Para pengamat menilai keluarga sebagai lingkungan pertama penyempurnaan jiwa dan raga anak. Keluarga bertanggung jawab membangun karakter anak dan remaja. Oleh sebab itu, status sosial dan ekonomi keluarga dalam masyarakat akan sangat berpengaruh pada kebiasaan dan pola berpikir anak. Artinya, seorang anak dapat menikmati kehidupan yang ideal untuk berinteraksi dalam masyarakat dan keluarga atau bahkan sebaliknya. Lembaga terkecil masyarakat ini dapat menjadi lingkungan paling aman dan kondusif bagi seluruh anggotanya, bahkan dapat membahagiakan anggotanya jika dibangun di atas pondasi yang kokoh.
Namun perlu diketahui pula bahwa keluarga juga sangat rentan terhadap perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Wajar sekali jika para pengamat menyebut masyarakat yang sehat terdiri atas keluarga yang sehat pula. Setiap transformasi sosial, budaya, dan politis, yang berpotensi melemahkan struktur kekeluargaan, dapat menjadi faktor negatif dalam pembentukan generasi berikutnya. Dengan kata lain, keluarga merupakan refleksi dari sebuah masyarakat secara keseluruhan.
Kita dapat menilai keluarga sebagai fragmen masyarakat pertama yang bertanggung jawab memperbaiki kerusakan dalam masyarakat. Karena reaksi dan interaksi setiap individu dalam masyarakat berangkat dari pandangan religi, ideologi, sosial, yang dikembangkannya dalam keluarga. Keluarga merupakan sumber kebaikan dan berkah bagi masyarakat atau berpotensi menjadi pangkal dari seluruh demoralisasi dan distorsi sosial. Keluarga adalah sebuah struktur efektif yang tercermin dalam interaksi seluruh anggotanya. Dalam sebuah keluarga yang memiliki hubungan harmonis, kondusif, dan diwarnai dengan nuansa keakraban, kepedulian, dan saling membantu, akan terbuka lebar peluang bagi anggota keluarga dalam meraih kesuksesan. Namun sebaliknya, dalam keluarga yang tidak harmonis dan selalu diwarnai interaksi negatif, karakter dan kehidupan anak akan menjadi korban ketidakharmonisan tersebut.
Dalam riset yang dilakukan dalam beberapa dekade terakhir, para peneliti sangat menekankan pada model interaksi antaranggota keluarga. Hasil riset tersebut menunjukkan, ketika ketergantungan dan hubungan kekeluargaan rusak, itu menandakan bahwa keluarga tengah dalam bahaya kehancuran dan akan sangat berdampak buruk pada psikologi setiap anggotanya, khususnya anak. Nyaris tidak ada faktor yang sedemikian destruktif seperti dampak dari hubungan yang tidak sekat dalam keluarga. Dalam hubungan jenis tersebut tidak ada lagi ikatan cinta dan kasih sayang. Inilah yang membentuk karakter anak menjadi cenderung lebih emosional dan menyeleweng.
Fakta membuktikan bahwa keharmonisan hubungan keluarga dapat menjadi benteng yang kokoh bagi setiap anggotanya dalam menghadapi berbagai masalah yang datang secara tak terduga. Faktor tersebut bahkan dapat dijadikan sebagai sarana pendukung bagi para anggota keluarga dalam menyelesaikan masalah mereka dengan cara yang sebaik-baiknya. Sayang sekali, banyak kita saksikan orang yang bertekad membangun keluarga tanpa mengetahui tugas dan tanggung jawab mereka dalam keluarga.
Dewasa ini, peliknya masalah sosial dan munculnya berbagai macam sindrom psikologi serta menurunnya konsistensi masyarakat terhadap etika dan ideologi, kian meningkatkan pentingnya masalah konsultasi kekeluargaan. Masalah konsultasi keluarga kini sama pentingnya seperti berobat jika badan kita sakit. Begitu pula dengan jika kita terbentur masalah hukum, maka kita akan memerlukan seorang pengacara yang membantu menyelesaikan persoalan kita. Sebab itu, konsultasi keluarga sangat diperlukan jika memang hal itu dapat membantu menjaga hubungan yang harmonis dalam keluarga.
Di era moderen ini, para pakar sosial berpendapat bahwa pemerintah harus berinvestasi dalam program pengokohan struktur keluarga guna mencegah kemungkinan kehancuran pondasi masyarakat. Lembaga hukum dan UU terbukti tidak mampu menjaga atau memperkokoh keluarga. Salah satu cara yang sangat efektif adalah dengan revivalisasi nilai-nilai spiritual dan etis dalam keluarga. Dan dalam hal ini, Islam telah memberikan solusi yang tepat dalam membangun keluarga ideal nan sejahtera.(Ap/6/8/2010)
0 comments to "Keluarga Banjar banyak orang Islam...."