BANJARMASIN - Warga Kota Banjarmasin patut bersyukur karena dianugerahi ratusan sungai yang tersebar di segala penjuru. Pasalnya, kontur alam semacam itu membuat daerah ini aman dari terjangan banjir.
Hampir setiap tahun, banjir datang menyambangi sejumlah wilayah di Kalsel, seperti Kabupaten Banjar, Tapin, Tanah Laut, dan Tanah Bumbu. Namun, banjir hampir tak pernah mampir ke Kota Banjarmasin.
Kalau “calap” atau genangan ketika sungai pasang dan hujan lebat, itu sih sudah jadi pemandangan biasa.
Meski demikian, ketika sungai sudah kembali surut, air pun akan dengan cepat turun. Tentu ada rahasia yang dapat dikatakan menakjubkan di balik fenomena ini. Menurut Kepala Dinas Pengelolaan Sungai dan Drainase Kota Banjarmasin, Ir Muryanta, Banjarmasin ternyata memiliki sistem pengendalian banjir alami berupa sungai-sungai kecil yang lokasinya menyebar. Jika air pasang maupun hujan lebat dan sungai-sungai besar meluap, maka sungai-sungai kecil itulah yang akan menampung luapannya.
“Coba lihat kabupaten tetangga, tiap tahun banjir. Di tempat kita paling pasang saja, kalau surut airnya juga akan langsung turun. Kota kita ini aman dari banjir karena sungainya menyebar. Awalnya kan mulai dari Sungai Awang, kemudian menyebar ke Sungai Lulut, Sungai Kuin, Sungai Veteran, Sungai Kelayan, dan seterusnya,” tuturnya.
Ia sendiri baru mengetahui hal ini setelah mempelajari sistem pengendalian banjir yang diterapkan oleh negara Belanda. Ternyata, keajaiban alam ini sejak lama telah menginspirasi pemerintah Belanda dalam menciptakan sistem pengendalian banjir dengan cara membelokkan sungai dan membuat kolam-kolam sebagai tempat penampungan.
“Prinsip pengendalian banjir itu kan biasanya sungai dibelokkan, lalu dibikin kolam-kolam sebagai tempat penampungan. Nah, di daerah kita, alam yang membuatkan tampungan-tampungannya itu. Itulah anugerah Tuhan untuk kita. Kalau kondisinya ekstrem sekali, misalnya tanggul jebol, perhitungannya Banjarmasin tetap aman,” paparnya.
Akan tetapi, lanjutnya, banjir bisa saja akhirnya menghampiri daerah ini kalau sungai-sungai yang masih ada ikut-ikutan menghilang sebagaimana yang terjadi pada ratusan sungai lainnya di Banjarmasin yang sekarang telap lenyap karena tertutup oleh bangunan. Oleh sebab itu, pihaknya berharap partisipasi masyarakat untuk mendukung program normalisasi sungai yang kini tengah digalakkan oleh Pemerintah Kota Banjarmasin.
“Itu tujuan kita melakukan normalisasi sungai selama ini dengan membangun siring dan menetapkan jalur hijau, terbukti setiap tahun daerah lain banjir tapi daerah kita tidak. Nah, masyarakat harus ikut menjaga. Kalau semua tertutup, tinggal tunggu waktunya saja,” ucapnya. (naz/4/10/2010/radarbanjarmasinonline)