Seorang pejabat tinggi Afghanistan mengungkap aksi terbaru miltier Amerika Serikat termsuk di antaranya pembangunan bandara bawah tanah, gudang-gudang, dan sumur-sumur beton oleh militer Amerika Serikat dan Inggris di Propinsi Helmand.
Sebuah sumber terpercaya yang enggan menyebutkan namanya karena alasan keamanan dalam wawancaranya dengan kantor berita Fars menyatakan, Helmand telah menjadi proyek besar bagi militer Amerika Serikat dan Inggris.
"Negara-negara asing yang berada di Helmand menyebarkan kesan yang buruk dan infaktual mengenai kawasan Helmand kepada masyarakat dunia," katanya.
Dikatakannya, dirinya telah berada di Helmand selama empat tahun dan negara-negara asing menebar kesan infaktual yang sangat negatif terkait kawasan ini, dengan maksud mencapai tujuan-tujuan di luar perbatasan Afghanistan.
2.000 Milisi vs 9 Ribu Tentara Inggris dan 12 Ribu Pasukan AS
Sumber itu menyebutkan, berdasarkan riset dan penelitian yang dilakukan di wilayah Helmand oleh berbagai lembaga, jumlah total anggota Taliban mencapai 128 kelompok beranggotakan 10 orang dan secara keseluruhan milisi Taliban tidak lebih dari 2.000 orang, yang umumnya memegang senjata ringan termasuk Klashinkov.
"Dua ribu milisi itu berhadap-hadapan dengan sembilan ribu tentara Inggris dan 12 ribu pasukan Amerika Serikat yang dilengkapi senjata mutakhir dan berbagai sarana militer canggih di Helmand," tegasnya.
Menurutnya, tidak akan ada orang yang percaya pasukan Amerika Serikat dan Inggris kewalahan menghadapi Taliban, karena jika dibandingkan Taliban tidak memiliki sarana dan fasilitas apapun. Adapun sumber penghasilan milisi Taliban di Helmand, sebagian besarnya berasal dari hasil panen opium dan ganja.
Peralihan Kontrol di Marjah
Pejabat Afghanistan ini selanjutnya menyinggung operasi pasukan asing di Marjah seraya mengatakan, "Operasi Marjah tidak lebih dari operasi sandiwara belaka dan serangan tersebut berlangsung dengan kompromi Taliban, karena sebelum menggelar operasi, pasukan asing sudah terlebih dahulu menginformasikan pihak Taliban untuk segera meninggalkan Marjah untuk sementara waktu.
"Dalam operasi tersebut, warga setempat berulangkali menyaksikan para pejabat tinggi militer pasukan asing bercengkerama dengan para komandan Taliban di jalan dan gang-gang wilayah itu," tegas sumber tersebut.
"Ketika operasi digelar, tidak ada pertempuran. Yang terjadi hanya beberapa helikopter dan tank-tank militer Amerika Serikat dikerahkan untuk mengesankan seolah terjadi perang."
Ditambahkannya pula bahwa pada siang hari kawasan Marjah dikontrol pasukan asing namun pada malam hari Taliban berkeliaran di kawasan itu.
Pembangunan Pangkalan Udara Bawah Tanah
Terkait pangkalan militer di wilayah Helmand, sumber tadi menyatakan, di wilayah bernama Shurabek, militer Inggris membangun pangkalan militer seluas 1.200 kilometer persegi. Masa pembangunan pangkalan tersebut sekitar empat bulan dan mempekerjakan 60.000 tenaga.
Di pangkalan tersebut militer Inggris menggali tanah hingga kedalaman 60 meter dan dicor beton.
Ia juga membenarkan keberadaan bandara militer di pangkalan tersebut. Di pangkalan itu terdapat bandara militer bawah tanah dan ketika pesawat mendarat, langsung menuju hangar bawah tanah.
"Saya pernah masuk pangkalan tersebut dan saya menyaksikan pesawat-pesawat militer yang keluar dari hangar bawah tanah yang kemudian terbang landas setelah melintasi "runway" berjarak pendek."
"Mereka juga membangun gudang-gudang di kedalaman 30 meter. Di atasnya diletakkan kontainer atau tenda militer. Dengan demikian seolah-olah seperti tidak ada apa-apa di situ."
Menurutnya, aksi militer Inggris ini sangat mengherankan sekaligus membuktikan dua hal. Pertama, mereka tidak berniat keluar dari Afghanistan. Kedua, pembangunan pangkalan-pangkalan militer sebesar dan semegah itu bukan bertujuan menghancurkan Taliban, melainkan mengacu pada tujuan-tujuan yang lebih besar.
Proyek Helmand Dipatenkan untuk Operasi Luar Negeri Khususnya Iran
Pejabat Afghanistan ini lebih lanjut menjelaskan, "Pasukan Amerika Serikat juga membangun pangkalan serupa di sebuah wilayah bernama Garmsir di Propinsi Helmand."
Helmand yang merupakan wilayah operasi tingkat kedua, setiap bulannya mendapat bujet operasi hingga 100 ribu dolar sementara wilayah Ghazni yang merupakan wilayah operasi tingkat satu, hanya mendapat 30 ribu dolar.
Dikatakannya, "Tidak ada perang di Helmand bahkan wilayah ini relatif sangat aman. Adapun proyek Helmand dikhususnya untuk operasi luar negeri khususnya Iran. Sementara perang dengan milisi Taliban hanya dijadikan alasan bagi Inggris dan Amerika Serikat untuk menjustifikasi keberadaan mereka."
Terkait mengapa hingga kini fakta tersebut tidak terungkap, pejabat Afghanistan ini mengatakan, "Pihak-pihak asing sengaja menyebarkan kebohongan soal kebengisan para milisi Taliban di Helmand sehingga melalui cara ini tidak ada wartawan yang berani datang ke wilayah ini."
Dijelaskannya, fakta di Helmand telah menelan banyak korban. Salah satunya adalah wartawan bernama Ajmal Naqsh Bandi, yang tewas terbunuh karena ia telah berhasil mengungkap berbagai fakta yang ada antara Taliban dan pasukan asing. (irib)
0 comments to "Taliban ternyata berteman dengan AS & Inggris???!!!??"