Zbigniew Brzezinski

Seorang veteran kebijakan luar negeri AS memperingatkan bahwa pimpinan pasukan koalisi mengulangi kesalahan yang sama yang menyebabkan kegagalan Uni Soviet di Afghanistan pada dua dekade lalu.

Dalam pidato di konferensi strategi global di Jenewa, Zbigniew Brzezinski mengatakan risiko Barat meniru Uni Soviet di Afganistan kalau tidak ada perubahan mendasar dalam kebijakannya, BBC melaporkan.

"Dalam pandangan saya, sebenarnya kita menjalankan risiko replikasi, jelas tidak sengaja, sebagaimana yang terjadi dengan Soviet," katanya saat konferensi.

Brzezinski, mantan penasehat keamanan nasional, mengatakan bahwa keterlibatan militer dalam perang-negara yang hancur itu mencapai tingkat yang sama dengan invasi Soviet pada 1980-an.

Soviet menduduki Afganistan dimulai dengan serangan tengah malam pada tanggal 24 Desember 1979. Uni Soviet meninggalkan Afganistan di tengah musim dingin dengan kepanikan sepuluh tahun kemudian.

Di Afghanistan, bagaimanapun, diakui Brzezinski bahwa sudah ada pergeseran yang signifikan dari beberapa unrealizable tujuan dari agenda George W. Bush.

Veteran yang membantu Barack Obama ini mengembangkan posisi kebijakan luar negeri sendiri selama masa kampanye presiden, bersikeras bahwa perubahan lebih lanjut masih diperlukan untuk meredakan krisis di negara yang dilanda konflik.

Brzezinski mengeluarkan peringatan keras - bukan hanya untuk Obama administrasi, tetapi bagi Barat secara keseluruhan.

"Kita pergi ke Afghanistan hampir delapan tahun yang lalu, dan kita coba menggulingkan Taliban dengan 300 tentara," katanya. "Delapan tahun kemudian, kita mulai bergerak ke tingkat kekuatan militer yang hampir mendekati pendekatan ala Soviet dan jenderal kita mengatakan bahwa kita tidak menang secara militer."

Peringatan ini datang pada saat pemberontakan dan korban jiwa AS telah meningkat seiring dengan meningkatnya tekanan di Amerika Serikat dan sekutunya baratnya hendak menarik pasukannya keluar.

Pada bulan Agustus, pasukan pimpinan Amerika di Afghanistan kehilangan 77 tentara, menetapkan satu catatan bulanan baru. [IslamTimes/R]