Kandangan Kota Terendam
KANDANGAN - Minggu (31/10) sekira pukul 11.30 Air Sungai Amandit dan Sungai Loksado kembali meluap. Luapan air sungai ini, sempat menggenangi ratusan rumah warga di sepanjang bantaran sungai.
Dari informasi yang dihimpun Radar Banjarmasin di lapangan, luapan air sungai tersebut menggenangi wilayah Desa Durian Sumur, Muara Banta, Tembok Tinggi, Loklua, Baluti Pasar dan Desa Amawang Kecamatan Kandangan. Semua desa tersebut rata-rata tergenang dengan ketinggian air setengah meter.
Akibat genangan air tersebut, ratusan warga Kandangan terpaksa mengevakuasi barang milik mereka ke tempat yang lebih tinggi, untuk mengantisipasi jika terjadinya banjir susulan yang lebih tinggi.
Marjuki, salah seorang warga Kandangan yang diminta keterangannya mengatakan, banjir yang mengakibatkan puluhan desa di Kecamatan Kandangan ini terendam, karena meluapnya Sungai Amandit dan Sungai Loksado. Luapan kedua sungai ini, akibat curah hujan yang turun begitu tinggi di daerah Pegunungan Meratus.
“Jika curah hujan tinggi dan berlangsung selama berjam-jam di daerah Pegunungan Meratus, maka dapat dipastikan sungai Loksado yang berhubungan dengan sungai Amandit akan meluap dengan ketinggian di atas normal,” ujarnya.
Masih menurut Marjuki, selain hujan yang terjadi di daerah pegunungan, hujan juga turun di daerah perkotaan dan di beberapa kecamatan yang ada di Kandangan. Akibat curah hujan ini, maka air yang menggenangi ratusan desa, sejatinya sudah turun ke tempat rendah, sampai saat ini masih bertahan di beberapa desa.
Jika hujan yang terjadi di pegunungan dan perkotaan terus menerus turun tanpa henti, dipastikan genangan air di beberapa desa dan kecamatan akan melebar dan bertambah.
Untuk diketahui, sebelum Kecamatan Kandangan terendam, di daerah hulu, tepatnya di Desa Kamawakan Kecamatan Loksado juga sempat diterjang banjir selama tiga jam dengan kedalaman dua meter. Banjir yang menerjang Desa Kamawakan ini berasal dari air luapan Sungai Tumingki yang tidak jauh dari desa Kamawakan.
Luapan air Sungai Tumingki yang sempat merendam puluhan rumah di Desa Kamawakan ini juga membuat jembatan Kamawakan nyaris putus. Kepala Desa Kamawakan, Safruddin yang dihubungi Radar Banjarmasin mengatakan, kondisi Desa Kamawakan benar-benar parah karena adanya banjir yang menghantam.
Kendati banjir tersebut hanya terjadi selama tiga jam, namun sudah menghancurkan fasilitas umum seperti jalan dan jembatan. Sedangkan puluhan rumah yang dimiliki masyarakat adat dayak juga banyak yang terendam. Dengan adanya musibah ini, Safrudin berharap kepada pemerintah daerah untuk segera melakukan perbaikan jembatan yang ada di desa mereka. Jika tidak segera diperbaiki, maka akan dapat menimbulkan masalah lebih besar. (rif/al/bin/http://www.radarbanjarmasin.co.id/index.php/berita/detail/59/6802)
nice posting, sangat menarik untuk disimak, terus berkarya dan maju untuk kota kandangan