TIDAK terasa Ramadan sudah menginjak hari ke 27. Hari Kemenangan yang ditunggu-tunggu pun tinggal menghitung hari. Pribadi-pribadi muslim terus mensucikan diri untuk meraih fitrahnya di hari fitri nanti.
Seperti yang sudah-sudah, perbedaan keyakinan umat Islam kerap mengiringi Ramadan dan Idulfitri. Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, sebagai dua ormas Islam terbesar di Indonesia dan banyak pengikut, memiliki keyakinan masing-masing dalam menetapkan Idulfitri 1 Syawal.
Beberapa ormas Islam lain pun punya pendapat sendiri sesuai keyakinan mereka, sehingga perbedaan perayaan hari raya besar itu pun kerap kita rasakan di tengah masyarakat.
Di kalangan umat Islam, dikenal dua metode dalam memutuskan 1 Syawal, yakni metode hisab dan rukyat. Metode hisab lazim digunakan Muhammadiyah, sedangkan NU menggunakan rukyat. Dua penggunaan metode yang masuk dalam ranah khilafiah ini sama-sama tidak ada larangan.
Berdasarkan hasil hisab Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Idulfitri tahun ini jatuh pada 20 September. Itu berarti pada hari itu warga Muhammadiyah sudah pasti akan menunaikan salat Ied dan berlebaran. Jadi, Ramadan kali ini bagi warga Muhammadiyah hanya 29 hari.
Sementara NU masih menunggu hasil rukyatul hilal yang akan diadakan saat matahari terbenam pada 29 Ramadan atau 19 September 2009. Hasil rukyatul hilal itu kemudian dilaporkan dalam sidang Itsbat atau penetapan bersama oleh Departemen Agama, yang akan menjadi patokan bagi mayoritas umat islam Indonesia dalam merayakan lebaran.
Meski belum ada keputusan dari pimpinan pusat NU, beberapa Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) misalnya Jawa Timur memprediksikan Idulfitri tahun ini jatuh pada 20 September, sama dengan yang ditetapkan Muhammadiyah.
Prediksi itu terjadi karena tinggi hilal berkisar lima-delapan derajat dan tergolong imkanur rukyat yaitu kesepakatan Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura tentang ketinggian minimal untuk melihat hilal yakni minimal dua derajat.
Pemerintah pun memperkirakan terjadi kesamaan waktu dalam penetapan 1 Syawal tahun ini. Namun menurut Menteri Agama maupun NU, kemungkinan lain bisa saja terjadi, misalnya hilal tidak terlihat karena terhalang mendung. Jika itu terjadi, maka NU akan menggunakan kaidah istikmal atau penyempurnaan bulan Ramadan menjadi 30 hari, sehingga 1 Syawal jatuh pada hari berikutnya, Senin 21 September 2009.
Kalaupun kesamaan penetapan 1 Syawal tahun itu tidak terjadi, perbedaan pendapat di kalangan umat Islam tak harus memecah belah kesatuan umat. Apalagi perbedaan dalam merayakan Hari Kemenangan sudah pernah kita rasakan tahun-tahun sebelumnya. Memang, perbedaan pendapat, apalagi menyangkut keyakinan dalam beragama bisa memunculkan kebingungan bagi sebagian warga muslim di Tanah Air.
Tugas pemerintah lah menjembatani perbedaan 1 Syawal agar tidak menimbulkan keresahan umat. Melalui lembaga rukyat dan hisab yang terdiri dari ormas Islam, termasuk di dalamnya perwakilan dari kalangan NU dan Muhammadiyah. Kita harapkan perbedaan dalam banyak hal, termasuk penetapan 1 Syawal itu dapat ‘menyatu’ dalam suasana yang nyaman dan damai.
(b.post)
Home � Persatuan Islam � 1 Syawal 1430 Hijriah
1 Syawal 1430 Hijriah
Posted by cinta Islam on 4:35 PM // 0 comments
0 comments to "1 Syawal 1430 Hijriah"