadh, ibukota Arab Saudi. Bangunan ini berisi kantor, apartemen, toko, dan hotel. Di bagian atas adalah sebuah dek observasi.Kingdom City Jeddah bangunan tertinggi dunia yang akan mengalahkan Burj Khalifa setidaknya 568 kaki (173m) diatasnyaAl – Faisaliah TowerBandingkan dengan yang iniPelabuhan Jizan Arab Saudi – SelatanBandingkan dengan yang iniDan dibawah ini adalah Master Plan kota suci Mekah, dapat terlihat dari atas seperti bentuk apaBandingkan dengan yang iniUpacara penutupan Olympiade London 2012Master Plan MakkahMaster Plan Makkah 2Bandingkan dengan yang iniAll Seeing Eye, in Madonna ConcertMenara Jam Mekkah (kiri), Menara mata satu dalam film Lord Of The Ring (baca lebih lanjut)Jam Big Ben di Inggris (Kiri), Kanan Royal Clock MakkahMari kita lihat video fungsi dari jam ini ketika azan, dimana lampu berkelap kelip, seperti kelap kelip di pohon cemara ketika Natal, na’udzubillahSIMBOL – SIMBOL DAJJAL : EYE OF HORUS DI TEMBOK MADRASAH SAUDI
Pic dari Gus Kaheel : Ini adalah pagar tembok Madrasah Hamzah bin abdil muthallib tingkat ibtida’iyah di kota suci Madinah, Gedung madrasah ini bersebelahan dengan makam syuhada’ uhud.Atau iniSIMBOL – SIMBOL DAJJAL DI PERUSAHAAN SAUDI
1. ARAMCOPada tahun 1962, dengan dorongan, CIA, Saudi mendirikan sebuah organisasi bernama Liga Muslim Dunia. Ditanggung awalnya oleh beberapa donor, termasuk Aramco, maka kolaborator CIA, Liga membentuk kehadiran internasional yang kuat, dengan perwakilan di 120 negara. Hal ini dipimpin oleh Mufti saat itu kepala Arab Saudi, Mohammed bin Ibrahim Al al-Sheikh, seorang keturunan langsung dari Muhammad ibn Abdul Wahhab, dan presiden tetap berada di tangan Mufti Saudi sampai hari ini. (source).Bandingkan dengan yang iniLogo segitiga piramid2. SAUDI BIN LADEN GROUPGrup Saudi Binladen telah diinvestasikan di Carlyle Group, sebuah ekuitas global perusahaan investasi swasta yang mantan Presiden George HW Bush menjabat sebagai penasehat. Yang cukup menarik, Carlyle Group didirikan oleh Illuminati Mormon (Source).Bandingkan dengan sayap burung iniDewa Horus Burung Gepeng bermata satu simbol Dajjal3. ZAINAdalah perusahaan telekomunikasi Saudi Arabia yang didirikan pertama kali di Quwait.Bandingkan dengan yang iniAOL adalah Stasiun TV rancangan Illuminati4. Elite Asuransi & Broker Reasuransi5. Saudi IAIC Cooperative Insurance Co._company6. Mal Of Arabia (Jeddah)7. AMB Engineering (Jubail – Arab Saudi)8. NPBCSIMBOL – SIMBOL DAJJAL DI KESENIAN & KEBUDAYAAN ARAB SAUDI
Logo Organisasi Kebudayaan & kesenian Saudi ArabiaSimbol Pagan, Ketika acara Maulid (Hari Lahirnya) Negara Saudi ArabiaBandingkan dengan iniMereka menari – nari di depan patung Burung, sambil memukul rebanaSIMBOL – SIMBOL DAJJAL DI BATCH & LOGO INSTANSI SAUDI
Logo segitiga di mobil dinas Depdagri SaudiKesatuan Polisi MiliterRompi Relawan NejedLogo Mata Satu di lengan asykarIT corner masjidil HaramElite Royal National IgnsiniaAneka inSingina Militer Su’udPejabat pemerintah meresmikan rencana kegiatan pemerintahan SaudiPin kerah baju polisiMobil ini milik petugas di masjidil haramUnit pemantau kecepatanSalah satu pustaka su’udiyyah yang berdomisili di Indonesia (link Jember – Jakarta), bernama pustaka Imam Syafi’i, tapi ini bukan Syafi’iyyah melainkan Wahabi/SalafyKepolisian Arab SaudiThe eye belowSekolah Intelijen Arab SaudiSIMBOL – SIMBOL DAJJAL : EYE OF HORUS DI MOBIL KEPOLISIAN SAUDI
Simbol mata (Eye Of Horus) di mobil kepolisian Saudi ArabiaPetugas sedang berjaga dengan mobil patrolinyaBandingkan dengan yang ini“Logo Penerbitan buku Wahabi yang menggunakan simbol MATA SATU““Tanda Pangkat Polisi kerajaan Saudi yang berlogo MATA SATU““Rompi Polisi Kerajaan Saudi yang berlogo MATA SATU““Mobil Patroli Kerajaan Saudi Yang berlogo MATA SATU“
- seorang (insyaAllah) syahid, bernama Mohammad Sakher;
- laporan inteligen Irak sejak September 2002.
Mohammad Sakher (semoga Allah membalas jasanya bagi dunia Islam) diduga kuat dibunuh oleh rezim Saudi setelah beliau memublikasikan hasil penelitian silsilah keluarga Saud (The Saudi Dynasty: Its Origin And Who Is The Real Ancestor Of This ‘Royal’ Family?).Ini diperkuat dengan bocornya informasi inteligen Irak semasa Saddam Husein masih berkuasa. Laporan inteligen ini diberi judul “The Emergence of Wahhabism and its Historical Roots”[http://fariedwijdan.multiply.com/journal/item/93/Dinasti_Saud_dan_Yahudi_Ternyata_Satu_Nenek_Moyang._Benarkah | Link asli tidak saya buka di sini, khawatir terjadi pemusnahan bukti di dunia maya oleh hacker-hacker Wahabi.]Bukti-bukti nyata kezionisan Kerajaan Arab Saudi
- Kerajaan Saudi dimodali oleh Inggris [soal sejarah kerajaan itu silakan cari sendiri, sedangkan Inggris sebagai ibukota pertama Dajjal ==> http://wake-up-project-indonesia.blogspot.com/2001/10/arrivals-25-nubuat-tentang-dajjal.html].
- Kerajaan Saudi adalah sekutu total Amerika [http://www.youtube.com/watch?v=UwQpXxIbyqk&feature=colike]. Bahkan, pernah ada pertemuan OPEC beberapa negara Arab lainnya pernah merencanakan penjualan minyak dengan emas, tapi Saudi bersikukuh menjual minyak negeri-negeri Muslim hanya dengan dollar.
Saudi-Wahabi-Salafy Menghancurkan Situs-Situs Bersejarah Islam dengan Tujuan yang Keji.
Ini adalah hal yang paling krusial. Dengan dalih memberikan pelayanan pada jemaah haji mereka
- mengubah bentuk tugu lempar jumrah, tidak lagi berupa obelisk (simbol setan)
ini sama dengan penghilangan jejak “simbol peradaban satanik” yang diperintahkan Allah untuk dilontar oleh orang beriman.Tujuan makar ini, tentu agar generasi Islam masa depan tidak tahu bahwa tugu-tugu obelisk yang ada di luar Tanah Suci dan dijadikan kebanggaan di negeri-negeri Dajjalis adalah sesungguhnya simbol setan yang dulu dilontar oleh nenek moyang kaum beriman dalam ritual haji. Sungguh siasat keji. Dan tindakan Saudis ini sudah bukan bidah lagi namanya, melainkan benar-benar menentang dan menantang Allah. Nauzubillah!
- meyahudikan mihrab Rasulullah?
- merusak keabsahan haji umat Islam pada ritual Sa`i. [https://www.facebook.com/note.php?note_id=173986189284965]
- mengubah bekas rumah Siti Khadijah r.a. menjadi toilet umum!!! [http://www.infosalafi.com/berita/2012/05/17/wahabi-penghancur-peradaban-islam/]
- pelecehan sublim terhadap Kabah dan Masjidil Haram
Fatwa ulama-ulama setan Wahbabi-sarafi menyatakan tidak boleh ada nama Nabi Muhammad Saw. di seantero Masjidil Haram sebab itu bidah dan syirik. Tapi lihat apa yang sebenarnya mereka inginkan.
[http://youtu.be/aHkKfhqinhw]Fitnah Psikologis terhadap Islam
kiri: pahatan sosok Nabi di Gedung Mahkamah Agung Amerika
kanan: bendera negeri Saud
Silakan pikirkan sendiri fitnah apa yang terkandung di dalamnya.Tujuan Saudizion melakukan pemusnahan lebih dari 95% situs-situs bersejarah Islam? Apalagi kalau bukan untuk membuat goyang iman umat Islam generasi mendatang.Cukup dengan perkataan “agama Islam itu hanya mitos sebab tidak ada bukti sejarahnya.”Apa setimpal dalih pelayanan prima untuk jemaah haji dengan tujuan makar jangka panjang ini? Sadarlah wahai umat Muhammad!Persamaan fenomena pembelokan akidah Yahudi-Kristen dengan ajaran Wahabi yang mencegah umat Islam dari mengenal Allah
- Larangan memikirkan Zat Allah dibantah wahabi
- Memakhlukkan Tuhan dengan “menempatkan” Tuhan di atas/langit/Arsy ini sama dengan tuhan-tuhan di agama lain (yang sukses dibelokkan Iblis) bahwa Tuhan itu di surga, di kahyangan, atau di mana-mana (seperti dewa-dewi dalam Hindu dan pagan lainnya).
- Kaum salafy-wahaby tulen memiliki akidah tajsim tasybih
- Kewajiban umat salafi-wahabi untuk taqlid pada ulama dan menularkan taqlid ini pada umat Islam. Ini mirip dengan gaya dakwah Vatikan. Kawan saya yang orang Saksi Yehuwa tadi mengatakan salah satu alasan dia murtad dari Katolik adalah karena dia tidak puas dengan fakta bahwa jemaat Katolik tidak boleh banyak tanya dan sebaiknya mengimani saja apa-apa yang disampaikan pastor
Menurut Kantor Berita ABNA, Ust Said Samad tergagap. Beliau tak punya kata lagi untuk diucap. Lisan beliau seperti saluran air yang tersumbat. Informasi yang selama ini disebarluaskan oleh kelompok takfiri di Indonesia mengenai buku “Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syi’ah di Indonesia", yang katanya diterbitkan MUI Pusat, akhirnya tamat. Di depan Prof. Dr. H. Rahim Yunus, MA, yang juga adalah Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Selatan, Ust Said Samad yang aktif menyebarluaskan informasi sepihak ini, ketika ditanya satu pertanyaan kecil saja, akhirnya tak bisa menjawab. (http://www.abna.ir/data.asp?lang=12&id=479781)
Menurut Kantor Berita ABNA, Ust Said Samad tergagap. Beliau tak punya kata lagi untuk diucap. Lisan beliau seperti saluran air yang tersumbat. Informasi yang selama ini disebarluaskan oleh kelompok takfiri di Indonesia mengenai buku “Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syi’ah di Indonesia", yang katanya diterbitkan MUI Pusat, akhirnya tamat. Di depan Prof. Dr. H. Rahim Yunus, MA, yang juga adalah Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Selatan, Ust Said Samad yang aktif menyebarluaskan informasi sepihak ini, ketika ditanya satu pertanyaan kecil saja, akhirnya tak bisa menjawab.
Kejadian itu berlangsung di tengah-tengah acara Talk Show Muharram yang diadakan oleh MUI Sulsel bekerjasama dengan group Fajar, bertempat di gedung Graha Pena lt. 4 Makassar, tanggal 8 Nopember 2013 kemarin. Diskusi bertema Reaktualisasi Tahun Baru Islam dan Asal Usul Peringatan Hari Asyura tersebut menghadirkan beberapa orang pembicara dari kalangan ulama di Sulawesi Selatan. Hadir di antaranya AGH Dr. (HC) M. Sanusi Baco, Lc (ketua umum MUI Sulsel), Prof. Dr. H. Abd Rahim Yunus, MA (wakil ketua umum MUI Sulsel), Prof. Dr. H. Arifuddin Ahmad, M.Ag. (guru besar hadis UIN Alauddin Makassar), serta Dr. H. Muammar Bakry, MA. Selain pembicara di atas, turut juga diundang sebagai penanggap Ust Said Samad (LPPI Indtim), Ust Ikhwan Abdul Jalil (Wahdah Islamiyyah), Ust Syamsuddin Baharuddin (IJABI) serta Ishak Ngeljaratan (budayawan) dan Prof. Dr. Arfin Hamid, MA.
Di sesi tanggapan itulah, seperti biasa, Ust Said Samad kembali menggugat Syiah. Pada kesempatan kali ini, merasa punya amunisi baru, beliau menunjukkan dan mengutip buku “Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syi’ah di Indonesia" yang disebut terbitan resmi MUI Pusat. Sayangnya, buku yang semula diharapkan menjadi amunisi itu justru menjadi bumerang.
Menanggapi hal tersebut Gurutta Sanusi Baco tidak mengomentari gugatan Ust Said Samad tersebut. Beliau justru menasehati bahwa salah satu akhlak dalam berbicara atau berdiskusi adalah berbicara sesuai dengan tema. Ini sindiran halus kepada Ust Said Samad yang dimana saja dan kapan saja, setiap ujung pembicaraannya adalah menggugat dan menghujat Syiah. Apalagi sebelumnya, Gurutta Sanusi Baco sudah menyampaikan bahwa bulan Muharram adalah bulan ukhuwwah. Demikian juga yang disampaikan Prof Rahim bahwa salah satu dari empat bulan suci yang didalamnya dilarang berperang dan berselisih menurut Alquran, adalah bulan Muharram.
Tanggapan yang pedas justru datang dari Prof Rahim. Menjawab Ust Said Samad, beliau mengatakan bahwa buku “Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syi’ah di Indonesia" yang katanya diterbitkan MUI Pusat itu tidak benar. Buku tersebut bukan terbitan resmi MUI Pusat seperti yang disebutkan Ust Said Samad. Buku tipis itu pernah diedarkan di rakernas MUI, tetapi kemudian ditarik kembali karena dinilai akan memicu perpecahan ummat. Bahkan, tambah Prof Rahim, Ketua Umum MUI Pusat KH Sahal Mahfudz juga tidak setuju dengan terbitnya buku tersebut.
Merasa tidak puas, sehabis diskusi, Ust Said Samad mendatangi Prof Rahim dan memperjelas duduk persoalan buku “Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syi’ah di Indonesia" tersebut. Beliau kembali menegaskan bahwa buku itu resmi karena disitu ada Prof Baharun yang juga pengurus MUI, demikian pula beberapa pengurus MUI Pusat lainnya. Tapi Prof Rahim hanya berkomentar singkat. Kata Prof Rahim, jika benar buku itu resmi terbitan MUI Pusat, mestinya di buku itu ada surat resmi, kop surat, dan stempel MUI Pusat. Demikian juga, jika benar resmi, mestinya juga ditandatangani ketua MUI Pusat sekarang. Dan ketika Ust Said Samad membuka buku tersebut, memang tidak ada indikasi yang disebutkan oleh Prof Rahim tersebut.
Jika sikap resmi MUI tidak menerima buku tersebut, bagaimana dengan sikap Anda?
Kejadian itu berlangsung di tengah-tengah acara Talk Show Muharram yang diadakan oleh MUI Sulsel bekerjasama dengan group Fajar, bertempat di gedung Graha Pena lt. 4 Makassar, tanggal 8 Nopember 2013 kemarin. Diskusi bertema Reaktualisasi Tahun Baru Islam dan Asal Usul Peringatan Hari Asyura tersebut menghadirkan beberapa orang pembicara dari kalangan ulama di Sulawesi Selatan. Hadir di antaranya AGH Dr. (HC) M. Sanusi Baco, Lc (ketua umum MUI Sulsel), Prof. Dr. H. Abd Rahim Yunus, MA (wakil ketua umum MUI Sulsel), Prof. Dr. H. Arifuddin Ahmad, M.Ag. (guru besar hadis UIN Alauddin Makassar), serta Dr. H. Muammar Bakry, MA. Selain pembicara di atas, turut juga diundang sebagai penanggap Ust Said Samad (LPPI Indtim), Ust Ikhwan Abdul Jalil (Wahdah Islamiyyah), Ust Syamsuddin Baharuddin (IJABI) serta Ishak Ngeljaratan (budayawan) dan Prof. Dr. Arfin Hamid, MA.
Di sesi tanggapan itulah, seperti biasa, Ust Said Samad kembali menggugat Syiah. Pada kesempatan kali ini, merasa punya amunisi baru, beliau menunjukkan dan mengutip buku “Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syi’ah di Indonesia" yang disebut terbitan resmi MUI Pusat. Sayangnya, buku yang semula diharapkan menjadi amunisi itu justru menjadi bumerang.
Menanggapi hal tersebut Gurutta Sanusi Baco tidak mengomentari gugatan Ust Said Samad tersebut. Beliau justru menasehati bahwa salah satu akhlak dalam berbicara atau berdiskusi adalah berbicara sesuai dengan tema. Ini sindiran halus kepada Ust Said Samad yang dimana saja dan kapan saja, setiap ujung pembicaraannya adalah menggugat dan menghujat Syiah. Apalagi sebelumnya, Gurutta Sanusi Baco sudah menyampaikan bahwa bulan Muharram adalah bulan ukhuwwah. Demikian juga yang disampaikan Prof Rahim bahwa salah satu dari empat bulan suci yang didalamnya dilarang berperang dan berselisih menurut Alquran, adalah bulan Muharram.
Tanggapan yang pedas justru datang dari Prof Rahim. Menjawab Ust Said Samad, beliau mengatakan bahwa buku “Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syi’ah di Indonesia" yang katanya diterbitkan MUI Pusat itu tidak benar. Buku tersebut bukan terbitan resmi MUI Pusat seperti yang disebutkan Ust Said Samad. Buku tipis itu pernah diedarkan di rakernas MUI, tetapi kemudian ditarik kembali karena dinilai akan memicu perpecahan ummat. Bahkan, tambah Prof Rahim, Ketua Umum MUI Pusat KH Sahal Mahfudz juga tidak setuju dengan terbitnya buku tersebut.
Merasa tidak puas, sehabis diskusi, Ust Said Samad mendatangi Prof Rahim dan memperjelas duduk persoalan buku “Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syi’ah di Indonesia" tersebut. Beliau kembali menegaskan bahwa buku itu resmi karena disitu ada Prof Baharun yang juga pengurus MUI, demikian pula beberapa pengurus MUI Pusat lainnya. Tapi Prof Rahim hanya berkomentar singkat. Kata Prof Rahim, jika benar buku itu resmi terbitan MUI Pusat, mestinya di buku itu ada surat resmi, kop surat, dan stempel MUI Pusat. Demikian juga, jika benar resmi, mestinya juga ditandatangani ketua MUI Pusat sekarang. Dan ketika Ust Said Samad membuka buku tersebut, memang tidak ada indikasi yang disebutkan oleh Prof Rahim tersebut.
Jika sikap resmi MUI tidak menerima buku tersebut, bagaimana dengan sikap Anda?
Di Republik Islam Iran, seorang ulama yang terbukti melakukan tindakan kriminal atau tindakan tidak patut diadili dalam pengadilan ulama lalu dilucuti busana dan sorbannya dalam sidang... Salah satu contohnya adalah Hujjatul Islam Sayyid Abtahi dalam foto di bawah.
Ayo dukung pendirian MUI Watch...
Sunni dan Syiah Bersatu, Mungkinkah? (Bag 1)
REPUBLIKA.CO.ID, Selama berabad-abad lamanya, hubungan antaraSunni dan Syiah terus diwarnai perselisihan. Berbagai dialog untuk mempertemukan kedua aliran dalam Islam itu kerap dilakukan. Namun, ketegangan di antara kedua kubu itu tak juga kunjung mereda.
Akankah kedua aliran besar dalam Islam itu bersatu? Prof Dr Musthafa ar-Rifa’i lewat kitab bertajuk Islamuna fi at-Taufiq Baina as-Sunni wa asy-Syi’ah, berupaya mencari benang merah yang bisa menautkan antara Sunni dan Syiah. Tokoh kelahiran Troblus, Lebanon pada 1924 itu mencoba menghadirkan perspektif yang berbeda dan mengkaji kedua aliran itu secara fair, tanpa menghilangkan bobot dan nilai akademik.
Kitab ini mengkaji tentang kemungkinan mempersatukan antara dua kubu Sunni dan Syiah. Ar-Rifa’i menyertakan beberapa kajian penting dalam kitabnya. Ia mengupas bahasan tentang sebab kemunculan faham keagamaan Syiah, alasan penting bersatu, varian sekte yang ada dalam Syiah, serta prinsip-prinsip dan faham keagamaan mereka.
Bebarapa hal penting menjadi perhatian ar-Rifa’i, di antaranya perbedaan hukum nikah mut’ah, konsep imamah, dan kemunculan Imam al-Mahdi. Ulasan tentang persoalan itu diuraikan dengan mengomparasikan pandangan kedua belah pihak. Kesimpulannya, diarahkan untuk mencari persamaan yang mempertemukan Sunni dan Syiah.
Ar-Rifa’i menegaskan, mempertemukan kedua kubu itu bukanlah hal yang mustahil. Perbedaan yang selama ini mencuat, kata dia, pada hakikatnya bukan persoalan prinsip, melainkan masalah khilafiah yang dapat ditoleransi. Pada tataran ijtihad dan tradisi ilmiah lain, misalnya, terbuka peluang Sunni-Syiah bertemu.
Setidaknya, menurut dia, pemandangan tentang sikap salingmenghormati dan toleransi diteladankan oleh para ulama Salaf. Imam Abu Hanifah mewakili Sunni dan Imam Ja’far bin ash-Shadiq mewakili Syiah. Meski berbeda mazhab dan cara pandang, kedua tokoh tak saling bermusuhan dan tidak saling menafikan.
Menurut ar-Rifa’i, keduanya justru saling meningkatkan sikap hormat dan menghormati. Dalam sebuah kisah dijelaskan bagaimana kedua pemimpin yang berbeda aliran itu hidup berdampingan dalam ukhuwah Islamiah.
Dikisahkan, Zaid bin Ali seorang pemimpin kelompok Syiah Zaidiyyah—menerima pelajaran fikih dan dasar akidah dari Abu Hanifah yang notabene tersohor sebagai imam di kalangan Sunni. Demikian sebaliknya, Abu Hanifah mempelajari hadis dan disiplin ilmu lainnya dari Imam Ja’far ash-Shadiq.
Bahkan, Abu Hanifah berguru langsung ke tokoh Syiah tersebut selama dua tahun penuh. Pujian pun kerap dilontarkan Abu Hanifah ke gurunya itu. Tak pernah bertemu guru lebih fakih dibanding Ja’far bin Muhammad.”
Akankah kedua aliran besar dalam Islam itu bersatu? Prof Dr Musthafa ar-Rifa’i lewat kitab bertajuk Islamuna fi at-Taufiq Baina as-Sunni wa asy-Syi’ah, berupaya mencari benang merah yang bisa menautkan antara Sunni dan Syiah. Tokoh kelahiran Troblus, Lebanon pada 1924 itu mencoba menghadirkan perspektif yang berbeda dan mengkaji kedua aliran itu secara fair, tanpa menghilangkan bobot dan nilai akademik.
Kitab ini mengkaji tentang kemungkinan mempersatukan antara dua kubu Sunni dan Syiah. Ar-Rifa’i menyertakan beberapa kajian penting dalam kitabnya. Ia mengupas bahasan tentang sebab kemunculan faham keagamaan Syiah, alasan penting bersatu, varian sekte yang ada dalam Syiah, serta prinsip-prinsip dan faham keagamaan mereka.
Bebarapa hal penting menjadi perhatian ar-Rifa’i, di antaranya perbedaan hukum nikah mut’ah, konsep imamah, dan kemunculan Imam al-Mahdi. Ulasan tentang persoalan itu diuraikan dengan mengomparasikan pandangan kedua belah pihak. Kesimpulannya, diarahkan untuk mencari persamaan yang mempertemukan Sunni dan Syiah.
Ar-Rifa’i menegaskan, mempertemukan kedua kubu itu bukanlah hal yang mustahil. Perbedaan yang selama ini mencuat, kata dia, pada hakikatnya bukan persoalan prinsip, melainkan masalah khilafiah yang dapat ditoleransi. Pada tataran ijtihad dan tradisi ilmiah lain, misalnya, terbuka peluang Sunni-Syiah bertemu.
Setidaknya, menurut dia, pemandangan tentang sikap salingmenghormati dan toleransi diteladankan oleh para ulama Salaf. Imam Abu Hanifah mewakili Sunni dan Imam Ja’far bin ash-Shadiq mewakili Syiah. Meski berbeda mazhab dan cara pandang, kedua tokoh tak saling bermusuhan dan tidak saling menafikan.
Menurut ar-Rifa’i, keduanya justru saling meningkatkan sikap hormat dan menghormati. Dalam sebuah kisah dijelaskan bagaimana kedua pemimpin yang berbeda aliran itu hidup berdampingan dalam ukhuwah Islamiah.
Dikisahkan, Zaid bin Ali seorang pemimpin kelompok Syiah Zaidiyyah—menerima pelajaran fikih dan dasar akidah dari Abu Hanifah yang notabene tersohor sebagai imam di kalangan Sunni. Demikian sebaliknya, Abu Hanifah mempelajari hadis dan disiplin ilmu lainnya dari Imam Ja’far ash-Shadiq.
Bahkan, Abu Hanifah berguru langsung ke tokoh Syiah tersebut selama dua tahun penuh. Pujian pun kerap dilontarkan Abu Hanifah ke gurunya itu. Tak pernah bertemu guru lebih fakih dibanding Ja’far bin Muhammad.”
Reporter : Nashih Nashrullah |
Redaktur : Heri Ruslan http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/01/13/lxq9m5-sunni-dan-syiah-bersatu-mungkinkah-bag-1 Sunni dan Syiah Bersatu, Mungkinkah? (Bag 2)
Jumat, 13 Januari 2012, 16:02 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,Waspadalah, Zionis Hendak Memecah Belah Umat
Menurut Prof Dr Musthafa ar-Rifa’i lewat kitab bertajuk Islamuna fi at-Taufiq Baina as-Sunni wa asy-Syi'ah, perbedaan antara Sunni-Syiah yang selama ini kerap muncul di permukaan, hakikatnya bukan perbedaan yang prinsipil.
Perbedaan hanya terletak pada persoalan non-prinsipil furuiyyah yang dapat ditoleransi. Hal itu didasari kuat oleh pemahaman terhadap ijtihad sebagai upaya memahami teks-teks agama. Ijtihad tersebut menggunakan berbagai dasar dan sumber hukum, antara lain, Alquran, hadis, ijma (konsensus), dan qiyas (analogi). Tak jauh berbeda dengan metode yang akrab di kalangan Syiah. Tradisi ijtihad tersebut populer di kalangan umat hingga akhirnya luntur seiring lemahnya pemerintahan Dinasti Abbasiyah di pertengahan abad ke-4 Hijriah, ketika dinasti tersebut dikuasai oleh dinasti-dinasti yang terpecah dan tersebar di sejumlah wilayah. Bersamaan dengan itu pula, ruh ijtihad mulai melemah. Sebagian umat kala itu, kembali memilih taklid dibandingkan mengembangkan budaya ijtihad. Kondisi ini menjadi satu dari sekian faktor yang mengakibatkan perbedaan antardua kubu tersebut kian memanas. Dalam konteks masa kini, ar-Rafa’i meyakini, faktor lain yang amat kuat memengaruhi dan memanaskan konflik antara Sunni dan Syiah adalah kekuatan eksternal yang datang dari imperalis Barat. Terutama politik dan konspirasi devide et impera (politik memecah belah) yang diterapkan oleh protokol kaum Zionis yang hendak memecah belah umat. Perpecahan faksi dan sekte yang tumbuh berkembang di internal Muslim, digunakan sebagai momen membenturkan dan mengadu domba berbagai kelompok itu. Sunni dan Syiah Bersatu, Mungkinkah? (Bag 3-habis)
Jumat, 13 Januari 2012, 17:39 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, Prof Dr Musthafa ar-Rifa’i dalam kitab bertajukIslamuna fi at-Taufiq Baina as-Sunni wa asy-Syi'ah, mengungkapkan, dalam konteks kemanusiaan, setidaknya ada beberapa hal yang mempertemukan Sunni-Syiah. Bahkan, prinsip itu menyatukan pula berbagai elemen dalam bingkai kemanusian. Perspektif ini—tidak boleh tidak—perlu didudukkan sebagai landasan cara pandang dan pola berpikir.
Prinsip yang pertama, kata ar-Rifai, persamaan asal mula. Islam menyatakan manusia berasal dari fitrah yang sama. Asal mula mereka sama, yakni diciptakan dari sari pati tanah. Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain.” (QS Thaha [20]: 55). Prinsip selanjutnya yang mendasari urgensi mempertemukan kedua kubu tersebut adalah persamaan nilai. Manusia mempunyai tempat yang sama di sisi Allah. Titik yang membedakan adalah kadar dan tingkat ketakwaan seseorang. Tanpa itu, maka tak ada yang patut menjadi jurang pemisah satu sama lainnya. (QS al-Hujurat [49]: 130). Prinsip lain yang tak boleh diabaikan pula adalah bagaimana meletakkan pandangan bahwasanya manusia akan dikembalikan pada titik dan tempat yang sama, yaitu tanah. Apabila kesemua prinsip tersebut dijadikan sebagai mindset oleh berbagai kelompok— tak kerkecuali Sunni dan Syiah—maka paling tidak, permulaan itu akan memunculkan empati kebersamaan, rasa saling menghargai, dan toleransi satu sama lain. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nyalah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan”. (QS al-Qashash [28]: 88). Di era 40-an, upaya mempersatukan kedua kubu tak sebatas wacana dan isapan jempol belaka. Realisasi gagasan tersebut secara formal bahkan telah dilakukan oleh institusi Al-Azhar, Mesir. Al-Azhar telah membentuk forum yang diberi nama Jama’at at-Taqrib Bain al-Madzahib al-Islamiyyah. Lembaga itu berada di bawah koordinasi langsung institusi Al-Azhar. Lembaga tersebut diperuntukkan sebagai wadah dialog, komunikasi, dan perumusan berbagai persoalan penting yang menyangkut aspek-aspek yang bisa dipertemukan di antara kedua kubu itu. Lembaga itu juga hadir untuk memetakan dan memecahkan sejumlah masalah yang diperselisihkan keduanya. Sejumlah nama penting pun terlibat di dalamnya. Di antaranya, Syekh Abdu Majud Salim, Syekh Mahmud Syaltut, Sayyid Muhammad Taqiy al-Qammy, dan Syekh Muhammad al-Madani. Aktivitas lembaga itu tergolong efektif mengurai benang kusut yang selama muncul di permukaan. Semangat persatuan, toleransi, dan mengesampingkan perbedaan mendasari efektivitas lembaga itu. Hasilnya cukup fantastis dan layak diapresiasi. Forum tersebut berhasil merekomendasikan berbagai kebijkan. Di levelmedia komunikasi dan publikasi, lembaga itu memprakarsasi terbitnya sebuah majalah, Al-Islam. Majalah tersebut menjadi corong efektif ke masyarakat Muslim di Mesir guna memberikan pemahaman tentang pentingnya persatuan umat. Di sisi lain, forum ini berhasil menghasilkan sebuah kebijakan yang monumental. Forum merekomendasikan untuk memasukkan materi fikih bermazhab Syiah ke dalam kurikulum di berbagai tingkatan yang berada di bawah Al-Azhar. Gagasan progresif yang belum pernah ditempuh di masa itu. Kegiatan dan aktivitas yang dilakukan Forum itu pada dasarnya adalah sikap toleransi dan kedewasaan yang pernah diteladankan oleh para salaf. Abu Hanifah di Irak dan Imam Malik di Madinah, dua tokoh utama dalam rancang bangun ilmu fikih di kalangan Sunni, tak segan-segan belajar dan mengambil pendapat dari tokoh Syiah, Ja’far bin Muhammad ash-Shadiq salah satunya. Sikap serupa juga ditunjukkan oleh Imam Syafi’i dan Ahmad Bin Hanbal. Walaupun keduanya tak bertemu langsung dengan Imam Ja’far lantaran berbeda masa, paling tidak mereka berdua sering bertemu dan berdiskusi dengan beberapa murid Ja’far. Lagi-lagi, menurut ar-Rafi’i, perpecahan yang kini meradang antara Sunni dan Syiah lebih diakibatkan oleh faktor eskternal. Jadi bukan perpecahan faksi dalam akidah dan internal umat. Pengaruh politik yang sporadis dan strategi pecah belah umat oleh para musuh Islam terutama Zionis merupakan faktor yang membuat Syiah dan Sunni membuat jarak. Mereka (Zionis) menginginkan kita berseteru,’’ ujar ar-Rifai’i.
Bukankah kedua aliran baik Sunni maupun Syiah diikat oleh persaudaran yang berlandaskan keimanan kepada Allah SWT? Lalu mengapa harus berseteru dan berpecah belah?
bisa juga baca link ini http://syiahali.wordpress.com/2012/03/19/gerakan-anti-syiah-di-tubuh-muhammadiyah-ingin-kudeta-ketua-umum-kh-din-syamsuddin/
PEMIMPIN TERTINGGI SPRITUAL REPUBLIK ISLAM IRAN / RAHBAR menyatakan HARAM menghujat simbol-simbol Islam
Ayatullah Ali Khamenei Haramkan Hujatan terhadap Istri Nabi dan Simbol-Simbol Ahlusunah
Fatwa penting ini sangat layak untuk dibaca dan dijadikan sebagai bahan renungan (khususnya muqallid Sayid Ali Khamenei dan pengikut mazhab Syiah umumnya) sekaligus alasan untuk mengevaluasi diri kita masing dalam melaksanakan taklif terutama dalam bidang dakwah dan interaksi antar sesama.
Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Spiritual dari Iran, menerbitkan sebuah fatwa yang mengharamkan perlakuan buruk terhadap istri Nabi, Ummul mukminin Aisyah dan melecehkan simbol-simbol (tokoh-tokoh yang diagungkan) ahlusunah waljamaah.
Hal itu tertera dalam jawaban atas istifta’ (permohonan fatwa) yang diajukan oleh sejumlah ulama dan cendekiawan Ahsa, Arab Saudi, menyusul penghinaan yang akhir-akhir ini dilontarkan seorang pribadi tak terpuji bernama Yasir al-Habib yang berdomisili di London terhadap istri Nabi, Aisyah. Para pemohon fatwa menghimbau kepada Sayid Khamenei menyampaikan pandangannya terhadap “penghujatan jelas dan penghinaan berupa kalimat-kalimat tak senonoh dan melecehkan terhadap istri Rasul saw., Aisyah.”
Menjawab hal itu, Khamenei mengatakan, “…diharamkan melakukan penghinaan terhadap (tokoh-tokoh yang diagungkan) ahlusunah waljemaah apalagi melontarkan tuduhan terhadap istri Nabi saw. dengan perkataan-perkataan yang menodai kehormatannya, bahkan tindakan demikian haram dilakukan terhadap istri-istri para nabi terutama penghulu mereka Rasul termulia.”
Fatwa Khamenei ini dapat dapat dianggap sebagai fatwa paling mutakhir dan menempati posisi terpenting dalam rangkain reaksi-reaksi luas kalangan Syiah sebagai kecaman terhadap pelecehan yang dilontarkan oleh (seseorang bernama) Yasir al-Habib terhadap Siti Aisyah ra.
Sebelumnya puluhan pemuka agama di kalangan Syiah di Arab Saudi, negara-negara Teluk dan Iran telah mengecam dengan keras pernyataan-pernyataan dan setiap keterangan yang menghina Siti Aisyah atau salah satu istri Nabi termulia saw.
Berikut teks fatwa dalam bahasa Arab tersebut:
نص الاستفتاء: بسم الله الرحمن الرحيم سماحة آية الله العظمى السيد علي الخامنئي الحسيني دام ظله الوارف السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
تمر الامة الاسلامية بأزمة منهج يؤدي الى اثارت الفتن بين ابناء المذاهب الاسلامية ، وعدم رعا ية الأولويات لوحدة صف المسلمين ، مما يكون منشا لفتن داخلية وتشتيت الجهد الاسلامي في المسائل الحساسة والمصيرية ، ويؤدي الى صرف النظر عن الانجازات التي تحققت على يد ابناء الامة الاسلامية في فلسطين ولبنان والعراق وتركيا وايران والدول الاسلامية ، ومن افرازات هذا المنهج المتطرف طرح ما يوجب الاساءة الى رموز ومقدسات اتباع الطائفة السنية الكريمة بصورة متعمدة ومكررة .
فما هو رأي سماحتكم في ما يطرح في بعض وسائل الاعلام من فضائيات وانترنت من قبل بعض المنتسبين الى العلم من اهانة صريحة وتحقير بكلمات بذيئة ومسيئة لزوج الرسول صلى الله عليه واله ام المؤمنين السيدة عائشة واتهامها بما يخل بالشرف والكرامة لأزواج النبي امهات المؤمنين رضوان الله تعالى عليهن.
لذا نرجو من سماحتكم التكرم ببيان الموقف الشرعي بوضوح لما سببته الاثارات المسيئة من اضطراب وسط المجتمع الاسلامي وخلق حالة من التوتر النفسي بين المسلمين من اتباع مدرسة أهل البيت عليهم السلام وسائر المسلمين من المذاهب الاسلامية ، علما ان هذه الاساءات استغلت وبصورة منهجية من بعض المغرضين ومثيري الفتن في بعض الفضائيات والانترنت لتشويش وارباك الساحة الاسلامية واثارة الفتنة بين المسلمين .
ختاما دمتم عزا وذخرا للاسلام والمسلمين .
التوقيع
جمع من علماء ومثقفي الاحساء4 / شوال / 1431هـــــ
:جواب الإمام الخامنئي
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
يحرم النيل من رموز إخواننا السنة فضلاً عن اتهام زوج النبي (صلى الله عليه وآله) بما يخل بشرفها بل هذا الأمر ممتنع على نساء الأنبياء وخصوصاً سيدهم الرسول الأعظم (صلّى الله عليه وآله).
موفقين لكل خير
Teks Permohonan Fatwa:
Bismillahirrahmanirrahim Yang Mulia Ayatullah Al-Uzma Sayid Ali Al-Khamenei Al-Husaini Assalamualaikum wa rahmatullah wa barakatuh
Umat Islam mengalami krisis metode yang mengakibatkan penyebaran fitnah (cekcok) antar para penganut mazhab-mazhab Islam dan mengakibatkan diabaikannya prioritas-prioritas bagi persatuan barisan muslimin. Hal ini menjadi sumber bagi kekacauan internal dan terhamburkannya kontribusi Islam dalam penyelesaian isu-isu penting dan menentukan. Salah satu akibatnya adalah teralihkannya perhatian terhadap capaian-capaian putra-putra umat Islam diPalestina, Lebanon, Irak, Turki, Iran dan negara-negara Islam lainnya. Salah satu hasil dari metode ekstrim ini adalah tindakan-tindakan yang menjurus kepada pelecehan secara sengaja dan konstan terhadap ikon-ikon dan keyakinan-keyakinan yang diagungkan oleh para penganut mazhab suni yang kami muliakan.
Maka, bagaimanakah pendapat Yang Mulia tentang hal-hal yang dilontarkan dalam sebagian media televisi satelit dan internet oleh sebagian orang yang menyandang predikat ilmu berupa penginaan terang-terangan dan pelecehan berupa kalimat-kalimat tak senonoh dan melecehkan istri Rasul saw., Ummulmukminin Aisyah serta menuduhkan dengan hal-hal yang menodai kehormatan dan harkat istri-istri nabi, semoga Allah Taala meridai mereka?
Karenanya, kami memohon Yang Mulia berkenan memberikan pernyataan tentang sikap syar’i secara jelas terhadap akibat-akibat yang timbul dari sensasi negatif berupa ketegangan di tengah masyarakat Islam dan menciptakan suasana yang diliputi ketegangan psikologis antar sesama muslim baik di kalangan para penganut mazhab ahlulbait maupun kaum muslimin dari mazhab-mazhab Islam lainnya, mengingat penghujatan-penghujatan demikian telah dieksploitasi secara sistematis oleh para provokator dan penebar fitnah dalam sejumlah televisi satelit dan internet demi mengacaukan dan mengotori dunia Islam dan menyebarkan perpecahan antar muslimin.
Sebagai penutup, kami berdoa semoga Yang Mulia senantiasa menjadi pusaka bagi Islam dan muslimin.
Tertanda, Sejumlah ulama dan cendekiawan Ahsa, 4 Syawal 1431 H
Jawaban Imam Khamenei:
Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum wa rahmatullah wa barakatuh
Diharamkan menghina simbol-simbol (yang diagungkan) saudara-saudara seagama kita, ahlusunah, berupa tuduhan terhadap istri Nabi saw. dengan hal-hal yang mencederai kehormatannya, bahkan tindakan ini diharamkan terhadap istri- istri para nabi terutama penghulunya, yaitu Rasul termulia saw.
Semoga Anda semua mendapatkan taufik untuk setiap kebaikan.
**************************************************************************************************************
LALU SIAPAKAH YASIR HABIB SANG PENCERCA ITU ?
Pernah, seorang pengunjung blog berkomentar mengenai tidak mungkinnya persatuan Syiah dan suni karena masih adanya caci-maki terhadap sahabat dan istri Nabi. Dalam komentarnya, dia juga memberi link sebuah video di YouTube untuk “membuktikan” klaim tersebut. Saya buka video tersebut dan tulisan di awal video adalah “YASIR AL-HABIB, di antara ulama Syiah yang terkemuka di abad 20.”
Saya membalas komentarnya begini, “Yasir Al-Habib? Ulama terkemuka abad 20? Terlalu berlebihan. Saya kasih contoh yang terkemuka: Ayatullah Khamenei, Ayatullah Sistani, Syekh Subhani, Husein Fadhlullah, dll.” Jadi, siapa Yasir Al-Habib?
Yasser al-Habib, begitu transliterasi dalam bahasa Inggrisnya, dilahirkan di Kuwait pada tahun 1979—masih muda untuk jadi ukuran ulama “terkemuka”. Dia adalah lulusan Ilmu Politik Universitas Kuwait, artinya tidak ada latar belakang keilmuan hauzah ilmiah. Pandangannya dalam agama sangat ekstrim, termasuk mengenai sejarah wafatnya Fatimah putri Nabi saw. yang kerap kali kecaman dialamatkan kepada Khalifah Abu Bakar, Umar serta Ummulmukminin Aisyah ra. Makiannya yang dilakukan dalam sebuah ceramah tertutup ternyata tersebar dan membuatnya dipenjarakan oleh pemerintah Kuwait pada tahun 2003.
Belum setahun, ia dibebaskan di bawah pengampunan Amir Kuwait (menurut pengakuannya dia bertawasul kepada Abul Fadhl Abbas), namun beberapa hari kemudian ditangkap lagi. Sebelum dijatuhi hukuman selama 25 tahun, ia pergi meninggalkan Kuwait. Karena tidak mendapat izin dari pemerintah untuk tinggal di Irak dan Iran, ia mendapat suaka dari pemerintah Inggris.
Sejak berada di Kuwait, ia sudah memimpin Organisasi Khaddam Al-Mahdi. Setelah mendapat suaka dari pemerintah Inggris, entah bagaimana organisasinya semakin “makmur”. Punya kantor, koran, hauzah (semacam pesantren), majelis, yayasan dan juga website sendiri. Karena perkembangannya yang cepat inilah muncul kecurigaan bantuan dana dari pemerintah Inggris. Kita semakin curiga, karena pemerintah Kuwait berulang kali meminta agar Yasser Al-Habib ditangkap namun ditolak oleh Interpol.
Hubungannya dengan Mesir, Iran, dan sebagian besar ulama Syiah nampaknya tidak harmonis. Dalam situsnya, ia kerap kali mengecam ulama rujukan sekelas, Imam Khomeini dan Ayatullah Ali Khamenei, bahkan tidak menganggapnya sebagai mujtahid dan marja’. Jadi bisa dikatakan bahwa Yasser Al-Habib sangat tidak merepresentasikan mayoritas ulama Syiah yang menghendaki persatuan dan perbaikan umat muslim. Tidak adil jika Anda mengutip pendapatnya dan menuliskan bahwa itu adalah pandangan (mayoritas) pengikut Syiah, padahal hanyalah pandangan pribadinya. Dan karena itu kita perlu waspada dan mengetahui mengenai rancangan CIA dalam menciptakan “ulama-ulama” palsu.
Ayatullah Makarim Syirazi: Yasser Al Habib itu Tidak Tahu Apa-apa, dan Wahabi Lebih Bodoh Lagi
Pribadi ini memang tidak tahu apa-apa, atau memang sedang tidak waras, namun lebih bodoh dari itu adalah ulama-ulama Wahabi yang bersandar dengan ucapan-ucapan Yasser dengan mengatakan, “Syiah telah menampakkan hakekat aslinya.” Ini menunjukkan mereka berdalil dengan sesuatu yang tidak logis sebab hanya menyandarkan pendapatnya pada satu orang yang tidak dikenal, dan tidak bersandar pada pendapat ulama-ulama Syiah lainnya. Saya menulis sekitar 140 kitab mengenai aqidah, tafsir, dan ilmu-ilmu lainnya dan tidak satupun dalam kitab saya, saya menulis penghinaan terhadap istri Nabi, sementara Yasser tidak menghasilkan karya apapun dan berbicara tanpa sanad.
Menurut Kantor Berita ABNA, Ayatullah al-Uzhma Makarim Syirazi dalam perkuliahannya ahad kemarin (3/10) menyikapi munculnya fitnah terbaru yang dihadapi umat Syiah dengan keberadaan Yasser al Habib yang mengatasnamakan Syiah telah melakukan penghinaan terhadap istri Nabi Ummul Mukminin Aisyah ra berkata, “Apakah kamu mendengar ada seseorang yang tidak tahu apa-apa namun menyebut diri sebagai ulama Syiah yang sekarang menetap di London yang telah mengucapkan perkataan-perkataan yang tidak sepantasnya disematkan kepada istri Nabi saww?”
Beliau menegaskan bahwa individu tersebut tidak layak mengatasnamakan diri sebagai ulama Syiah sebab tidak memiliki kapasitas apa-apa, ” Pribadi ini memang tidak tahu apa-apa, atau memang sedang tidak waras, namun lebih bodoh dari itu adalah ulama-ulama Wahabi yang bersandar dengan ucapan-ucapan Yasser dengan mengatakan, “Syiah telah menampakkan hakekat aslinya.” Ini menunjukkan mereka berdalil dengan sesuatu yang tidak logis sebab hanya menyandarkan pendapatnya pada satu orang yang tidak dikenal, dan tidak bersandar pada pendapat ulama-ulama Syiah lainnya. Saya menulis sekitar 140 kitab mengenai aqidah, tafsir, dan ilmu-ilmu lainnya dan tidak satupun dalam kitab saya, saya menulis penghinaan terhadap istri Nabi, sementara Yasser tidak menghasilkan karya apapun dan berbicara tanpa sanad.”
Ulama besar yang merupakan marja taklid dalam dunia Syiah ini melanjutkan, “Kami mengatakan bahwa ucapan orang tersebut adalah perkataan buruk dan bohong besar, dan ia tidak tahu apa-apa namun ulama-ulama Wahabi justru bersandar pada ucapannya. Ada kemungkinan ceramah-ceramah tidak senonoh dari orang yang bermukim di London ini adalah sebuah konspirasi, dan Wahabi yang berada di Hijaz memanfaatkan ceramah-ceramah itu untuk merusak citra Syiah dan menimbulkan kebingungan di kalangan umat Islam sampai mereka mendapatkan keuntungan pribadi dari tipu muslihat ini.”
Tenaga pengajar Hauzah Ilmiyah Qom ini melanjutkan, “Di antara syubhat lainnya, yang ulama-ulama Wahabi lontarkan, mereka berkata, kalau memang perbuatan Yasser tersebut sesuatu yang terlaknat lantas mengapa Ayatullah-ayatullah kalian tidak mengatakan apa-apa?. Mereka melontarkan syubhat tersebut dengan terus bertanya sementara kita telah mengutuk perbuatan tersebut dan mengatakan bahwa kita tidak mengenal bentuk penghinaan apapun terhadap istri-istri Nabi, yang kita tahu, penghinaan terhadap istri-istri Nabi sama halnya menghina Nabi sendiri.”
“Apakah Wahabi lupa mengenai fatwa mati Imam Khomaeni terhadap Salman Rusdi yang telah menghina Islam dan menyatakan bahwa ia telah murtad dari Islam? Apa mereka ulama-ulama Wahabi itu tidak mengetahui bahwa Salman Rusdi dalam buku Ayat-ayat Syaitannya itu bukan hanya menghina Nabi namun juga melakukan penghinaan terhadap istri-istri Nabi tetapi mengapa mereka berdiam saja dan tidak mengeluarkan kutukan apapun terhadap Salman Rusdi sementara Imam Khomeini melakukannya?. Ini menunjukkan bahwa mereka bukan ahli logika dan tidak lagi mampu berpikir sehat. Berseberangan dengan mereka, di antara ulama-ulama Sunni mengetahui fatwa-fatwa dan pengecaman kita (ulama-ulama Syiah) dan mereka menyatakan kegembiraannya dengan itu.” Tegasnya.
Ayatullah Makarim Syirasi di akhir pembicaraannya mengatakan, “Kita harus lebih waspada dan berhati-hati dalam setiap diskusi dan dialog, jawablah setiap pertanyaan dengan dalil dan hujjah yang tegas, dengan argumen-argumen yang sehat dan kuat dan jangan melakukan hal-hal yang dapat memicu perselisihan dan semakin memperlebar jurang perpecahan. Saya yakin umat Islam pada akhirnya akan bergandengan tangan satu sama lain dan tidak terjebak dalam fitnah perpecahan yang gencar dihembuskan musuh-musuh Islam.”
Diberitakan, pribadi yang bernama Yasser al Habib tidak layak menggunakan pakaian yang merupakan ciri khas pakaian ulama Syiah, karena ia bukan lulusan dan alumni dari Hauzah Ilmiyah manapun.
Yasser al Habib selama bulan Ramadhan kemarin dalam berbagai acara khususnya acara peringatan kematian Aisyah istri Nabi mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang memicu pertikaian dengan menyematkan hal-hal yang tidak pantas kepada Ummul Mukminin Aisyah. Ulama-ulama Syiah dari Arab Saudi dan Kuwait diantaranya, Syaikh Amri, Syaikh Husain Mu’tawaq, Syaikh Hasan Safaar, Saikh Al al-Muhsin, Syaikh Hasyim as salman dan lain-lain telah mengecam keras pernyataan-pernyataan Yasser al Habib yang dianggap telah melukai hati umat Islam. Sesuatu yang mengherankan, ditengah kecaman kaum muslimin, Yasser al Habib justru mendapat perlindungan dan pembelaan dari pemerintah Inggris.
Ayatullah al-Uzhma Makarim Syirazi (abna.id)
Larangan Mencerca Sahabat Nabi
Tanya
Madzhab Ahlul Bait punya keyakinan bahwa kepemimpinan (imamah/khilafah) atas ummat sepeninggal Rasulullah merupakan hak para imam dari Ahlul Bait. Sementara itu, fakta sejarah menunjukkan bahwa yang menjadi khalifah adalah para Sahabat. Dengan demikian, dalam pandangan madzhab Ahlul Bait, telah terjadi pengambilan hak kepemimpinan atas ummat oleh Sahabat. Tapi, saya mendengar bahwa para marji, ternasuk Imam Ali Khamenei, melarang pengecaman kepada para Sahabat. Bagaimana penjelasannya?
Jawab
Pada Itrah edisi 7, sebagian dari masalah ini sudah sebenarnya pernah dibahas, yaitu yang berkenaan dengan hukumnya melaknat sahabat. Tapi, mengingat beberapa peristiwa terakhir yang terkait dengan isu-isu ikhtilaf, ada baiknya kita ulas lagi masalah ini dengan beberapa penambahan keterangan.
Mencerca sahabat memang menjadi salah satu isu sensitif di antara kelompok Sunni dan Syiah. Sejarahnya juga lumayan panjang. Dulunya, selama sekitar 80 tahun, ada kebiasaan buruk di kalangan Bani Umayyah untuk mencerca Imam Ali di mimbar-mimbar Jumat, sampai akhirnya dihentikan oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Atas kebiasaan tersebut, ada di kalangan Syiah yang bereaksi keras, di antaranya dengan balik mencerca para Sahabat yang dimuliakan oleh Sunni.
Setelah berlalu berabad-abad, kebiasaan mencerca Ali dan Ahlul Bait Nabi lainnya sudah tidak lagi didapati di kalangan Ahlu Sunnah manapun. Yang ada adalah cercaan terhadap ajaran Syiah secara umum. Akan tetapi, di kalangan Syiah, terkadang memang masih ditemukan orang-orang yang mencerca Sahabat. Perilaku tersebut biasanya dihubung-hubungkan dengan keyakinan bahwa telah terjadi kezhaliman yang dilakukan para Sahabat terhadap Ahlul Bait Nabi, dalam bentuk perampasan hak kepemimpinan.
Akan tetapi, logika bahwa para pengikut madzhab Ahlul Bait berhak mencerca sahabat karena para Sahabat itu telah mengambil hak imamah/khilafah dari para imam, tidak dibenarkan oleh para ulama madzhab Ahlul Bait sendiri. Sayid Kazhim Thabathabai, Imam Jumat Kota Zabol, Iran (Zabol adalah salah satu kota kawasan utara Iran, berdekatan dengan Laut Kaspia. Salah satu keunikan kota itu adalah keberadaan orang-orang Sunni yang jumlahnya cukup banyak), dalam salah satu wawancaranya mengatakan:
“Para ulama, khatib, cendekiawan, akademisi, dan kalangan pesantren harus tampil memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa demi persatuan ummat yang memang diwajibkan oleh agama, maka segala macam penghinaan terhadap hal-hal yang sangat dihormati oleh masing-masing kelompok, baik itu kalangan Sunni ataupun Syiah, hukumnya adalah haram. Agama, akal kita, dan juga budaya yang berkembang di masyarakat manapun sangat menentang perilaku seperti itu.” (http://www.taghribnews.ir.)
Sementara itu, Ayatullah Sayid Ali Khamenei, sebagaimana yang bisa dibaca pada http://nahadsbmu.ir. mengatakan:
“Menyinggung dan melukai perasaan sesama Mukmin adalah tindakan terlarang dalam agama. Apalagi jika kita meletakkan masalah ini dalam konteks persatuan ummat Islam. Saling mencaci dan saling menuduh antara kelompok Sunni dan Syiah adalah salah satu hal yang sangat diinginkan musuh Islam. Jika kalian mencerca para Sahabat Nabi atau melakukan tindakan apapun yang bisa diartikan sebagai pelecahan terhadap kepercayaan orang-orang Sunni, pihak yang paling senang adalah setan dan musuh Islam.”
Teramat jelas pandangan kedua ulama Syiah itu. Tidak mungkin ada celah untuk menyelewengkan maksud dari ucapan keduanya. Intinya adalah satu: bagi orang Syiah, mencerca para Sahabat adalah tindakan terlarang secara agama.
Dari pemaparan pendapat dan fatwa dari tiga ulama Syiah yang sangat representatif di atas, bisa kita ambil kesimpulan bahwa kebiasaan mencerca Sahabat yang dilakukan oleh sebagian orang Syiah itu sama sekali tidak legitimated (ghayru masyru’). Pelarangan yang disampaikan juga tidak asal-asalan, melainkan didasari oleh alasan-alasan yang sangat logis.
Pertama, pada dasarnya, mencerca adalah sikap yang buruk. Kepada siapapun, bahkan kepada orang kafir sekalipun, seorang Muslim memang dilarang untuk mencerca. Apalagi jika yang dicerca adalah sesama Muslim.
Alasan kedua, Sahabat adalah orang-orang yang sangat dihormati dan dimuliakan oleh Ahlu Sunnah. Kata-kata dan perilaku mereka menjadi teladan. Ahlu Sunnah bahkan punya keyakinan tentang keadilan para Sahabat (bahkan ada keyakinan tentang pasti masuk surganya sebagian Sahabat). Pendeknya, Sahabat sudah menjadi salah satu bagian tak terpisahkan dari keyakinan agama. Bisa dibayangkan, betapa terusiknya perasaan orang-orang Sunni manakala ada yang mempermasalahkan (apalagi sampai mencerca) para Sahabat. Menurut Ayatullah Khamenei, bagi orang-orang Sunni, cercaan terhadap Sahabat sama menyakitkannya dengan cercaan kepada para Imam dan ulama bagi orang-orang Syiah. Tepo seliro, kurang lebih itulah pesan Ayatullah Khamenei kepada orang-orang Syiah terkait masalah Sahabat ini. Kalau Anda merasa tidak nyaman oleh perbuatan orang lain, Anda tentunya tidak akan melakukan perbuatan yang sama buat orang lain.
Alasan ketiga terkait dengan persatuan. Sebagaimana yang kita ketahui, salah satu tembok psikologis yang menghalangi upaya persatuan adalah adanya kebiasaan sebagian orang Syiah yang mencerca Sahabat. Isu yang tersebar bahkan menyatakan bahwa mencerca Sahabat bukan ulah oknum, melainkan memang merupakan salah satu pilar ajaran Syiah. Dengan landasan pemikiran bahwa mempererat persatuan antara sesama Muslim adalah salah satu perintah agama, dan mencerca Sahabat dipastikan akan menghambat perwujudan persatuan itu, maka mencerca Sahabat adalah perbuatan yang melanggar perintah agama.
|
pantesan salafi galak kalau ketemu orang yang cinta Imam Ali
Dari Ibnu Umar ia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda sementara beliau menghadap timur: “Ingat, sesungguhnya fitnah itu disini, sesungguhnya fitnah itu disini dari arah terbitnya tanduk setan.” (HR Muslim 5167)
jadi tunggu apa lagi? ikuti syafi’i dalam kecintaannya kepada keluarga nabi! dan jangan pedulikan salafi-alirsyad, wahabi atau apapun lainnya yang dalam hatinya menyimpang benci kepada keluarga dan keturunan nabi!
tapi kalaupun dugaan saya salah, yang pasti dan itu yang penting Imam Syafi’i sangat mencinta Ahlul bait Nabi!!
dan siapa yang membenci Ali pasti ia munafik …. begitu kata Nabi SAW
cirinya munafik suka memecah balah kesatuan umat islam dengan nama islam…
setuju nggak sampean semua?
Abu Salafy:
Tidak baik berbicara tanpa dasar ilmu dan ketaqwaan kepada Allah….
Lihat saja tuduhan palsu ayahabil di atas…. sungguh itu cermin kemunafikan!
Bener pak abu, dia bicara tanpa ilmu… sandarannya hanya hawa nafsu!
siapa itu abu sofyan??? siapa istri abu sofyan???
1. kenapa dia (muawiyah bin abu sofyan) ngotot jadi khalifah?
2. kenapa bani Hasyim dibantai (padahal kata nabi khalifah itu adalah bani hasyim)?
3. ada apa dengan Hassan dan Hussein???
4. BERAPA RIBU HADIS PALSU yang diproduksi saat rezim muawiyah?? dan berapa harta yg dikeluarkan muawiyah untuk memproduksinya???
5. apa doktrin ummayah???
5. kenapa Hussein tidak mau baiat ke yazid, kalo memang bapa’nya yazid (muawiyah) adalah sahabat Rosul ????
6. kenapa ada perang Ali ra VS Muawiyah???
PIKIR YANG OBJEKTIF??? jgn karena pemahaman turun temurun!!
Tapi sayangnya Mu’awiyah pinter dan cerdas sementara kebanykan. Ulama istana dungu dan penjilat.. akibatnya kita mereka bodoi… mereka paka paksa kita menyanjung Mu’awiyah sebagai sahabat hebat lenuh jasa atas agama islam….
Ente bilang ini situs bohong! Mana buktinya?
Itulah tabi’at orang bodoh tapi asal pamer MONCONGNYA!!!
Pada penukilan pertama Anda dari al Lalkai Anda sudah curang… tidak amanat… imam Syafi’i dalam riwayat itu tidak menyebut-nyebut kata Syi’ah sama sekali! Anda lah yang menambahkannya!! Bukankah ini penipuan atas nama agama?!
Selain itu, dapatkan Anda buktikan kebenaran sanad nukilan itu? Saya tunggu pembuktian Anda!
Anda sepertinya seakan sedang hidup di masa gelap carut mawutnya pertengkaran di antara EKSTRIMIS pengikut golongan-golongan yang didalangi oleh para penguasa tiran… para ulama seperti al Lalakai, Abdullah putra Imam Ahamd dkk kemudian merangkum hasil perseteruan itu yang sering kali kepalsuan atas nama ulama dan para imam besar Ahlusunnah menjadi bukti andalan mereka!
Saya hanya akan mrngajukan satu lertanyaan kepada Anda, BAGAIMANA MENURUT ANDA JIKA ADA ORANG YANG MENGAFIRKAN IMAM ABU HANIFAH DAN MENYEBUTNYA SEBAGAI ZINDIQ, PERUSAK ISLAM, PERUNTUH SENDI-SENDI AKIDAH, PENJUAL KHAMER LEBIH BAIK DARI ABU HANIFAH DAN PARA PRNGKIUT MAZHABNYA…. SERTA PULUHAN CACI MAKI DAN TUDUHAN MENGERIKAN ATAS BELIAU?!
TOLONG JAWAB DAN JANGAN MRNGRLAK JIKA ANDA MEMANG PENCARI KEBRNARAN KARENA SAYA AKAN MRMBIMBING ANDA KE JALAN YANG MUSTAQIM!! JIKA ANDA MENGELAK MENJAWAB BERARTI ANDA HANYA AHLI HAWA NAFSU
Sebelumnya Anda semestinya menjelskan apa defenisi Syi’ah? Dan apa itu Rafidah? Apakah keduanya sama atau berebeda? Dan itu pendapt ulama siapa dan apa dasarny? Baru setelahnya Anda berhak berhujjah dengan nukilan mereka!
Bener itu kata abu, kalau anda ini tidak jujur!
Kedua, benernjuga kata pak abu, kamu harus jelaskan apa yang dimaksud dgn istilah rafidhah dan syiah dalam defenisi imam syafi’i sendiri, bukan kata wahabi atau pembenci syiah!
Tapi anehnya anda tidak mampu mendatangkan apa yang dimintabpak abu.
Jadi agar ilmiah dan bertanggung jasab anda mestinya mau berdiskusi secara ilmiah. Dan argumentatif.
Saya akan kutipkan sedikit apa yang telah saya baca yang relevan dgn tema dan komen2 teman2 di atas, baik yang pro ustadz abusalafy al muhtaram atau berseberang…. Imam Ahmad berkata menjawab seorang yang mengatakan bahwa fatwanya itu berbeda dengan fatwa Ibnu Mubarak, Ahmad berkata: SUNGGUH, IBN AL-MUBARAK ITU BUKAN ORANG YANG TURUN DARI LANGIT, TETAPI KITA DIPERINTAHKAN UNTUK MENGGALI ILMU YANG DATANG DARI LANGIT…
Beliau juga berkata: JANGANLAH KALIAN MENGIKUTI PENDAPATKU, JANGAN PULA MENGIKUTI PENDAPAT IMAM MALIK, IMAM SYAFI’I DAN IMAM ATS TSAURI! GALILAH DARI SUMBER MANA YANG MEREKA MENGGALI ILMU!
apalagi kalau mengikutinya sesuai serela hawa nafsu…. ketika Imam Syafi’i misalnya mengecam Syiah Rafidhah ( itu tentu jika penukilannya shahih, tidak dipalsukan atas nama beliau), kita mengikutinya, lalu nanti kalau terbukti Imam Syafi’i berfatwa lain yang berbeda dengan selera nafsu kita .. kita pun segera mengecam beliau atau setidaknya mengabaikan beliau….
Ini jelas sikap tercela sobat!
Belajarlah jujur terhadap diri sendiri dan bersihkan hati dan cernihkan pikiran kita dan barangsiapa yang berjuang di jalan mrncari kebenaran Allah pasti membimbingnya. Percayakan teman!
Tskut dapat hidayah Allah ya?! Atau takut kelihatan sesatnya?!
Jawzb dulu donk!!
Ustadz abu, orang ini jangan ciladeni sebelum dia berani menjawab pertanyaan ustadz. Itu saran saya ustadz. Maaf, ngelancangi, suul abad mungkin, tapi ini demi cinta saya kepada antum.
Kelihatan sdkali kalau nol besar dalam ilmu mushtholah hadis… siapa yang bilang bahwa hadis di luar shahih Bukhari tidak ada yang lebih shahih dari yang ada di dalam shahih Bukhari?!
Baca muqoddimah Ibnu Shalah pasti kamu tau jawabannya! Jadi belajar culu yang banyak jangan sok merasa pinter…. kamu kan ilmunya cuma hasil dicekoki ustadz2 SALAFI korban penyesatan masyaikh arab sana kan?!
Sudaaah laah, jawab culunitu pertanyaan ustadz abusalafy tentang Imam Abu Hanifah (rh)!!!
Baru setelahnya saya percaya kalau kamu benar2 JANTAN!!!
Sudah jelas kan kalau kamu itu PENIPU!!! Benar kata abusalafy, kamu penipu, imam Syafi’i kan tidak menyebut kata Syi’ah… hanya Rafidhah!! Jadi perjelas dulu juga defenisi istilah yang kamu sebut itu! Jangan2 beda antara yang dimaksud Imam Syafi’i dengan yang kamu maksud?!!