JIKA didengarkan secara terpisah, musik khas Banjar dan Betawi memiliki kekhasan masing-masing. Musik Banjar menonjolkan irama melayu yang keluar dari petikan panting. Sedangkan musik asli Betawi yang biasa disebut gambang kromong memiliki paduan budaya Jawa, Sunda, dan China.
Lalu bagaimana jika musik khas Banjar dan Betawi dipadukan? Ciamik juga. Terjadi 'perkawinan' harmoni yang enak didengar. Ratusan orang yang menghadiri acara Batanam Karya, Baharum Banua, Batamu wan Kula di Menara ESQ, Jakarta, Minggu (28/6), menjadi saksinya.
Urang Banua yang tinggal di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Makasar dan Riau menyatu, bersilaturahmi sembari menikmati sajian musik yang menyemburatkan kenangan pada tanah kelahiran. Mereka pun kompak mengenakan pakaian bermotif sasirangan.
Ikut membaur di antara mereka adalah Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Taufiq Effendi, Gubernur Kalsel Rudy Ariffin, Hakim Agung Abdurahman, Pemimpin Umum Banjarmasin Post Group, HG Rusdi Effendi dan drumer GIGI Hendy (putra HG Rusdi Effendi).
Semuanya larut, terbuai oleh dentingan musik panting yang mengiringi lagu-lagu Paris Barantai, Uma Wan Abah dan Sungai Martapura. Tak sadar, mereka pun menggerakkan kaki dan tangan mengikuti irama musik. "Minimal, kawa jadi obat kaganangan kita sabarataan lawan banua," ucap Taufiq.
Dia pun berharap, agar acara-acara serupa digelar di berbagai daerah. Tujuannya, musik atau budaya Banjar lebih dikenal di Nusantara. Selain, kemampuan para seniman juga kian terasah.
"Kelemahan kesenian kita ini terletak pada minimnya pergelaran. Beda dengan kesenian daerah lain yang lebih sering mengadakan pementasan, sehingga menjadi dikenal banyak orang," katanya.
Hal senada dikatakan Rudy. "Globalisasi bakal dialami semua lapisan masyarakat dan kehidupan. Termasuk kesenian. Jika tidak kita sendiri yang memelihara, maka akan tergerus globalisasi yang sudah datang itu," ucapnya.
Sajian istimewa diberikan HG Rusdi Effendi. Dia ikut menyumbangkan suara menyanyikan lagu Masmirah diiringi dentuman drum sang anak, GT Hendy. Tangan tangan pun bergema menyambut duet bapak-anak tersebut.
0 comments to "Musik Banjar obat "karindangan" di Jakarta ( betawi )"