Home � Lebaran 20 September

Lebaran 20 September

BANJARBARU, SELASA: Hari Raya Idulfitri 1430 Hijriyah tinggal beberapa hari lagi, namun keputusan kapan tepatnya 1 Syawal, masih menunggu keputusan sidang Istbat Departemen Agama RI.

Kepala Departemen Agama Kota Banjarbaru, Darul Quthni mengatakan jika bulan sabit terlihat di wilayah Indonesia pada Sabtu (19/9) petang, maka Idulfitri jatuh pada Minggu (20/9).

“Kemungkinannya Idulfitri jatuh pada 20 September, namun kita harus menunggu dulu keputusan dari Depag 19 September nanti,” ujarnya.

Dikatakannya, menurut data astronomi, Idulfitri 1430 Hijriyah waktu ijtimak atau conjuntion dimana posisi bulan, bumi, dan matahari dalam satu bidang datar, maka terjadi bulan baru (bukan bulan sabit) pada 19 September pukul 02.44 Wita. “Pada tanggal tersebut matahari terbenam di Banjarbaru pukul 18.18 Wita,” katanya.

Menurutnya, bulan baru diperkirakan baru terbenam 23 menit kemudian pukul 18.41 Wita.

Tapi bulan sabit hanya bisa dilihat atau dirukyat dengan peralatan optik, dan lokasi nya pun harus pada posisi horizon antara langit dengan laut. Tidak bisa di darat karena bukan horizon sebenarnya.

“Posisi bulan demikian maka puasa Ramadan 1430 Hijriyah hanya 29 hari, bagi yang mulai berpuasa pada 22 Agustus berdasarkan keputusan Menteri Agama RI,” ujarnya.

Ketua Yayasan Qardhan Hasana, Ahmad Gazali, menuturkan tim hisab dan rukiyah akan terus memantau terus untuk menentukan jadwal puasa terakhir. “Kita bersama Depag akan memantau terus kapan tepatnya puasa terakhir, dan pada akhirnya kita tetap akan menunggu keputusan dari Depag Pusat,” katanya.

Jatuhnya 1 Syawal 1430 Hijriyah pada 20 September juga diperkirakan Nahdlatul Ulama (NU) Kalsel. Seperti yang sebelumnya juga diputuskan Pengurus Muhammadiyah Kalsel.

“Berdasarkan hasil hisab dari tim falaqiah memang kemungkinan besar jatuhnya 1 Syawal pada tanggal 20 September,” terang Ketua PW NU Kalsel, Syarbani Khaira.

Namun dia masih belum bisa memastikannya, karena NU sendiri masih ada mekanisme yang harus dijalankan lagi sebelum benar-benar menetapkan jatuhnya 1 Syawal.

“Sesuai hadis nabi, berpuasalah jika melihat bulan dan berbuka lah bila melihat bulan. Jadi kita masih ada satu langkah lagi yang akan dilakukan yakni dengan melihat hilal. Jadi kita bukan hanya berdasarkan hisab murni melainkan hisab dan rukyah,” ujarnya.

Pemerintah pun belum bisa mengumumkan secara resmi kapan tibanya 1 Syawal. “Insya Allah diperkirakan pada 20 September, mudah-mudahan bisa sama dengan Muhammadiyah,” kata Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni.

Maftuh mengatakan, prediksi itu diperoleh dari data-data yang diperoleh dari Boscha, dan LIPI. Dari alat-alat itu, hilal (bulan) sudah bisa dilihat. “Hilal sudah ada di atas ufuk tiga atau lima derajat. Kecuali kalau nanti ada mendung, baru kita akan tetapkan lagi. Mudah-mudahan tidak ada hujan,” tuturnya. (jj/dny/kps)b.post

Tags:

0 comments to "Lebaran 20 September"

Leave a comment