Fars-Dalam buku "Yek Sabad Gol-e Mohammadi" ada sebuah kenangan yang patut direnungkan dari Gholamali Haddad Adel, mantan Ketua Parlemen Iran tentang pentingnya menjelaskan kondisi keluarga sebelum terbentuknya sebuah rumah tangga dalam pandangan Rahbar.
Dalam buku Yek Sabad Gol-e Mohammadi (Serangkai Bunga Mawar) ada sebuah kenangan indah dari Gholamali Haddad Adel mengenai pentingnya menjelaskan terlebih dahulu kondisi keluarga sebelum membentuk rumah tangga dalam pandangan Ayatullah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei (rahbar).
Dalam buku ini disebutkan, Haddad Adel mengatakan, "Beberapa hari setelah keluarga Rahbar melamar anak perempuan saya ada yang perlu saya kerjakan dan untuk itu saya pergi menemui beliau."
Saat bertemu pasca lamaran itu saya sempat berbicara dengan Ayatullah Sayyid Ali Khamenei. Isinya sebagai berikut:
"Pak doktor! Bila Allah berkehendak kita akan menjadi besan."
Saya bertanya, "Bagaimana?"
"Mojtaba dan anak perempuan anda tampaknya saling menyukai. Mereka sempat berbicara lama dan sampai pada kesimpulan ini. Nah, apa pandangan anda?"
Saya menjawab, "Pilihan kami juga berada di tangan anda."
"Ada satu hal yang patut diperhatikan. Anda dan istri adalah dosen universitas dan kehidupan kalian berbeda dengan kehidupan kami.
Seluruh kehidupan kami, selain buku-buku, dapat dimuat dalam sebuah mobil pikup dan terdiri dari barang-barang lama. Rumah kami juga hanya memiliki dua kamar di dalam dan satu kamar di luar tempat para pejabat datang untuk bertemu dengan saya. Saya tidak punya uang untuk membeli rumah. Untuk itu saya menyewa sebuah rumah. Tingkat atas untuk Mostafa dan bagian bawahnya untuk Mojtaba.
Kami punya kehidupan sangat sederhana, sementara kalian punya kehidupan yang lebih baik. Kalian tidak pernah hidup seperti kami. Apakah anak perempuan anda siap hidup dengan anak laki-laki saya dengan keadaan yang seperti ini?"
Sekembali dari rumah beliau, saya menyampaikan apa yang diucapkan beliau, tanpa melebihkan dan mengurangi, kepada anak perempuan saya. Setelah mendengar semuanya ia tersenyum dan menerima lamaran itu. (IRIB/S/12/5/2010)
Buku dan Budaya Membaca dalam Kehidupan Rahbar
Ada sejumlah nasihat Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar Ayatullah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei terkait urgensi buku dan budaya membaca setiap kali mengunjungi Pameran Buku Internasional Tehran.
Membaca Buku Harus Menjadi Kebiasaan
Ayatullah Sayyid Ali Khamenei seusai mengunjungi Pameran Buku Internasional Tehran Ke-3 pada 9 Mei 1990 dalam sebuah wawancaranya mengatakan, "Membaca buku harus menjadi budaya kita. Kita harus membiasakan anak-anak membaca buku sejak kecil. Biarkan mereka membaca buku apa saja yang diinginkannya. Saat senggang seperti hari Jumat pastikan di hari itu ada kesempatan untuk membaca buku. Pastikan juga di musim panas saat liburan sekolah para remaja dan pemuda membaca buku. Biarkan mereka menentukan sendiri buku apa yang ingin dibaca hingga akhir. Orang-orang yang memiliki pekerjaan sehari-hari seperti para pegawai kantor, buruh, pedagang dan atau petani saat tiba di rumah hendaknya menyisihkan sebagian waktunya untuk membaca buku.
Bayangkan berapa banyak buku yang dapat dibaca selama setengah jam! Saya pribadi sempat menghabiskan buku 20 jilid atau lebih dengan menyisihkan waktu setiap harinya 10, 20 dan 45 menit.
Baca Buku Rutinitas Sebelum Tidur
Ayatullah Sayyid Ali Khamenei pada 16 Mei 1999 saat mengunjungi Pameran Buku Internasional Tehran mengatakan, "Semua anggota keluarga kami tanpa terkecuali setiap malam pasti tertidur dalam keadaan membaca buku. Saya sendiri juga demikian. Bukan di pertengahan membaca kemudian saya tertidur, tapi saya membaca supaya mengantuk. Setelah itu saya meletakkan buku lalu beranjak tidur. Seluruh anggota keluarga kami ketika hendak tidur pasti ada buku di sisi mereka. Menurut saya setiap keluarga Iran hendaknya melakukan hal yang seperti ini. Saya sangat berharap setiap orang tua membiasakan anak-anaknya sejak awal dengan buku, bahkan anak-anak sejak kecil sudah harus akrab dengan buku.
Baca Buku Bahkan di Bus
Di akhir kunjungan Ayatullah Sayyid Ali Khamenei pada 11 Mei 1996 di Pameran Buku Internasional Tehran beliau mengatakan, "Saya sangat berharap masyarakat yang waktunya hilang begitu saja, seperti di bus, taksi, kendaraan pribadi dan di ruang-ruang tunggu semisal di ruang tunggu dokter. Semestinya mereka dapat menghabiskannya dengan membaca buku. Oleh karena itu, setiap orang harus punya persiapan buku saku mereka. Saat duduk di bus, mereka bisa menghabiskan waktunya dengan membaca hingga sampai ke tempat tujuan. Ketika tiba di tujuan, halaman yang dibaca ditandai untuk kemudian dilanjutkan di waktu lain.
Saya pribadi menamatkan membaca beberapa jilid buku tebal di bus. Hal itu terjadi sebelum kemenangan Revolusi Islam Iran. Waktu saya punya kerjaan yang memaksa untuk bolak-balik Tehran-Mashad. Kondisi dalam bus pada waktu itu sangat menganggu penumpang. Saya berusaha untuk memandang terus ke bawah dan satu-satunya pekerjaan yang paling tepat adalah membaca buku. Sejam saya menghabiskan waktu di bus dengan membaca buku dan tidak ada waktu yang terbuang. Tempat kosong di bus biasanya ada setelah sejam, terkadang juga kurang dari itu. Tapi bagaimanapun juga setiap jam yang terlewatkan tidak begitu terasa buat saya karena waktu kosong saya terisi dengan membaca buku.
Baca buku Saat TV Tayangkan Iklan
Ayatullah Sayyid Ali Khamenei saat diwawancarai di akhir kunjungannya ke Pameran Buku Internasional Tehran ke-9 pada 11 Mei 1996 mengatakan, "Terkadang kalian menyaksikan seseorang yang duduk di depan televisi menanti sebuah tayangan film. Saat itu televisi menayangkan iklan dan terkadang iklan sedemikian lamanya selama tayangan film itu hingga 20 menit. Mengapa orang harus menanti tanpa ada yang dilakukan selama 20 menit? Semestinya ada sebuah buku di tangan dan dimanfaatkan untuk membacanya selama 20 menit. Bila masyarakat kita punya kebiasaan memanfaatkan waktu kosongnya untuk membaca buku, masyarakat kita akan sangat maju, begitu juga budaya negara ini.[IRIB/SL/6/5/2010]
0 comments to "Rahbar"