Dengan pengakuan WHO itu, Iran menjadi negara pertama di kawasan Mediterania Timur yang mampu mempunyai kemampuan teknologi dan teknis di bidang produksi vaksin.

Acara pengakuan WHO atas kemampuan Iran itu digelar hari Kamis (6/5), yang juga dihadiri oleh Wakil Presiden Republik Islam Iran, Mohammad Reza Rahimi di Departemen Kesehatan.

Wakil Suriah: Pidato Ahmadinejad Adalah Suara Seluruh Negara

Bashar Jaafari, Duta Besar dan Wakil Tetap Suriah untuk PBB menyatakan, "Kehadiran dan pidato Presiden Iran, Mahmoud Ahmadienjad pada sidang revisi Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT), berpengaruh kuat dan hal itu dapat dibuktikan dari sambutan dan dukungan terhadap pidato beliau pada sidang umum di New York.

Jafari kepada IRNA menegaskan, "Saya pikir kehadiran Ahmadinejad merupakan pilar kokoh sidang tersebut mengingat sikap komprehensif beliau terhadap tiga pokok pembahasan dalam NPT membantu memperjelas pentingnya penyetaraan sikap yang adil atas tiga pilar tersebut.

Dia menjelaskan poin lain yang dimaksud Ahmadinejad sangat proporsional dan penting, bahwa pelaksanaan prinsip-prinsip dalam NPT tidak boleh dicampuradukkan dengan prasyarat.

"Saya pikir itu adalah poin vital yang tidak dikemukakan oleh pihak lain kecuali Presiden Ahmadinejad dan selama ini pernyataan serta pidato para pemimpin negara dunia hanya menekankan bahwa tanpa penerapan resolusi 1995 yang dikenal dengan nama "Timur Tengah," pelaksanaan NPT secara menyeluruh tidak mungkin tercapai," tambahnya.

Masalah penting lain yang dikemukakan Presiden Iran bahwa universalisasi NPT tidak mungkin terlaksana selama dunia masih menutup mata terhadap keberadaan gudang-gudang senjata nuklir Israel.

Jafari menegaskan, "Gudang-gudang senjata nuklir Israel adalah ancaman serius bukan hanya untuk kawasan melainkan bagi perdamaian dan keamanan seluruh dunia dan masalah ini diungkapkan Ahmadineajd dalam sidang revisi NPT."

"Secara keseluruhan, semua pihak menyambut positif pidato Presiden Ahmadinejad."

Di akhir penjelasannya Ja'fari menandaskan, "Apa yang dikemukakan Ahmadinejad adalah tuntutan semua anggota IAEA, dan merupakan pembenaran terhadap visi seluruh anggota."(IRIB/MZ)