Unit Laut, udara dan tanah dari Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) yang ambil bagian dalam latihan militer tiga hari dengan nama "Sang Nabi Besar V, 'melakukan operasi rumit yang melibatkan penyelam pembawa-ranjau dan kapal peluncuran roket.

"Hari ini, penyelam kami melakukan latihan khusus dengan ranjau," kata jubir latihan militer Brigadir Jenderal Alireza Tangsriri pada Press TV.

"Kita akan memasuki fase taktis dua hari, yang melibatkan latihan intersepsi dengan peluncur roket ringan, peluncur misil dan kapal peluncurkan torpedo," tambah jenderal.

Manouver hari Jumat itu akan menampilkan kemampuan militer terbaru dari pasukan darat IRGC.

Unit udara dari angkatan bersenjata juga berhasil menguji pesawat pembom tanpa awak (drone) buatan sendiri yang mampu mendeteksi dan menyadap pesawat pengganggu.

Hari pertama dari latihan perang, bertepatan dengan ulang tahun ke 31 pembentukan IRGC, melihat kehadiran lebih dari tiga ratus kapal torpedo dan rudal-berpandu.

Pengawal Revolusi Isalm juga meluncurkan kapal penghindar sonar buatan sendiri dalam tahap awal latihan pada hari Kamis. Kapal yang dikontrol dari jarak jauh yang dinamai Ya Mahdi membawa roket intensitas tinggi yang mampu menghancurkan setiap target di permukaan air.

Sebuah delegasi pejabat militer Qatar mengunjungi wilayah di mana manuver sedang berlangsung, menyatakan harapan bahwa latihan akan memberikan kontribusi untuk keamanan regional.

Sekitar 40 persen perlayaran laut pengirim minyak dunia melewati selat vital strategis Hormuz di Teluk Persia.(23/4/2010)

"Ini adalah latihan perang sebenarnya yang mana sebuah demonstrasi kapasitas Republik Islam Iran dalam mempertahankan keamanan regional dan mencegah gangguan ketertiban di Teluk Persia," dikutip Fars News Agency atas ungkapan Iran Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Saeed Jalili.

Setelah mengunjungi situs latihan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), Jalili mengatakan kepada wartawan hari Jumat bahwa pesan utama yang disampaikan oleh latihan militer untuk negara-negara tetangga adalah keamanan, perdamaian dan persahabatan.

"Kehadiran teman-teman kita di tempat latihan ini dapat menunjukkan kepada mereka bagaimana Iran dapat menggunakan kapasitas militer untuk membantu stabilitas dan keamanan kawasan itu," kata diplomat teras Iran yang merujuk pada partisipasi delegasi dari negara-negara tetangga tempat latihan.

"Keamanan Teluk Persia harus dipelihara oleh negara-negara regional karena kita dapat menjaga keamanan dan kounter gangguan ketertiban," tegas Jalili.