BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Kebahagian dan kebanggaan Raudhatul Adha (34) karena putranya, M Mahendra (12), menuntut ilmu di sekolah dasar berstandar nasional, berakhir sudah.

Sang anak yang kelas VI Dasar Negeri (SDN) Karang Mekar 1 Banjarmasin, diminta mundur dari sekolah itu atau pindah ke sekolah lain. "Pada Selasa 27 Juli 2010 lalu, saya dipanggil pihak sekolah. Saya diberi tahu bahwa anak saya tidak bisa mengikuti program sekolah yang standar pelajarannya cukup tinggi," tutur Raudhatul saat bertamu ke Kantor Banjarmasin Post (BPost) Group, Selasa (3/8/2010) pagi.

Kemudian, lanjut warga Jalan Ratu Zaleha Gang H Asnawi RT 21 itu, dia diminta menandatangani surat yang disodorkan pihak SDN Karang Mekar 1. "Isi surat itu menyatakan bahwa saya memindahkan anak saya karena mencari sekolah yang dekat dengan rumah. Secara terpaksa saya pun menandatangani surat tersebut," ujar Raudhatul.

Meski sejak Sabtu (31/7/2010), Mahendra diterima di SDN Pekapuran Raya 5, namun Raudhatul masih mempertanyakan keputusan pihak SDN Karang Mekar 1 Banjarmasin.

Apalagi upayanya meminta kebijakan pihak Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, tidak mendapat tanggapan sama sekali.

Sementara itu, Kepala SDN Karang Mekar 1, Mulkani, membantah pihaknya mengeluarkan M Mahendra karena dianggap tak mampu mengikuti pelajaran. "Kami hanya menganjurkan agar Mahendra dicarikan sekolah lain yang sesuai dengan kemampuan akademiknya," kata Mulkani, kemarin.

Diungkapkannya, selama ini Mahendra dikenal sebagai siswa yang lemah dalam belajar. "Dia sekarang kelas VI, tetapi kemampuannya setara anak kelas IV," Mulkani membandingkan.

Padahal, sambungnya, di sekolah berstandar nasional, angka standar kelulusannya 6 atau 7, sementara Mahendra sangat jauh di bawah itu.

"Saya tidak bermaksud mengundurkan atau mengeluarkannya karena dia tidak mampu mengikuti pelajaran. Setelah saya menunjukkan hasil kemampuan akademik Mahendra ke orangtuanya, saya tanyakan apakah anaknya mau dicarikan sekolah lain yang sesuai standar kemampuannya, atau mau tetap di sini," jelas Mulkani.

Akhirnya, imbuh Mulkani, ibu Mahendra memutuskan untuk memindahkan anaknya. Selain itu, orangtua Mahendra pindah rumah ke Pekapuran Raya dan ingin sekolah anaknya dekat dengan rumah baru mereka.

Mengenai Mahendra yang selalu dinaikkan kelas, padahal tidak sesuai kemampuan akademiknya, Mulkani mengaku tidak mengetahuinya. "Saya tidak tahu karena baru beberapa bulan jadi kepala sekolah di sini. Kalau dirunut penyebabnya, mungkin akan panjang ceritanya," pungkasnya.

Versi Ibu Mahendra
-Diminta mundur/pindah sekolah
-'Dipaksa' tanda tangani surat
keluar SDN Karang Mekar 1

Versi SDN Karang Mekar 1
-Disarankan mencari sekolah
yang sesuai kemampuan Mahendra
-Tetap ditawarkan kalau ingin
bertahan

(gep/nn/Banjarmasinpost.co.id - Rabu, 4 Agustus 2010 )