Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Al-Udzma ‎Sayyid Ali Khamenei dalam pertemuannya dengan para mahasiswa dari ‎pelbagai universitas, elit akademisi dan wakil aktivis organisasi ‎kemahasiswaan kemarin sore (26/8) menyinggung kedudukan strategis ‎umat Islam di kawasan yang paling sensitif Timur Tengah. Beliau ‎menegaskan, Republik Islam Iran akan terus melawan arogansi negara-‎negara adidaya dunia dengan kekuataannya dan resistensi ini telah ‎menyebabkan berlanjutnya permusuhan mereka dengan bangsa Iran. ‎
Ketika menganalisa kerusuhan pasca pemilu presiden, Rahbar ‎menyinggung dampak partisipasi 85 persen warga Iran pada tingkat ‎regional dan internasional. Beliau menambahkan, kerusuhan yang ‎bertujuan menciderai partisipasi luas bangsa Iran telah direncanakan ‎sebelumnya. Dalam kelanjutan pidatonya, Rahbar menandaskan, jaringan ‎raksasa Zionis, perusahaan-perusahaan dunia, dan pusat-pusat monenter ‎internasional yang selama ini juga mengatur percaturan politik di AS dan ‎Eropa bakal meletakkan bangsa Iran dan Republik Islam Iran sebagai ‎musuh nomor satu dan berusaha melenyapkannya. Beliau menegaskan, ‎konspirasi pihak musuh terhadap bangsa Iran merupakan bentuk perang ‎lunak. Oleh karena itu, bangsa ini perlu mempelajari secara rinci seluruh ‎dimensi perang tersebut dan menjaga kewaspadaan.‎





Kekuatan arogan dunia selama bertahun-tahun berupaya mengacaukan ‎Iran dan berupaya membuat bangsa ini putus asa terhadap kedendak dan ‎tuntutannya yang berlandaskan pada keadilan. Namun setelah pihak ‎musuh gagal mencapai ambisinya, kini mereka tengah berupaya ‎melancarkan perang lunak di Iran. ‎

Kriteria dan unsur-unsur yang digunakan dalam konspirasi pasca pemilu ‎juga menunjukkan bahwa para musuh bangsa Iran telah lama merancang ‎skenario untuk meloloskan ambisi busuknya di Iran. Pada Juni 2008 juga ‎terbongkar proyek 400 juta dollar Badan Intelijen Pusat AS (CIA) untuk ‎melancarkan konspirasi di Iran atas perintah Mantan Presiden AS, George ‎W. Bush. Terbongkarnya skenario CIA bukti bahwa konspirasi jahat ‎terhadap bangsa Iran masih terus berlanjut.‎

Menurut penuturan Rahbar, konspirasi ini hanya akan berakhir ketika ‎bangsa Iran dengan semangat generasi mudanya mencapai kemajuan ‎pesat di bidang sains, ekonomi dan keamanan. Sebenarnya pejelasan ‎Rahbar ini bertumpu pada dua asas, yaitu menghindari tindakan ‎berlebihan dan keteledoran dalam menghadapi berbagai masalah dan ‎juga pentingnya pertimbangan dan perenungan dalam menjalankan tugas ‎dan tanggung jawab.[islammuhammadi/mtiribnews]