Ayatullah Hosseini Bushehri Siap Menyambut Syekh Al-Azhar di Iran
“Meskipun Syekh Al-Azhar mengulangi pernyataannya yang tidak masuk akal tentang Syiah, tapi kami akan menekankan pada aspek-aspek positif tentang pernyatannya. Kami berterima kasih padanya, karena ia menyebut Iran sebagai negara sahabat dan menyatakan keinginannya untuk berkunjung ke Iran. Hauzah Qom siap menyambut dan melakukan pertemuan dengannya,” ungkap Ayatullah Hosseini Bushehri.
Dalam sebuah wawancara dengan reporter ABNA, ia mengatakan, “Hauzah siap menyambutnya di Qom dan kami yakin jika kunjungannya akan dilakukan, maka akan menjadi langkah efektif dalam menciptakan persatuan di antara umat muslim.”
Dua minggu lalu, Syekh Al-Azhar dalam sebuah wawancara menyatakan, “Syiah dan Suni dapat mempelajari bersama ilmu-ilmu Islam di Al-Azhar. Islam adalah agama yang penuh kedamaian dan kebaikan; karenanya kami melawan segala bentuk ekstrimisme.” Namun setelah beberapa hari dalam tekanan sejumlah kelompok anti-Syiah, dalam pernyataannya yang bertentangan, “Al-Azhar akan serius menentang setiap upaya untuk menyebarkan Syiah di negara Islam!”
Sumber: ABNA.ir
sumber/Penerjemah: ejajufri © 2010
Wasiat Terakhir Ayatullah Baqir Ash-Shadr tentang Persaudaraan Suni-Syiah
Oleh: Ahmed Aboud
Dalam pesan terakhirnya sebelum dieksekusi oleh rezim Ba’ath Irak pada tanggal 9 April 1980, bersama dengan saudara wanitanya Bint-ul Huda dan dan ratusan pengikutnya, filosof, [ahli ekonomi Islam penulis Iqtishaduna] dan marjak Islam terkenal Sayyid Muhammad Baqir Ash-Shadr berkata:
“Segala puji milik Allah, Tuhan semesta alam. Salawat dan salam kepada nabi Muhammad dan keluarganya yang suci, serta para sahabatnya.
“Wahai rakyat Irak yang kucintai: saya katakan kepada kalian semua, Suni dan Syiah, Arab dan Kurdi, pada saat momen yang pedih dari kehidupan jihad dan krisis kalian, karena krisis ini adalah masalah kita semua. Karena krisis adalah krisis rakyat Irak keseluruhan, reaksi yang berani dan perjuangan harus menjadi kenyataan bagi seluruh rakyat Irak.
“Karena saya tahu eksistensi dan tanggung jawab saya kepada umat, saya telah melewatkan semua ini demi persaudaraan Suni dan Syiah, Arab dan Kurdi. Saya adalah pembela pesan untuk persatuan islam, keyakinan yang ada pada kita semua.
“Hidup dan pemikiran saya hanya untuk Islam, jalan kebebasan dan tujuan kita semua. Jadi, saya bersama kalian semua, baik saudara Suni ataupun Syiah. Saya bersama kalian seperti halnya saya bersama Islam, dan sebanyak obor besar yang kalian bawa untuk menyelamatkan Irak dari penindasan dan ketidakadilan.
“Para tiran dan sekutunya sedang mencoba untuk membuat saudara Suni kita yang berbudi percaya bahwa problem kita adalah problem Suni-Syiah. Mereka berusaha untuk memisahkan kita dalam perang melawan musuh bersama kita.
“Saya katakan kepada kalian, putra-putri Ali dan Husain, putra-putri Abu Bakar dan Umar, bahwa perjuangan ini bukanlah konflik antara pemerintahan Suni dan Syiah. Pemerintahan Suni yang diwujudkan dalam bimbingan khalifah, membuat Imam Ali selalu membelanya dalam perang melawan kaum murtad yang dipimpin oleh Abu Bakar. Kita semua harus membela bendera Islam apapun juga warna perbedaan kita.
“Setengah abad yang lalu, para ulama Syiah telah mengeluarkan fatwa untuk berjihad membela pemerintahan Suni yang membawa lambang keislaman, dan ratusan ribu orang Syiah pergi ke medan perang dan mempersembahkan darah mereka demi mempertahankan Islam. Sekarang, pemerintahan yang ada bukanlah pemerintahan Suni, melainkan orang-orang yang mengatasnamakan Suni.
“Pemerintahan Suni bukanlah pemerintahan seseorang yang bersumber dari orang tua Suni. Pemerintahan Suni adalah pemerintahan Abu Bakar dan Umar, yang telah ditantang oleh penguasa tiran Irak saat ini dalam semua aspeknya. Mereka menyalahgunakan Islam, mereka menyalahgunakan Ali dan Umar sekaligus, memerangi Islam setiap hari dan setiap langkah mereka.
“Saudara-saudara dan anak-anakku dari Mosul, Basrah, Baghdad, Karbala, Najaf, Samarra, Kazhimiyah, Amarah, Kut, Sulaimaniyah dan di manapun mereka berada…
“Saya berjanji bahwa diri saya untuk kalian, demi kalian semua, dan bahwa kalian adalah tujuan saya saat ini dan nanti. Kata-kata kalian harus satu, dan rencana kalian harus menyatu di bawah bendera Islam, demi menyelamatkan Irak dari mimpi buruk penguasa otoriter, membangun kebebasan, kemenangan, kecemerlangan melalui keadilan Islam dan dibalut dengan keluhuran budi manusia. Warga negara Irak dengan beragam mazhab dan rasa nasionalismenya akan merasakan bahwa mereka bersaudara dan akan memberikan kontribusi terhadap kepemimpinan negeri mereka, membangun rumah mereka dan mewujudkan gagasan-gagasan islami mereka dan memulai sejarah cemerlang mereka.”
Sumber: Jafariya News
Penerjemah: dzulfikar © 2008
Sumber/Editor: ejajufri © 2010
0 comments to "Suni & Syiah bersatu ...why not..."