Lima Tersangka untuk KM Sari Mulia
RANTAU, RABU - Setelah menetapkan Dardi (45), Rahmadi (21), Syamsuri (55), dan Sadikin sebagai tersangka, Polres Tapin kembali menetapkan Zainal (23) sebagai tersangka.
Zainal merupakan anak pemilik KM Sari Mulia yang pada saat peristiwa itu juga berada di kapal tersebut. Dari lima tersangka, tinggal Sadikin yang juga nakhoda utama yang masih buron.
Kapolres Tapin AKBP Drs Akhmad Shaury, Selasa (1/9) mengatakan, ditetapkannya Zainal sebagai tersangka karena dia turut membiarkan terjadinya kelalaian yang diduga kuat dilakukan oleh nakhoda.
"Dari hasil pemeriksaan, Dardi mengakui saat peristiwa yang merenggut 21 korban jiwa itu, dia bertindak sebagai juru kemudi kapal menggantikan Sadikin," ujarnya. Sedangkan Zainal bertugas menarik uang ongkos jalan kepada para penumpang. Tersangka Rahmadi sebagai ABK dan Syamsuri sebagai mekanik.
"Mereka dijerat pasal 359 jo 55 KUHP, karena dinilai turut membiarkan terjadinya kelalaian itu dengan ancaman penjara di atas lima tahun, begitu pula dengan tersangka Sadikin yang masih buron," tandas Andri.
Terhadap Sadikin, Polres Tapin telah melakukan pendekatan kepada pihak keluarga agar bersedia menyerahkan diri. "Tersangka tidak berada di rumahnya di Nagara, tapi kita sudah melakukan pendekatan kepada keluarga agar dia segera menyerahkan diri," ujarnya.
Dardi yang baru bekerja selama tiga bulan sebagai nakhoda cadangan KM Sari Mulia ini, saat ditemui mengaku dirinya merasa jumlah muatan kapal pada saat itu sama seperti biasanya.
"Sebelumnya yang mengemudikan kapal adalah Sadikin dari Nagara hingga Desa Bajayau, lalu Sadikin minta gantikan kepada saya, tadinya di Batalas saya juga minta gantikan Rahmadi tapi dia tidak mau," ujarnya.
Meskipun membantah angkutan melebihi kapasitas, Dardi mengaku posisi kapal agak miring ke kanan tepatnya saat melintas di Batalas. Terbaliknya kapal menurutnya, karena para penumpang bergerak ke kiri sehingga kapal oleng dan langsung terbalik.
(b.post)
Home � Berita � Tersangka Hukum Kapal terbalik di Rantau- Banjarmasin
Tersangka Hukum Kapal terbalik di Rantau- Banjarmasin
Posted by cinta Islam on 5:38 PM // 1 comment
salam, saudara fauzifathurrahim,
berikut adalah pencarian keluarga saya di rantau, banjarmasin di blog saya ibnutamin.blogspot.com
Pada tahun 1918 satu rombongan orang banjar yang diketuai oleh Abdul Manaf bin Ismail dari daerah sekitar RANTAU, Banjarmasin telah sampai di pelabuhan di Klang. Mereka kemudiannya telah membuka perkampungan di sekitar Sijangkang, Banting, Selangor. Sebahagian mereka membuka kebun di Jeram, Kuala Selangor, Bukit Kuching, Sg. Buluh, Batang Berjuntai...
Pada tahun sekitar 1926/27 beberapa keluarga dari kumpulan ini telah berhijrah lagi ke Johor. Mereka memasuki Johor melalui Kukup ke Pontian Kecil lalu membuka perkampungan di sekitar Pengkalan Raja, Pekan Nanas. Ketika itu penghulu di kawasan ini ialah Penghulu Sabtu.
Dari Pengkalan Raja ini pada tahun sekitar 1932 mereka membuka perkampungan lagi dan mula menanam padi lalu kampung ini dinamai Kampung Sawah sekitar tahun 1937.
Sebagai ketua rombongan ini Abdul Manaf bin Ismail telah dilantik sebagai ketua Kampung Sawah yang pertama. Antara ahli rombongan dari daerah sekitar Rantau, Banjarmasin ialah
1.Mohamad bin Kihit , di kampung asal di Rantau, Banjarmasin dipanggil Kunjau bin Kihit, ketika merantau ke Tanah Melayu tahun 1918 ada 2 adik-beradiknya yang tinggal di daerah Rantau, Banjarmasin.
2.Syukur bin Jaruk
3.Rais bin Muhammad Noor (Nenek Wan)
4.Ismail bin Syukur (Pak Imam yang pertama)
5.Kachil bin Syukur dan isterinya Masturah binti Jantrak (sepupu kepada datuk saya sebelah bapa, Tamin bin Marin bin Julak).
Mereka semua ini adalah mempunyai tali persaudaraan semenjak di tanah banjar lagi.
Datuk saya sebelah ibu ini Haji Abdul Manaf bin Ismail dan isterinya Hajjah Saniah binti Zakaria mempunyai beberapa anak iaitu Mat Jais, Badariah, Basri, Diyang ?, Osman, Fatimah, Rosnah, Sapiah, Muhammad, Bakyah dan Kalsom.
Kini kaum keluarga Haji Abdul Manaf bin Ismail ini bertaburan terutamanya di Selangor dan Johor. Di Selangor, di sekitar Sijangkang iaitu keluarga:
1.Haji Juraij bin Baharom bin Syukur bin Jaruk
2.Wak Dadas bin Muhammad Noor
3.Ibas bin Muhammad Noor
4.Haji Mahmud bin Yusuf di Bukit Kucing, Sg. Buluh, Kuala Selangor, adiknya Bosran @ Utuh Kallang bin Yusuf di Johor Baharu, imam masjid UTM Skudai, anak kepada Diyang ? binti Abdul Manap
5.Basuni bin Zakaria di Batang Berjuntai, ipar kepada Abdul Manap
6.Ismail bin Murad bin Syukur bin Jaruk, di Kg. Sawah
7.Sahak bin Mohammad Noor bin Mohammad @ Kunjau bin Kihit, di Kg. Sawah
8.Zulkifli bin Mohammad Noor bin Mohammad @ Kunjau bin Kihit, di Ampang, Selangor, seorang jutawan ushawan jus jenama tribulus yang terkenal itu
Ibu saya Hajjah Sapiah binti Haji Abdul Manaf lahir bulan April, 1941 di kampung Sawah.
Adalah diharafkan bagi saudara yang mengenali keluarga-keluarga ini sudilah berhubung dengan saya dialamat email amar19abdrahim@yahoo.com
terima kasih, wassalam