Home , , , , � Makna Jihad Ekonomi

Makna Jihad Ekonomi

Uang Iran

33 tahun berlalu sejak kemenangan Revolusi Islam Iran yang digagas oleh Imam Khomeini ra. Selama ini pula, Republik Islam Iran menghadapi berbagai tantangan dan tekanan dari berbagai pihak. Banyak pasang surut yang dilewati bangsa ini. Bangsa Iran mampu menunjukkan diri sebagai contoh masyarakat demokrasi agamis bagi seluruh bangsa di dunia, khususnya di kawasan.

Pada saat yang sama, kekuatan arogansi terus menekan Iran. Selama delapan tahun, Iran harus menghadapi agresi rezim Saddam Hussein yang didukung penuh Barat dan sejumlah negara kawasan. Lebih dari itu, Iran semenjak kemenangan Revolusi Islam Iran hingga kini, mendapat tekanan ekonomi dan politik serta serangan budaya dari Barat. Meski demikian, Republik Islam Iran tetap tangguh karena pertolongan ilahi dan kecerdasan bangsa ini. Selama 33 tahun terakhir, Iran dikejutkan dengan berbagai kemajuan di berbagai bidang seperti teknologi, ekonomi dan industri.

Kemenangan Revolusi Islam Iran telah memasuki dekade keempat. Dekade keempat Revolusi Islam Iran dinamakan "Dekade Kemajuan dan Keadilan." Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran menyebut dekade keempat sebagai Dekade Kemajuan dan Keadilan. Penamaan ini seakan menunjukkan realitas bahwa Republik Islam Iran mampu menggapai kemajuan yang dibarengi dengan keadilan.

Tahun ini berdasarkan hijriah syamsiah yang juga dijadikan sebagai kalender nasional Iran adalah tahun 1390. Seperti biasanya, Rahbar selalu memberikan nama pada setiap tahunnya. Tahun ini, Rahbar memberikan nama "Jihad Ekonomi." Pada intinya, penamaan semacam ini bertujuan untuk meningkatkan program negara dan menjadi acuan kinerja bangsa.

Di tengah kondisi saat ini, Barat terus melancarkan tekanan ekonomi lebih dahsyat atas Iran. Dengan demikian, penamaan Tahun Jihad Ekonomi dapat dikatakan sebagai strategi yang tepat untuk menghadapi peningkatan tekanan ekonomi Barat atas Iran. Sanksi ekonomi atas Iran itu sama halnya dengan pengumuman perang ekonomi dan upaya Barat untuk menyingkirkan Iran dari transaksi-transaksi ekonomi dunia. Untuk menghadapi semua ini diperlukan langkah jihad. Untuk itu, tahun ini diberi nama Tahun Jihad Ekonomi.

Sebagaimana diketahui, pembangunan ekonomi di berbagai bidang akan menjadi pendongkrak kemajuan di berbagai bidang. Bahkan indeks pembangunan ekonomi berhubungan langsung dengan pengembangan di bidang industri dan sains. Tidak diragukan lagi, kekuatan ekonomi juga menjadi penopang kekuatan politik. Dengan demikian, sebuah negara yang maju di bidang sains dan ekonomi dapat dikatakan sebagai syarat utama independensi bangsa tanpa bergantung dengan pihak-pihak lain.

Penekanan Ayatollah Al Udzma Sayid Ali Khamenei atas aspek ekonomi menjadikan intimidasi musuh sebagai peluang. Tak diragukan lagi, lompatan dan gerakan jihad dibutuhkan untuk mencapai peluang-peluang ekonomi tersebut.

Untuk itu, Rahbar dalam pesannya kepada bangsa Iran mengatakan, "Dari keseluruhan masalah dalam negeri ini, jika orang hendak melihat apa yang mesti menjadi perhatian besar kita di tahun 1390 HS adalah bahwa salah satu masalah paling substansial yang menjadi acuan bagi musuh-musuh bangsa Iran dan negara kita dalam upaya memukul negara ini adalah masalah ekonomi. Tentunya mereka juga bekerja keras di sektor budaya, politik, atau monopoli sains. Namun dalam masalah ekonomi mereka punya perhatian yang lebih khusus."

Rahbar menambahkan, "Embargo yang sering diungkap oleh musuh atau telah dijatuhkan terhadap bangsa Iran ditujukan untuk memukul sendi-sendi perekonomian negara kita dan melumpuhkannya dari gerakannya yang cepat. Memang target yang mereka kejar tak pernah bisa terwujud. Mereka tak berhasil mendapatkan apa yang mereka maukan lewat embargo. Kiat-kiat dan kebijakan yang diambil oleh para pejabat negara kita serta kebersamaan rakyat berhasil mengalahkan konspirasi musuh. Tapi mereka terus berusaha. Karena itu, di tahun berikutnya yang saat ini sudah dimulai, perhatian kita mesti difokuskan pada masalah-masalah yang paling penting nagi negara, dan menurut saya masalah yang paling inti adalah masalah ekonomi. Mengingat masalah ini, saya menamakan tahun ini dengan tahun ‘Jihad Ekonomi'. Saya berharap kepada para pejabat negara baik yang bertugas di pemerintahan, di parlemen, maupun di instansi-instansi lainnya yang berhubungan dengan ekonomi, juga kepada rakyat untuk bekerja di bidang ekonomi dengan semangat jihad. Gerakan yang biasa-biasa saja tidak cukup. Di medan ini gerakan harus cepat dan disertai dengan semangat jihad."

Jihad Ekonomi terdiri dari dua kata, jihad dan ekonomi. Kata jihad berasal dari kata "juhd". Jihad dalam terminologi budaya Islam mempunyai arti berjuang di jalan Allah Swt. Untuk itu, jihad dipahami sebagai nilai sakral. Dalam Islam, jihad terbagi menjadi dua bagian, Jihad Akbar dan Jihad Asghar. Jihad Akbar adalah perlawanan internal untuk menundukkan hawa nafsu, sedangkan Jihad Asghar perjuangan militer yang juga diperluas pada makna perjuangan di bidang ekonomi, politik dan budaya.

Allah Swt dalam Al-Quran meminta manusia supaya berjihad dengan mengorbankan harta dan nyawanya. Dalam pandangan Islam, perlawanan terhadap hawa nafsu merupakan jihad yang terbaik. Sebab, jihad eksternal tak akan sukses tanpa jihad internal atau perlawanan terhadap hawa nafsu.

Dalam pengertian Jihad Ekonomi dapat dihubungkan dengan jihad yang ditujukan pada ativitas materi dan finansial. Poin ini juga menunjukkan hubungan erat antara agama dan dunia. Dengan demikian, Jihad Ekonomi tidak hanya diartikan pada konteks kemajuan ekonomi dan gerakan untuk perubahan ekonomi semata-mata, tapi juga dapat diperluas pada aspek spiritual. Jihad Ekonomi pada intinya, menarget kemajuan ekonomi dan materi yang dibarengi dengan kemajuan spiritual. Penamaan Jihad Ekonomi dapat dikatakan sebagai korelasi inovatif yang menggabungkan upaya materi dan spiritual dalam konteks ekonomi.

Pengoptimalan kekuatan spritual merupakan motor penggerak langkah-langkah jihad. Jihad dalam terminologi Islam adalah salah satu pintu surga yang Allah Sawt membukanya kepada para kekasihnya. Allah Swt mencintai orang-orang yang berjihad. Imam Ali as berkata, "Siapapun meninggalkan jihad, maka Allah Swt akan mengenakan pakaian hina dan petaka padanya. "

Aktivitas jihad harus dibarengi dengan keberanian dan perjuangan dalam melawan fenomena-fenomena lahiriah yang seperti tak bisa dikalahkan. Tak diragukan lagi, langkah semacam ini pasti dihadapkan pada kendala-kendala besar. Untuk itu, jihad ekonomi merupakan langkah efektif untuk menghadapi sanksi-sanksi Barat atas Republik Islam Iran.

Menggunakan strategi yang tepat adalah unsur penting dalam jihad. Tak diragukan lagi, strategi dan kebijakan sangat dibutuhkan dalam menghadapi kendala-kendala dan problema. Pengorbanan dapat dikatakan sebagai unsur penting dalam jihad. Kepentingan pribadi harus dibuang jauh-jauh, karena sikap semacam ini merupakan hal yang urgen untuk keseimbangan sosial dan ekonomi. Jika tidak demikian, kehancuran akan meliputi sebuah sistem yang dibangun..

Jihad Ekonomi dapat diartikan sebagai upaya untuk membuang jauh-jauh kepentingan pribadi sekecil apapun. Ini merupakan pengorbanan yang harus dibangun untuk membangun sistem ekonomi ideal dalam konteks Jihad Ekonomi. Dengan demikian, Jihad Ekonomi ketika berjalan sesuai dengan jalan yang benar, instansi-instansi ekonomi mampu akan mengaplikasikan idealisme seperti keadilan ekonomi.(irib/17/4/2011)

0 comments to "Makna Jihad Ekonomi"

Leave a comment