Tehran telah memperingatkan Washington untuk tidak membuat kesalahan yang sama dengan mantan presiden AS George W. Bush ketika dia melakukan perundingan perdamaian Timur Tengah.



"Kami memperingatkan pemerintah AS dan (Presiden Barack) Obama tidak jatuh ke dalam perangkap yang diletakkan oleh mantan politisi AS mengenai masalah Palestina," kata Menteri Luar Negeri Iran, Manouchehr Mottaki, di sela-sela salat Jumat di Isfahan.

Top diplomat Iran mengatakan bahwa baik pemerintah AS baru atau negara Arab lainnya harus berpikir bahwa mereka tidak boleh mengabaikan hak bangsa Palestina ketika menangani isu perdamaian.

"Pemerintah AS baru harus mengetahui bahwa rencana perdamaian Timur Tengah tidak bisa mengabaikan hak-hak Palestina, mengingat bahwa rencana yang ada saat ini tidak menjamin –setidaknya- tuntutan mereka," katanya.

Dia juga mencatat bahwa rencana perdamaian Israel-Palestina baru setidaknya harus memberikan hak-hak minimum warga Palestina yang layak mereka terima, dan tidak mengambil pendekatan dari mantan administrasi AS yang pro-Tel Aviv.

Mottaki juga menunjukkan bahwa kepentingan nasional Iran terikat dengan "upaya untuk memperoleh hak-hak Palestina."

Komentar Menteri luar negeri Iran ini muncul setelah utusan khusus ke Timur Tengah Presiden AS Barack Obama mengadakan pertemuan empat-jam dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di London untuk membahas penyelesaian pembekuan pembangunan pemukiman.

Pertemuan hari Rabu berakhir tanpa hasil yang memuaskan misalnya Netanyahu menolak tuntutan internasional untuk mengakhiri perluasan permukiman selengkapnya di tanah Palestina.

Selain itu, para pejabat Israel dan diplomat Barat mengatakan setelah perundingan, bahwa Mitchell telah mengakui bahwa Netanyahu tidak bisa mengumumkan pembekukan pemukiman di Yerusalem Timur (al-Quds).

Mereka mengatakan bahwa Washington tidak lagi menuntut Tel Aviv untuk membuat pengumuman publik tentang penyelesaian pembekuan bangunan di kota suci yang diduduki.

Sementara itu, Kanselir Jerman Angela Merkel, yang bertemu dengan Netanyahu di Berlin pada hari Kamis, mengidentifikasi bangunan pemukiman Israel di wilayah-wilayah Palestina sebagai masalah mendesak yang harus diatasi sebelum perdamaian dapat diadakan di regional. [IslamTimes/R]