Iran, yang fasilitas nuklirnya berada di bawah ancaman kemungkinan serangan militer Israel, telah mendapatkan dukungan dari lebih dari 100 negara nonblok dalam pengajuan larangan atas serangan tersebut, menurut dokumen-dokumen yang diberikan oleh The Associated Press.

Situs Nuklir







118-negara pergerakan nonblok mendukung Tehran dalam sebuah surat yang diserahkan kepada Badan Energi Atom Internasional yang mendukung rencana Iran untuk mengajukan resolusi mengenai topik tersebut ketika Negara Negara IAEA bertemu bulan depan.

Teheran bersikeras terhadap program pengayaan yang ditujukan untuk menghasilkan bahan bakar dan energi nuklir, bukan senjata nuklir dan itu telah sesuai di bawah Perjanjian nonproliferasi nuklir (NPT), sementara Israel bukan penandatangan perjanjian ini.

150-negara IAEA akan menggelar konferensi umum yang diselenggarakan 14 September. Konferensi tahunan berulang kali mendukung Israel -oleh Amerika Serikat dan negara-negara Barat lain, menentang negara-negara Islam dan negara-negara nonblok lainnya yang berusaha untuk mengecam Israel dan nuklir yang rahasiakannya.

Israel diyakini sebagai satu-satunya memiliki kekuatan nuklir di Timur Tengah dengan lebih dari 200 hulu nuklir. Tahun ini, para pesaingnya adalah mendorong resolusi-resolusi konferensi menuntut agar Israel membuka fasilitasnya untuk dipantau oleh IAEA.

Pesawat-pesawat tempur Israel telah menyerang situs nuklir sebelumnya, dan Iran tampaknya mencoba menekanan dengan jalan diplomatik pada negara Yahudi itu dengan harapan mengurangi kemungkinan serangan.

Namun, kepala delegasi Iran untuk IAEA mengatakan bahwa Israel bukan tujuan utama. "Kami mengabaikan Israel," Ali Asghar Soltanieh kepada AP. "Tidak ada yang berani untuk mengancam atau menyerang Iran."
Sementara itu, Duta Besar Iran untuk IAEA, Ali-Asghar Soltaniyeh mengatakan bahwa Ketua badan pengawas nuklir di Iran akan merilis laporan terakhir sejak hari Jumat.

"Mohamed ElBaradei akan melaporkan program nuklir Iran yang mungkin akan dirilis pada hari Jumat," kantor berita Fars mengutip Soltaniyeh pada hari Rabu.

Seorang pejabat senior Eropa, mengatakan bahwa laporan ElBaradei akan berisi "tidak ada unsur bom", The New York Times melaporkan pada hari Rabu.

Laporan The NY Times datang ketika administrasi Obama dan sekutu Eropanya memberikan tekanan pada Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dengan menuduh Iran sedang mengembangkan senjata nuklir.

Laporan ElBaradei akan didahului pertemuan pemilik kekuatan utama dunia pada 2 September, di mana Amerika Serikat, Britania, Perancis dan Jerman diharapkan untuk mendesak Rusia dan Cina agar mempertimbangkan sanksi baru terhadap Iran jika pembicaraan gagal. [IslamTImes/R]