Ketua Parlemen Republik Islam Iran, Ali Larijani menyatakan, Republik Islam Iran memiliki pengaruh besar di kawasan, namun pengaruh tersebut bukan untuk membangun imperium baru.

Hal itu dikemukakan Jumat (30/7) oleh Larijani di Larijan, Propinsi Mazandaran. Dikatakannya, "Iran memiliki sebuah pemikiran Islam murni dan gerakan revolusioner, namun sama sekali tidak berniat menggalang kroni."

"Di kawasan, terdapat negara-negara yang menyetujui pemikiran Imam Khomeini, namun sejumlah pihak beranggapan bahwa Republik Islam Iran berusaha menggapai kedigdayaan," tutur Larijani.

"Jika rezim Zionis Israel bertindak sewenang-wenang terhadap Palestina, kami bangkit melawan dan jika Israel hendak menyerang Lebanon, maka Hizbullah akan melawannya."

Menurut Larijani, Republik Islam Iran sangat bangga atas dukungannya terhadap gerakan muqawama Hizbullah. "Sejak kemenangan Revolusi Islam, Amerika Serikat tidak pernah berhenti menyerang Iran, namun tidak pernah berhasil," tambahnya.

Menyinggung program nuklir Iran, Larijani menyatakan, "Barat saat ini sangat geram atas Iran namun masalahnya, Iran tengah menggapai teknologi nuklir sipil. Mereka mengklaim Iran memiliki senjata nuklir, namun mereka tidak pernah berbicara tentang keberadaan senjata nuklir Israel."(AP/30/7/2010)

Khatib Shalat Jum’at Tehran: AS Gagal Hadapi Iran

Khatib shalat Jum'at Tehran, Ayatullah Mohammad Emami Kashani menekankan bahwa Republik Islam Iran senantiasa siap untuk melakukan pertukaran uranium.

Ayatullah Emami Kashani hari ini (Jum'at 30/7) dalam khutbah Jum'atnya menyinggung sikap Republik Islam Iran terkait pertukaran bahan bakar nuklir. Beliau mengatakan, kesepakatan Iran sebelumnya adalah perundingan dan Tehran senantiasa menunjukkan niat baiknya di perundingan. Iran secara tegas menyatakan kesiapannya untuk menukar uranium berkadar rendah yang dimilikinya.

Ayatullah Emami Kashani seraya mengisyaratkan Deklarasi Tehran yang ditandatangani Iran, Turki dan Brazil mengkritik sikap Amerika Serikat (AS) yang membujuk Ankara dan Brazilia untuk mengkhianati deklarasi tersebut.

Beliau menegaskan, kekuatan arogan dunia tidak akan dapat berbuat banyak terhadap Iran. Menyinggung sanksi sepihak yang diterapkan AS dan sekutunya, khatib shalat Jum'at Tehran menambahkan, bangsa Iran siap menghadapi musuh dengan berbekal pada persatuan di bidang politik, ekonomi dan budaya. (IRIB/MF/SL/30/7/2010)