Pertanyaan tersebut adalah, bagaimana Sayyid Hasan Nasrullah tiba di Damaskus padahal Rezim Zionis Israel mengaku memonitor terus setiap gerakan beliau. Tak hanya itu, Amerika Serikat sebagai pelindung utama Rezim Zionis dengan kecanggihan teknologinya juga mengklaim memonitor ketat gerak-gerik Sayyid Hasan Nasrullah.

Pertanyaan ini bukan hanya menjadi topik media massa kawasan, bahkan media massa Israel juga mengajukan pertanyaan serupa. Pengamat Koran Yediot Aharonot mengklaim bahwa sekjen Hizbullah berhasil memasuki Damaskus dengan bantuan sistem pengacak. Pengamat ini juga meyakini Sayyid Hasan tiba di Damaskus dengan operasi rahasia.

Jarak antara Beirut dan Suriah tidaklah terlalu jauh, namun bagi Sayyid Hasan Nasrullah yang mendapat pengawasan ketat dari Dinas Rahasia Israel (Mossad) dan keikutsertaanya dalam pertemuan resmi dan terbuka dengan pemimpin Suriah dan Iran harus disadari bahwa hal ini hanya mungkin dengan operasi intelejen yang rumit dan akurat.

Menurut koran ini, biasanya jika sekjen Hizbullah akan melakukan perjalanan keluar dari tempat tinggal rahasiannya di Beirut terlebih dahulu Hizbullah melakukan sejumlah operasi keamanan rahasia untuk mengumpulkan data dan informasi. Anehnya dalam lawatan Sayyid Hasan Nasrullah ke Suriah ini Mossad berhasil terkecoh dan tidak menyadari lawatan tersebut.

Koran Yediot Aharonot menyebutkan rata-rata lawatan rahasia Sayyid Hasan Nasrullah setiap tahunnya adalah tiga kali dan biasanya Mossad selalu ketinggalan satu langkah dari Hizbullah serta baru menyadari setelah sekjen Hizbullah melakukan lawatan. Sebuah sumber keamanan Israel mengklaim bahwa mereka mengetahui sebagian hal dengan jelas siapa saja yang bertemu dengan Sayyid Hasan dan tempat pertemuannya, namun mereka tidak melakukan gerakan dikarenakan satu hal.

Koran ini menambahkan, sejumlah agen Mossad pekan lalu mendapat info bahwa Sayyid Hasan akan berkunjung ke Suriah,namun mereka tidak mengetahui bagaimana lawatan ini akan dilangsungkan. Pengamat Koran Yediot Aharonot mengklaim bahwa lawatan ini dilakukan dengan menggunakan mobil, karena jika menggunakan pesawat terbang maka Israel mungkin saja akan menembak pesawat itu. Menurut keterangan salah satu anggota keamanan Hizbullah,"Kami sepenuhnya menyadari bahwa kami berada di bawah pengawasan ketat Israel, namun kami senantiasa berhasil mengelabuhi mereka dan dalam hal ini kami selalu berhasil.

Baca Juga:

Hizbullah: Awas ! Jika Israel Berani Serang Lebanon

Lebanon Awasi Terus Pergerakan Militer Israel

Hizbullah: Pertemuan Saja Cukup Membuat Zionis Bergetar