MESKI film, sinetron sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan dunia modern, namun bercerita secara lisan menggunakan bahasa ibu ternyata masih tetap diminati warga Banjarmasin.
Terbukti, baru dibuka beberapa hari pendaftaran lomba bakisah (bercerita) bahasa Banjar, sudah 60 orang yang mendaftar.
"Lombanya terbuka untuk umum, siswa SMP, SMA sederajat, dan mahasiswa. Walau masih ada yang ingin mendaftar, jumlah peserta kami batasi hanya 60 orang. Pendaftaran sudah kami tutup," kata Wati, Koordinator Acara Pekan Sejarah Himase FKIP Unlam.
Lomba dilaksanakan selama dua hari, Rabu-Kamis 3 dan 4 Maret di Aula Rektorat Unlam, Jalan Brigjen H Hasan Basry, Kayutangi, Banjarmasin.
Pemenang selain berhak atas piala, juga mendapat uang pembinaan. "Selain bakisah banyak manfaatnya, memacu untuk semakin mencintai kekayaan budaya Banua," beber Wati.
Dikatakan mahasiswa Prodi Sejarah FKIP Unlam itu, lomba bakisah bahasa Banjar adalah salah satu dari enam lomba yang digelar Himpunan Mahasiswa Sejarah FKIP Unlam. Lainnya adalah cerdas cermat, fotografi, teatrikal puisi, mewarna gambar pahlawan (peserta khusus TK), dan lomba pidato Ir Soekarno.
Kegiatan bertajuk "Rajutan Nasionalisme dalam Sejarah dan Budaya Daerah" tersebut berlangsung selama empat hari, mulai hari ini, Senin (1/3) sampai Kamis 4 Maret. Acara juga dimeriahkan pameran dari Balai Arkeologi dan Museum Lambung Mangkurat. Selain foto-foto, juga dipamerkan benda-benda sejarah. (hay,b.post)
0 comments to "Bakisah"