Sebagaimana dilaporkan (6/5/2010) kantor informasi kepresidenan Iran, Ahmadinejad dalam wawancaranya dengan New York Times dalam menjawab pertanyaan mengenai alasan reformasi struktur Badan Energi Atom Internasional, (IAEA) mengatakan, "Salah satu masalah dalam NPT yang harus dikoreksi adalah bahwa lembaga internasional ini alih-alih mencegah produksi bom atom, malah mengusik negara-negara anggotanya yang tidak memiliki senjata tersebut."

Seraya menjelaskan bahwa produksi bahan bakar dengan tingkat 20 persen oleh Republik Islam Iran telah diberitahukan sebelumnya kepada IAEA, Ahmadinejad menegaskan, "Tidak ada satu celah pun yang ambigu dalam aktivitas nuklir Iran dan kamera IAEA terpasang di seluruh situs nuklir Tehran dan dalam program nuklirnya, Iran mematuhi semua peraturan yang ada dan tidak menyimpang."

"Kondisi yang berlangsung saat ini di Badan Energi Atom Internasional, adalah semua pihak yang ingin menikmati haknya akan menghadapi berbagai masalah namun sebaliknya jika bertindak ilegal justru tidak menemui rintangan apapun. Oleh karena itu kendala-kendala seperti inilah yang menuntut reformasi dalam lembaga ini dan bahwa selama ini telah digelar sejumlah sidang revisi, menunjukkan adanya kekurangan di dalamnya," jelas Ahmadinejad.

Menjawab pertanyaan tentang penolakan Iran terhadap rencana IAEA memasang kamera di pusat-pusat militer, Ahmadinejad menyatakan, "Kamera yang dipasang harus sesuai peraturan IAEA dan lembaga ini tidak bisa dengan semaunya memasang kamera di setiap lokasi yang diinginkannya."

"Berdasarkan peraturan, kamera-kamera itu hanya boleh dipasang di fasilitas nuklir dan di fasilitas nuklir pun hanya di tempat-tempat tertentu sehingga tidak mengganggu aktivitas sehari-hari."

Adapun mengenai klaim soal tidak terpasangnya kamera IAEA, Ahmadinejad membantah, "Lalu bagaimana mungkin IAEA mengetahui detail aktivitas nuklir Iran dan menyusun laporan harian terkait pengayaan bahan bakar hingga 20 persen."

Ahmadinejad kembali menegaskan bahwa IAEA tidak memiliki hak terlibat dalam industri rudal maupun program antariksa negara manapun. Itu semua menurut Ahmadinejad bukan termasuk tugas IAEA, dan ini merupakan salah satu masalah yang harus dibenahi dalam NPT. (IRIB/MZ)