BANJARMASIN, SENIN - Mengantisipasi lonjakan harga sembilan bahan pokok (sembako) selama Ramadan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Banjarmasin menggelar operasi pasar (OP) di 51 titik.


Kegiatan sudah dilaksanakan mulai 18 Agustus lalu, di antaranya di Kelurahan Sungai Andai, Antasan Kecil Timur (AKT), Alalak Selatan dan Keluarahan Sungai Jingah. Rencananya Dinas Perdagangan kembali akan menggelar operasi pasar hingga 15 September 2009.





Hal itu dikatakan Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Banjarmasin, Sri Wahyuning N. Menurutnya, OP tersebut untuk membantu warga miskin yang ingin mendapatkan kebutuhan bahan pokok selama Ramadan.

Sembako yang disedikan dalam OP tersebut, kata Sri, seperti minyak goreng kemasan satu liter, tepung terigu dan gula pasir.

Menurut Sri, untuk harga minyak goreng untuk OP seharga Rp 9.000, atau lebih murah dari pasar Rp 12.500 per liter. Gula pasir jual Rp 7.000, sedangkan di pasaran Rp 8.900. Kemudian, tepung terigu dijual Rp 4.500 di pasaran seharga Rp 6.900.

"Dalam OP ini kita tidak menjual per paket tapi per barang. Itu dimaksdukan agar warga miskin bisa membeli. Pengalaman kita terdahulu, ada beberapa warga miskin meminta untuk membeli per barang, karena mereka tidak memiliki uang," katanya.

Operasi pasar bertujuan membantu warga miskin ingin membeli barang kebutuhan persiapan puasa, karena harga beberapa sembako mengalami lonjakan sangat signifikan seperti gula pasir lokal dan impor.

Disinggung stok sembako, Sri mengakui stok persediaan di distributor dan pedagang seperti di Pasar Sentra Antasari, Pasar Baru, Pasar Lama cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadan.

Meski demikian, Disperindag tetap melakukan pengawasan agar tidak terjadi aksi amil untuk atau memanfaatkan kesempatan oleh pedagang.

Dia mengatakan, di sejumlah pasar besar beberapa barang kebutuhan pokok sudah terjadi lonjakan harga seperti gula pasir lokal dan impor, telur ayam kampung dan ayam ras serta telur bebek tambak.(b.post)