JAKARTA, RABU - Direktur Lalu lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Condrokirono, Selasa (18/5/2010) malam, mengecam beberapa mahasiswa yang mengeroyok lalu menganiaya tiga polisi lalu lintas Polda Metro Jaya.
"Saya mengecam tindakan para pengeroyok dan penganiaya itu dan berharap para pengeroyok segera bisa ditangkap," harap Condro. Sebaliknya ia memuji kesabaran anggota yang tidak menggunakan senjata api untuk bertindak di saat mereka dikeroyok dan dipukuli. "Mereka anggota yang bisa bersabar menghadapi perilaku seperti itu, padahal mereka membawa senjata," lanjutnya.
Peristiwa pengeroyokan dan pemukulan atas Brigadir Nawar, Brigadir Handoyo dan Brigadir Sugeng terjadi Selasa petang. Mereka saat itu sedang bertugas mengatur lalu lintas di Jalan HR Rasuna Said Kuningan, Jakarta Selatan. Ketika itu, melintas rombongan mahasiswa yang tergabung dalam Serikat Mahasiswa Indonesia naik metromini dengan sebagian mahasiswa yang usai demo duduk di atap atap (kap) mobil.
Metromini itu masuk jalur busway. Para petugas polisi menghentikan mereka untuk meminta agar mahasiswa yang berada di atas kap metromini turun karena membahayakan jiwa mereka. Mereka juga meminta agar metromini keluar dari jalur busway.
"Mahasiswa itu benar turun dari kendaraan tapi mereka mengeroyok dan menganiaya anggota. Ada juga yang merusak motor Patwal yang mereka pakai," jelas Condrokirono.
Brigadir Sugeng mengalami luka memar di sekujur tubuh dan bibirnya sobek. Sedangkan dua rekannya mengalami luka ringan. Ketiga polisi itu sudah melapor ke Sentra Pelayanan Polda Metro Jaya lalu diobati di RS Jakarta.
Juru bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Boy Rafli Amar secara terpisah menyatakan, anggota reserse Polda Metro Jaya saat ini sedang meminta keterangan para korban yang juga polisi tersebut. "Mereka diminta menceriterakan kronologi dan ciri-ciri para mahasiswa. Saya berharap para pelaku pengeroyokan dan penganiayaan itu segera ditangkap," kata Boy.
(KCM/TRI/b.post)
0 comments to "Mahasiswa Keroyok Polisi Lalu Lintas"