Media massa AS menyatakan bahwa Presiden Barack Obama membentuk biro interogasi khusus di bawah pengawasan Dewan Keamanan Nasional. Seperti dilaporkan Associated Press kemarin (Senin 24/8), biro ini dibentuk setelah terungkapnya tindakan kejam interogator Dinas Intelejen AS (CIA) terhadap para tersangka teroris. Di awal kepemimpinannya Obama menyatakan tidak berminat menindaklanjuti dokumen terkait tindakan kejam terhadap tahanan politik selama masa pemerintahan George W. Bush. Namun tindakan Menteri Kehakiman, Eric Holder yang membuka kembali berkas penyiksaan ini akan menyeret mantan pejabat AS dalam tudingan melakukan tindak kejahatan.





Menurut sumber ini, perincian dokumen yang disusun inspektur CIA saat ini telah berada di sejumlah koran seperti Washington Post dan News One. Dokumen tersebut menunggu keputusan jaksa federal untuk dipublikasikan. Menurut dokumen tersebut, interogator CIA memaksa para tersangka teroris untuk mengaku dengan melakukan tembakan di kamar sebelah, seakan-akan tahanan lain telah dihukum mati.