Jakarta - Keberhasilan polisi melumpuhkah gembong teroris asal Malaysia, Noordin Mohammad Top, patut acungi jempol. Namun, lebih bagus lagi seandainya Noordin mampu ditangkap hidup-hidup.
"Kalau mampu menangkap hidup poinnya lebih bagus," kata Pengamat Kepolisian Bambang Widodo Umar saat dihubungi detikcom, Kamis (17/9/2009) malam.
Umar menyatakan, para teroris selalu tewas di tangan petugas sehingga latar belakang aksi mereka tidak dapat terungkap. Misalkan, apa benar mereka ingin mendirikan negara Islam dan sebagainya, hal itu belum dapat diketahui.
"Kalau terorisnya masih hidup, ideologinya akan diketahui," cetus dosen Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) itu.
Akibatnya, polisi kesulitan melacak jejak jaringan karena terputusnya informasi. Padahal, terorisme merupakan kejahatan yang terorganisasi.
"Kita harapkan, penangkapan terorisme yang lain-lain dapat berlanjut sampai ke pengadilan. Polisi jangan hanya bertindak karena empirisme saja, yang nyata saja, tapi apa motif atau latar belakang terorisme tidak terungkap," pungkas Umar.
Umar berharap, aksi Densus 88 di Jawa Tengah itu tidak menjadi pengalihan isu sehingga bersifat politis. Sepeti diketahui, Polri menjadi bulan-bulanan kritik akibat perseteruannya dengan Komisi Pemberantasan korupsi (KPK).
"Karena ini dekat sekali dengan konflik KPK, saya harap masalah ini bukan sebagai pengalihan pandangan saja," pungkasnya.
Tertembak di Bagian Paha, Kondisi Kandungan Munawaroh Baik
Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
Jakarta - Istri tersangka terorisme Hadi Susilo (24), Munawaroh, tertembak di bagian paha kiri saat Densus 88 menggerebek rumahnya di Kepuhsari, Mojosongo, Solo, Jawa Tengah. Beruntung, kandungannya dalam kondisi baik.
"Kondisi kandungan baik," kata Kepala Rumah Sakit Polri Dr Soekanto, Brigjen Pol Aidi Rawas di RS Polri, Jl Kramajati Raya, Jakarta Timur, Kamis (17/9/2009).
Dikatakan Aidi, kandungan Munawaroh memasuki usia 22 minggu. Kesadaran perempuan yang berprofesi sebagai guru Taman Pendidikan Alquran (TPA) di pesantren Al Kahfi, Mojosongo, itu juga dalam kondisi baik.
"Dia tidak pingsan," jelasnya.
Hanya saja, lanjut Aidi, dilihat dari wajahnya, Munawaroh masih trauma. Namun, dia tidak meracau.
"Saat (dibawa) ke sini, tidak berjilbab dan tidak bercadar," pungkasnya.
Sebelumnya, Kapolri Jendral Bambang Hendarso Danuri (BHD) mengatakan polisi sudah mengimbau Munawaroh agar keluar rumah. Tapi imbauan itu tidak digubris. Akhirnya Densus tidak mau mengambil risiko, karena ada orang yang berbahaya dalam rumah.
Dalam penggerebekan 7 jam tersebut, Susilo alias Adib Susilo tewas. Densus 88 juga menembak mati gembong teroris Noordin M Top, Bagus Budi Pranoto alias Urwah, dan Ario Sudarso alias Aji.
SBY Syukuri Kematian Noordin
Anwar Khumaini - detikNews
Jakarta - Gembong teroris kelas wahid Noordin M Top tewas dalam sebuah penggerebekan di Solo, Jawa Tengah. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun mengaku senang dengan tewasnya teroris asal Malaysia tersebut.
"Patut kita syukuri. Polisi kita, Densus 88, telah bekerja keras berhasil melumpuhkan Noordin M Top," ujar SBY saat berdialog santai dengan wartawan Istana Presiden di Istana Negara, Kamis (17/9/2009).
Noordin dan Dokter Azahari, lanjut SBY selama ini telah mengotaki serangkaian pengeboman di tanah air. Oleh karena itu, dengan telah tewasnya dua teroris tersebut diharapkan keamanan Indonesia makin kondusif.
Meski para gembong teroris telah tewas, namun SBY tidak akan mengurangi sistem keamanan dalam negeri. Tugas untuk memerangi teroris, imbuh SBY masih terbentang di depan mata.
"Kita harus selamatkan bangsa kita dari bahaya terorisme," pungkas SBY.
Home � Teroris � Noordin M .Top belum Mati???
Noordin M .Top belum Mati???
Posted by cinta Islam on 4:03 PM // 0 comments
0 comments to "Noordin M .Top belum Mati???"