Home � � Polisi Mesir sikat mahasiswa Indonesia.......

Polisi Mesir sikat mahasiswa Indonesia.......

Syeh Ahmad Yasin
Foto: Syeikh Ahmad Yasin yang dipersoalkan oleh pemerintah Mesir
Empat mahasiswa Indonesia di Mesir ditangkap dan disiksa selama 3 hari. Selain itu selama ditahan mereka juga tidak diberi makan. Empat mahasiswa Indonesia asal Riau yang menuntut ilmu di Mesir mengalami penyiksaan sadis oleh polisi Mesir.

Selain disiksa selama tiga hari, keempat mahasiswa Mesir yang bernama Faturrahman, Arzil, Tasrih, dan Sugandi itu tidak diberi makan. Namun akhirnya penderitaan keempat mahasiswa itu berakhir setelah pihak KBRI membebaskan mereka.
Kronologi:
Raidatul Firdaus, kakak dari salah satu mahasiswa yang ditangkap mengungkapkan kronologi kejadian mulai dari penangkapan hingga penyiksaan. Berikut kronologis penyiksaan pada tanggal 28 Juni lalu itu:

Awalnya, keempat mahasiswa sedang duduk dan belajar di ruang kos mereka di Mesir. Tiba-tiba malam itu ada sebanyak 12 polisi Mesir dengan senjata lengkap mendobrak dan langsung menginterogasi mereka di tempat.

"Keempatnya ditanyai apakah mereka tersangkut dengan jaringan pendiri Hamas Syekh Ahmad Yasin (tokoh pendiri Hamas). Lalu mereka mengatakan tidak, kami bukan bagian dari mereka. Lalu polisi tidak percaya dan polisi melakukan pemeriksaan ke ruang-ruang mereka, saat itu ditemukan gambar Syekh," kata Raidatul, di rumahnya Jalan Pasir Putih, Desa Pematang Berangan Rambah Kabupaten Rokan Hulu, Riau, Sabtu (4/7/2009).

Saat ditemukan itu, lanjutnya, mereka langsung marah dan langsung menggiring keempat mahasiswa tersebut ke mobil, serta membawa barang bukti ke sel bersama keempatnya.

Sesampainya di sel, mereka langsung ditempatkan di salah satu ruangan untuk diinterogasi dan selanjutnya mereka ditelanjangi dengan kedua tangan dan kaki diikat serta mata ditutup.

Seperti diketahui, empat mahasiswa itu adalah Faturrahman, Arzil, Tasrih, dan Sugandi. Mereka ditangkap karena dituduh polisi menyimpan gambar tokoh Hamas, Syeh Ahmad Yasin dan dituding membuat situs Ihwan online.

Keempat mahasiswa Indonesia di Mesir itu diinterogasi selama tiga hari. Setiap satu pertanyaan yang dilayangkan, mereka disetrum dengan kondisi tubuh tanpa busana.

"Setiap satu pertanyaan mereka disetrum di sekujur tubuh mereka, termasuk kemaluan adik saya, dan ini terus terjadi selama tiga hari berturut-turut (meskipun) mereka mengaku bukan jaringan Hamas dan Al-qaeda," kata Raidatul Firdaus kepada okezone, di rumahnya Jalan Pasir Putih, Desa Pematang Berangan Rambah Kabupaten Rokan Hulu, Riau, Sabtu (4/7/2009).

Raidatul menambahkan, beberapa pertanyaan yang diajukan polisi di antaranya, "Apakah kamu salat, apakah kamu selalu tinggalkan salat, apa kamu terkait jaringan Al-qaeda, apakah kamu sering bermain bola dengan pihak Mesir".

"Dari pengakuan mereka saat saya hubungi, selain disetrum mereka juga tidak diberi makan oleh polisi yang menahannya," kata salah seorang saudara mahasiswa yang disiksa, Raudatul Firdaus, Jumat (3/7/2009).

Oleh karena itu, kondisi Faturrahman, Arzil, Tasrih, dan Sugandi sangat memprihatinkan. Beruntung pada penghujung hari ketiga, ada petugas yang kasihan dengan mereka dan memberi makan seadanya.

"Beruntung hanya satu hari itu saja, itu pun tidak jelas siapa yang memberi mereka makan, karena saya tidak sempat menanyainya," imbuhnya.

Setelah penyiksaan tiga hari, mereka pun di bebaskan dari tahanan dan dinyatakan tidak bersalah. "Itupun setelah teman adik saya memberitahukannya," katanya.

Penyiksaan yang dialami empat mahasiswa Indonesia di Mesir memang cukup sadis. Pihak keluarga dan rekan-rekan sesama mahasiswa di sana mengaku sudah mengadukan penyiksaan itu ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo, Mesir.

Dia berharap pihak KBRI sebagai perwakilan bisa memberi perlindungan dan menjalin keselamatan rakyat Indonesia yang ada di Mesir terutama juga buat para mahasiswa.

"Kita takutnya pasca ada pemberitaan ini meluas, mereka kembali ditangkap lagi, kita tidak mau ini terjadi. Kita berharap KBRI bisa menanganinya dan meberi jaminan keselamatan mereka," pintanya.

Penyiksaan empat mahasiswa Indonesia yang dilakukan polisi Mesir mendapat reaksi dari Departemen Luar Negeri. Pihak Deplu menyatakan sudah melayangkan surat mempertanyakan alasan penangkapan empat mahasiswa tersebut.

"Kita sudah melayangkan surat pertanggal 30 Juni kemarin, untuk meminta klarifikasi atas penangkapan mahasiswa Indonesia di Mesir. Dan kemarin mereka telah dibebaskan," ungkap juru bicara Deplu Teuku Faizasyah, Sabtu (4/7/2009).

Seperti diketahui, keempat mahasiswa itu mendapat penyiksaan dari pihak kepolisian setempat karena dituduh terkait jaringan terorisme. Terkait hal tersebut Deplu menilai, kasus ini merupakan salah tangkap dan meminta klarifikasi kepada pihak Mesir untuk menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya.

"Kami sedang mengevaluasi dan meminta klarifikasi apa yang terjadi. Mungkin ini salah tangkap, tapi kami minta klarifikasi dulu," pungkasnya.

Sejauh ini pihak pemerintah Indonesia masih belum menempuh jalur hukum karena masih menunggu klarifikasi dari pihak pemerintah Mesir.

Tags:

0 comments to "Polisi Mesir sikat mahasiswa Indonesia......."

Leave a comment