Presiden Brazil, Luiz Inacio Lula da Silva, menyatakan akan mendukung nuklir sipil Republik Islam Iran di Konferensi Keamanan Nuklir di Washington.
Lula da Silva yang berkunjung ke AS untuk menghadiri Konferensi Keamanan Nuklir di Washington, ketika diwawancarai Koran El País, terbitan Spanyol mengatakan, "Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad tidak dapat dikatakan sebagai teroris dan pihak yang berambisi membuat bom nuklir. Untuk itu, upaya mengucilkan Iran patut disangsikan."
Seraya menekankan pentingnya barlanjutnya perundingan dengan Republik Islam Iran, Lula da Silva mengatakan, "Sikap kami di konferensi ini adalah mendukung program nuklir sipil Iran. Negara ini juga mempunyai hak sama seperti Brazil dalam mengembangkan teknologi nuklir sipil."
Terkait bahaya gudang senjata nuklir milik Rezim Zionis Israel, Presiden Brazil mengatakan, "Masalah ini dapat dipahami bahwa Iran menilai bahaya kepemilikan senjata nuklir sejumlah pihak seperti Zionis Israel."
Ia juga mengkritik penandatanganan Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis (START) oleh Presiden AS, Barack Obama dan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev. Lula da Silva mengatakan, "Kami tidak optimis akan efektivitas dan tidaknya perjanjian pengurangan senjata nuklir yang disepakati AS dan Rusia. Kedua pihak harus transparan dalam hal ini."


Quds-Di tengah jalan kota Tel Aviv terpampang sebuah poster Ehud Olmert, ‎mantan Perdana Menteri Rezim Zionis Israel sebagai daftar orang yang dicari. ‎Sumber-sumber kehakiman di Tel Aviv mengungkapkan, Kejaksaan Agung Zionis ‎Israel siap menangkap Ehud Olmert kembali dari Amerika.‎

Situs Palestina al-Yaum menulis, Kejagung Israel saat ini tengah membahas ‎penahanan Olmert sekembalinya dari Amerika. Penahanan Olmert dilakukan ‎dengan alasan penyidikan atas kasus pelanggaran yang dilakukannya. Salah ‎seorang hakim Israel menyebut pelanggaran yang dilakukan Olmert adalah yang ‎paling berbahaya dan terbesar dalam sejarah Zionis Israel.‎

Olmert sampai saat ini dituduh melakukan korupsi dan asusila.‎

Para penyidik dari kepolisian Israel menegaskan bahwa mereka tidak diizinkan ‎mempublikasikan kasus korupsi dan skandal seks Ehud Olmert. Karena bila kasus ‎ini diungkapkan ke khalayak, rezim Zionis Israel bakal terperosok dalam situasi ‎krisis.‎

Olmert sendiri tetap menyangkal segala tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya ‎dan menyebut dirinya sebagai korban pemerasan.‎


Sekjen Front Islam dan Kristen membela Masjid Al-Aqsha, Hasan Khatir mengkonfirmasikan keputusan rezim Zionis Israel untuk membangun puluhan kuil Yahudi di Baitul Maqdis.

Sebagaimana dilaporkan kantor berita Palestina, Hasan Khatir hari ini (Senin,12/4) mengatakan, "Setelah masyarakat internasional khususnya Arab memilih sikap bungkam terhadap arogansi Israel di kawasan, rezim itu memutuskan pembangunan 218 kuil dalam waktu dekat di Baitul Maqdis khususnya di timur kota Quds."

Aktivis Palestina ini menilai pembangunan kuil-kuil tersebut bertujuan mengubah wajah kota Quds. Ditambahkannya, Israel tengah berupaya menjalankan proyek imperialismenya dengan membangun berbagai distrik dan kuil di Baitul Maqdis.

Hasan Khatir meminta lembaga dan badan internasional termasuk UNESCO, Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan Vatikan untuk menggelar konferensi internasional guna membahas aksi-aksi arogan Israel dan mengambil langkah-langkah praktis untuk menyelematkan Baitul Maqdis.