Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad dan Presiden Bolivia, Evo Morales bermain sepak bola bersama. Mengingat kedua presiden tersebut menyenangi sepak bola, maka kunjungan Morales ke Iran dimanfaatkan untuk bermain sepak bola bersama yang melibatkan langsung Presiden Iran dan Bolivia.
Dalam pertandingan futsal itu, Ahmadinejad dan Morales berada dalam satu tim yang berkostum putih, sedangkan lawannya berkostum merah. Ahmadinejad dan Morales berada dalam satu tim bersama Karim Bagheri, mantan pemain nasional Iran dan Ketua Badan Olahraga Nasional Iran, Ali Saidlou. Sementara itu, Manajer Tim Persepolis, Mohammad Khourdbin dan sejumlah pemain bola lainnya mengenakan kostum merah.
Pertandingan itu berakhir dengan skor 6-8 yang dimenangkan oleh tim Ahmadinejad dan Morales. Gol terakhir ditendang oleh Ahmadinejad melalui tendangan pinalti.
Seusai pertandingan persahabatan antara kostum putih dan merah, para pejabat Iran dan Bolivia mengobrol santai. Di tengah obrolan tersebut, Saidlou sambil bercanda, tiba-tiba mengangkat kartu merah yang ditujukan kepada Dirjen Pelaksana Tim Esteghlal, Fathullah Zadeh. Melihat hal itu, Ahmadinejad segera mengambil kartu merah itu dan mengangkatnya yang ditujukan pada Saidlou. (IRIB/IRNA/ Farsnews/AR/27/10/2010)Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad dan sejawatnya dari Bolivia Evo Morales turut mengambil bagian dalam pertandingan futsal di kota Tehran.
Beberapa pemain papan atas Iran termasuk Karim Baqeri, Farhad Majidi, Vahid Taleblou, dan Mojtaba Jabbari juga bermain dalam pertandingan kemarin (Selasa,26/10). Demikian dilaporkan IRNA.
Selama pertandingan berlangsung, Morales beberapa kali berhasil menggocek Ahmadinejad, namun Presiden Iran ini mampu mencetak gol ke gawang tim Presiden Iran-Bolivia.
Presiden Bolivia termasuk seorang pesepak bola yang handal dan sering ikut pertandingan dengan tim-tim lokal. Pada tahun 2006, ia menderita patah tulang hidung dalam bentrokan dengan seorang penjaga gawang. (IRIB/RM/PH/27/10/2010)Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad dan sejawatnya dari Bolivia Evo Morales setuju bahwa semua negara independen perlu bekerjasama dalam memerangi imperialisme. Mereka bertekad untuk memperkuat barisan dalam memerangi arogansi global.
Selama pertemuan mereka di Tehran pada hari Selasa (26/10), Presiden Ahmadinejad dan Morales menekankan perlunya untuk memperkuat front perlawanan negara-negara independen dan merdeka guna melawan imperialisme dan hegemoni global.
"Dalam situasi saat ini, imperialisme berada pada titik terlemah dan itu adalah waktu yang tepat untuk memperkuat front negara-negara independen dalam melawan arogansi global," ujar Ahmadinejad.
"Tidak ada keraguan bahwa memperkuat negara-negara independen akan menguntungkan perdamaian dan keamanan global dan mendorong kematian kapitalisme," tambahnya.
Di pihak lain, Morales juga menyerukan hubungan yang lebih erat antara negara-negara independen dan revolusioner. Dikatakannya, hubungan dekat antara Iran, Bolivia dan negara-negara lain dapat melemahkan imperialisme global.
"Melawan imperialisme dan ketidakadilan di dunia adalah dua aspek penting yang dapat memperluas hubungan antara Iran dan Bolivia," tegas Morales. Ditambahkannya, kedua negara harus bekerjasama dalam menggagalkan konspirasi musuh dan melawan imperialisme.
Morales tiba di ibukota Iran pada Ahad lalu dalam kunjungan resminya selama tiga hari. Ini adalah kunjungan kedua Morales ke Iran selama dua tahun terakhir.
Dalam beberapa tahun terakhir, Iran telah membangun hubungan dengan sejumlah negara di Amerika Latin termasuk Brazil, Bolivia dan Venezuela. (IRIB/RM/PH/27/10/2010)Presiden Bolivia Evo Morales mengatakan, Republik Islam Iran dan Bolivia punya tujuan yang sama dalam melawan imperialisme dan ketidakadilan di dunia.
"Iran dan Bolivia punya hati nurani yang identik dengan revolusi, karena itu memungkinkan kedua negara untuk memperluas hubungan dan meningkatkan kerjasama," demikian dilaporkan IRNA, Senin (25/10) mengutip pernyataan Morales saat berkunjung ke kota Tabriz, barat laut Iran.
Ia juga mengkonfirmasikan bahwa kedua negara bertekad untuk lebih meningkatkan hubungan dalam waktu dekat.
Selama kunjungannya ke pabrik traktor Iran di Tabriz, Morales meminta Iran untuk mentransfer teknologi produksi traktor ke negaranya.
Tehran dan La Paz juga diharapkan dapat menandatangani perjanjian kerjasama dalam bidang produksi semen, mesin industri, dan proyek industri makanan.
Pada tahun 2007, Presiden Mahmoud Ahmadinejad menjadi pemimpin pertama Iran yang mengunjungi Bolivia. Selama lawatannya itu, kedua negara menandatangani perjanjian dalam mengembangkan proyek bersama senilai lebih dari satu miliar dolar. (IRIB/RM/PH/26/10/2010)
0 comments to "Bersatu Lawan Imperialisme Dunia lewat pemuda.... Hidup Pemuda !!!"