Diusir Warga Gara-gara Pintu Dialiri Listrik
LANTARAN dicurigai sebagia teroris, Suroso (37) warga Tanah Merah Atas, No.72 RT 023/001, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara diusir warga. Suroso yang setia harinya bekerja sebagai tukang servive AC sempat diamankan Polsek Koja untuk diperiksa. Karena tidak terbukti terlibat jaringan teroris, pria asal Magetan, Jawa Timur ini dipulangkan. Sialnya, sesampai dikontrakannya lagi, Suroso diusir warga.
Penangkapan Suroso berawal dari kecurigaan warga atas pirbadi Suroso yang tertutup. Yang lebih mencurigakan lagi, Suroso masuk ke rumah kontrakan melalui jendela,mirip teroris di Jatiasih, Bekasi yang ditembak polisi pada 8 Agustus lalu. "Malahan, saya pernah pergoki dia bawa sepeda lewat jendela. Itu kan aneh," kata warga yang ikut membekuk Suroso, Endar.
Pintu kontrakan satu kamar yang ditinggali Suroso juga dipasangi rantai besi dan digembok baja secara berlapis. Bahkan pintu juga dililitin kawat dan terhubung dengan saklar listrik. "Lihat saja mas, cuma punya tv kecil saja digembok baja, dan kabel-kabel yang ada setrumnya," ujar Endar.
Selain itu, kontrakan yang baru ditempati lima bulan oleh Suroso juga dekat dengan tembok Depo Pertamina Plumpang. Jarak dari kontrakan Suroso dengan tembok itu cuma lima meter. Warga khawatir, dia teroris yang akan meledakkan Depo Plumpang.
Warga mulai kesal, saat diketahui lampu kontrakan padam semua gara-gara daya listrik tersedot oleh setrum yang dialiari Suroso ke kabel-kabel tersebut. Warga dan sejumlah polisi beramai-ramai membekuk Suroso lalu membawanya ke Polsek Koja. "Takutnya massa emosi. Semalam saja, kalau enggak ada petugas, dia bisa habis digebuki massa," kata Endar.
Suroso sebenarnya sudah sejak Rabu (26/8) sore diintai petugas kepolisian. Saat diinterogasi polisi, akhirnya Suroso buka mulut soal alasan dirinya mengaliri setrum di pintu rumah kontrakannya. Hal itu dilakukan hanya untuk keamanan tempat tinggalnya saja karena ia pernah kehilangan gembok baja. "Pemasangan kabel itu hanya untuk keamanan saya saja.. Karena saya pernah kehilangan gembok juga. kabel-kabel itu memang ada setrumnya," ungkap Suroso.
Hasil pantauan di kontrakan Suroso, terlihat ada bekas lobang bobokan pada sisi tembok. Menurut Endar, tembok itu memang pernah di bobok Suroso pada tengah malam. "Tengah malam saya dengar dia lagi getok-getok batako ini. Saya tegur dia. Eh, besok paginya saya intip bekas lobang bobokan itu sudah diplester lagi," ungkap Endar.
Endar yang memang tinggal bersebelahan dengan kontrakan Suroso mengaku perilaku pria bertinggi 155 cm itu memang sangat aneh. Suroso di mata tetangganya memang jarang berinteraksi dengan warga. "Masa' kalau dia mau mandi ke kamar mandi di depan, dia nunggu orang pada sepi baru ke luar rumah," tutur Endar.
Berdasarkan KTP yang dia miliki, Saroso beralamat di Desa Worokandang RT 5 RW 3, Kecamatan Panekan, Magetan, Jawa Timur. Dia lahir pada tanggal 26 Juni 1971. Namun, kepada wartawan ia juga mengaku berasal dari Madiun Jawa Timur. Ia tinggal di kontrakan itu baru lima bulan.
Dengan pindahnya Suroso dari daerah tersebut, Endar berharap daerahnya itu akan semakain aman. "'Kan itu semua demi keamanan juga. Kalau sudah terjadi mau bilang apa," tandasnya.
Diusir
Kamis (27/8) siang, Suroso pun dengan terpaksa meninggalkan rumah kontrakannya. Ia buru-buru merapikan barang pribadi tanpa dibantu warga sekitar. Setelah pergi, warga pun iba melihat Suroso harus terusir dari kontrakannya, meski belum ketahuan jelas kesalahannya."Kasihan si Mas (Suroso) pindah (diusir) enggak ada yang bantuin. Tuh, lihat wajahnya sangat melas," kata Maya, tetangga samping kontrakan Suroso kepada Persda Network di Jakarta, Kamis (27/8).
Wajah tukang servis AC di Kelapa Gading ini, terlihat sangat pucat. Namun, ia tetap saja mengangkat barang-barangnya ke atas gerobak sendirian. Ada salah satu warga mencoba menawarkan bantuan kepada Suroso, namun tetap saja ia menolaknya. "Engak usah Mas, saya bisa sendiri," tutur Suroso dengan suara lemasnya.
Suroso menuturkan, dirinya akan pindah tempat tinggal ke kontrakan di daerah Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara. "Ya di sana, saya ngontrak lagi," ujarnya.
Ia tidak mengerti kenapa warga mengusir dirinya. Padahal, Suroso mengaku dirinya tidak melakukan kesalahan apa-apa. Ia membantah kalau dirinya terlibat dengan jaringan teroris dengan Nurdin M Top. "Saat dibawa ke kantor polisi saya kaget. Saya ditanya soal teroris. Saya enggak ada hubungan dengan Nurdin M Top. Saya enggak kenal siapa-siapa," tandasnya. (b.post)
Teroris???
Posted by cinta Islam on 6:09 PM // 0 comments
0 comments to "Teroris???"