Rahbar: Republik Islam Tolak Kebebasan Versi Barat
Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei menegaskan, sistem republik Islam dengan kapasitas luar biasa yang dimilikinya mampu menangani berbagai masalah seputar pemilu presiden Iran. Ayatullah Khamenei kemarin malam (Ahad,30/8) dalam pertemuannya dengan para dosen dari ‎pelbagai universitas, elit akademisi, dan pakar riset Iran menyinggung berbagai masalah yang terjadi pasca pemilu presiden. Rahbar mengatakan, masalah-masalah itu telah menempatkan negara dalam ujian politik yang menentukan dan Republik Islam Iran dengan kapasitas luar biasa mampu mengatasi berbagai masalah tersebut. Beliau menambahkan, kejadian dan insiden pasca pemilu sudah bisa diprediksi sebelumnya, karena republik Islam memberikan kebebasan kepada warganya dalam bingkai aturan agama.





Seraya menyinggung masalah kerugian jiwa dan materi yang dialami oleh sejumlah orang dalam peristiwa tersebut, Ayatullah Khamenei menuturkan, seluruh pihak yang menderita kerugian jiwa atau materi perlu mengetahui bahwa sistem negara tidak akan menistakan hak-hak mereka. Beliau menambahkan, semua orang yang terluka dalam insiden tersebut harus tahu bahwa sistem tidak akan berkompromi. Rahbar menegaskan, "Jika perlakuan buruk atau kejahatan telah dilakukan, maka mereka yang melakukannya akan ditangani berdasarkan hukum dan secara benar sama seperti penanganan terhadap orang-orang yang secara terang-terangan menentang sistem."

Seraya menegaskan bahwa keyakinan republik Islam terhadap kebebasan merupakan sebuah masalah riil dan bukan taktik semata, Rahbar menandaskan, kebebasan dalam republik Islam merupakan kebebasan yang sebenarnya dan didefinisikan dalam bingkai agama. Beliau menambahkan, republik Islam menolak kebebasan semu seperti yang didengungkan oleh Barat.

Ketika memaparkan tugas dan tanggung jawab berbagai lapisan masyarakat dalam menyikapi sebuah peristiwa atau insiden, Rahbar menuturkan, tentu saja penantian dari para dosen dalam perang lunak tersebut lebih besar ketimbang dari para mahasiswa. Ayatullah Khamenei ketika menjelaskan tugas dan tanggung jawab para dosen dan mahasiswa, mengatakan, para mahasiswa merupakan perwira medan tempur itu, sementara para dosen adalah komandannya. Beliau menambahkan, mereka adalah pemikir yang selalu mengikuti perkembangan.

Lebih lanjut, Rahbar menuturkan, para komandan medan tempur harus mengindentifikasi masalah-masalah besar dan menyusun rencana besar yang bisa diterapkan. Beliau menambahkan, guru yang mampu memainkan peran ini merupakan tenaga profesional untuk saat ini dan di masa mendatang bagi republik Islam.