BANJARMASIN - Hari ini, Jumat (30/7/2010), Satpol PP Banjarmasin akan membongkar puluhan kios yang ada di samping Taman Budaya Provinsi Kalsel di Jalan Cendana.

Sehari sebelum penggusuran, Kamis (29/7/2010), puluhan pedagang di Cendana sepakat mengadakan perlawanan. Alasannya, mereka belum menemukan tempat berjualan yang baru dan mengharapkan adanya tempat lain diberikan pemerintah.

"Kami akan tetap bertahan dan berjualan. Kami telah bersepakat untuk mengadang mereka. Bagaimana pun caranya," kata Ketua Perkumpulan Pedagang Cendana, Budiono, Kamis (29/7/2010).

Menurutnya, para pedagang masih belum siap kehilangan satusatunya sumber mata pencaharian mereka. "Kami akan mengadang mereka. Kami akan dibantu mahasiswa dan LSM," ujar Budiono, yang berprofesi sebagai tukang cukur rambut di Kios Cendana itu.

Ayu, pemilik kios yang bersebelahan dengan Kelurahan Sungai Miai, mengatakan dirinya akan tetap bertahan dan berjualan, walaupun penggusuran tetap dilaksanakan.

Namun ketika diberitahu bahwa tokonya yang akan digusur besok, raut mukanya seketika berubah. Matanya menerawang seolah sedang memikirkan sesuatu. "Gak tahu, bingung ulun," ujarnya seraya berjalan ke belakang kiosnya.

Dua Titik

Terpisah, Kepala Satpol PP Kota Banjarmasin, Nazamuddin, mengatakan pihaknya akan melakukan penggusuran secara bertahan. "Kami menggusur kios di titik pertama dulu, yaitu dua kios yang ada tepat di sebelah kelurahan Sungai Miai," ujarnya.

Dua kios itu, kata Nazamuddin, sudah masuk lingkungan Kelurahan Sungai Miai. "Lurah Sungai Miai sudah memberitahu mereka dan tenggat mereka hanya sampai 29 Juli pukul 00.00 Wita," ujarnya.

Penggusuran di titik ke dua akan dilakukan Sabtu (31/7/2010) sekitar pukul 08.30 Wita. "Kalau pedagang yang lainnya kan perjanjiannya sampai tanggal 30 Juli," ujarnya.

Kepada para pedagang, katanya, akan diberi waktu sampai pukul 00.00 Wita. "Jika mereka tetap bertahan, ya terserah saja. Tapi kami tetap akan menggusurnya," ujarnya.

Nazamuddin tidak menyebutkan jumlah personel yang diturunkan pada penggusuran di titik pertama. "Jumlah personel akan disesuaikan dengan kondisi," ujarnya.

Untuk penggusuran titik kedua, katanya, pihaknya akan menurunkan sekitar 100 personel. "Personel tersebut gabungan dari petugas satpol PP, polisi dan marinir," ujarnya.

Selain itu, katanya, pihaknya juga akan menurunkan alat berat. "Kita akan melihat di lapangan. Apabila memang perlu, kami akan menggunakan alat berat," ujar Nazamuddin.

Pantauan di lapangan, beberapa pedagang masih tetap berjualan. Bahkan beberapa warung penuh dengan pengunjung, yang rata-rata mahasiswa.(Banjarmasinpost.co.id - Jumat, 30 Juli 2010 )

Dia yang menempati lahan di samping kantor Kelurahan Sungai Miai selama 10 tahun itu hanya pasrah. Termasuk saat 4 buah mesin fotokopinya diangkut petugas ke luar bangunan bedakan tersebut.

Bapak tiga anak itu hanya memandangi bangunan 5x4 meter yang dibongkar paksa petugas tersebut. Dia hanya memantau dari kejauhan saat petugas mengeluarkan peralatan itu.

"Ya mau gimana lagi. Ini tanah kelurahan dan mau diambil lagi," katanya lirih.

Dalam penertiban kali ini, hanya dua kios saja yang dibongkar. Sisanya sebanyak 34 kios bakal dibongkar Sabtu besok.