JAKARTA, RABU - Lain Ruhut namanya jika tidak punya jawaban. Pengacara bernama lengkap Ruhut Sitompol tersebut, Selasa (9/6), dipecat sebagai juru kampanye nasional pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. Pemecatannya menimbulkan kesan negatif mengingat pengacara tersebut adalah salah satu ketua Dewan Pimpinan Pusa Partai Demokrat (DPP PD), yang merupakan pengusung Yudhoyono.
Ruhut tidak sendiri. Dia ditemani Wakil Ketua Umum DPP PD Achmad Mubarok. "Pencoretan nama saya sebagai jurkamnas hanya sebuah strategi. Pak SBY bilang Hut, jangan kendor menghadapi serangan lawan," ujarnya melalui pesan singkat, kemarin.
Pria berkuncir itu bahkan mengaku mendapat tugas khusus sebagai bayonet untuk memenangkan SBY-Boediono dalam satu putaran. Tidak dijelaskan apa yang dimaksud bayonet.
Namun banyak pihak meyakini pemecatan Ruhut terkait pernyataannya yang berbau SARA (suku, ras, agama dan antargolongan) belakangan ini. Pemecatan Ruhut diharapkan dapat mengunci mulutnya yang ceplas-ceplos agar tidak merugikan pencalonan SBY sebagai presiden.
Alasan serupa juga menjadi dasar pemecaran Mubarok. Agar tidak kentara, Ruhut dan Mubarok dinyatakan mendapatkan tugas lain.
Adanya reshuffle di tim kampanye SBY-Boediono diketahui dari surat pemberitahuan yang diterima KPU pada 4 Juni lalu. Ruhut digantikan oleh Amir Sambodo dan Mubarok digantikan Achdari. Surat tertanggal 1 Juni 2009 tersebut ditandatangani oleh Ketua Tim Kampanye Hatta Radjasa dan sekrataris tim, Marzuki Ali.
"Kalau Pak Mubarok itu kan masih PNS, jadi karena takut melanggar kita tidak masukan. Hanya mendampingi dari luar," ujar Marzuki.
Sedangkan Ruhut, diakuinya, terkait pernyataan-pernyataan yang terlalu keras. "Ruhut kita ganti untuk mengurangi ketegangan dengan komunitas yang kemarin sempat tersinggung dengan pernyataanpernyataannya" ungkap Marzuki.
Bagaimana dengan Rial Mallarangeng yang juga kerap melontarkan pernyataan keras? Adik Andi Mallarangeng tersebut selamat dan tetap berada di tim kampanye.
"Kalau kita lihat SBY setengah-setengah. Kalau mau kan Rizal dikeluarkan juga," kata pengamat politik Universitas Gadjah Mada
Ari Sujito.
Pemecatan Ruhut berawal dari pernyataannya bahwa orang Arab tidak memberikan kontribusi kepada bangsa ini. Ini tentu saja membuat mereka yang keturunan Arab tersinggung. Apalagi sejarah mencatat bahwa bangsa Arab memberi pengaruh besar kepada negeri ini dengan masuknya agama Islam. Selain itu bangsa Arab lah yang pertama mendukung kemerdekaan negeri ini.
Protes disampaikan Partai Persatuan Pembangunan. Ini karena pendukungnya yang keturunan Arab protes dengan pernyataan Ruhut. Namun Wakil Sekretaris Jenderal DPP PPP, M Romahurmuziy, membantah menekan PD mengeluarkan Ruhut dari tim kampanye nasional.
0 comments to "Ruhut: Pemecatan Saya Hanya Strategi"