Jet Tempur MIG 31

"Beberapa tahun yang lalu, dua kontrak telah ditandatangani, satu untuk (memasok Suriah dengan) MiG-29 dan satu untuk MiG-31," harian Kommersant yang mengutip Alexei Fyodorov, kepala Rusia United Aircraft Corporation, yang mengatakan pada hari Kamis.

"Konsultasi kontrak ini sekarang sedang berlangsung, sehingga masa depannya masih belum jelas," Fyodorov menekankan.

Kommersant juga mengutip pejabat yang mengatakan bahwa kontrak untuk menyediakan Suriah pesawat tempur MiG-29M sedang dilaksanakan.





Pernyataan datang ketika Moskow, baru-baru ini, menolak keras berita tentang niat untuk menjual pesawat jet pencegat MiG-31 ke Suriah.

Di bawah kontrak senilai USD 400-500 juta, Rusia akan memberikan delapan MiG-31 jet tempur ke Suriah. Kesepakatan itu ditanda tangani pada awal tahun 2007.

Pada bulan Mei, Reuters mengutip sebuah laporan Kommersant menyatakan bahwa Rusia telah memutuskan untuk tidak mengirimkan pesawat MiG-31 ke Suriah. Sebuah sumber yang dekat dengan Rosoboronexport mengakui bahwa Moskow menolak kontrak berikut tekanan dari musuh Suriah , Israel, karena khawatir para pejuang yang kuat dapat mengimbangi keseimbangan kekuasaan di kawasan tersebut.

Cerita serupa terjadi dengan niat Rusia untuk menjual sistem rudal Iskander ke Suriah pada tahun 2005. Israel menekanan kuat Rusia, dan kontrak akhirnya dihentikan.

Menurut seorang pegawai pemerintah dikutip oleh Kommersant, kontrak itu telah ditangguhkan karena Suriah tidak mampu lagi membiayai biaya perangkat keras militer intensif.

MiG-31 adalah pesawat tempur-pencegat supersonik dua-kursi dan pesawat jet tempur Rusia generasi IV . Pertama dibangun 25 tahun yang lalu, masih merupakan pesawat jet tempur tercepat di dunia.

Pesawat cepat ini dapat menembak dapat secara bersamaan ke beberapa sasaran hingga 180kilometers (110 mil). {IslamTimes/R]