Home , � Wahabi mau menghancurkan persaudaraan Sunni dan Syi'ah di Banjarmasin.....yang ketawa antek Zionis...???!!!....

Wahabi mau menghancurkan persaudaraan Sunni dan Syi'ah di Banjarmasin.....yang ketawa antek Zionis...???!!!....



Seminar menghujat Mazhab Syi'ah di Banjarmain oleh corong Wahabi sepi peminat, walaupun sepi peminat tetap Road Show ke kota-kota kecil di Kalimantan Selatan...Nekatttt.....

Setelah ditunggu-ditunggu oleh penggemar Wahabi, akhirnya Seminar menghujat Syiah di Banjarmasin Sabtu 26 Juni 2010 / 13 Rajab 1431 H di Aula Kayuh Bimbai ( Kantor Walikota Banjarmasin ) yang di prakarsai oleh DPW/DPC Perhimpunan Al Irsyad terlaksana, walaupun menurut Panitia Seminar sepi Peminat, karena dari lebih kurang 250 kursi yang disediakan Panitia hanya dihadiri lebih kurang 30 orang dari luar dan sekitar lebih kurang 50 orang dari Internal Al Irsyad atau yang hadir hanya mencapai lebih kurang 80 orang.

Dalam Session I yang diisi oleh Ust. farid Okbah,MA dari Jakarta, materinya penuh dengan Kebencian atau provokatif yang lebih banyak menampilkan VCD berjudul Hakikat Syiah ( yang tidak diperjual belikan / Gratis ) dengan kaloborasi buku-buku diantaranya ''Mengapa Saya Keluar dari Syi'ah''
.( yang dikatakan bohong oleh para pengikut Syi'ah)

Sedang dalam Session II yang diisi Drs.Murjani Sani, M.Ag yang merupakan Ketua MUI Banjarmasin menekankan untuk selau waspada terhadap Faham Syi'ah berdasarkan Fatwa MUI Pusat yang ditetapkan di Jakarta tertanggal 7 Maret 1984 / 4 Jumadil Akhir 1404 H yang ditandatangani Komisi Fatwa MUI, Ketua Prof.K.H. Ibrahim Hosen,LML dan Sekretaris H.Musytari Yusuf , LA. ( Yang Fatwa tersebut terkesan dipaksakan, karena dangkalnya pemikiran ummat Islam saat itu, namun dengan media yang semakin gencar, akhirnya Fatwa itu pun ditinggalkan, karena berkesan Provokatif untuk memecah belah ummat Islam).

Untuk Session III yang seharusnya di isi Prof.DR.H.A.Khairuddin M.Ag seorang Dosen IAIN terpaksa batal, karena beliau berhalangan hadir dan digantikan Dosen Fakultas Ushuluddin & Pascasarjana IAIN Antasari Banjarmasin DR.Hadariansyah,AB,MA. Dimana beliau lebih terkesan bersikap netral, karena mungkin beliau lebih memahami sejarah Syi'ah , Wahabi dan Sunni.
Sempat terjadi pertanyaan dari peserta seminar yang kelihatannya seorang pengikut Wahabi yang menegaskan bahwa belum pernah menemukan perbedaan tentang Rukun Islam, dimana menurut pernyataan pemapar Session III DR.Hadariansyah,AB,MA, Imam Muslim menyatakan 5 Rukun Islam sedang kan Imam Bukhari menyatakan ada 6 Rukun Islam.

Dan intinya walaupun Seminar tersebut kurang cukup memuaskan penggemar Wahabi, namun Seminar berikutnya bahkan bertajuk Tablik Akbar akan dilaksanakan atau Roadshow di berbagai kota di Kalimantan Selatan, seperti kota Barabai yang mempunyai basis besar Partai PKS ( yang tanda petik banyak berfahamkan Wahabi---walaupun banyak kader PKS yang akhirnya membantahnya ), kemudian kota Pelaihari, kota Tanah Bumbu dan Kotabaru.

Berbeda dengan perhimpunan Al Irsyad yang mengadakan Seminar Faham Syi'ah pada tanggal 26 Juni 2010 / 13 Rajab 1431 H tersebut, komunitas pencinta ahlulbait dan kaum Syi'ah yang tersebar di Babirik-Amuntai, Pelaihari, Kotabaru, Tanah Bumbu,, Rantau, Martapura, Kandangan, Barabai, Tanifah-Aluh aluh, Tamban , Banjarbaru dan Banjarmasin tumpah ruah di Banjarmasin untuk mengadakan milad atau Hari Kelahiran Imam 'Ali bin Abi Thalib, yang lahir tanggal 13 Rajab di dalam Ka'bah dimana beliau merupakan sosok yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya dan di cintai kaum Sunni dan Syi'ah.
Demikian pernyataan Habib Abdullah al Habsy asal Martapura dimana beliau menyatakan pesan Rahbar / pemimpin Spritual Islam Syi'ah Istna asariyah terbesar saat ini yaitu Sayid 'Ali Khamene'i bahwa ummat Islam saat ini harus bersatu dan jangan mau terpecah belah hanya karena perbedaan Mazhab / Aliran , karena hanya menguntungkan musuh Islam.
Habib Abdullah al Habsy asal Martapura pun menyatakan bahwa provokasi yang dilaksanakan oleh antek-antek Zionis yang melaksanakan seminar untuk menghujat Syi'ah harus disikapi dengan hati yang sabar dan tawwakal kepada Allah, karena Wahabi Zionis sekarang terpojok didunia, di Indonesia penyebar Faham Teroris adalah Wahabi, di Arab Saudi pun ulama-ulama Wahabi yang membuka diri untuk berdialog walaupun jumlahnya sangat sedikit, menentang cara-cara provokasi yang menyebabkan perpecahan ummat Islam, Osamah bin Laden pun ternyata didanai oleh antek-antek Wahabi Zionis Arab Saudi.
Kalau memang seminar tersebut untuk mengenal Syi'ah, maka seharusnya mengundang orang-orang Syi'ah atau ulama-ulama Syi'ah yang ada di Banjarmasin atau Indonesia, sehingga dapat memahami Syi'ah yang sebenarnya dari sisi yang lain. Bahkan menurut beliau lagi acara Seminar tersebut terkesan tertutup dan disusun secara sistematis ini hanya dibuat agar Kalangan Nahdiyin atau ulama-ulama Ahlusunnah/ Sunni berbenturan dengan Syi'ah, sehingga Faham Wahabi dapat masuk dengan tidak disadari.
Dimana kita tahu bersama , disukai atau tidak Faham Syi'ah dan Faham Sunni atau Ahlusunnah sangat berbeda dengan Faham Wahabi, diantaranya Sunni dan Syi'ah mempunyai keyakinan yang sama tentang Ibadah Tawassul. Ziarah Kubur, Talqin, Haulan dan lain sebagainya sedangkan Faham Wahabi menyatakan hal tersebut Bid'ah. Sampai-sampai Rektor Al-Azhar Tolak Proposal Wahabi:syiah dan ahlusunah telah menjadi dua sayap Islam dan tidak pernah terjadi peperangan di antara mereka..!!! atau silakan baca http://banjarkuumaibungasnya.blogspot.com/

Seminar tersebut kata Habib Abdullah al Habsy lebih kearah Syi'ah Ghulat, ditambahkan beliau lagi bahkan di Iran orang-orang Syi'ah sering menyebut orang Sunni dengan panggilan Ikhwanuna Ahlusunnah (saudara kami/kita Ahlusunnah) yang tentunya sama diterapkan di Indonesia.

Sedangkan Habib Ali As Segaf yang merupakan Tokoh Syiah di Banjarbaru menyatakan Wahabi melakukan ''Trik'' Ahlusunnah Versus Syi'ah atau Politik Adu Domba, jadi tetaplah bergandengan tangan dengan Ahlusunnah, ajarkan anak untuk selalu membaca Buku-buku Islam sehingga mereka menjadi pengikut Ahlulbait atau Syi'ah bukan hanya karena Tahu, tetapi juga karena memahami atau Faham. Untuk referensi ujar beliau silahkan baca buku Antologi Islam, Syi'ah ditolak Syi'ah dicari atau buku Mazhab Pencinta Keluarga Rasul.

Senada dengan Habib Abdullah al Habsy asal Martapura dan Habib Ali As Segaf dari Banjarbaru, sekretaris Yayasan Amanah Syahadah Banjarmasin Wahyudinnoor Arifin, SH menambahkan kegiatan Seminar tersebut provokatif dan hanya memecah belah Ummat Islam . Karena sekarang baik Sunni dan Syi'ah sudah bergandengan tangan , sedangkan yang berfahamkan Wahabi merasa iri dan ingin merusak persaudaraan mereka.
Oleh karena itu apakah Roadshow selanjutnya provokasi corong Wahabi Zionis akan berhasil memecah belah Ummat Islam di Banua Kita..???..!!!!....
Tentu kita tidak mengharapkan perpecahan itu terjadi , karena contoh negara Iraq yang dulunya didominasi Mazhab Syi'ah namun dipimpin orang bermazhab Sunni yaitu Saddam Husein, mereka hidup damai satu sama lain, bahkan sampai kejenjang perkawinan tidak ada masalah, walaupun ada juga kesalahan-kesalahan Saddam. Namun semenjak Amerika menduduki dan memakai corong Wahabi Zionis untuk meprovokasi negara tersebut, Iraq sekarang seperti negara dalam bara ketakutan, karena Horor Sunni VS Syi'ah selalu di semburkan, padahal kaum Wahabi Zionis lah provokatornya.
Namun syukurlah sekarang Pemilu di Iraq sekarang kondusif, dimana perwakilan Syi'ah dan Sunni bersatu untuk menghadapi Zionis Wahabi dan antek-antek Amerika.

Semoga di Banua kita Kalimantan Selatan tidak cepat terprovokasi oleh segelintir orang-orang yang mengaku Wahabi yang condong kepada tingkah laku Zionis sang pemecah belah.

Hidup Sunni dan Syi'ah : Selama masih banyak Persamaan mengapa harus menggali perbedaan yang secuil...Hidup ISLAM..... ( team banjarkuumaibungasnya.blogspot.com )





Syiah dan Ilmu Hadis

June 4, 2010, 4:23 am/sumber:http://musakazhim.wordpress.com/


Sebenarnya saya agak malas dan sedih saat diminta oleh Bang Haidar Bagir untuk menanggapi perbincangan soal Sunnah-Syiah di sebuah milis Islam ketika dunia masih fokus mengecam agresi Israel atas misi kemanusiaan ke Gaza. Tapi, apa boleh buat, saya juga cemas melihat kesempitan pandangan dan kemiskinan data sebagian saudara Muslim saya terhadap isu-isu seperti ini. Jadi, saya berusaha menanggapi diskusi ini dengan perasaan nano-nano, campur baur tak karuan. Saya mohon maaf bila tulisan saya akhirnya juga terasa aneh: campuran dari beragam rasa yang tak jelas.

Sebelum terlalu jauh, mari kita ingat beberapa fakta ini:

1. Syiah adalah mazhab Islam terbesar kedua setelah Ahlus Sunnah wal Jama’ah.

2. Syiah adalah mazhab yang dianut oleh jumlah sangat signifikan penduduk negara-negara Timur Tengah (untuk tidak mengatakan mayoritas penduduk Teluk), tempat asal Islam.

3. Syiah adalah mazhab yang dianut oleh mayoritas dua bangsa pemilik tradisi keilmuan paling kuat dan paling kaya di dunia Islam: Iran (90%) dan Irak (68%).

Kedua bangsa yang kemudian menjadi Muslim Syiah ini bisa dibilang adalah pemilik dua khazanah kultural pra Islam (Persia dan Akkadia, Asyuria & Babilonia di wilayah Mesopotamia) yang berkontribusi paling besar terhadap kemajuan umat manusia. Intinya, Persia + Babilonia memiliki “tradisi ilmiah” di atas kebanyakan penduduk Muslim lain–tanpa mengurangi rasa hormat kepada bangsa lain, karena saya sendiri bukan tergolong dari kedua bangsa tersebut.

Ada baiknya kita bertanya: Mungkinkah kedua bangsa pemilik tradisi ilmiah hebat dan kaya itu telah sampai pada tafsir agama yang lebih baik dari kita?

4. Mari kita lihat kembali data populasi Syiah berikut ini: Iran (90%), Iraq (65%–menurut sensus rezim Saddam yang berat sebelah dan tak menunjukkan fakta sebenarnya), Azerbaijan (85%), Lebanon (35-40%), Kuwait (35%–menurut sensus rezim Wahabi yang menyesatkan Syiah), Turkey (25%), Saudi Arabia (10-15%–menurut sensus rezim Wahabi yang mengkafirkan Syiah), Yaman (40%), Uni Emirat Arab (15-20 % –menurut sensus rezim tribal Al-Nahiyan yang anti Iran) dan Bahrain (80%–menurut sensus rezim Wahabi yang menyesatkan Syiah).

Nah, setelah melihat beberapa fakta di atas, marilah kita kembali ke topik hadis Syiah. Berikut saya berikan beberapa tanggapan umum—tanpa merujuk pada poin-poin yang ditulis sebelumnya karena saya takkan terlibat perdebatan:

1. Apa yang disebut Sunnah atau Hadis oleh Syiah bukan hanya berupa ucapan, perilaku, sikap, kebiasaan Nabi, tapi juga seluruh ma’shum yang berjumlah 14. Dengan demikian, era wurud Sunnah tidak berhenti dengan wafatnya Nabi Besar Muhammad–seperti kepercayaan Ahlus Sunnah–melainkan berlanjut terus hingga masa kegaiban besar Imam Muhammad bin Hasan Al-Askari pada 941 M atau 329 H. Karena faktor itulah kita-kitab hadis Syiah ditulis dan dikodifikasikan dalam beberapa periode yang berbeda. Tapi itu tidak berarti bahwa kitab hadis Syiah baru ada di abad ke7 seperti diklaim sebagian orang. Jumlah hadis Syiah juga lebih banyak daripada hadis Sunni. Saya tak pernah hitung berapa persis jumlah surplusnya, tapi yg jelas ada defisit hadis dalam mazhab Sunni :-)

Dilema justru muncul di kalangan mazhab Ahlus Sunnah yang mengakhiri periode Sunnah pada masa Nabi Muhammad tapi penulisannya terjadi jauh setelah beliau wafat. Ada periode kevakuman yang panjang. Banyak peneliti yg mencurigai bahwa dalam periode ini telah terjadi produksi hadis palsu besar-besaran. Kecurigaan ini didukung berbagai fakta. Tapi saya lagi2 tak tertarik untuk lari2an ke topik lain.

Kekayaan Sunnah dalam mazhab Syiah ini beberapa ratus tahun lalu memunculkan dampak negatif berupa fenomena pola pikir Akhbari. Kaum Akhbari percaya bahwa sunnah 14 Ma’shum sudah mencakupi semua sisi kehidupan manusia, sehingga tak perlu ada ijtihad dan sebagainya. Tapi itu juga isu lain lagi.

2. Setiap mujtahid dalam Syiah tidak menyandarkan keabsahan hadis pada si pengumpul hadis, namun mereka harus melakukan verifikasi, investigasi dan riset hadis sendiri untuk menilai kredibilitas perawi dan kebasahan matan hadis yang diriwayatkannya. Untuk itulah, mujtahid dalam mazhab Syiah harus menguasai metode verifikasi hadis dengan handal. Bahkan, banyak di antara mujtahid yang juga sekaligus adalah muhaddits. Misalnya, Ayatullah Khoei yang beberapa saat sebelum meninggal dunia sempat mengarang buku rijal sebanyak 24 jilid besar. Kalo ada yang mau lihat buku itu, bisa download di sini: http://www.shiatc.com/Lib_List/t5.xml

3. Karena poin 2 di atas, kalangan Syiah tak mengenal adanya kitab shahih. Pengumpul hadis tak pernah mengklaim hadisnya shahih. Dia hanya mengumpulkan dan menyerahkan penilaian pada masing-masing pakar, terutama yang ingin berijtihad. Allamah Majlisi sampai berhasil menuliskan hadis Syiah dalam 120 jilid.

Di bawah, saya copas satu bab penuh dari karya Allamah Hasan Shadr berkenaan dengan kepeloporan Syiah dalam bidang Hadis.

Bab Kedua

Kepeloporan Syi’ah

dalam Ilmu-ilmu Hadis

Sebelum memasuki serangkaian pasal dari bab ini, kami akan mengajak pembaca untuk mengenal alasan kepeloporan kaum Syi’ah dalam ilmu-ilmu hadis. Di sini, saya hendak menyatakan bahwa di antara para sahabat dan para tabi’in terdapat perselisihan besar tentang penulisan ilmu. Banyak dari mereka enggan melakukan penulisan dan penyusunan ilmu, meski ada sebagian dari mereka yang melakukannya, di antaranya ialah Ali ibn Abi Thalib a.s. dan putra beliau yang pertama; Hasan Al-Mujtaba a.s .

Sebagaimana yang dikatakan oleh As-Suyuthi di dalam Tadribur Rawi, bahwa Nabi saw. telah mendiktekan kepada Ali bin Abi Thalib seluruh yang terkumpul di dalam sebuah kitab besar, dan Al-Hakam ibn ‘Uyainah telah melihat kitab tersebut berada di tangan Imam Muhammad Al-Baqir, yaitu ketika di antara mereka berdua terjadi perselisihan pen-dapat tentang suatu masalah, lalu Imam Al-Baqir a.s. mengeluarkan kitab itu dan menjelaskannya lalu menga-takan kepada Al-Hakam: “Ini adalah tulisan tangan Ali ibn Abi Thalib yang didiktekan oleh Rasulullah, dan inilah kitab pertama yang menghimpun ilmu-ilmu pada masa hidup Rasulullah saw.” Maka, kaum Syi’ah mengetahui bagai-mana penyusunan ilmu itu sebegitu rapihnya. Lalu, mereka segera menapaki langkah imam pertama mereka.

Sementara itu, terdapat sekelompok dari selain Syi’ah yang justru melarang penyusunan ilmu ke dalam sebuah kitab, sehingga mereka tertinggal. Al-Jahidz As-Suyuthi di dalam Tadribur Rawi mengatakan: “Karya-karya yang mun-cul pada jaman sahabat dan kaum tabi’in belum tersusun secara rapih, mengingat hafalan mereka yang kuat, selain juga sebelum itu mereka melarang upaya penulisan ilmu-ilmu, sebagaimana yang disinyalir di dalam Shahih Muslim, lantaran kekuatiran mereka terhadap pencampuradukan hadis dengan ayat-ayat Al-Quran. Di samping itu juga karena sebagian besar dari mereka tidak mampu menulis.”

Saya katakan bahwa hal ini terjadi pada selain sahabat dan tabi’in besar Syi’ah. Adapun sahabat dan tabi’in dari Syi’ah, mereka sudah merumuskan ilmu dan menyusunnya, sebagaimana usaha ini telah dimulai oleh Amiril Mukminin Ali ibn Abi Thalib a.s.

Pasal Pertama

Tentang Orang Pertama yang Mengumpulkan Hadis

dan Menyusunnya ke dalam Bab-bab

Di antara orang Syi’ah yang pertama kali melakukan proses pengumpulan dan penyusunan itu ialah Abu Rafi’e; budak Rasulullah saw. An-Najasyi di dalam Asma’ Mushannifisy Syi’ah, mengatakan: “Dan Abu Rafi’e budak Rasulullah saw. mempunyai kitab As-Sunan wal Ahkam wal-Qodhoya”. Lalu ia menyebutkan sanad-sanadnya sampai periwayatan kitab secara bab per bab; mulai dari bab shalat, puasa, haji, zakat dan tema-tema muamalah. Kemudian dia menyatakan bahwa Abu Rafi’e telah menjadi Muslim secara lebih dahulu di Mekkah lalu hijrah ke Madinah dan ikut serta bersama Nabi saw. dalam banyak peperangan, dan setelah wafat beliau, ia menjadi pengikut setia Amiril Mukminin Ali ibn Abi Thalib a.s.

Abu Rafi’e tergolong sebagai orang Syi’ah yang saleh, dan turut terjun di dalam peperangan bersama Ali ibn Abi Thalib a.s. Ia juga dipercayai sebagai pemegang kunci Baitul Mal di masa kekhalifahan Ali ibn Abi Thalib di Kufah.

Abu Rafi’e meninggal pada tahun 35 H., sesuai dengan kesaksian Ibnu Hajar di dalam At-Taqrib, di mana ia telah membenarkan tahun wafatnya di awal kekhalifahan Ali ibn Abi Thalib a.s. Atas dasar ini, menurut ijma’ para ulama, tidak ada orang yang lebih dahulu dari Abu Rafi’e dalam upaya mengumpulkan hadis dan menyusunnya secara bab perbab. Karena, nama-nama yang disebutkan mengenai penghimpun hadis, semuanya muncul di pertengahan abad kedua.

Sebagaimana yang dicatat di dalam At-Tadrib oleh As-Suyuthi dan dinukil oleh Ibnu Hajar di dalam Fathul Bari, bahwa orang pertama yang mengumpulkan dan menyusun hadis-hadis berdasarkan perintah Umar ibn Abdul Aziz adalah Ibnu Syahab Az-Zuhri. Segera Ibnu Syahab memulai tugasnya di awal abad kedua Hijriyah, lantaran Umar ibn Abdul Aziz menjadi khalifah pada tahun 98 H. atau 99 H., dan meninggal pada tahun 101 H. Di dalam kitab Ta’sisusy Syi’ah li Fununil Islam, kami secara khusus memberikan catatan-catatan kritis terhadap apa yang diterangkan oleh Ibnu Hajar Asqolani.

Pasal Kedua

Tentang Orang Pertama dari Kaum Sahabat yang

Syi’ah yang Mengumpulkan Hadis dalam

Satu Bab dan Satu Judul

Mereka adalah Abu Abdillah Salman Al-Farisi dan Abu Dzar Al-Ghifari. Rasyiduddin ibn Syarhasub di dalam kitab Ma’alim Ulamau Syi’ah, telah memberikan kesaksiannya atas hal ini. Begitu pula Syeikh Abu Ja’far Ath-Thusi, guru besar Syi’ah, dan Syeikh Abu Abbas An-Najasyi di dalam kitab-kitab mereka, yaitu Asma Mushannifis Syi’ah, ketika mengulas ihwal Abu Abdillah Salman Al-Farisi dan Abu Dzar Al-Gifari. Mereka melacak dan mampu menemukan sanad-sanadnya sampai periwayatan kitab Salman dan kitab Abu Dzar. Kitab Salman adalah kitab hadis Al-Jatsliq dan kitab Abu Dzar adalah sebuah surat khotbah yang di dalamnya menjelaskan pelbagai perkara dan peristiwa yang terjadi setelah wafat Rasulullah saw.

Sayyid Al-Khunsari di dalam kitab Ar-Raudhah fi Ahwalil ‘Ulama’ wa As-Sadat, menerangkan sebuah kitab yang dinukil dari kitab Az-Zinah karya Abu Hatim di juz ketiga; bahwa kata ‘syi’ah’ pada masa Rasulullah saw. adalah nama untuk empat sahabat, yaitu Salman Al-Farisi, Abu Dzar Al-Ghifari, Miqdad Ibnul Aswad Al-Kindi dan Ammar ibn Yasir. Demikian ini telah disebutkan juga di dalam kitab Kasyful Dzunun dan kitab Az-Zinah karya Abu Hatim Sahal ibn Muhammad As-Sajastani yang wafat pada tahun 205 H.

Pasal Ketiga

Tentang Orang Pertama yang Menyusun Kata-kata

Hikmah dari Para Tokoh Tabi’in Syi’ah

Para tokoh tabi’in Syi’ah itu melakukan penyusunan di satu masa, hanya saja saya tidak tahu mana di antara mereka yang melakukan hal ini lebih dahulu. Di antara mereka ialah Ali ibn Abi Rafi’e; sahabat Ali ibn Abi Thalib a.s sekaligus sebagai sekretaris dan pemegang kunci Baitul Mal.

An-Najasyi di dalam Asma Mushannifisy Syi’ah, pada bab nama-nama generasi pertama Syi’ah yang mengarang kitab, mengatakan: “Ali ibn Abu Rafi’e adalah seorang tabi’in dari Syi’ah yang soleh yang bersahabat dekat dengan Amiril Mukminin Ali ibn Abi Thalib a.s. Ia juga sekretaris beliau dan menghafal banyak hal dan menyusun sebuah kitab yang menghimpun pelbagai bab Fiqih, seperti Wudhu, Shalat, dan bab-bab hukum lainnya. Lalu ia menyambungkan sanadnya sampai ke Ali ibn Abi Thalib a.s.

Dan saudara Ali ibn Abu Rafi’e bernama Ubaidillah ibn Abu Radfi’e adalah sekretaris Ali ibn Abi Thalib a.s. Ia mengarang kitab Kitabul Qodho Amiril Mu’minin dan kitab Tasmiyatu Man Syahida ma’a Amiril Mu’minin Al-Jamala wash Shiffin wan Nahrawan minal Shohabah (kitab yang mencatat nama-nama para sahabat yang ikut bertempur bersama Imam Ali a.s. di perang Jamal, Shiffin dan Nahrawan, pent.). Sebagaimana disebutkan di dalam kitab Al-Fehrest Syeikh Abu Ja’far Ath-Thusi dan di At-Taqrib karya Ibnu Hajar, bahwa Ubaidillah adalah sekretaris Ali ibn Abi Thalib dan perawi yang terpercaya.

Selain dua bersaudara di atas, adalah Ashbagh ibn Nubatah Al-Majasyi’ie. Ia sahabat khusus Amiril Mukminin Ali ibn Abi Thalib a.s. dan berumur panjang hingga masih hidup setelah wafatnya Ali ibn Abi Thalib. Ashbagh telah meriwayatkan surat Ali ibn Abi Thalib tentang pelantikan Malik Al-Asytar sebagai gubernur Mesir. An-Najasyi berkata: “Surat itu adalah surat yang amat masyhur, juga sebagai wasiat Imam Ali ibn Abi Thalib kepada putranya yang bernama Muhammad ibn Hanafiyah.” Syeikh Abu Ja’far Ath-Thusi menambahkan dalam Al-Fehrest, bahwa Ashbagh ibn Nubatah juga mempunyai kitab Maqtalul Husein ibn Ali, yang darinya Ad-Dauri telah meriwayatkan.

Lalu di antara mereka ialah Sulaim ibn Qois Al-Hilali Abu Shadiq, sahabat dekat Ali ibn Abi Thalib. Ia menulis kitab yang sangat bagus. Di dalamnya ia meriwayatkan hadis-hadis dari Imam Ali ibn Abi Thalib, Salman Al-Farisi, Abu Dzar Al-Ghifari, Miqdad, Ammar ibn Yasir, dan sekelompok dari sahabat besar Nabi saw.

Syeikh Imam Abu Abdillah An-Nu’mani, yang perihal dirinya telah diulas pada pasal tokoh-tokoh tafsir terdahulu, di dalam kitab Al-Ghaibah, tepatnya setelah menukil sebuah hadis dari kitab Sulaim ibn Qois, mengatakan: “Tidak ada perbedaan pendapat di kalangan ulama dan perawi kaum Syi’ah tentang bahwa kitab Sulaim ibn Qois adalah salah satu kitab induk yang banyak dinukil hadis dan riwayatnya oleh para ulama dan perawi hadis Ahlul Bait. Dan kitab itu merupakan kitab rujukan kaum Syi’ah.” Sulaim ibn Qois wafat di awal pemerintahan Hajjaj ibn Yusuf di kota Kufah.

Lalu di antara mereka ialah Maitsam ibn Yahya Abu Soleh At-Tammar. Ia adalah salah satu sahabat dekat Amiril Mukminin Ali ibn Abi Thalib a.s. dan pemegang rahasia-rahasia beliau. Maitsam menulis kitab yang bagus mengenai hadis. Syeikh Abu Ja’far Ath-Thusi, Syeikh Abu Amr Al-Kisyi dan Ath-Thabari di dalam Bisyarotul Musthafa, banyak menukil hadis dari kitab Maitsam ini. Maitsam wafat di Kufah karena dibunuh oleh Ubaidillah ibn Ziyad lantaran kesyi’ahannya.

Lalu di antara mereka ialah Muhammad ibn Qois Al-Bajali. Ia mengarang sebuah kitab yang diriwayatkan dari Amiril Mukminin Ali ibn Abi Thalib a.s. Para tokoh tabi’in Syi’ah telah menyebutkan kitab tersebut. Mereka juga banyak meriwayatkan hadis-hadis darinya. Adapun Syeikh Abu Ja’far Ath-Thusi di dalam Al-Fehrest dari Ubaid ibn Muhammad ibn Qois mengatakan: “Saya mengajukan kitab ini kepada Abu Ja’far Imam Muhammad Al-Baqir a.s., lalu beliau berkata: ‘Kitab ini adalah perkataan Ali ibn Abi Thalib a.s.’. Dan di awal-awal kitab itu, diriwayatkan bahwa jika seseorang hendak melakukan shalat, katakanlah di awal shalatnya… Begitu selanjutnya hingga akhir kitab.”

Ya’la ibn Murroh mempunyai satu naskah kitab itu yang diriwayat-kannya dari Ali ibn Abi Thalib a.s. An-Najasyi di dalam Al-Fehrest telah membawakan sanad kesaksian atas keberadaan naskah tersebut dari Ya’la.

Lalu di antara mereka ialah Ibnul Hurr Al-Ja’fi. Ia seorang tabi’in Kufah dan penyair Persia. Ia memiliki sebuah naskah hadis yang diriwayatkan dari Amiril Mukminin Ali ibn Abi Thalib a.s. Al-Ja’fi wafat di masa kekuasaan Al-Mukhtar. An-Najasyi telah menempatkannya dalam jajaran pertama dari tokoh-tokoh pengarang Syi’ah.

Lalu di antara mereka ialah Tabi’ah ibn Sami’ie. Ia menulis sebuah kitab tentang bab zakat. An-Najasyi menyebutkan nama ini di generasi pertama dari tokoh-tokoh pengarang Syi’ah. Ia termasuk dari kaum tabi’in.

Lalu Harts ibn Abdillah Al-A’war, dari kota Hamadan. Ia termasuk sahabat Ali ibn Abi Thalib a.s. Harts meri-wayatkan pelbagai permasalahan yang disampaikan oleh Imam Ali a.s. kepada seorang Yahudi, kemudian Ammar ibn Abil Miqdad meriwayatkannya dari Abi Ishaq As-Sami’ie yang ia sendiri meriwayatkannya dari Harts Al-A’war, dan yang terakhir ini meriwayatkan dari Ali ibn Abi Thalib a.s., sebagaimana yang termaktub di dalam Al-Fehrest karya Syeikh Abu Ja’far Ath-Thusi. Harts wafat pada masa kekuasaan Ibnu Zubeir.

Namun, Syeikh Rasyiduddin Ibn Syahrasyub di awal kitabnya, Ma’alimul ‘Ulama’, membawakan sebuah daftar kitab mengenai jawaban yang disampaikan oleh Al-Ghazzali, bahwa kitab pertama yang dikarang di dalam Islam ialah kitab Ibnu Juraij tentang hadis dan tafsir huruf-huruf dari Mujahid dan ‘Atha’ di Mekkah, lalu kitab Mu’ammar ibn Rafi’e Ash-Shan’ani di Yaman, lalu kitab Al-Muwaththa’ karya Malik ibn Anas, lalu kitab Al-Jami’e karya Sufyan Ats-Tsauri.

Kemudian Ibnu Syahrasyub mengatakan: “Namun yang benar ialah bahwa orang pertama yang mengarang kitab di bidang ini dalam Islam ialah Amiril Mukiminin Ali ibn Abi Thalib lalu Salman Al-Farisi, lalu Abu Dzar Al-Ghifari, lalu Ashbagh ibn Nubatah, lalu Ubaidillah ibn Abu Ra’fi’e, lalu Shohifah Kamilah Sajjadiyyah dari Imam Ali Zainal Abidin a.s.”

Syeikh An-Najasyi menyatakan bahwa generasi pertama adalah para pengarang, sebagaimana telah disebutkan, tanpa menerangkan siapa yang lebih dahulu, juga tidak menjelaskan urutan-urutan mereka. Begitu pula Syeikh Abu Ja’far Ath-Thusi menyebutkan nama-nama mereka tanpa menerangkan urutan yang tegas. Mungkin Ibnu Syahrasyub telah menemukan sesuatu yang tidak mereka temukan.

Sebuah catatan di akhir pasal ini ialah bahwa Al-Jahidz Adz-Dzahabi tatkala menyinggung riwayat hidup Aban ibn Taghlab, memberikan kesaksian bahwa mazhab Syi’ah di kalangan tabi’in dan generasi setelah tabi’in amat berkembang dan dikenal dengan ketaatan, warak dan kejujuran. Lalu mengatakan: “Jika ucapan-ucapan mereka itu ditolak, maka akan banyak hadis-hadis Nabi saw. yang tercampakkan. Ini sebuah konsekuensi yang jelas keliru dan merugikan.”

Saya katakan, renungkanlah kesaksian Al-Jahidz ini, dan ketahuilah kemuliaan pada kepeloporan nama-nama mereka yang telah kami bawakan di sini dan nama-nama yang akan kami sebutkan setelah ini, yaitu dari kaum tabi’in Syi’ah dan generasi Syi’ah setelah mereka.

Pasal Keempat

Tentang Orang Pertama Penghimpun Hadis

di Pertengahan Abad Kedua

Dari kaum Syi’ah yang menyusun kitab-kitab, pokok-pokok akidah dan perincian hukum-hukum yang diriwayatkan dari jalur Ahlul Bait adalah mereka yang hidup di masa-masa orang yang disebutkan berkenaan dengan orang pertama yang mengumpulkan riwayat dari kalangan Ahli Sunnah. Mereka meriwayatkan hadis-hadis dari Imam Ali Zainal Abidin a.s. dan dari putranya; Imam Muhammad Al-Baqir a.s. Di antara mereka adalah Aban bin Taghlab. Ia telah meriwayatkan tiga puluh ribu hadis dari Imam Ja’far Ash-Shadiq a.s.

Ada pula Jabir ibn Yazid Al-Ja’fi yang meriwayatkan tujuh puluh ribu hadis dari Imam Muhammad Al-Baqir a.s., dari ayah-ayah beliau hingga Nabi saw. Jabir mengatakan: “Aku memiliki lima puluh ribu hadis yang belum aku sampaikan. Semuanya dari Nabi saw. dari jalur Ahlul Bait a.s.”

Terdapat nama-mana lain yang melakukan penghimpunan dan periwayatan hadis sebanyak di atas tadi, seperti Abu Hamzah, Zurarah ibn A’yan, Muhammad ibn Muslim Ath-Thaifi, Abu Bashir Yahya ibn Al-Qosim Al-Asadi, Abdul Mu’min ibn Al-Qosim ibn Qois ibn Muhammad Al-Anshari, Bassam ibn Abdullah Ash-Shairafi, Abu Ubaidah Al-Hidzaie Ziyad ibn Isa Abu Raja’ Al-Kufi, Zakaria ibn Abdullah Al-Fayyad Abu Yahya, Jahdar ibn Al-Mughirah Ath-Thaie, Hajar ibn Zaidah Al-Hadhrami Abu Abdillah, Muawiyah ibn Ammar ibn Abi Muawiyah, Khabbab ibn Abdillah, Al-Mutthalib Az-Zuhri Al-Qurasyi Al-Madani, dan Ab-dullah ibn Maimun ibn Al-Aswad Al-Qoddah. Saya telah singgung kitab dan riwayat hidup mereka masing-masing di dalam Ta’sisusy Sy’ah li Fununil Islam.

Sementara itu, Tsaur ibn Abu Fakhitah Abu Jaham telah meriwayatkan hadis-hadis dari sekelompok sahabat Nabi saw. Dan ia memiliki sebuah kitab yang masih utuh dari Imam Muhammad Al-Baqir a.s.

Pasal Kelima

Tentang Orang Pertama dari Kaum

Syi’ah yang Menyusun Kitab Hadis Setelah

Pertengahan Abad Kedua

Terdapat sekelompok sahabat Imam Ja’far Ash-Shadiq a.s. yang meriwayatkan hadis dari beliau dan menghimpunnya ke dalam empat ratus kitab dengan judul Al-Ushul. Syeikh Imam Abu Ali Al-Fadhl ibn Al-Hasan Ath-Thabarsi dalam kitabnya, A’lamul Wara’, mengatakan: “Dinukil secara hampir mutawatir oleh banyak kalangan, bahwa orang-orang yang meriwayatkan hadis dari Imam Ja’far Ash-Shadiq a.s. adalah mereka yang tergolong dari tokoh-tokoh besar yang jumlah mereka mencapai empat ribu. Lalu, mereka menyusun hadis-hadis tersebut ke dalam empat ratus kitab yang dikenal di tengah kaum Syi’ah dengan nama Al-Ushul. Kemudian, kitab ini diriwayatkan oleh sabahat-sahabat Imam Ash-Shadiq a.s. dan oleh para sahabat putra beliau; Imam Al-Kadzim a.s.”

Abul Abbas Ahmad ibn ‘Uqdah telah menulis sebuah buku terpisah dengan judul Kitabu Rijali Man Rowa ‘an Abi Abdillah Ash-Shadiq. Kitab ini secara khusus menghimpun nama-nama mereka yang meriwayatkan hadis dari Imam Ja’far Ash-Shadiq a.s. Bahkan, Syeikh Abu Ja’far Ath-Thusi menyebutkan dan menghitung karangan-karangan mereka masing-masing dalam bab ‘Ashabu Abi Abdillah Ash-Shadiq’ dari kitabnya; Ar-Rijal, yaitu kitab yang disusun menurut nama-nama sahabat setiap dua belas imam a.s.

Pasal Keenam

Tentang Jumlah Kitab yang Dikarang oleh

Orang Syi’ah tentang Hadis dari Jalur Ahlul Bait,

Sejak Masa Imam Ali bin Abi Thalib Sampai Masa

Imam Hasan Al-Askari a.s.

Ketahuilah bahwa jumlah kitab-kitab itu melampaui angka 6600, sebagaimana yang dicatat oleh Syeikh Al-Jahidz Muhammad ibn Al-Hasan Al-Hurr, penulis Al-Wasail, dan ia menyatakan jumlah tersebut secara tegas pada bab keempat dari kitabnya yang besar tentang hadis, yaitu Wasailusy Syi’ah ila Ahkamisy Syari’ah. Tentang semua ini, saya juga telah membawakan data-data yang menguatkan jumlah di atas tadi dalam kitab saya yang berjudul Nihayatud Dirayah fi Ushuli Ilmil Hadis.

Pasal Ketujuh

Tentang Generasi Berikut yang Menjadi Tokoh Ilmu Hadis dan Penyusun Kitab-kitab Induk yang Hingga Kini Merupakan Rujukan Hukum-hukum Syar’ie Kaum Syi’ah

Ketahuilah bahwa tiga Muhammad pertama adalah tokoh terdepan dalam penyusunan empat kitab induk hadis. Yang pertama ialah Muhammad ibn Ya’qub Al-Kulaini, penyusun kitab Al-Kafi. Ia wafat pada 328 H. Di dalam kitab tersebut, Al-Kulaini telah mencatat sebanyak 16099 hadis beserta sanad-sanadnya.

Kedua ialah Muhammad ibn Ali ibn Al-Husein ibn Musa ibn Babaweih Al-Qummi yang wafat pada tahun 381 H. Ia dikenal juga dengan panggilan nasab Abu Ja’far Ash-Shaduq. Ia telah menyusun 1400 kitab tentang ilmu hadis. Yang terbesar di antara kitab-kitab Ash-Shaduq adalah kitab Man La Yahdhuruhul Faqih yang memuat 9044 hadis menge-nai hukum-hukum syariat dan sunah-sunah.

Ketiga adalah Muhammad ibn Al-Hasan Ath-Thusi yang terkenal dengan gelar Syeikh Ath-Thoifah. Ia telah menulis kitab Tahdzibul Ahkam, dan menyusunnya ke dalam 393 bab, dan mencatat hadis sebanyak 13590. Kitab Ath-Thusi lainnya adalah Al-Istibshor yang memuat 920 bab sehingga mencakup 5511 hadis. Inilah empat kitab induk yang menjadi rujukan utama kaum Syi’ah.

Kemudian tibalah peran tiga Muhammad terakhir yang juga tergolong sebagai tokoh kitab induk hadis. Pertama ialah Imam Muhammad Al-Baqir ibn Muhammad At-Taqie. Ia terkenal dengan nama Al-Majlisi. Kitab besar yang ditulis Al-Majlisi adalah kitab Biharul Anwar; fil Ahaditsil Marwiyyah ‘anin Nabi wal Aimmah min Alihil Ath-har. Kitab ini disusun sebanyak 26 jilid tebal. Dapat dikatakan bahwa kitab ini telah menjadi pegangan kaum Syi’ah. Sebab, tidak ada kitab induk hadis yang paling lengkap selain kitab Biharul Anwar. Sehingga Tsiqotul Islam Allamah An-Nurie menulis sebuah kitab yang berjudul Al-Faidhul Qudsi fi Ahwalil Al-Majelisi dan dicetak di Iran, yakni sebuah kitab yang secara khusus mengulas ihwal kehidupan Al-Majlisi.

Kedua ialah Muhammad ibn Murtadha ibn Mahmud, seorang tokoh besar ilmu hadis dan guru utama di dua bidang ilmu aqli dan naqli. Ia lebih dikenal dengan nama Muhsin Al-Kasyani dan julukan ‘Al-Faydh’. Kitab hadis yang ditulis olehnya berjudul Al-Wafi fi Ilmil Hadis, yang ketebalannya mencapai 14 jilid, dan setiap jilidnya merupa-kan kitab tersendiri. Kitab Al-Wafi menghimpun hadis-hadis yang tercatat di dalam empat kitab induk terdahulu berke-naan dengan akidah, hukum syariat, akhlak dan sunah-sunah. Usia Muhsin Al-Kasyani mencapai 84 tahun dan wafat pada tahun 1091 H. Dalam usainya yang panjang itu, ia telah mengarang kurang lebih dua ratus kitab dari pelbagai bidang ilmu.

Ketiga ialah Muhammad ibn Al-Hasan Al-Hurr Asy-Syami Al-‘Amili Al-Masyghari, seorang ulama hadis yang mayshur di kalangan ahli hadis dengan gelar Syeikhusy Syuyukh (guru para guru). Ia menulis kitab Tafshil Wasailsy Syi’ah ila Tahshil Ahadits Asy-Syari’ah, dan penyusunannya mengacu pada kitab-kitab Fiqih.

Di antara kitab-kitab induk hadis, kitab hadis Al-‘Amili ini tergolong sebagai kitab yang paling banyak diakses oleh ulama. Di dalamnya telah tercatat hadis-hadis yang dinukil dari 80 kitab induk hadis, 70 dari jumlah itu dinukil dengan perantara, dan dicetak berkali-kali di Iran. Bisa dikatakan bahwa kaum Syi’ah sekarang lebih berkutat pada kitab ini. Muhammad Al-‘Amili dilahirkan pada bulan Rajab 1033 dan wafat pada tahun 1204 H. di Thus-Khurasan (sebuah propinsi di bagian barat Iran)

Dan Syeikh Allamah Tsiqotul Islam Al-Husein ibn Allamah An-Nurie telah menghimpun hadis-hadis yang tidak dicatat oleh penulis Wasailusy Syi’ah, dan menyu-sunnya di dalam sebuah kitab berjilid berdasarkan susunan bab-bab kitab Wasailusy Syi’ah, dan meletakkan judul Mustadrokul Wasail wa Mustanbatul Masail padanya. Secara umum, kitab ini bentuk lain dari kitab Wasailusy Syi’ah. Dan dapat dikatakan bahwa kitab Syeikh An-Nurie ini meru-pakan kitab hadis Syi’ah yang paling besar, di mana Syeikh telah menyelesaikannya pada tahun 1319 H. Ia wafat pada 28 Jumadil Akhir 1320 H.

Dan masih banyak kitab-kitab induk hadis yang disusun oleh ulam-ulama besar hadis Syi’ah. Di antaranya ialah kitab Al-‘Awalim sebanyak 100 jilid, karya seorang ahli hadis yang tersohor bernama Syeikh Abdullah ibn Nurullah Al-Bahrani. Ia hidup semasa dengan Allamah Al-Majlisi, pengarang kitab Biharul Anwar yang telah kami singgung di atas tadi.

Selain Al-‘Awalim adalah kitab Syarhul Istabshor fi Ahaditsul Aimmatil Athhar yang disusun Syeikh Qosim ibn Muham-mad ibn Jawad ke dalam beberapa jilid besar, mirip dengan kitab Biharul Anwar. Syeikh Qosim dikenal dengan panggilan Ibnu Al-Wandi dan panggilan Faqih Al-Kadzimi. Ia hidup semasa dengan Syeikh Muhammad ibn Al-Hasan Al-Hurr; pengarang kitab Wasailusy Syi’ah sebagaimana telah dising-gung. Syeikh Qosim adalah salah seorang murid utama datuk saya, Allamah Sayyid Nuruddin; saudara Sayyid Muhammad pengarang kitab Al-Madarik.

Selain itu adalah kitab Jami’ul Akhbar fi Idhohil Istibshor. Kitab ini tergolong kitab hadis yang besar yang disusun ke dalam banyak jilid oleh Syeikh Allamah Abdullatif ibn Ali ibn Ahmad ibn Abu Jami’ Al-Haritsi Al-Hamadani Asy-Syami Al-‘Amili. Ia menimba ilmu dari Syeikh Al-Hasan ibn Abu Mansur ibn Asy-Syahid Syeikh Zainuddin Al-‘Amili, penulis kitab Al-Ma’alim dan Al-Muntaqo, dan salah seorang ulama abad keepuluh Hijriyah.

Selain itu adalah kitab induk besar yang berjudul Asy-Syifa fi Hadis Alil Mushtafa. Kitab ini mencakup beberapa jilid tebal, disusun oleh seorang ulama peneliti hadis yang ulung, yaitu Syeikh Muhammad Ar-Ridha, putra seorang ahli fiqih; Syeikh Abdullatif At-Tabrizi. Ia telah menuntaskan penulisan kitab tersebut pada tahun 1158 H.

Selain itu adalah kitab Jami’ul Ahkam yang tercetak hingga mencapai 25 jilid besar, disusun oleh Allamah Abdullah ibn Sayyid Muhammad Ar-Ridha Asy-Syubbari Al-Kadzimi. Pada masa itu, ia dikenal sebagai guru besar kaum Syi’ah dan penulis unggul. Dapat dikatakan bahwa setelah era Allamah Al-Majlisi, tidak ada ulama yang mengarang kitab lebih banyak daripada karya-karyanya. Sayyid Muhammad Ar-Ridha wafat di Kadzimain pada tahun 1242 H.

Pasal Kedelapan

Kepeloporan Kaum Syi’ah dalam Menggagas Ilmu Dirayah dan Membaginya ke Beberapa Cabang Utama

Orang pertama yang memulai perintisan dan penggagasan ilmu ini ialah Abu Abdillah Al-Hakim yang lahir di Naysabur (Khurasan-Iran). Nama lengkapnya adalah Muhammad ibn Abdullah. Ia wafat pada 405 H. Semasa hidupnya, Al-Hakim telah mengarang sebuah kitab yang berjudul Ma’rifatu Ulumil Hadis setebal lima jilid, lalu membagi ilmu-ilmu hadis ke lima puluh cabang.

Kitab Kasyful Dzunun telah menyatakan kesaksiannya atas kepeloporannya dalam penggagasan ilmu Dirayah, dan mengatakan: “Orang pertama yang memulai penggagasan dan pembagian ilmu Hadis ialah Muhammad ibn Abdullah dari Naysabur, kemudian diikuti oleh Ibnu Ash-Shalah.”

Sementara itu, Al-Jahidz As-Suyuthi menyebutkan dalam kitab Al-Wasail fil Awail, bahwa orang pertama yang menyu-sun macam-macam ilmu Hadis dan membaginya menjadi beberapa cabang yang masih dikenal sampai sekarang ialah Ibnu Ash-Shalah. Ia wafat pada tahun 643 H.

Data ini tidaklah bertentangan dengan apa yang baru saja kami bawakan. Sebab, Al-Jahidz hendak menyebutkan orang pertama yang mengerjakan hal itu dari kaum Ahli Sunnah, sedangkan Abu Abdillah Al-Hakim adalah seorang Syi’ah berdasarkan kesepakatan para ulama Ahli Sunnah dan Syi’ah. Syeikh As-Sam’ani di dalam Al-Ansab, Syeikh Ahmad ibn Taimiyah dan Al-Jahidz Adz-Dzahabi di dalam Tadzkirotul Huffadz telah menyatakan secara tegas kesyi’ahan Al-Hakim.

Bahkan dalam Tadzkirotul Huffadz, misalnya, Adz-Dzahabi menuturkan kesaksian Ibnu Thahir yang mengatakan: “Aku bertanya kepada Abu Ismail Al-Anshari perihal Al-Hakim. Ia berkata: ‘Ia adalah perawi yang terpercaya di bidang hadis dan seorang Syi’ah yang penyimpang’”. Lalu Adz-Dzahabi mengatakan: “Lalu Ibnu Thahir berkata: ‘Abu Abdillah Al-Hakim adalah seorang syi’ah yang fanatik dalam taqiyah-nya, namun ia menampakkan kesunniannya dalam permasalahan khilafah dan khalifah pertama setelah Nabi saw. Ia berseberangan dengan Muawiyah dan sanak keluarganya seraya menampakkan pengakuannya pada mereka; suatu hal yang tidak bisa diterima pendiriannya ini.’”

Pada hemat saya, ulama-ulama kami, Syi’ah, juga telah menyatakan kesaksian mereka atas kesyi’ahan Abu Abdillah Al-Hakim, seperti Syeikh Muhammad ibn Al-Hasan Al-Hurr di akhir-akhir kitab Wasailusy Syi’ah. Di dalam Ma’alimul Ulama di bab ‘Al-Kuna’, ia menukil dari Ibnu Syarasyub yang menilai Al-Hakim sebagai salah seorang pengarang Syi’ah, dan ia memiliki kitab tentang keutamaan-keutamaan Ahlul Bait serta sebuah kitab khusus tentang keutamaan-keutamaan Imam Ar-Ridha a.s. Mereka juga menyebutkan sebuah kitabnya khusus berkenaan dengan keutamaan-keutamaan Fatimah Az-Zahra a.s.

Bahkan, Abdullah Afandi telah menerangkan riwayat hidup Al-Hakim secara rinci dalam kitabnya; Riyadul ‘Ulama, di bagian pertama yang secara khusus membahas Syi’ah Imamiyah. Begitu juga, Afandi menyebutkan nama-nya dan memberikan kesaksian atas kesyi’ahannya di bab ‘Al-Alqob’ dan di bab ‘Al-Kuna’. Di dalam kitab itu, ia menyebutkan dua kitab Al-Hakim yang berjudul Ushul Ilmil Hadis dan Al-Makhal ila Ilmish Shohih. Afandi mengatakan: “Dan Al-Hakim telah mencatat hadis-hadis tentang Ahlul Bait yang tidak termaktub di dalam Shahih Al-Bukhari, seperti hadis ‘Ath-Thoirul Masywi’ dan hadis ‘Man Kuntu Maulahu.’”

Setelah Abu Abillah Al-Hakim, terdapat sekelompok tokoh ilmu Hadis dari kaum Syi’ah yang mengarang di bidang Dirayah. Di antara mereka ialah Sayyid Jamaluddin Ahmad ibn Thawus Abul Fadhail. Dialah peletak istilah-istilah hadis Syi’ah Imamiyah berkenaan dengan pembagian hadis kepada empat macam; shahih, hasan, muwatssaq dan dzaif. Ibnu Tawus wafat pada tahun 673 H.

Dan di antara mereka ialah Sayyid Allamah Ali ibn Abdul Hamid Al-Hasani. Ia mengarang kitab Syarh Ushul Dirayatul Hadis. Ia juga melaporkan dari Syeikh Allamah Al-Hilli ibn Al-Muthahhar dan Syeikh Zainuddin yang masyhur dengan gelar Syahid Tsani (sang syahid kedua), sebuah kitab bernama Ad-Dirayah fi Ilmid Dirayah dan syarahnya yang berjudul Ad-Dirayah.

Dan di antara mereka ialah Syeikh Al-Husein ibn Abdul Shomad Al-Haritsi Al-Hamadani; pengarang kitab Wushulul Akhyar ila Ushulil Akhbar, Syeikh Abu Mansur Al-Hasan ibn Zainudin Al-‘Amili; pengarang kitab Muqod-dimatul Muntaqo dan Ushul Ilmil Hadis, dan Syeikh Bahauddin Al-‘Amili pengarang kitab Al-Wajizah fi Ilmi Diroyahtul Hadis. Saya telah menyarahi kitab terakhir ini dalam sebuah kitab yang saya namai dengan judul Syarah Nihayatud Dirayah, dan dicetak di India sampai menjadi kurikulum di sekolah-sekolah pen-didikan agama.

Pasal Kesembilan

Tentang Orang Pertama yang Menyusun Ilmu Rijal

dan Riwayat Hidup Para Perawi

Ketahuilah bahwa Abu Abdillah Muhammad ibn Khalid Al-Barqi Al-Qummi adalah seorang sahabat Imam Musa ibn Ja’far Al-Kadzim a.s., sebagaimana Syeikh Abu Ja’far Ath-Thusi mencatat hal ini di dalam kitab Ar-Rijal. Dan Abul Faraj Ibnu Nadim di dalam Al-Fehrest, di awal bagian kelima pasal keenam mengenai riwayat tokoh-tokoh fiqih Syi’ah menyebutkan karya Al-Barqi di bidang ilmu Rijal. Di sana ia mengatakan: “Dan di antara karya-karya Al-Barqi adalah Al-‘Awidh, At-Tabshiroh dan Ar-Rijal. Di dalam kitab terakhir ini, ia menyebutkan nama-nama yang meriwayatkan hadis-hadis dari Amiril Mukminin Ali bin Abi Thalib a.s.”

Setelah Al-Barqi ialah Abu Muhammad Abdullah ibn Jablah ibn Hayyan ibn Abhar Al-Kinani. Ia mengarang kitab Ar-Rijal. Abdullah Al-Kinani berusia panjang dan wafat pada tahun 219 H.

As-Suyuthi dalam Al-Awail mengatakan: “Orang pertama yang membahas ilmu Rijal ialah Syu’bah.” Jelas, bahwa Syu’bah datang setelah Abdullah ibn Jablah, karena yang pertama wafat pada tahun 260 H. Bahkan setelah Abdullah ibn Jablah dan sebelum Syu’bah, terdapat sahabat Imam Al-Jawad a.s. yang bernama Abu Ja’far Al-Yaqthini. Ia menulis Kitabur Rijal, sebagaimana yang dicatat oleh An-Najasyi di dalam Al-Fehrest dan Ibnu Nadim di dalam Al-Fehrest.

Saya bubuhkan di sini, bahwa Abu Abdillah Muhammad ibn Khalid Al-Barqi juga seorang sahabat imam Ahlul Bait, yaitu Imam Musa Al-Kadzim a.s. dan Imam Ali Ar-Ridha a.s. Bahkan, ia juga sempat menjumpai Imam Muhammad Al-Jawad a.s. Kitab Al-Barqi masih terjaga utuh dan tersedia sampai sekarang. Di dalamnya disebutkan nama perawi-perawi yang meriwayatkan hadis dari Ali bin Abi Thalib a.s. dan perawi-perawi setelah mereka. Kitab itu juga memuat tema penting Rijal mengenai Al-Jarah wat Ta’dil (penilaian kritis atas ihwal kehidupan para perawi), sebagaimana yang juga dibahas oleh semua kitab Rijal.

Lalu, Abu Ja’far Ahmad ibn Muhammad ibn Khalid Al-Barqi yang mengarang kitab Ar-Rijal dan kitab Ath-Thabaqot. Abu Ja’far wafat pada tahun 274 H.

Lalu, Syeikh Abul Hasan Muhammad ibn Ahmad ibn Dawud ibn Ali Al-Qummi yang dikenal juga dengan Ibnu Dawud; seorang ulama terkemuka Syi’ah. Ia mengarang kitab Al-Mamduhin wal Madzmumin minar Ruwat, dan wafat pada tahun 368 H.

Lalu, Syeikh Abu Ja’far Muhammad ibn Babaweih Ash-Shoduq yang mengarang kitab Ma’rifatur Rijal dan Kitabur Rijalil Mukhtarin min Ashabin Nabi saw. Ia wafat pada tahun 381 H.

Lalu, Syeikh Abu Bakar Al-Ji’ani yang dinyatakan oleh Ibnu Nadim bahwa ia merupakan salah seorang ulama besar Syi’ah. Al-Ji’ani mengarang kitab Asy-Syi’ah min Ashabil Hadits wa Thabaqotuhum. Tentang kitab ini, An-Najasyi mengatakan bahwa kitab itu dikarang dalam ukuran besar.

Lalu, Syeikh Muhammad ibn Baththah yang mengarang kitab Asma’ Mushannifisy Syi’ah, dan wafat pada tahun 274 H.

Lalu, Syeikh Nashr ibn Ash-Shabah Abul Qosim Al-Balkhi; guru Syeikh Abu Amr Al-Kasyi. Ia mengarang kitab Ma’ri-fatun Naqilin min Ahlil Miah Tsalitsah. Ia wafat pada tahun pada abad ketiga Hijriyah.

Lalu, Ali ibn Al-Hasan ibn Fidhal; pengarang kitab Ar-Rijal. Ia berada di generasi sebelum Syeikh Nashr Al-Balkhi.

Lalu, Sayyid Abu Ya’la Hamzah ibn Al-Qosim ibn Ali ibn Hamzah ibn Al-Hasan ibn Ubaidilah ibn Al-Abbas ibn Ali ibn Abu Thalib a.s., yang mengarang kitab Man Rowa ‘an Ja’far ibn Muhammad minar Rijal. An-Najasyi mengatakan: “Kitab ini bagus, dan At-Tal’akbari meriwayatkan sertifikat pengakuan dan pengesahan darinya”. Hamzah ibn Qosim adalah ulama Syi’ah abad ketiga Hijriyah.

Lalu, Syeikh Muhammad ibn Al-Hasan ibn Ali Abu Abdillah Al-Maharibi yang menyusun kitab bagus yang berjudul Ar-Rijal min Ulama Tsalitsah.

Lalu, Al-Musta’thof Isa ibn Mehran; pengarang Kitabul Muhadditsin. Isa termasuk ulama terdahulu Syi’ah, demikian dicatat oleh Syeikh Ath-Thusi di dalam Al-Fehrest.

Berikutnya, di dalam kitab Ta’sisusy Syi’ah li Fununil Islam, saya telah mengulas karangan-karangan Syeikh Ath-Thusi, An-Najasyi, Al-Kasyi, Allamah ibn Al-Muthahhar Al-Hilli, Ibnu Dawud dan generasi-generasi yang mengarang kitab tentang ilmu Rijal. Dan hingga kini, semua karya mereka masih menjadi rujukan dalam upaya menilai kualitas pribadi para perawi (Al-jarah wa Ta’dil).

Perlu dibubuhkan di sini, bahwa Abul Faraj Al-Qannani Al-Kufi; guru An-Najasyi, mempunyai karangan di bidang ini, berjudul Kitab Mu’jam Rijalil Mufadhal, dan menyusunnya sesuai dengan urutan huruf Hijaiyah.


June 4, 2010, 4:23 am/sumber:http://musakazhim.wordpress.com/

35 comments to "Wahabi mau menghancurkan persaudaraan Sunni dan Syi'ah di Banjarmasin.....yang ketawa antek Zionis...???!!!...."

  1. Anonymous says:

    tidak mengerti wahabi bicara wahabi dasar bodoh atau mau menipu masyarakat, yang antek yahudi dan amerika itu iran dan syiah, di sini jualan persaudaraan tapi liat di irak, yaman dan suriah kalian syiah membunuhi sunni, sahabat dan istri Rasulullah saja kalian kafirkan apa lagi sunni darahnya kalaian halalkan

  2. Anonymous says:

    Bicara hadist kalian syiah adalah yang paling aneh di dunia terkadang kalian mengutip hadist shahih yang menguntungkan posisi Syiah dari Imam ahlu sunnah kemudian kalian syiah jelaskan makna hadist tersebut sesuai dengan hawa nafsu kalian syiah sendiri, memutar balikkan fakta untuk mengelabui orang yang tidak paham dengan menunjukkan kitap kitap referensi yang sangat banyak yang pasti tidak dimiliki orang awam, seolah olah agama syiah lah yang benar padahal IMAM MAKSUM Syiah yang TIDAK MAKSUM berkata lain contoh :

    Percaya kepada ismah para imam menjadikan hadist-hadist yang berasal dari mereka shahih/benar, tanpa mengaharuskan bersambungnya sanad tersebut dengan Nabi Sholallohu ‘alaihi was Salam, (Tarikhul Imamah, hal : 158).

    Al-Mamaqani berkata : ”Semua hadits kamu mutlak berasal dari Imam yang ma’sum.” (lihat Tanhiqul Maqol, jilid I/17).

    Jelas hadist kalian syiah sanadnya tidak samapai kepada Rasulullah, tetapi cukup perkataan IMAM MAKSUM syiah yang TIDAK MAKSUM saja yang di ikuti

    kami Ahlu Sunnah Meyakini seyakin yakinnya Yang MAKSUM hanya Rasulullah

  3. Damai aja kog REPOT..!!!!! says:

    Dialog Ringan 1 (Mut’ah)

    Sugeng : Syiah menghalalkan Mut'ah?
    Jamal : Ya. Semua nikah pada dasarnya adalah mut'ah. Coba liat sebagian ayat yang menjelaskan nikah, menggunakan kata istamta'tum. Lagi pula, tidak ada orang waraspun yang mau nikah utk tersiksa.

    Sugeng : Lho itu kan ayat yg dijadikan Syiah sbg dalil ttg Mut’ah?
    Jamal : Ya, tapi karena diharamkan, kami pun menjadikannya sbg dalil untuk nikah secara umum.

    Sugeng : Ya, kami yakini ayat itu ttg nikah tak bejangka.
    Jamal : Lho, semua nikah berjangka.

    Sugeng : Tidak bisa!
    Jamal : Bisa dan anda Ahlussunnah juga mempercayainya.

    Sugeng : Apa dalilnya?
    Jamal : Perceraian dan kematian adalah jangka akhir nikah. Karena itu, wanita yang diceraikan atau ditinggal wafat dibolehkan nikah lagi. Ini yang disepakati oleh seluruh ulama. Jadi, pada dasarnya.semua nikah adalah mut’ah dan semua nikah berjangka.

    Sugeng : Tidak bisa!
    Jamal : Kalau begitu, jangan nikah!

  4. Damai aja kog REPOT..!!!!! says:

    Dialog Ringan (2) Shalat Jamak

    Sugeng : Syiah hanya shalat tiga waktu. Itu jelas sesat.
    Jamal : Semua muslim meyakini 3 batas waktu, yaitu waktu terbit (syuruq), waktu tergelincir (zawal) dan waktu terbenam (ghurub).

    Sugeng : Tapi, Syiah menggabungkan sahlat Zhuhur dan Asar juga Maghrib dan Isya’ dalam satu waktu.
    Jamal : Ya, kalau digabungkan Zhuhur dan Asar, berarti hanya ada dua kemungkinan, pertama; shalatnya 8 rakaat; kedua: masing-masing empat rakaat.

    Sugeng : Tapi kan jamnya shalat Zhuhur dan shalat Asar berbeda.
    Jamal : Jam adalah penetapan waktu secara konvensional. Sedangkan waktu shalat mengacu pada tiga batas waktu solar (matahari) sebagaimana ditetapkan dalam kitab-kitab fikih seluruh ulama Islam. Karena itu tidak bisa melakukan shalat Asar sebelum melaksanakan shalat Zhuhur kecuali bila tidak tesisa waktu yg cukup utk shalat Zhuhur dan Asar.

    Sugeng : Ya, yang jelas, orang-orang Syiah menggampangkan shalat dengan menggandengkan Maghrib dan Isya’.
    Jamal : Ternyata memang Maghrib dan Isya’ memang disepakati bergandengan. Karena itu, keduanya disingkat “maghribain” (dua Maghrib) atau “Isya’ain” (dua isya’) dan zhuhrain (dua Zhuhur).

    Sugeng : Ini jelas berbeda dengan fikih kami.
    Jamal : Memang berbeda. Sebagian orang, termasuk Anda mengikuti standar konvensional Greenwich. Sedangkan sebagian lain, teramasuk saya, mengikuti standar natural 3 batas waktu, yaitu syuruq, zawal dan ghurub.

    Sugeng : Tidak bisa
    Jamal : Bisa dan harus!

  5. Damai aja kog REPOT..!!!!! says:

    Dialog Ringan (3) Sahabat Nabi

    Sugeng : Orang-orang Syiah tidak menghormati sahabat Nabi, bahkan mencaci maki mereka.
    Jamal : Syiah tidak akan mencaci sahabat.

    Sugeng : Alaaah… Itu taqiyah.
    Jamal : Syiah tidak akan mencaci sahabat karena dalam definisi umum, Ali bin Abithalib, Fathimah Zahra juga sahabat.

    Sugeng : Mereka kan dianggap Ahlulbait...
    Jamal : Mereka adalah keluarga (Ahlulbait) sekaligus sahabat.

    Sugeng : Bukankah Syiah, dalam beberapa riwayatnya, mengecam para sahabat Nabi….?
    Jamal : Benar sebagian Syiah mengecam sebagian sahabat Nabi.

    Sugeng : Nah, jelas kan, Syiah memang mengecam para sahabat!?
    Jamal : Oh, itu… Mengecam sebagian sahabt Nabi tidak hanya dilakukan oleh Syiah. Sebagian ulama non Syiah juga melakukannya.

    Sugeng : Tidak mungkin. Ulama kami sepakat untuk menganggap seluruh sahabat itu adil (udul).
    Jamal : Sejauh yang saya ketahui, kebanyakan orang yang memanggil Nabi saat berada di kamar (al-hujarat) dikecam oleh Allah sebagai orang-orang yang “tidak berakal”. Dan semua ayat yang melaknat para pembohong dan ayat2 kecaman lainnya berlaku berlaku atas setiap manusia, termasuk sahabat Nabi.

    Sugeng : Bisa aja!
    Jamal : Emang bisa!

    Sugeng : Ya, tapi kan ada riwayat dalam kitab Syiah yang mencaci sahabat-sahabat besar yang sangat kami hormati.
    Jamal : wah, itu hanya satu riwayat. Toh dalam kitab riwayat non Syiah juga terdapat banyak riwayat yang menghina sahabat Nabi yang sangat kami hormati.

    Sugeng : Mana mungkin?
    Jamal : Mungkin dan ada, namun kami tidak menganganggap riwayat itu sebagai bukti bahwa mazhab anda mengecam para sahabat.

    Sugeng : Dimana? Sebutkan.
    Jamal : Dalam tafsir Ibnu Katsir, disebutkan sebuah riwayat bahwa ayat pengharaman mabuk saat shalat turun karena Ali bin Abi Thalib sedang shalat dalam keadaan mabuk. Telah menceritakan kepada kami Musaddad yang berkata telah menceritakan kepada kami Yahya dari Sufyan yang berkata telah menceritakan kepada kami ‘Atha’ bin As Saaib dari Abu Abdurrahman As Sulami dari ‘Aliy bin Abi Thalib “bahwa ada seorang laki-laki dari golongan Anshar memanggilnya dan Abdurrahman bin ‘Auf kemudian ia memberi mereka khamar sebelum diharamkan. Kemudian Ali mengimami mereka dalam shalat maghrib dan membaca “qul yaa ayyuhal kaafiruun” dan ia pun salah dalam membacanya. Maka turunlah ayat “janganlah kamu shalat sedang kamu dalam keadaan mabuk sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan” [Sunan Abu Dawud 2/350 no 3671]

    Sugeng : Mana mungkin?
    Jamal : Tidak mungkin kami menganggap Ahlussunnah mencaci Ali bin Abithalib hanya karena sebuah riwayat yang tidak mu’tabar. Nah, tidak mungkin Ahlussunnah yang bijak menganggap Syiah mengecam sahabat Umar karena sebuah riwayat yang tidak popular dan mu’tabar.

  6. Cinta Damai says:

    Salam....
    Luar biasa..saya senang sekali dengan @Anonymous says yang sangat "berapi-api" untuk mengkritik "Syiah", tetapi saya juga sangat senang dengan tanggapan @Admin yang mengedepankan "Persatuan Islam".
    Jujur dulu saya pernah baca buku "Mengapa Saya Keluar dari Syiah" atau judul aslinya Lillahi tsumma Lit Tarikh : Kasyful Asrar wa Tabriah al-Aimmah al-Athhar yang ditulis oleh Sayid Husain Al-Musawi yang diterjemahkan oleh Iman Sulaiman, LC , Editor Abduh Zulfidar Akaha,LC,Pewajah Isi Ismail, Desain sampul DEA Grafis cetakan pertama Pebruari 2002 cetakan keempat Pebruari 2006 Penerbit C.V. Pustaka AL-Kautsar
    Namun agar saya tidak "terprovokasi" dan tidak bertaklid buta saya pun "memberanikan diri" membaca buku bantahannya yaitu buku "Demi Allah Junjunglah Kebenaran" jawaban atas buku "Mengapa saya keluar dari Syiah" atau judul aslinya "Lillahi Walilhaqiqah" yang ditulis oleh Syaikh Ali Al-Muhsin, Penerjemah Husein Shahab, Ilyas, Muzawir, Tata Letak Isi Pay Ahmed, Desain Cover Eja Assegaf yang disunting dan diterbitkan oleh Baitul Muhibbin Press April 2010

    "Bukankah Perbedaan itu Rahmat??? Hidup Indonesia...Hidup Islamku..Hidup Damai...Saya setuju dengan Admin jangan sampai kita diadu domba oleh Zionis tanpa kita sadari, apalagi sebenarnya menyadarinya, karena "sifat Zionis" itu berpotensi ada di Islam Syi'ah, Islam Sunni, Islam Wahabi, Kristen Protestan, Kristen Katholik, Budha, Hindu, Konghuchu atau berpotensi "ada" diseluruh agama yang dipunyai hingga yang tidak mempunyai agama...Jayalah Indonesiaku dengan "Berbeda-beda tetapi tetap satu jua...Indonesia Tercinta"...

  7. Anonymous says:

    yang saya tulis adalah fakta, dan saya tau pasti bahwa syiah di dammaj Yaman memeranggi Ahlu sunnah dan Iran mengirim persenjataan untuk syiah di Yaman. dan ketika saya menulis ini berita di TV one berita syiah dan sunni di Suriah.

    saya juga sangat yakin anda tidak tau apa lagi mengerti apa itu Wahabi kalau anda mau mendiskusikannya silahkan kita dapat membahas satu persatu.

    Memang benar yang saya tulis dan dikutip dari Kitap syiah sendiri bahwa Hadist cukup sampai pada Imam syiah yang tidak maksum. karena mengatakan seseorang maksum harus ada dalil dari Al Qur'an Hadist

    Menyadari sifat Zionis yang bagaimana yang anda maksud, sandiwara antara IRAN dan Yahudi Plus Amerika yang sebenarnya mereka saling membantu

    Tahukah ada bahwa hadist perbedaan adalah rahmat adalah hadist yang tidak ada asalnya, Al-Munawi menukil dari as-Subki bahwa dia berkata: “Hadits ini tidak dikenal ahli hadits dan saya belum mendapatkannya baik dengan sanad shahih, dha’if (lemah), maupun maudhu’ (palsu).” Dan disetujui oleh Syaikh Zakariya al-Anshori dalam Ta’liq Tafsir Al-Baidhowi 2/92

    Bagaimana Mungkin perselisihan adalah Rahmat, karena kalau perselisihan adalah Rahmat ber arti persatuan adalah azab”

    Unda sebagai Urang banjar asli kada akan badiam ja

  8. Anonymous says:

    TARIF NIKAH MUT’AH DI IRAN


    IRAN (voa-islam.com) – Kabar tarif kawin kontrak (nikah Mut’ah) khas Syi’ah Iran yang dirilis aansar.com ini membuat bulu kuduk merinding. Para wanita bisa disewa untuk dinikahi beberapa jam (short time) hingga beberapa hari (long time) dengan tarif hingga 300 dolar. Khusus kawin kontrak dengan gadis yang masih perawan dapat bonus 150 dolar. Pelacuran yang dihalalkan berkedok agama?


    Sejak lama, Astan Quds Al-Ridhawy mengumumkan permintaan untuk mendatangkan para gadis yang umurnya berkisar antara 12 hingga 35 tahun untuk melakoni profesi Mut’ah. Astan Quds Al-Ridhawy adalah yayasan yang mengurus wakaf dan urusan agama serta beberapa perusahaan bisnis besar di dalam dan di luar kawasan Khurasan.

    Pengumuman ini dirilis seiring meningkatnya jumlah permintaan terhadap servis Mut’ah dari para turis yang datang ke Kota Masyhad, demi terciptanya iklim spiritual yang nyaman bagi para turis (tentu saja untuk kalangan pria dari mereka!!), serta untuk mendekatkan diri kepada Tuhan melalui pelaksanaan ritual ini.

    Berikut ini terjemahan lengkap dokumen pengumuman tarif nikah Mut’ah tersebut:

    Bismillahirrahmanirrahim
    Nikah itu adalah sunnahku

    Yayasan Astan Quds Ridhawy (Propinsi Masyhad, Kota Al-Ridha) mengumumkan tentang maksudnya untuk mendirikan sebuah markas tempat melangsungkan akad nikah untuk waktu pendek (short time) di dekat kuburan Imam Al-Ridha alaihissalam, demi meningkatkan iklim spiritual dalam masyarakat dan demi menciptakan iklim rohani dan ketenangan bagi kawan-kawan peziarah yang mengunjungi kawasan makam Imam sementara mereka jauh dari keluarga mereka.

    Untuk itu, maka pihak Yayasan meminta kepada seluruh wanita mukminah yang masih perawan, yang usianya belum melampaui 12 sampai 35 tahun, pihak Yayasan mengajak mereka untuk memberikan bantuan dan terlibat dalam proyek ini.

    Masa kontrak bagi wanita yang mau terlibat dalam pekerjaan ini adalah 2 tahun, dan yang menjadi kewajiban bagi wanita yang terikat kontrak dengan Yayasan al-Ridhawy adalah melakukan Nikah Mut’ah selama 25 hari setiap bulan selama masa kontrak kerja.

    Dan masa kontrak akan dihitung dari bagian masa kerja, dan masa kerja untuk setiap akad (Mut’ah) berkisar antara 5 jam hingga 10 hari dengan setiap pria.

    Nilai bayaran yang ditetapkan untuk setiap akad Mut’ah adalah berikut:

    a. Mut’ah 5 jam : 50.000 Tuman (50 Dolar)
    b. Mut’ah 1 hari: 75.000 Tuman (75 Dolar)
    c. Mut’ah 2 hari: 100.000 Tuman (100 Dolar)
    d. Mut’ah 3 hari: 150.000 Tuman (150 Dolar)
    e. Mut’ah 4 s/d 10 hari: 300.000 Tuman (300 Dolar)
    f. Khusus bagi para wanita perawan yang baru pertama kali melakukan nikah Mut’ah akan mendapatkan bonus 150.000 Tuman sebagai pengganti penghilangan keperawanannya!

    Persis seperti orang ke komplek pelacuran cukup harga dan waktu tanpa saksi, tidak perlu diberi Nafkah, tidak mewarisi dll hanya menjadikan wanita sebagai budak sex atas nama agama syiah

  9. Buhan Sungai Tabuk says:

    ..sorang jujur tadinya katuju mambaca komen @anonymous, tapi pas lawas-lawas rasa munyak jua kada mangomen, mun didunia maya ni banyaki mambaca samuaan barita, kada masalah wahabi, sunni atau syi'ah ja,jadi mun mambaca tuh jangan langsung "Taguk", dicerna dulu wal ai tapi jangan "bakalahi papadaan" handaklah nyawa papadaan kita bakalahian, admin nya ja hinip ja, soalnya inya tau "cuma manyampaikan apa yang dikutip/ditulisnya".....sumber berita dari VOICE OF AMERICA atau VOI-Islam dipercaya..aneh..aneh....aneh.....coba baca disini http://banjarkuumaibungasnya.blogspot.com/2012/01/wahabi-is-best-iran-berdusta-arab-saudi.html#axzz1uxfqtoxR

  10. Buhan Sungai Tabuk says:

    Mun Masalah yaman kasini mambacanya (Mun kada wani mambaca kada usah dibaca, apalagi mun sudah bertaklid BUTA):
    1.http://banjarkuumaibungasnya.blogspot.com/2010/01/anti-wahabi.html#axzz1uxrXPC1E
    2.http://banjarkuumaibungasnya.blogspot.com/2010/03/maaf.html#axzz1uxrXPC1E
    3.http://banjarkuumaibungasnya.blogspot.com/2011/02/diktator-arab-bantai-rakyat-dengan.html#axzz1uxrXPC1E
    4.http://banjarkuumaibungasnya.blogspot.com/2009/11/sambut-revolusi-besar-islam-di-yaman.html#axzz1uxrXPC1E
    5.http://banjarkuumaibungasnya.blogspot.com/2009/09/ramadhan-berdarah-di-negara-yaman.html#axzz1uxrXPC1E

  11. Buhan Sungai Tabuk says:

    6.http://banjarkuumaibungasnya.blogspot.com/2011/12/mengapa-koran-banjarmasin-post-seolah.html#axzz1uxrXPC1E
    7.http://banjarkuumaibungasnya.blogspot.com/2009/09/al-houthi-komit-terhadap-gencatan.html#axzz1uxrXPC1E
    8.http://banjarkuumaibungasnya.blogspot.com/2010/03/kronologi-kebiadaban-arab-saudi-di.html#axzz1uxrXPC1E

  12. Buhan Sungai Tabuk says:

    Mun masalah Syria atau timur tengah kesini membacanya :1.http://banjarkuumaibungasnya.blogspot.com/2012/03/buat-apa-peduli-sama-palestina-yaman.html#axzz1uxqsWiUn
    2.dinasulaeman.wordpress.com

  13. Anonymous says:

    kada aneh @Buhan Sungai Tabuk, nang kutulis diatas kejadian nang kawa dibaca dikoran, di lihat di TV, Agama Islam tu persaudaraan karena se agama, nilai ja diri sendiri apa bujur kada taqlik buta, kalau ikam merasa tulisanku salah bantah dengan dalil contoh diatas kutulis bahawa hadist syiah kada sampai sanadnya ke Rasulullah berdasarkan Kitap syiah saurang :

    Percaya kepada ismah para imam menjadikan hadist-hadist yang berasal dari mereka shahih/benar, tanpa mengaharuskan bersambungnya sanad tersebut dengan Nabi Sholallohu ‘alaihi was Salam, (Tarikhul Imamah, hal : 158).

    Al-Mamaqani berkata : ”Semua hadits kamu mutlak berasal dari Imam yang ma’sum.” (lihat Tanhiqul Maqol, jilid I/17).

    Nah sudah ditulisakan kitap kitapnya amun kada percaya cek saurang, amun handak membantah silahakan bantah

    Masalah timur tengah khususnya di Dammaj Yaman aku tahu persis, jadi kalau hanya membaca informasi tagantung nang mambari informasi, untuk Mut'ah memang sudah dilarang oleh Rasulullah, bahkan dari Ali bin Abi Thalib berkata, “Rasullullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah mengharamkan pada Perang Khaibar daging himar jinak dan nikah mut’ah.” (At-Tahdzif Juz II/186) dan Riwayat ini ada jua dalam sahih Bukhari.
    bahkan imam ke enam syiah berkata “Telah aku haramkan mut’ah atas kalian berdua” (Al-Furu’ min Al-Kafi 2 48). sekali lagi kalau handak membantah bantahlah itu ucapan dari Ali bin Abi Thalib saurang dan dari Imam ke enam syiah saurang, kalu kami ahlu sunnah jelas mengharamkan mut'ah sam awan Ali Bin abi Thalib

  14. Cinta Damai says:

    Sorang timbul rasa cucuk wan @Buhan Sungai Tabuk, sorang copy paste nah....kada usah mambawa ngaran Sunni, Syi'ah wan Wahabi, nang kada basambahyangan ja di Banjar neh hibak ja, tapi urang "Kada mauk"..jangan piragah situ aja nang ampun Banjar, mun ada nang salah ditulisan admin tuh ditulis aja balasannya disini dengan baik-baik/santun, kaitu urang baiman wan batuah tuh pintarai..kada usah pina "hamuk" banar pina situ aja "Ampun surga", jadi pembaca malihat mana nang "Bujur-bujur Ba akhlak kaya Nabi", mun panderan @Anonymous kaya ngitu busiah kita ditakuni kita umpat sunni& syi'ah kanapa? umpat wahabi kanapa???adakah dalil al Qur'an nya jar??,mun ada dalilnya mana jar? tarus mun nang manafsir babeda urang dan tafsirnya kaya apa? yang sorang tahu tu buhan Hadral Maut ja nang banyak Sunni, mun di Dammaj tu maka am banyak wahabi..... nang sorang pikirakan bujur admin "Parsatuan Aja", napa garang ngalihnya??? Kada usah parasa "Pambujurnya"...mun marasa pambujurnya ngitu ngarannya "Hamuk"...Kita nang bahualan admin ja "Hinip" za, soalnya adminnya "Bapikir", kadapang "Hamuk"...Damai ja wal ai....Hidup ISLAM (Mun Hamuk Banar "nyata ai dihapus urang"????? Mun manurut sorang dibulik akan kadiri aja, situ pakai dalil urang gen pakai dalil...sorang-sorang ja...

  15. Anonymous says:

    @Cinta damai, terserah ikam kalau menganggap copy paste, kalau aku di takuni masalah umpat siapa dan mana dalil dalam Al-Qur’an Ku jawab ADA dan salah satunya (Q.S At Taubah 100)

    artinya “Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar”

    Allah meridai muhajirin dan anshar, dan Allah merekomendasikan untuk mengikuti mereka dengan baik (rincinya baca tafsir) dan ini AYAT yang JELAS kada kawa di tafsirkan kesana kemari. dan kalau ikam handak mendiskusikan aku siap

    Sudah ku tulis ini lain masalah PERSATUAN tapi masalah KEBENARAN supaya jangan menyesatkan, awan larangan Rasulullah mencela atau melaknati orang nang sudah mati.
    "Janganlah kalian mencela orang yang telah meninggal dunia, karena mereka telah menyerahkan apa yang telah mereka perbuat." (HR. Bukhari).

    kudoakan ikam supaya ada kelapangan rezeki supaya kawa tulak ke Dammaj biar malihat awan mata kepala saurang jadi kada pakai jar dan jar lagi.

  16. https://www.facebook.com/pages/Inilah-Bukti-Kesesatan-Syiah/207344386039704

  17. https://www.facebook.com/FanBB/posts/10151839292948051?comment_id=28918461&offset=0&total_comments=13&ref=notif&notif_t=feed_comment

  18. Anonymous says:

    Satuju banar ulun lawan pian @Anonymous ai #SyiahBukanIslam

  19. Anonymous says:

    Nang kada tahu syiah-lan kada usah bepandir tu jua admin nya nih saku bisa orang syiah jua tu pang pina mamihak banar lawan buhan syiah

  20. Cinta Damai says:

    Jar Anonymous "Sudah ku tulis ini lain masalah PERSATUAN tapi masalah KEBENARAN supaya jangan menyesatkan, awan larangan Rasulullah mencela atau melaknati orang nang sudah mati.
    "Janganlah kalian mencela orang yang telah meninggal dunia, karena mereka telah menyerahkan apa yang telah mereka perbuat." (HR. Bukhari).", Lalu kayapa sikap ikam wan Muwaiyah dan dedengkotnya yang tiap hari melaknat Sahabat Rasulillah dan menantu Nabi Muhammad Sayidina Muhammad tiap kali di Mimbar-mimbar Jumat lebih kurang 90 tahun...paragah pambisanya masalah agama...tapi prettttt...Dasar Dangsanak Zionis Anonymous nih.... kd pp Admin nai...dipadahakan urang Syi'ah kah, urang Sunni kah yg penting Persatuan aza....nangkaya sorang za yg ampun surga...paragah alim banar Anonymous nih...urang za nang dipadahakan neraka...Dasar Bahlullll...

  21. Buhan Sungai Tabuk says:

    Semakin kalian para TAKFIRI (Penebar Kebencian, Pengadu Domba Ummat Manusia & Ummat Islam) MENGHUJAT Islam Sunni & Islam Syi'ah untuk bisa "Dibenturkan", maka KAMI Pengikut Islam Sunni & Islam Syi'ah semakin rajin bersilaturahmi dan semakin semangat merajut persaudaraan..karena KAMI Yakin...SURGA itu LUAS dan kami bisa berbagi sesama ummat Islam dan sesama Ummat Manusia..karena Allah Maha Pengasih..... Salam CINTA & PERSAUDARAAN Dari Penebar RAMAH dan ANTI Penebar MARAH.. ...

  22. Rahmatan Lil 'allamin says:

    @Anonymous.... "Jangan Kada Ingat" atau "Jangan Tidak Ingat" atau arti Bebasnya menurut Team Buletin MPR adalah "Jangan Pernah Lupa akan Teori Adu Domba".
    Menurut sumber ILLAHI dari hadirnya Nabi Adam as dan Siti Hawa as yang akhirnya membuahkan Kelahiran Habil (Tokoh Baik) dan Qabil (Tokoh Jahat), IBLIS selalu berperan dengan Bisikannya untuk "Tergoda" atau mengadu domba sesama ummat manusia.
    Tidak sampai disitu, Ingatkah Anda akan Riwayat Sejarah Kehidupan Nabi Yusuf as yang harus menghadapi kedengkian saudara-saudaranya, sehingga Nabi Yusuf as mereka ceburkan kedalam sumur ini adalah atas peran serta IBLIS dan Hawa Nafsu manusia itu sendiri.
    Demikian juga ketika Nabi Ibrahim as hendak mengorbankan Nabi Ismail as yang nantinya dikenal sebagai Ritual Idhul Adha / Hari Raya Qurban nantinya, IBLIS pun ikut andil dengan menggoda mereka dengan BISIKAN, namun akhirnya Tidak Berhasil dan nati kita tahu bersama menjadi Ritual Lempar Batu / Jumroh dalam Pelaksanaan Haji (Umroh) terhadap IBLIS.
    Disaat Nabi Muhammad sedang sakit dan hendak wafatpun, para sahabat (http://www.balaghah.net/nahj-htm/id/id/bio-imam/09.htm) sempat membuat Baginda Nabi Muhammad Gusar dan Mengusir mereka dari kamar peristirahatannya karena tidak mau mengambil Kertas dan Tinta untuk menuliskan Wasiat Nabi yang Terakhir...IRONIS....Modal IBLIS hanya BISIKAN, tapi Hawa Nafsu & Godaan IBLIS tersebut mampu membuat Manusia dapat diadu domba, karena Keimanan yang pas-pasan. =====>

    Source: Banjarku Umai Bungasnya: Musibah Terbesar Umat Islam adalah Pengkhianatan Wahabi terhadap Sunni dan Syi'ah http://banjarkuumaibungasnya.blogspot.com/2013/03/musibah-terbesar-umat-islam-adalah.html#ixzz2zzdJZrLn
    Under Creative Commons License: Attribution

  23. Rahmatan Lil 'allamin says:

    =====> Berbicara Timur Tengah saat ini, Negara Suriah yang merupakan Negara Penampung Pengungsi Terbesar Negara Palestina yang telah dijajah Zionis Israel saat inipun terkena dampak Politik Adu Domba, dimana para Teroris Zionis Takfiri Pengadu Domba Ummat Manusia dan ummat Islam MENGHEMBUSKAN isu dahsyat, bahwa telah terjadi Konflik antara Islam Sunni dan Islam Syi'ah. Padahal kita tahu bersama, negara Suriah (Bumi Syam) adalah Mayoritas penduduk dan pemerintahannya menganut Islam Sunni dan masyarakat Kristen, serta sedikit sekali yang menganut Islam Syi'ah. disana.
    Tapi para Zionis Teroris Takfiri Wahabi cs (Amerika, Kerajaan Arab Saudi, Zionis Israel cs) menginginkan CHAOS atau Kekacauan terjadi di Negara Suriah, Untunglah Negara Suriah yang sangat BENCI dengan Zionis Israel dari dulu kala hingga kini dibantu oleh Republik Islam Iran yang menganut Islam Syi'ah 12 Imam / Imamiah / Mazhab Jakfari serta para Pejuang Hizbullah di Lebanon yang juga Syi'ah, masyarakat Kristen Suriah dan Masyarakat Islam Sunni & Syi'ah Suriah saling bahu-membahu MENGUSIR para Teroris Zionis Takfiri Pengadu Domba Ummat Manusia dan ummat Islam.
    Bukankah kita tahu bersama, negara Libya yang masyarakat dan negaranya terkenal TIDAK PUNYA HUTANG Luar Negeri dan kaya raya serta Penghasil Minyak Murni yang terkenal didunia, akhirnya setelah Muammar Qhadafi tewas dan terjadi CHAOS atau Kacau negaranya mengakibatkan Negara Libya mesti berhutang....
    Ini disebabkan Proyek / Agenda Adu Domba BERHASIL diterapkan di Libya hingga kini, yang mana Proyek ini dimulai dari kota-kota pinggiran / kota kecil hingga akhirnya sampai ke Tripoli, dengan Isu Penggulingan Rezim Muammar Qhadafi.
    Bukankah kita tahu bersama Muammar Qhadafi dengan TEGAS mengatakan Tidak akan Menjual Minyak negaranya yang Murni kepada Amerika cs dengan Pembayaran Uang Dollar, tetapi Muammar Qhadafi menginginkan dibayar dengan EMAS.
    Dan inilah yang menyebabkan NATO (Organisasi Keamanan PBB pimpinan Amerika cs) bergerak dengan cepat memborbardir Libya dengan Isu Menyelamatkan Rakyat Libya, Padahal ingin menguasai Minyak Murni negara Libya dengan MURAH dengan cara LICIK. Dan akhirnya membuat Negara Libya berhutang untuk memulihkan negara yang kaya raya tersebut....Ironis...sekali lagi ironis....Politik Adu Domba IBLIS kembali Berhasil......
    Setelah di Suriah tidak berhasil mengadu domba Islam Sunni dan Islam Syi'ah serta masyarakat beragama disana, Artis terkenal HOLLYWOOD Angelina Jolie dikirim ke Perbatasan Suriah dan Lebanon dengan Proyek / Agenda Misi Kemanusiaan "Begitu kejamnya Rezim Suriah Bashar Ashad",

  24. Rahmatan Lil 'allamin says:

    tidak sampai disitu didalam negeri Indonesia artis Pendatang Baru Meyda Sefira pun menyebut "Bashar Ashad adalah Rezim yang menindas rakyatnya,

    bahkan Penyanyi Terkenal Maher Zein dari Inggrispun ikut-ikutan membuat video klip tentang Kekejaman Bashar Ashad di Suriah...

    Padahal kalau kita mau meluangkan waktu untuk Tabayun / Cek dan Ricek , Negara Suriah saat ini sedang BERJUANG untuk Mengusir Zionis Teroris Takfiri Wahabi cs (Amerika, Kerajaan Arab Saudi, Zionis Israel cs) dari Negaranya yang terus mendukung Palestina yang Islam Sunni.
    Pertanyaan Kecil saja, jika memang para Zionis Teroris Takfiri Wahabi cs (Amerika, Kerajaan Arab Saudi, Zionis Israel cs) itu menganggap JIHAD bertempur di Suriah, kenapa Mereka tidak langsung menyerang ISRAEL sebagai Medan Jihad yang paling utama..????? (Kabar terbaru tahun 2014 ini, para Teroris ini dikunjungi oleh para Pejabat Zionis Israel...!!!!!

    ketika berada di Rumah Sakit, sungguh Fakta yang tak terbantahkan bahwa para Teroris yang mengaku Jihadis ini adalah Agen-agen Kebencian / IBLIS Pengadu domba Ummat Manusia dan Ummat Islam).
    Kemudian Pertanyaan Kecil selanjutnya, kalau Teroris Zionis Takfiri ini anggap bahwa di Suriah adalah Pertempuran Islam Sunni dan Islam Syi'ah, mengapa yang banyak mati JUSTRU para Ulama-ulama Terkemuka Islam Sunni Suriah ????? dan masyarakat Islam Sunni dan Kristen...???? Lalu kenapa mereka Para Teroris Zionis Takfiri Wahabi ini tidak langsung saja menyerang Republik Islam Iran yang mayoritas menganut Islam Syi'ah 12 Imam / Imamiah / Mazhab Jakfari..yang menurut mereka KAFIR?????
    Kembali suka tidak suka, Islam Sunni Syafe'i ala Indonesia terbesar di dunia adalah dianut mayoritas pemerintah & penduduk Republik Indonesia, Islam Syi'ah 12 Imam / Imamiah / Mazhab Jakfari terbesar di dunia adalah dianut mayoritas pemerintah & penduduk Republik Islam Iran, sedangkan Islam Wahabi terbesar di dunia adalah dianut mayoritas pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
    Kembali kepada pertanyaan kecil saja, Kenapa Arab Saudi memakai Nama Kerajaan dan bukan nama Negara Islam Arab Saudi..????? Sedangkan Iran berani memakai nama Negara Republik Islam Iran..?????
    Kenapa baik didarat, laut maupun udara Kerajaan Arab Saudi meminta bantuan Amerika cs untuk menjaga kedaulatan bangsanya, sdangkan Iran malah diembargo Amerika cs hingga kini tahun 2014...????? Walaupun akhirnya berkat "Kelihaian" Diplomasi Presiden terbaru Republik Islam Iran Hasan Rouhani membuat Amerika cs "tidak berdaya" dan mesti memberikan / membuka embargo tersebut selama 6 bulan dan ini membuat Negara-negara Eropa langsung berinvestasi ke Iran yang terkenal akan Negara Minyak No.3 terkaya didunia.
    Ketika Kapal Perang Indonesia bernama Usman-Harun diTolak oleh negara Kecil yaitu Singapura, Republik Indonesia seperti "Tidak Berdaya", karena Singapura sebagai PengEkspor terbesar "Minyak Jadi / Bukan Mentah" ke Indonesia. Bahkan DPR pun sebagai wakil rakyatpun tidak bisa berbuat apa-apa, ketika Kebijakan Ekonomi Indonesia mesti taat kepada Amerika cs dengan selalu menggunakan DOLLAR dalam setiap transaksi jual-beli luar negerinya.....

  25. Rahmatan Lil 'allamin says:

    Negara Malaysia yang selalu bilang Syi'ah KAFIR pun, bekerjasama dengan Iran dalam Pengadaan Minyak Jadi, walaupun agak terlambat akhirnya Republik Indonesia (RI) dan Republik Islam Iran (RII) membuat AGGREEMENT / Perjanjian / Persetujuan tentang Pembuatan Kilang Minyak di Indonesia, sehingga diharapkan tidak diperlukan lagi ekspor minyak jadi / olahan dari Singapura (dimana Indonesia menjual minyak mentah ke Singapura dengan Harga Murah, kemudian Singapura menjual minyak olahan / minyak jadi ke Indonesia dengan harga Mahal atau sesuai Kurs Dollar...Ironis...!!!!!).
    Dan mudah-mudahan Kerjasama TERDAHSYAT antara Islam Syi'ah (Iran) dan Islam Sunni (Indonesia) yang merupakan 2 Mazhab terbesar dalam Islam saat ini membuat Ekonomi kedua Negara semakin membaik...amin ya rabbal 'allamin... (Kalau perlu ketika bertransaksi ke Iran membayar memakai Mata Uang Iran yaitu TOMAN Iran, sedangkan kalau bertransaksi ke Indonesia membayar memakai Mata Uang RUPIAH Indonesia atau Islam membikin Mata Uang tersendiri seperti Eropa dengan EURO nya....)

  26. Rahmatan Lil 'allamin says:

    Kembali kepada Proyek Adu Domba oleh IBLIS tadi, di Indonesia yang ber Bhineka Tunggal Ika (Berbeda-beda tetapi tetap satu jua) dan mempunyai UUD 45 & PANCASILA serta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai HARGA MATI, kini diterpa Isu Perpecahan oleh Zionis Takfiri Pembenci Maulid & Haul, contoh kasus di Komplek AMD Pemurus Dalam telah dibikin Mesjid bernama Imam Syafe'i, tetapi Pengasuhnya Ustadz Ahmad Zainuddin LC Pembenci Maulid dan Haul, padahal Penganut Islam Sunni Syafe'i ala Indonesia meyakini dan mencintai HAUL dan MAULIDan.


    Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc
    - Ketua Umum Masjid Imam Syafi’i Banjarmasin Kalsel
    - Dai Islamic Center Damman, Saudi Arabia (2005-2013)
    - Alumnus S1 Universitas Islam Madinah, Fak Hadits




    Di Jawa Timurpun terkena Dampak Agenda Proyek Adu Domba ini, diawali dari Dusun Karang Ganyam, Sampang Madura telah terjadi Pembakaran, Penyerangan dan Pembunuhan yang mana telah berseteru 2 bersaudara, antara Rois yang Islam Sunni dan Tajul Mulk yang Islam Syi'ah, amuk massa di Dusun kecil inipun tidak dapat dihindari, karena di Tunggangi Zionis Takfiri Pengadu Domba Ummat Islam dan Ummat Manusia....IRONIS...
    Kembali pada Pertanyaan Kecil saja, Ada Rumah orang yang dibakar & dibunuh, akhirnya di Pengadilan Orang-orang yang membakar dan Membunuh BEBAS ( Rois cs ), sedangkan orang yang dibakar dan dibunuh malah di PENJARA (Tajul Mulk cs), ketika Tajul Mulk mengajukan ke MK (Mahkamah Konstitusi yang dipimpin Aqil Mochtar), Bandingnya Tajul Mulk di TOLAK MK (karena menurut berbagai sumber yang dipercaya Team Buletin MPR, Pihak Ketiga yang Mengadu Domba Islam Sunni dan Islam Syi'ah di Sampang Madudra tersebut telah "Menyogok" Aqil Mochtar agar Konflik ini ABADI dan TERORISlah pemenangnya..!!!!!).
    Namun tidak berapa lama, Aqil Mochtar pun akhirnya ditangkap KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) pimpinan Abraham Shamad atas kasus-kasus korupsi yang menimpa Aqil Mochtar dan khirnya di Penjara.
    Tentu ini bukan karena Islam Sunni, Islam Syi'ah atau Islam Wahabi, tetapi lebih dikarenakan "Do'a orang yang terzalimi akan cepat dikabulkan oleh Allah Swt.", tidak perduli Islam Sunni, Islam Syi'ah atau Islam Wahabi.

  27. Rahmatan Lil 'allamin says:

    Setelah "Putus Asa" di Suriah, Teroris Zionis Takfiri Tidak Berhasil mengadu domba Islam Sunni dan Islam Syi'ah, bahkan hanya mengakibatkan sesama Zionis Takfiri saling bunuh, mereka para Teroris Zionis Takfiri ini menggaungkannya ke Indonesia, dengan Langkah-langkah yang cukup sistematis lewat Mesjid-mesjid dan bahkan MUI (Majelis Ulama Indonesia), dengan Membuat Buku Panduan MUI Mengenal & Mewaspadai Penyimpangan Syi'ah di Indonesia, dimana MUI Jawa Timur menfatwakan SESAT Pengikut Islam Syi'ah 12 Imam / Imamiah / Mazhab Jakfari di Indonesia dan itu berarti telah mensesatkan = mengkafirkan Republik Islam Iran....!!!!!! Dan ini berarti pula menganggap MUI Jawa Timur saja yang punya kavling SURGA sedangkan Republik Islam Iran di NERAKA..!!!!!! boro-boro bikin Fatwa MUI untuk menutup tempat Prostitusi DOLLY..malah mengkafirkan negara orang lain...
    Sungguh ironis, kembali Hawa Nafsu dan Proyek Adu Domba IBLIS Berhasil...ironis....!!!!!
    Namun, tidak berapa lama, Kekuatan Alampun Murka, sehingga selain Lumpur Lapindo yang belum teratasi hingga kini, Gunung Kelud pun mulai bereaksi, hingga dikabarkan Gunung Merapi pun bersiap memuntahkan isinya, peristiwa inipun berdampak keseluruh Pelosok Jawa Timur.....
    Bukankah ini bisa menjadi Bahan Renungan MUI Jawa Timur, agar lebih arif dan bijaksanadalam menyikapi suatu masalah, dimana Indonesia mempunyai keberagaman Agama dan Mazhab dan sudah seharusnya MENCABUT Fatwa tersebut yang tentu atas BISIKAN Zionis Takfiri dan Hawa Nafsu Manusia Pengadu Domba Ummat Islam dan Ummat Manusia.

    Dan sekarang MUI disoroti tentang Biaya sertifikasi HALAL, karena Lembaga inipun Menyatakan Bukan Lembaga Negara, Lalu pertanyaannya Uang Sertifikasi itu disetorkan kemana????? atau mampir kerekening siapa saja?????
    Contoh Kasus tentang Impor Sapi dari Australia, Bagaimana Prosedur HALAL tersebut bisa tercipta dan harus dipublikasikan ke Publik, Apakah Petugas MUI tiap hari berada di Australia, mengecek HALAL atau HARAMnya makanan sapi yang akan di Ekspor ke Indonesia..???
    Kalau MUI bukan Lembaga Negara, Mengapa ketika Buku Panduan MUI Mengenal & Mewaspadai Penyimpangan Syi'ah di Indonesia yang disebarkan secara Masif keseluruh pelosok negeri Indonesia dengan GRATIS, biayanya dari mana?????
    Kalau bukan MUI yang menyebarkan..!!!!! Mengapa ketika namanya dicatut, agar terjadi KONFLIK antara Islam Sunni dan Islam Syi'ah di Indonesia, MUI tidak melaporkannya kepada Pihak Yang Berwajib dan malah seperti "Membiarkannya"....???
    Atas 2 Kasus ini saja MUI seharusnya sudah ditangani oleh KPK, tentang Aliran-aliran Dana Yang Masuk ke MUI..!!!!

  28. Anonymous says:

    Yaa Allah selamatkanlah benua kami,bangsa kami, dan agama ini dari agama syiah yaa Allah. janganlah kau jadikan banua kami,bangsa ini dan agama ini di rusak oleh agama syiah ini sebagaimana yang telah terjadi pada saudara2 kami di yaman,iraq,suriah,dan negara yang telah mereka hancurkan yaa Allah..kau maha mendengar lagi meha mengetahui.

    Assalamu'alaikum wr.wb

    kakak2 yang ulun sayangi,sebelumnya Demi Allah ulun lain Wahabi,ulun hanya kekanakan yang masih berumur 15 tahun yang mencintai kalsel,indonesia,dan islam.

    kak..ulun handak minta lawan pian kak ai,amun pian bujur2 cinta nah lawan banua kitanih,bangsa kita nih. ulun mintaaa banar kak ai.. tolong pian bertaubat kpd Allah SWT tuhan kita,yang telah mengutus penutup para nabi dan rasul ialah Muhammad SAW,yang dengan beliau lah agama ini sempurna.

    kak..Demi Allah,syiah bukanlah ajaran yang benar,islam adalah agama yang sebenarnya kak.yakkinlah kak.!! jangan karena syiah banua kita,indonesia menjadi spt yaman,suriah,iraq,dll cukuplah saudara2 kita merasakan dampak dari bahayanya ajaran ini kaka ai..uluun mohoon banar kak ai..jika pian handak adanya kedamaian,dan persatuan maka tinggalkan ajaran ini dan kembali ke agama kita agama Allah.jangan sampai gara2 ajaran ini anak2 kecil dan masyarakat kita gugur untuk mendapatkan kedamainan..

    hidup kita ka ai cuma sekali,Allah telah memberi petujuk yang benar lewat rasul kita.maka perdalamilah untuk mendapatkan kebahagiaan akhirat.jangan sampai karena ajaran ini pian masuk neraka yang kita tau azab plg ringan adalah mendidihkan otok kita..

    #cintabanjar #cintaindonesia #cintaislam

  29. Cinta Damai says:

    #cintabanjar #cintaindonesia #cintaislam @Anonymous , nang mangiau kaka ^_^ dan berumur "Ngaku" 15 thn, Anda / Pian adalah cikal bakal warga banua banjar yang akan menjadi pemimpin, minimal menjadi pemimpin diri pian sorang..!!! seharusnya hastagnya ditambah ading pintar ai #Cinta Damai, Yaman negara miskin, kalau arab saudi yg wahabi salafi takfiri handak menyerang syiah, kenapa tidak menyerang republik Islam Iran yang nyata-nyata syiah 12 imam / mazhab jakfari ???? kenapa peluru-pelurunya dimuntahkan kenegara Yaman yang Miskin???? Itu dikarenakan Arab Saudi ingin agar Teluk Mandab yg jadi milik Yaman tetap dipegang Arab Saudi yang mempunyai Presiden BONEKA Mansur Hadi ??? Kalau Presiden yang LARI ke Riyadh ini Cinta Rakyat Yaman, tentu ia Tidak Ingin menghancurkan negerinya sendiri dengan Bom-bom Wahabi salafi takfiri kerajaan arab saudi???

  30. Cinta Damai says:

    Kenapa Peluru-peluru arab saudi mengarah kenegara miskin yaman, BUKAN ke Zionis Israel, bukankah Kerajaan Arab Saudi wahabi salafi takfiri MIRIP dengan Teroris ISIS yang TIDAK PERNAH sekalipun menyerang Zionis Israel Demi Palestina??????

  31. Cinta Damai says:

    Untuk Suriah, Rakyat Suriah atas desakan Komunitas Internasional (Amerika cs dan Kerajaan Arab Saudi serta PBB) telah melangsungkan Pemilu, dan lebih dari 80% rakyatnya memilih kembali Bashar Ashad yang Islam Sunni untuk kembali menjadi Pemimpin Suriah... itu artinya, Campur Tangan Asing Tidak Akan Mungkin membungkam Pemerintah Suriah dan Rakyat nya yang Cinta Damai.... ya Anonymous yang Ngaku 15 thn, Negara Libya yang kaya raya HANCUR karena telah diserang NATO siang malam, gara-garanya sepele Muamar Qadafi yg dicintai ustad Arifin Ilham, Tidak Mau menjual Minyak Murni Libya dengan Kertas Dollarnya Amerika dan meminta dibayar dengan Emas, atas kelicikan / penghasutan / tipu daya dan fitnah agar sesama warga Libya berkelahi lalu diciptakan bahwa Muamar Qadafi DIBENCI rakyat, akhirnya Libya hingga kini terus perang saudara, sedangkan minyak terus mengalir kenegara NATO yg ikut menyerang Libya dibawah pimpinan IBLIS Amerika, di Suriah mereka ingin seperti Libya ????

  32. Cinta Damai says:

    Terus Untuk Tragedi Crane di Mina, Pihak Kerajaan Arab Saudi wahabi salafi takfiri berjanji membayar uang kompensasi hingga 1,5 milyar tetapi kenyataannya hingga hari ini JANJI tinggal Janji arab saudi wahabi BERDUSTA...sepeserpun BELUM MEMBAYAR ???
    Terus untuk Tragedi Mina, kenapa sampai hari ini rekaman cctv tidak dibuka kepublik agar masyarakat muslim dunia dapat mengetahui sebab kejadian tersebut, ini malah menghukum pancung anak buah dilapangan TANPA PENGADILAN ???? SADARlah Banua Banjar adalah Banua yang Cinta Damai, Mau Sunni kah, Syi'ah kah, Kristen kah Budha kah asal tidak melanggar uud 45, Pancasila serta ber Bhineka Tunggal Ika maka dia rakyat NKRI, Jangan Mau diadu domba dan di CUCI OTAK oleh para wahabi salafi takfiri teroris isis kerajaan arab saudi yang selalu menebarkan Kebencian kepada sesama ummat manusia dan ummat Islam... agree ^_^

  33. Cinta Damai says:

    Bukankah yang membantu Palestina yang Islam Sunni adalah para Pejuang Hizbullah yang Syi'ah dan Republik Islam Iran yang Syi'ah ???? hingga di UU Iran ada KEWAJIBAN yang tertulis untuk membantu Palestina..... Lalu mengapa kita saling TUDUH KAFIR ??? Di Syi'ah ada Syi'ah TAKFIRI (Suka Mengkafirkan Orang Lain), begitu juga di Sunni ada Sunni Takfiri, sedangkan di Wahabi JELAS dan PASTI sudah TAKFIRI, karena ulama Sunni dan Syi'ah di Suriah mereka BUNUH ????

  34. Unknown says:

    Maju terus dawah sunnah

  35. Media Banjar Banar says:

    Ahlussunnah di Negeri Syiah (Dokumenter)Islam Sunni dan Syi'ah memang 2 Sayap Islam ==>> https://www.youtube.com/watch?v=naoIRQxOtDk

Leave a comment