Gunakan Nuklir, Negara Kaya Minyak Saving Energy untuk Masa Depan
Senin, 5 April 2010 - 16:37 wib
Andina Meryani - Okezone
JAKARTA - Semakin berkembangnya penggunaan energi alternatif nuklir di sejumlah negara kaya minyak disinyalir merupakan strategi negara-negara tersebut untuk mempertahankan sumber daya miliknya.
Kepala Badan Tenaga Nuklir (BATAN) Hudi Hastowo menilai bahwa strategi tersebut dilakukan karena pada 100 tahun mendatang negara-negara tersebut akan memperoleh keuntungan yang luar biasa dari energi fosil miliknya disaat negara-negara lain justru sudah tidak memiliki lagi cadangan minyak. “Seperti di Uni Emirat Arab yang penduduknya hanya enam juta orang. Kalau dihitung rasio perbandingan penduduk dan cadangan minyaknya tidak akan habis dalam 90 tahun. Tapi mereka sekarang memilih membeli empat PLTN dengan kapasitas 14 ribu MW. Itu karena mereka tahu migas akan membuat mereka lebih makmur pada 100 tahun mendatang,” ujarnya dalam Forum Komunikasi Media Dialog PLTN “Nuklir Untuk Kesejahteraan” di Gedung Annex Harian Seputar Indonesia, Jakarta, Senin (5/4/2010).
sketsa PLTN Tanjung Muria
Dengan cadangan yang dimiliki Indonesia yang diperkirakan kian menipis, semestinya pembangunan energi alternatif seperti nuklir menjadi suatu pertimbangan yang mesti dilakukan sebagai bentuk diversifikasi sekaligus mengurangi kadar emisi CO2. Meskipun ditentang, penggunaan energi nuklir sudah mendapatkan pengakuan aman dari sejumlah negara maju seperti Jerman. Meskipun demikian, pemanfaatan energi nuklir di Indonesia masih saja menemui sejumlah hambatan bahkan sudah puluhan tahun lamanya. Sementara itu, anggota komisi VII DPR RI Bobby Adityo Rizaldi menegaskan bahwa untuk memuluskan pembangunan PLTN tersebut maka prosesnya harus masuk ke ranah politik. Pasalnya dia menilai bahwa Pemerintah masih terlihat kurang niat dalam pembangunan PLTN tersebut. "Saya imbau pemerintah harus niat dong kalau mau buat PLTN," ujar Bobby. Dirinya mengakui, hingga saat ini pemerintah belum pernah melakukan konsultasi dengan DPR terkait pembangunan PLTN tersebut. Bahkan belum ada aturan yang jelas mengenai siapa yang semestinya berkonsultasi dengan DPR. Namun melihat strategisnya rencana pembangunan PLTN demi memasok kebutuhan energi nasional di masa depan, Bobby menganjurkan agar Presiden langsung yang melakukan konsultasi dengan DPR. "Lebih baik Presiden yang konsultasi bukan menteri," tegasnya.(adn/okezone)
Seandainya Pemerintah Indonesia belajar dengan pemerintah Iran untuk pemberdayaan nuklir damai untuk rakyat, khususnya kegunaannya untuk listrik..tentu akan menghemat pengeluaran rakyat dan negara...menurut beberapa sumber di Facebook yang dapat dipercaya, bulan Juni 2010, Presiden Iran Mahmud Ahmaddinejad akan berkunjung ke Indonesia, semoga momentum tersebut dapat dimanfaatkan presiden RI, Bapak SBY untuk bisa melakukan kerjasama menyeluruh kepada negara Iran yang diembargo oleh Amerika dan sekutunya lebih kurang 30 tahun hingga sekarang , namun tampil gemilang dalam kemajuan sains dan tekhnologi sekarang ini, pak SBY: Harapan kami warga negara Indonesia anda dan seluruh penguasa negeri ini tentu bisa melakukannya demi kesejahteraan rakyat Indonesia...semoga....
0 comments to "Nuklir untuk Masa Depan"