Mahmud Abbas


Para pejabat Palestina mengatakan Presiden Mahmoud Abbas akan membuka pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Perserikatan Bangsa-Bangsa bulan depan.




Pertemuan itu akan menjadi yang pertama kali antara kedua pemimpin sejak Netanyahu menjabat pada bulan Maret.

Sebelumnya, Duta Besar Israel untuk PBB Gabriela Shalev berkata "ada kemungkinan" pertemuan tiga-arah akan diselenggarakan antara Abbas, Netanyahu dan Presiden AS Barack Obama pada bulan September.

Abbas telah menolak untuk membuka kembali pembicaraan damai sampai Netanyahu menghentikan semua konstruksi pemukiman Israel di Tepi Barat yang diduduki. Pemimpin Israel menolak tuntutan ini.

Para pejabat Palestina mengatakan Abbas tidak menjatuhkan persyaratannya. Mereka mengatakan bahwa pertemuan itu akan menjadi kesempatan untuk bicara, tapi tidak akan dihitung sebagai perundingan.

Abbas pada hari Rabu berbicara di hadapan Dewan Nasional Palestina, yang dijadwalkan untuk memilih anggota baru ke komite eksekutif, dan menetapkan sikap.

Abbas mengatakan tidak akan ada perundingan selama ada konstruksi pemukiman, dan mengatakan bahwa jika negosiasi diperbarui, mereka tidak akan memulai dari titik awal.

Dia menambahkan bahwa Palestina tidak akan menyetujui Negara Palestina dengan batas sementara, dan bahwa "Kami bertekad untuk mendirikan negara merdeka dengan Yerusalem (Al Quds) sebagai ibukotanya, di semua wilayah yang diduduki pada bulan Juni 1967".

Netanyahu mengatakan dalam pertemuan dengan Utusan AS untuk Timur Tengah, George Mitchell di London pada hari Rabu diharapkan dapat memulai kembali perundingan damai segera.

Anggota rombongan Netanyahu mengatakan bahwa pertemuan itu baik dan optimis dengan hasilnya. [IslamTimes/R]