Saad Hariri


Setelah terpilih, Saad Hariri menepis intervensi dalam pembentukan kabinet Libanon, menekankan Hizbullah akan menjadi bagian dari pemerintahan baru bahkan jika Israel tidak menyukainya sekalipun.




Berbicara di sebuah resepsi Iftar –buka puasa- pada hari Selasa malam, Hariri menyoroti pentingnya melibatkan semua faksi Lebanon dalam kabinet baru sebagai kepentingan nasional Libanon.

"Pemerintah persatuan nasional akan berisi (pemegang pemerintah) aliansi Maret 14, dan saya juga ingin meyakinkan musuh -Israel bahwa Hizbullah akan berada di pemerintah ini sekalipun (Israel) tidak menyukainya," katanya.

Komentar datang di tengah-berminggu minggu-waktu tertunda dalam pembentukan kabinet baru di belakang perpecahan internal dalam partai yang berkuasa dan ancaman Israel terhadap Hizbullah kalau dimasukkannya dalam pemerintah persatuan nasional.

Awal bulan ini, Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan bahwa pemerintah Libanon secara keseluruhan akan bertanggung jawab atas serangan dari wilayahnya jika kelompok Muqawamah Islam menjadi bagian dari pemerintahan baru.

Hariri terpilih sebagai perdana menteri pada 27 Juni, tapi penamaan kabinet terhenti sejenak setelah Partai Sosialis Progresif (PSP) menarik diri dari aliansi, menyebabkan bloknya kehilangan mayoritas parlemen.

Namun Walid Jumblatt pemimpin PSP, kemudian menyerukan konsensus di antara pihak-pihak Lebanon, mengatakan penundaan terjadi adalah karena kesalahpahaman atas posisinya.

Setelah berminggu-minggu negosiasi susunan kabinet 30-kursi Lebanon, aliansi penguasa- Hariri-memiliki 15 rancangan sususan pemerintah baru, dengan 10 kementerian akan dipegang oleh oposisi yang dipimpin Hizbullah. Presiden Michel Suleiman akan menentukan rancangan susunan lima kementerian yang tersisa.

Posisi kunci seperti menteri luar negeri, keuangan, mendagri dan telekomunikasi masih ada di tengah perselisihan yang berkelanjutan. [IslamTimes/R]