Home , , , , � Mukernas Ahlul Bait setelah silatnas

Mukernas Ahlul Bait setelah silatnas

Setelah Silatnas ke-5, Mukernas Ahlul Bait Menanti


Seminar Nasional Ahlul Bait, Silatnas Ke-5, hari ini (Ahad, 4/4 ) ditutup dengan lagu Indonesia Raya dan shalawat. Ustadz Hasan Daliel dan Ustadz Omar Shahab dalam pidato penutupan berharap Silatnas ini dapat diaplikasikan dalam tataran yang lebih riil.

Hisam Suleiman yang dihubungi IRIB mengatakan, "Alhamdulillah, Silatnas berjalan dengan sukses tanpa kendala. Ini merupakan langkah yang luar biasa bagi gerakan Ahlul Bait di nusantara."

Para peserta Silatnas datang dari berbagai penjuru nusantara, termasuk dari Papua, Ambon bahkan Aceh. Meski dengan akomodasi terbatas, para peserta bersedia menyemarakkan Seminar Nasional Ahlul Bait, Silatnas ke 5. Salah satu peserta yang enggan disebut namanya, " Saya datang ke Silatnas dengan uang pas-pasan. Tapi saya yakin bahwa kehadiran dalam seminar yang mengangkat nama Ahlul Bait as atau keluarga Rasulullah saaw, akan memberikan keberkahan tersendiri bagi saya."

Menurut Hisam Suleiman, meski jumlah peserta belum banyak, tapi tampak kesemangatan mereka. "Panitia semaksimal mungkin berupaya mengakomodasi para peserta dengan baik. Mereka adalah pecinta Ahlul Bait yang harus dilayani dengan baik. Berkhidmat kepada mereka sama halnya berkhidmat kepada keluarga Rasulullah."

"Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang ikut merealiasikan Silatnas ini, termasuk ibu-ibu yang secara sukarela menyiapkan konsumsi dan mengrimkan nasi kebuli kepada para peserta, " lanjut Hisam.

Menurut keterangan Ketua Panitia Silatnas, Ahmad Hidayat, Silatnas ke-5 yang digelar selama 3 hari hanya menghabiskan dana sekitar 130 juta rupiah. "Ini sangat ngirit sekali untuk acara skala nasional, " tegasnya.

Hisam Suleiman juga menyampaikan, "Seminar Nasional Ahlul Bait, Silatnas ke-5 akan dilanjutkan dengan mukernas yang rencananya akan digelar tiga bulan lagi. Dalam mukernas itu akan dibahas lebih serius lagi mengenai pembentukan ormas atau forum komunikasi antar-yayasan Ahlul Bait di seluruh Indonesia."

Pembentukan Ormas adalah di antara masalah yang ramai dibahas di Silatnas kali ini. Sebagaian peserta ada yang menyepakati saatnya dibentuk ormas Ahlul Bait, sedangkan sebagian lainnya menilai pembentukan ormas sebagai langkah yang terlalu dini. Tarik-ulur masalah pembentukan ormas ini menyedot energi dan konsentrasi tersendiri, sehingga panitia mengambil keputusan untuk menggelar mukernas sebagai kelanjutan dari Silatnas ke-5 ini.

Hisam Suleiman yang juga panitia inti Silatnas ke-5 mengatakan, meski Silatnas sudah berakhir hari ini, tapi panitia tetap akan bekerja dengan mensosialisasi hasil Seminar Ahlul Bait Indonesia yang digelar selama tiga hari di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta.

"Besok, kami akan mendatangi para tokoh dan ustadz, termasuk Jalaludin Rakhmat, untuk menyampaikan hasil Silatnas. Upaya sosialisasi harus dilakukan sehingga semua pihak merasa dilibatkan, " jelas Hisam Suleiman (irib)

Sidang pleno Ahad pagi (4/4) SC Ustadz Ahmad Hidayat membacakan hasil temuan Dewan Pengarah berupa body ormas yang akan dibentuk nantinya. Rapat Dewan Pengarah diantaranya memutuskan bahwa selambat-lambatnya 3 bulan setelah setelah Silatnas ke-5 dilaksanakan Rakernas. Rancangan body ormas yang dibuat oleh Dewan pengarah nantinya ormas itu terdiri :

  • 1. Dewan Syuro
  • 2. Dewan Tanfidiyah
  • 3. Dewan Pembina
  • 4. Departemen-departemen

Dewan pengarah akan melakukan tugas :

  • 1. Melengkapi susunan body ormas
  • 2. Merekomandasikan hasil Silatnas ke-5 untuk segera dilaksanakan Rakernas selambat-lambatnya 3 bulan. Agenda Rakernas nanti merumuskan AD/ART dan memutuskan nama ormas

Silatnas ke-5 tahun 2010 ini merupakan Silatnas terakhir.

Tim 9 >>> Silatnas ke V <<<>

1. Kalimantan >>> Hasan Dalil Al Idrus

2.Jawa Timur >>> Muhsin Labib

3.Jawa Tengah & Jogja>>> Ahmad Baraqbah

4.Jawa Barat >>> Husin al Kaff

5.Jakarta & Banten >>> Umar Hasan

6. Sumatra >>> Husin Shahab

7.Sulawesi >>> Ahmad Hidayat

8.Maluku & Papua >>> Abdullah Beik

9.Bali & NTB >>> Hasyim al Habsy.

(sumber tim 9 Sayid Sulaiman al Idrus BJM)

Peserta diberi kesempatan menyampaikan kesan dan pesan selama mengikuti Silatnas kali ini. Peserta dari luar Jawa yang diwakili oleh Ustadz Sayyid Ahmad Syahab. “Saya merasakan bahwa Silatnas kali ini bebeda dengan silatnas-silatnas sebelumnya. Silatnas kali ini sungguh luar biasa”. Tuturnya. Dari pulau Jawa diwakili oleh Ustadz Miqdad Turkan. Beliau mengatakan kerja panitia Silatnas ini sungguh luar biasa dan beliau juga menyampaikan bahwa di acara ini bisa bertemu ikhwan dari berbagai penjuru tanah air. (ET)


sebelumnya..artikel terkait....
Laporan Silatnas Ke-5: Ormas Ahlul Bait Akan Terbentuk

cortesy alqoimkaltim.com
Seminar Nasional Ahlul Bait, Silatnas Ke-5, hari ini (Sabtu, 3/4/2010 ) memasuki hari kedua. Pada hari ini, Silatnas digelar mulai pagi hari, yang dimulai dengan sidang pra-rapat pleno mengenai imamah atau kepemimpinan yang dibahas oleh Musa Kazem dan Ir. Sayuthi Asyathri.

Acara-acara Silatnas hingga pukul 19.00 berjalan dengan lancar, dan tidak ada aksi demo dari pihak-pihak terprovokasi seperti pada hari pembukaan. Sebelumnya, para pendemo mengancam akan membawa massa lebih besar untuk membubarkan Seminar Ahlul Bait Nasional Ahlul Bait ke-5.

Seperti yang disampaikan Ust Abdullah Beik, acara presentasi dari berbagai yayasan aktif yang tersebar di seluruh nusantara dimulai pada pukul 13.00 WIB. Dalam acara tersebut, Ustad Husein Shahab mewakili Dana Mustadzafin, menyampaikan presentasi kepada para peserta. Para peserta pun merasa puas dengan penjelasan Ust Husein Shahab, bahkan mengapresiasi terbentuknya lembaga ini yang berfungsi menangani dana khumus bagai para pengikut Ahlul Bait as dan mendistribusikannya kepada orang-orang yang membutuhkan. Menurut ajaran Ahlul Bait, orang-orang yang mampu harus menyisihkan dana sebesar 20 persen setelah dipotong kebutuhan selama satu tahun. Dana ini disebut dengan istilah khumus.

"Alhamdulillah, khumus sudah dikelola oleh sebuah lembaga. Yang lebih menariknya, dana itu dikelola secara transparan dan dipertanggungjawab di depan publik, " jelas Otong Suleiman, peserta Silatnas.

Selanjutnya, Yayasan Jaushan yang berpusat di Malang, mempresentasikan kegiatan-kegiatan sosialnya dengan alat proyektor. Layar proyektor itu memperlihatkan aktivitas para anggota yayasan dalam membantu para korban gempa di nusantara dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya. Dengan demikian, para pengikut Ahlul Bait kini, sudah mempunyai lembaga sosial yang aktif di bidang kemanusiaan dan sosial.

Voice of Palestina yang akrab dengan singkatan VOP juga mempresentasikan kegiatan-kegiatan Peduli Palestina. Mujtahid Hashim sebagai pimpinan VOP menyinggung demo Al-Quds yang diperingati setiap tahun di hari Jumat terakhir pada bulan Ramadhan. Palestina yang hingga kini ditindas Rezim Zionis Israel, harus menjadi pusat perhatian umat Islam, khususnya para pengikut Ahlul Bait.

Tak ketinggalan pula, Jamiatul Mostafa, pusat pendidikan agama di Iran yang membuka kantor di Jakarta ikut berpartisipasi dalam Silatnas ini. Banyak para peserta di Silatnas yang menanyakan sistem seleksi penerimaan mahasiswa di Republik Islam Iran, khususnya untuk bidang agama. Para peserta juga menanyakan proses pendidikan selain bidang agama. Dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, Jamiatul Mostafa menjelaskan proses rekrutmen para mahasiswa agama dan berupaya akan menyalurkan para mahasiswa yang tertarik di bidang selain agama.

Saat wartawan IRIB menghubungi panitia Silatnas, para peserta tengah mengikuti sidang komisi. Menurut keterangan Otong Suleiman, sidang komisi dibagi menjadi dua bagian, keorganisasian dan kegiatan.

Lebih lanjut Otong Suleiman mengatakan, "Di bidang keorganisasian masih dibahas masalah ormas. Pembahasan hampir final. Insyaallah, ormas Ahlul Bait akan terbentuk. Hal yang menarik, ormas ini jika terbentuk, beranggotakan yayasan-yayasan, bukan person lagi."(irib)




0 comments to "Mukernas Ahlul Bait setelah silatnas"

Leave a comment