Al-Manar Lebanon dalam laporannya mengenai sebab terhentinya ancaman-ancaman Israel terhadap Lebanon dan Suriah menyebutkan bahwa kekuatan Gerakan Perlawanan Islam Lebanon (Hizbullah) dan Suriah, merupakan dua faktor pencegat eskalasi ancaman dari rezim Zionis.
Fars mengutip laporan al-Manar menyebutkan, kekuatan Hizbullah Suriah sudah sampai pada tahap hingga bukan hanya membuat para pejabat Israel mencegah ancaman, bahkan berupaya meredam suasana.

Kepala Staf Gabungan Israel, Bani Gants, menyatakan bahwa kemungkinan terjadinya perang pada musim panas mendatang semakin berkurang. Menurutnya upaya untuk mengobarkan perang sama sekali tidak menguntungkan Israel.

Pernyataan Ketua Gabungan Kepala Staf itu mengemuka di saat dalam beberapa waktu terakhir sejumlah pejabat politik dan militer rezim Zionis, didesak untuk segera memulai perundingan damai dengan Suriah. Para pejabat Zionis bahkan telah mengirim pesan détente untuk Lebanon dan Suriah melalui Miguel Angel Moratinos Menteri Luar Negeri Spanyol.
Para pengamat berpendapat bahwa ketenangan relatif saat ini sangat erat kaitannya dengan kekuatan Suriah dan Hizbullah. Dalam dua tahap terakhir terjadi keseimbangan kekuatan antara Israel di satu sisi dan Suriah dan Hizbullah di sisi lain.

Yoav Limor pakar militer Zionis dalam wawancaranya di televisi menegatakan, "Prevensi bukan dari pihak kita lagi melainkan dari Suriah dan Hizbullah."

"Saat ini Hizbullah memiliki rudal scud M600. Masalah ini sanat mencemaskan karena senjata tersebut sangat akurat dan Hizbullah ingin menyerang titik mana pun di Israel, ia dapat melakukannya. Oleh karena itu Israel berada di masa-masa genting," tambahnya.

Satu-satunya jalan bagi Israel untuk saat ini adalah memaksa Suriah berdamai dengan demikian, laju penguatan Hizbullah dapat dibendung. Karena jika itu terjadi, menurut Limor, suplai senjata dari Suriah untuk Hizbullah juga terhenti. [islammuhammadi/mt/irib/fars/almanar/16/5/2010]