Mengenang Paus Yohanes Paulus II
Meskipun Muslim, tapi saya melihat sosok almarhum Paus Yohanes Paulus II sebagai sosok yang cinta damai dan juga sebagai orang yang membuktikan prinsip cinta damainya itu selama ia hidup di dunia.
Dia telah memaafkan perbuatan seorang penembak Muslim (yang berasal dari Turki), tanpa menuntut apapun darinya. Dia tidak pernah berbicara hal-hal yang bisa mempertegang hubungan antara umat Katolik dan umat Muslim.
Dia membela hak-hak bangsa Palestina, meski dikecam pihak-pihak Zionis. Setiap terjadi konflik di suatu negara, dia akan mampir kesana dan mengingatkan pentingnya mencintai kedamaian.
Saya juga teringat sebuah kalimat indah yang pernah diucapkannya yang kurang lebih adalah sebagai berikut (mohon maaf kalau saya salah): “Ya Tuhan, pertemukanlah bumiMu dengan SorgaMu”.
Salah satu hal lain yang pernah dihidupkan kembali olehnya semasa dia menjabat sebagai Paus (sejauh yang saya ketahui sebagai Muslim) adalah devosi kepada Maria (Sayyidah Maryam as) bagi semua umat Katolik. Yaitu dengan meneladaninya sebagai bunda yang dicintai.
Sungguh ironis bagi kaum Muslim yang memiliki figur seorang wanita terpuji atau Sayyidatun nisa’ al’alamin, yakni Sayyidah Fathimah Zahra as, putri Rasulullah saw sendiri. Namun, tak ada seorangpun yang mengingat keutamaan dan jasanya (alih-alih meneladaninya), kecuali sedikit saja di antara kaum Muslim.
Di hari yang penuh berkah ini, karena (secara kebetulan) ia juga bertepatan dengan kelahiran putri baginda Muhammad saw, yaitu Fathimah Az-Zahra as, maka saya ingin mempersembahkan dua persepsi yang berbeda, dimana
yang pertama adalah devosi yang mendalam oleh umat Kristiani kepada Maryam as.
Sedangkan persepsi yang kedua adalah: bahwa tak lama setelah Nabi saw wafat, maka warisan Sayyidah Fathimah as disita oleh khalifah pertamanya kaum Muslim (lihat kisah lengkapnya di dalam Sahih Bukhari seputar kasus tanah Fadak).
Kemudian, suami Fathimah as yakni Imam Ali as dibunuh oleh umat Muslim sendiri. Lalu putra sulungnya, ImamHasan as diracun atas perintah Muawiyah bin Abu Sufyan, sedangkan cucunda Nabi Muhammad saw yaitu Imam Husain yang juga buah hati Fathimah as ini dibantai oleh umat Muslim di Karbala secara sadis…
Ironis bukan?
Celakanya lagi…!! Tak banyak umat Muslim yang mau peduli dan bangkit membela hak-hak mereka?
Di satu sisi, kita mengaku cinta kepada Nabi Muhammad saw, sedangkan di sisi yang lain, kita “membenarkan” perbuatan orang-orang yang menyakiti hati Nabi saw dan Ahlulbaitnya…
Semoga kita bisa semakin mendewasakan diri, teruatama dalam hal keimanan dan kecintaan kita kepada Baginda Nabi saw dan Ahlulbaitnya…
_______________________________________________________________
Devosi kepada Maria
Orang-orang dalam Pembaruan Karismatik Katolik bersama- sama dengan seluruh Gereja secara penuh menerima bahwa devosi yang sejati kepada Maria merupakan kanmia penting dari Roh Kudus bagi orang Kristiani. Roh Kudus menggerakkan devosi kepada Maria dan devosi yang benar kepada Maria memupuk kepatuhan kepada Roh Kudus.
Narnun demikian perlu senantiasa diusahakan melalui ajaran dan teladan bahwa devosi kepada Maria ‘diatur dengan benar’, sebagaimana Paus Paulus VI mengatakannya dalam surat apostolisnya Marialis Cultus (penghormatan kepada Maria).
Devosi sejati kepada Maria terdiri dari tiga unsur ini :
- memperingati apa yang diajarkan Gereja tentang dia.
- meniru keutamaannya yang menonjol, yaitu keutamaan iman, harap dan kasih dan keterbukaannya yang berani kepada kehendak Allah.
- memohon bantuan keibuannya imtuk kebutlihan-kebutuhan kita.
Devosi yang benar akan memupuk ingatan akan Perawan Maria sebagai ‘contoh dan model’ Gereja dan pelaksanaan tertinggi nilai-nilai injil (Sabda Bahagia dsb).
SOLEMNITY OF THE IMMACULATE CONCEPTION
OF THE BLESSED VIRGIN MARY
JOHN PAUL II
ANGELUS
Monday, 8 December 2003
1. “Tota pulchra es Maria – You are all fair, O Mary”.
Today the Church is celebrating the Immaculate Conception of the Blessed Virgin Mary. If Christ is the day that never fades, Mary is its dawn, shining with beauty.
Chosen in advance to be the Mother of the incarnate Word, Mary is at the same time the first-fruits of his redeeming action. The grace of Christ the Redeemer acted in her in anticipation, preserving her from original sin and from any contagion of guilt.
2. This is why Mary is “full of grace” (Lk 1: 28), as the Angel affirms when he brings her the announcement of her divine motherhood. The human mind cannot claim to understand so great a miracle and mystery. It is faith which reveals to us that the Immaculate Conception of the Virgin is a pledge of salvation for every human creature, a pilgrim on this earth. Again, it is faith which reminds us that by virtue of her unique position, Mary is our steadfast support in the arduous struggle against sin and its consequences.
3. This afternoon, following a beautiful tradition, I will go to Piazza di Spagna. In this way, I will pay homage to the Immaculate Virgin. Blessed Pope Pius IX had a statue of her set on a column in eternal memory of the Dogma of the Immaculate Conception, proclaimed on 8 December 1854. With today’s pilgrimage, therefore, we enter the 150th anniversary of that solemn act of the Church’s Magisterium.
I invite you straightaway to join me in praying for the intercession of Mary Immaculate for the Church, for the city of Rome and for the whole world.
After leading the recitation of the Angelus, the Holy Father said:
I am now pleased to greet Cardinal Andrzej Maria Deskur and the members of the Pontifical Academy of Mary Immaculate. I thank you, dear friends, for coming here and for your commitment to spreading the devotion to the Blessed Virgin.
I cordially greet the German-speaking pilgrims, especially the members and friends of the Schönstatt Association. Place your trust in the intercession of Mary, Mater Ter Admirabilis and Mother of the Church. May God’s blessings go with you!
My affectionate greeting to the pilgrims present. May the Immaculate Virgin protect you all.
Sumber Rujukan:
www.vatican.net/holy_father/john_paul_ii/angelus/2003/
documents/hf_jp-ii_ang_20031208_en.html
Dan beberapa sumber lainnya.
sumber utama:http://musadiqmarhaban.wordpress.com/2007/07/04/mengenang-paus-yohanes-paulus-ii/
dipersembahkan untuk Haul Sayyidah Fatimah azzahra as bulan Jumadil Awwal
0 comments to "Paus Yohanes Paulus II"