Pekan lalu Amerika menyaksikan puncak friksi antara Departemen Kehakiman dan Dinas Intelijen Amerika (CIA). Menyusul friksi ini, Jaksa Agung Amerika Erick Holder memperkenalkan John Durham sebagai jaksa khusus mengusut berkas pelanggaran para petugas CIA di masa pemerintahan sebelumnya. Sesuai perintah Holder, Jaksa John Durham sejak pekan lalu bertugas menginvestigasi kasus pelanggaran di penjara-penjara luar negeri Amerika yang dilakukan agen-agen CIA. Diprediksikan investigasi ini bakal berujung pada terbongkarnya aksi-aksi kriminal sebagian para pejabat senior CIA dan begitu juga pemerintah George W. Bush, mantan Presiden Amerika.
Sekaitan dengan kasus ini, Dick Cheney, mantan wakil Presiden Amerika adalah pejabat yang paling mendapat sorotan. Keputusan Horder memperkenalkan jaksa khusus menuai kritikan luas kubu Republik di Senat Amerika. Mereka memperingatkan, keputusan ini bakal mempengaruhi negatif upaya dan aktivitas para pegawai CIA. Cheney yang namanya berkali-kali disebut dalam kasus penyiksaan para tahanan tersangka aksi teroris mengecam investigasi Departemen Kehakiman dan menyebutnya sebagai langkah politik tak adil. Cheney mengatakan, "Investigasi ini bakal menciderai kemampuan Amerika dalam melindungi dirinya untuk waktu lama." Guna mencegah pengusutan pelanggaran hak asasi manusia CIA Cheney menyebutkan, "Pemerintah Amerika tidak boleh menghukum agen-agen CIA karena melaksanakan tugasnya."
Pernyataan Dick Cheney itu sejatinya hanya bentuk pengulangan dari ucapan Leon Panetta, Direktur CIA. Panetta saat membela lembaga yang dipimpinnya mengatakan, "Masalah pelanggaran lembaga ini dalam proses penyidikan terjadi di masa kepresidenan George W. Bush yang dipublikasikan itu adalah masa lalu dan lembaga peradilan tidak akan mengusutnya." Di balik semua ini ada satu kepastian betapa kubu Republik cemas mengamati pengusutan pelanggaran CIA. Karena pada akhirnya itu akan berujung pada pengusutan pemerintah Bush terkait perang melawan terorisme. Bila hal itu terjadi, posisi dan reputasi partai ini bakal melemah di opini publik Amerika.
Masih terkait soal penyiksaan yang dilakukan CIA, pekan lalu dipublikasikan lebih detail mengenai cara penyiksaan tersangka pelaku teroris di penjara-penjara rahasia Amerika di luar negeri. Berkas-berkas yang dirilis Departemen Kehakiman Amerika menyebut sejumlah cara-cara penyiksaan tak berperikemanusiaan seperti menelanjangi dan mencegah mereka tidur. Sementara para investigator yang sebagiannya berasal dari personil kontraktor jasa keamanan Blackwater mendapat izin memukul para tahanan, bahkan penyiksaan kejiwaan dengan meletakkan mereka di tempat buruk selama 11 hari berturut-turut. Bila-bila cara-cara ini masih belum juga berhasil, mereka mengikat leher tahanan dan menariknya dengan keras agar terbentur dinding. Terkadang para tahanan diletakkan di sebuah peti gelap selama 18 jam dan bila ingin lebih mereka memasukkan serangga ke dalamnya.
Bila semua cara ini telah dilakukan guna mendapat pengakuan para tersangka, para investigator menggunakan cara siksaan waterboarding. Siksaan dengan waterboarding merupakan salah satu teknik efektif dengan menenggelamkan kepala tersangka ke dalam air. Berdasarkan laporan Jaksa Agung Amerika, CIA tahun 2004 hanya memberikan kesempatan bernapas kepada para tahanan sebanyak 20 hingga 40 detik. Dengan cara ini para tersangka merasa tercekik seperti dalam keadaan tenggelam.
Laporan-laporan yang dipublikasikan itu menunjukkan sejak tahun September 2001 hingga Oktober 2003, para tahanan disiksa dengan cara mendudukkan mereka di atas kursi listrik, menembakkan senjata kosong atau mengikat mereka di tiang gantung. Dalam laporan ini disebutkan, para penyidik Khalid Sheikh Mohammed, seorang pemimpin Al Qaeda mengancam akan membunuh anaknya bila tidak mau mengaku. Para tahanan lain bahkan diancam ibunya akan diperkosa bila tidak mau membuka mulut. Sementara sebagian lain disiksa dan kulit mereka disayat memanjang dengan pisau dan ada juga yang dicekik hingga hampir mati. Pemublikasian laporan ini membangkitkan gelombang kebencian masyarakat atas pelanggaran HAM dan janji Amerika melindungi hak-hak tahanan dan tawanan perang. Tampaknya selama beberapa pekan ke depan perang antara kubu Demokrat dan Republik akan semakin menguat soal penyiksaan CIA.
Kematian Edward Kennedy, Senator Demokrat negara bagian Massachusetts turut meramaikan berita-berita politik pekan lalu Amerika. Senator senior ini juga dikenal sebagai senior paling liberal anggota Kongres Amerika. Edward Kennedy meninggal dunia dalam usia 77 tahun akibat penyakit kanker yang dideritanya. Cukup lama Edward Kennedy hadir di Senat Amerika dan pernah mencoba ikut dalam Pemilu Presiden Amerika. Popularitas keluarga Kennedy lebih banyak akibat teror kakaknya, John F. Kennedy dan Robert Kennedy. Kematian Edward Kennedy bermakna berakhirnya keluarga besar Kennedy.
Presiden Barack Obama dalam keberhasilannya mengakui berhutang pada dukungan Edward Kennedy dan memberikan penghormatannya. Meninggalnya Edward Kenney berarti Obama kehilangan pendukung seriusnya, khususnya dalam terkait ide kontroversialnya, reformasi sistem kesehatan Amerika. Di pekan-pekan terakhir, sekalipun sakit, Edward Kennedy tetap mendukung usulan Obama. Para pendukung ide Obama sangat berharap dari Edward Kennedy. Kematian Edward Kennedy membahayakan suara mayoritas bagi kubu Demokrat.
Berbeda dengan mayoritas negara-negara bagian Amerika, di Massachusetts seorang senator yang berhenti atau meninggal akan dipilih kembali dalam pemilu. Berdasarkan Undang Undang Dasar Massachusetts pemilu harus diselenggarakan antara 145 hingga 160 hari sejak meninggalnya senator sebelumnya. Dan kini persaingan untuk meraih kursi yang ditinggalkan Kennedy di negara bagian Massachusets telah dimulai. Sejak setengah abad lalu hingga kini senantiasa keluarga Kennedy yang menduduki kursi senator negara bagian ini. Tentu saja kemenangan kubu konservatif di negara-negara bagian yang liberal seperti Massachusetts tidak semudah yang dibayangkan.
Pekan lalu para pejabat senior militer Amerika kembali mengkonfirmasikan beratnya kondisi militer di Afganistan. Jenderal Michael Mullen, Kepala Staf Gabungan Militer Amerika menyebut kondisi Afganistan semakin mengkhawatirkan. Sumber-sumber berita melaporkan, "Jenderal Stanley McChrystal, Komandan Baru Militer Amerika di Afganistan tengah berusaha menyusun program baru penambahan tentara Amerika di Afganistan." Disebutkan, Jenderal McChrystal punya tiga pilihan meminta tambahan pasukan 15 ribu, 25 ribu atau 45 ribu tentara baru ke Afganistan.
Saat ini Amerika memiliki 68 ribu tentara di Afganistan di mana 21 ribu adalah tentara baru yang dikirim setelah Barack Obama memasuki Gedung Putih yang dikenal sebagai strategi baru Amerika di Afganistan. Selain militer Amerika ada sekitar 35 ribu tentara NATO di Afganistan. Dengan jumlah sebanyak sekitar seratus ribu tentara di Afganistan, ternyata kondisi keamanan negara ini tetap buruk. Barack Obama sejak 7 bulan lalu berjanji akan meningkatkan jumlah tentara Amerika di Afganistan guna menumpas seluruh anggota Taliban. Namun bukti-bukti menunjukkan strategi baru Amerika ini hingga kini tidak berhasil.
Kini muncul kekhawatiran di dalam negeri Amerika sendiri bahwa negara ini pada akhirnya bakal terjerumus seperti yang dialaminya dalam perang Vietnam. Dalam perang itu, jumlah tentara Amerika di Vietnam kurang dari 5 ribu orang di awal dekade 1960-an dan sepuluh tahun setelah itu bertambah lebih dari 500 ribu tentara. Tampaknya Gedung Putih dan Pentagon tengah berusaha untuk menempatkan lebih dari 100 ribu tentaranya di Afganistan. Dalam proses ratifikasi bujet militer Amerika tahun anggaran 2010 untuk pertama kalinya sejak tahun 2001 anggaran militer perang Afganistan melebihi saham perang Irak dalam program melawan terorisme. Diprediksikan pada tahun-tahun mendatang uang pajak warga Amerika bakal lebih banyak dikhususkan untuk membiayai perang Afganistan, sementara tidak ada tanda-tanda membaiknya kondisi keamanan di sana. (irib)
Home � Wahabi � uang pajak warga Amerika bakal lebih banyak dikhususkan untuk membiayai perang Afganistan?? padahal di Amerika sekarang banyak pengangguran!!!???
uang pajak warga Amerika bakal lebih banyak dikhususkan untuk membiayai perang Afganistan?? padahal di Amerika sekarang banyak pengangguran!!!???
Posted by cinta Islam on 4:57 PM // 0 comments
0 comments to "uang pajak warga Amerika bakal lebih banyak dikhususkan untuk membiayai perang Afganistan?? padahal di Amerika sekarang banyak pengangguran!!!???"