Home , , , , , , , , � Film Hot dan surat Cinta from Iran

Film Hot dan surat Cinta from Iran




Surat "Cinta" Ahmadinejad untuk Obama
Mahmoud Ahmadinejad, dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa dia telah melayangkan surat kepada Barack Obama, dan isinya akan dipublikasikan dalam waktu dekat. Sebagaimana dikemukakan Ahmadinejad dalam wawancaranya di televisi saluran satu IRIB, Selasa malam (13/4).
Dikatakannya bahwa Iran adalah "satu-satunya peluang" bagi Obama dalam merealisasikan mottonya.

"Formula apa yang dapat dia (Obama) lakukan dalam mewujudkan perkembangan di Palestina yang dinilai sebagai kemenangan baginya dan dapat memperkokoh posisinya di Amerika Serikat?" tanya Ahmadinejad.

"Ia tidak dapat berbuat apa-apa di Irak dan Afghanistan mengingat situasinya sangat komplikatif dan ia juga tidak dapat mewujudkan perubahan nyata yang dapat disebut sebagai kemenangan," demikian dilaporkan IRNA mengutip pernyataan Ahmadinejad.

Ahmadinejad menekankan bahwa Obama tidak akan dapat memulihkan perekonomian Amerika melalui sebuah keajaiban.

"Obama hanya memiliki satu pilihan untuk menyatakan kepada dunia bahwa dirinya telah menciptakan perubahan, yaitu Iran," katanya.

Ahmadinejad mendesak Obama memanfaatkan peluang itu dan berhenti mengancam Iran seraya menyatakan, "Era yang mereka bayangkan bahwa mereka dapat merongrong Iran telah berakhir."

"Syukur kepada Allah, tidak ada lagi pihak yang dapat merusak bangsa Iran," tambahnya.

Meski demikian Ahmadinejad menegaskan bahwa Iran tidak menginginkan konfrontasi dan senantiasa menekankan kerjasama dan dialog dengan negara lain. [islammuhammadi/mt/irib/mz]


Dukung Israel Malah Dilecehkan
Kunjungan pejabat senior Jerman ke Palestina pendudukan berubah menjadi pelecehan diplomatik bagi pejabat tersebut.

Menurut laporan IRNA, Perdana Menteri negara bagian Brandenburg dan mantan ketua Partai Sosial Demokrat (SPD) Jerman, Matthias Platzeck saat memasuki pos pemeriksaan Israel di Tepi Barat mobilnya ditahan serdadu Israel. Kemudian setelah menjalani pemeriksaan beberapa jam ia terpaksa menumpang bis untuk sampai ke tepat tinggalnya di Israel.

Serdadu Israel sebelumnya juga berulang kali menahan serta mempersulit diplomat dan politikus Jerman yang hendak masuk atau keluar dari wilayah Palestina pendudukan.

Sikap Israel yang melecehkan petinggi Jerman terjadi di saat Berlin mengaku sebagai sekutu dan pelindung terbesar Tel Aviv setelah Amerika Serikat. Berlin juga mendukung kejahatan Israel di Jalur Gaza dan tetap bungkam menyaksikan kebrutalan rezim Zionis di Tepi Barat dan wilayah pendudukan.

Kepongahan Israel, Akankah Berakhir?

Liga Arab dalam sidang daruratnya menyebut keputusan Rezim Zionis Israel yang berniat mengusir puluhan ribu warga Palestina dari Tepi Barat Sungai Jordan sebagai bentuk nyata kejahatan perang. Organisasi Dunia Arab ini mendesak Majlis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa untuk menggelar sidang darurat secepatnya dalam rangka membahas masalah ini. Para wakil tetap Liga Arab di akhir sidang menegaskan bahwa program Israel untuk menelantarkan puluhan ribu warga Palestina harus dilawan. Selain itu mereka juga mendesak para wakil negara-negara Arab dan Islam di PBB agar mempersiapkan penyelenggaraan sidang darurat Majlis Umum PBB untuk membahas dampak buruk dari program Israel itu yang sama sekali tak mengindahkan prinsip kemanusiaan.

Selain itu, perwakilan negara-negara Arab di Jenewa juga didesak untuk mempersiapkan penyelenggaraan sidang darurat Dewan HAM Internasional terkait tindakan Israel yang menistakan hak-hak asasi rakyat Palestina. "Israel layak diseret ke meja hijau Mahkamah Internasional kejahatan perang," demikian salah satu isi pernyataan Liga Arab.

Sementra itu, Sekjen Organisasi Konferensi Islam (OKI) Ekmeleddin Ihsanoglu yang geram menyaksikan sikap Israel yang sewenang-wenang menyebut kebijakan pengusiran warga Palestina dari tepi Barat sebagai aksi pembasmian etnis. Karenanya, Ihsanoglu meminta masyarakat dunia untuk segera turun tangan melawan kesewenang-wenangan ini. Ihsanoglu dalam statemennya menyatakan, rakyat Palestina berhak untuk menetap di mana saja di negeri mereka sendiri. Sedangkan apa yang dilakukan oleh Israel jelas menyalahi aturan internasional dan kesepakatan Jenewa.

Statemen dengan nada mengecam juga dirilis oleh faksi-faksi perjuangan Palestina. Dalam statemen bersama mereka mengingatkan dampak buruk dari kebijakan Israel mengusir warga Tepi Barat. Dalam statemen itu dinyatakan, seluruh kubu politik dan kelompok-kelompok masyarakat di Palestina didesak untuk menggalang kekuatan bersama melawan kebijakan Zionis tersebut.

Faksi-faksi perjuangan Palestina juga meminta negara-negara Arab dan Islam serta lembaga-lembaga internasional untuk mencegah kejahatan Israel ini yang dampaknya bisa mengacaukan kondisi dan stabilitas di kawasan.

Aksi pengusiran terhadap warga Palestina memang bukan hal yang baru dilakukan oleh kaum Zionis. Sebab, Israel adalah rezim yang dibangun di atas pondasi kejahatan, pengusiran dan pembantaian sebuah bangsa. Kini, masyarakat dunia menyoal, kapankah kepongahan Israel ini akan berakhir?

AS Mengekor Israel, Tuding Suriah Serahkan Rudal Scud ke Hizbullah
Amerika Serikat (AS) mengulang klaim Rezim Zionis Israel terkait Gerakan Perlawanan Islam Lebanon (Hizbullah) dan Suriah. AS mengklaim bahwa Suriah memberikan rudal balistik kepada Lebanon.

Satu hari usai pernyataan Presiden Rezim Zionis Israel, Shimon Peres dan Menteri Peperangan rezim ini, Ehud Barak yang menuding Suriah memberikan sistem rudal balistik Scud kepaad Hizbullah, seorang pejabat AS Rabu (14/4) kepada Koran Wall Street Journal juga mengeluarkan klaim yang sama.

Menurut pejabat tersebut, rudal yang menggunakan teknologi Rusia itu diberikan Suriah kepada Hizbullah. Pejabat ini tidak bersedia menyebutkan identitasnya dan juga enggan memberikan keterangan soal proses pemberian rudal scud dari Suriah ke Lebanon.

Menurut keterangan sumber Suriah dan Lebanon, AS meski mengaku berupaya membantu proses perbaikan hubungan Damaskus-Beirut juga berusaha menekan kedua negara ini. Oleh karena itu, AS mengulang klaim Israel soal Hizbullah. Klaim terbaru ini adalah perang syaraf antara Israel dan Hizbullah.

Perang syaraf ini bukannya hal baru, pada November tahun lalu, Israel mengklaim menghentikan sebuah kapal yang memuat persenjataan yang dikirim dari Suriah ke Lebanon untuk Hizbullah. Namun klaim bohong tersebut malah membuat malu Israel dan sekutunya.

Iran Akan Garap Film Terpanas
Boleh dibilang pemilu presiden (pilpres) Iran 12 Juni lalu merupakan pilpres terpanas dan paling bersejarah selama tiga dekade pasca kemenangan Revolusi Islam. Karena itu, tidak berlebihan jika film yang mengangkat moment politik terpanas di Iran itu disebut-sebuat sebagai film politik Iran yang terpanas. Menurut laporan situs Tabnak, film tersebut kini berada dalam tahap penulisan skenario dan tengah berupaya memperoleh ijin dan tahapan birokrasi lainnya.

Rencananya, Abul Qasim Talebi, digadang-gadang sebagai sutradara film ini sementara Mohammad Khazaee menjadi produsernya. Saat ini, Talebi dikabarkan tengah menjajaki keempat calon presiden yang turut serta dalam pilpres 12 Juni lalu itu.

Selama ini Mohammad Khazaee dikenal sebagai tokoh politik dan seniman yang independen serta mempunyai pengalaman panjang dalam memproduksi film. Sementara Abul Qasim Talebi dikenal sebagai sineas yang dekat dengan sosok Ahmadinejad. Sebelumnya, Talebi juga sukses mengusung film bergenre politik dengan judul "Mr. President" ke layar lebar.(IRIB/LF)



0 comments to "Film Hot dan surat Cinta from Iran"

Leave a comment