Dukungan dari warga Amerika untuk perang di Afghanistan telah jatuh ke tingkat terendah sejak invasi pimpinan Amerika delapan tahun yang lalu, ungkap sebuah jajak pendapat terbaru.

Tentara AS



Jajak pendapat nasional yang diterbitkan oleh CNN pada hari Selasa menunjukkan bahwa 57 persen orang Amerika menentang perang Afghan, sementara hanya 42 persen responden setuju dengan kampanye militer Washington terhadap Taliban dan sekutu al-Qaeda.

Rasio responden menentang perang adalah 11 persen lebih tinggi dari yang tercatat di bulan April dan merupakan yang tertinggi dalam jajak pendapat CNN sejak awal perang pimpinan Amerika untuk menggulingkan rezim Taliban setelah serangan 11 September 2001.

Survei yang baru datang di tengah meningkatnya kekerasan di Afghanistan dengan lonjakan korban yang diterima pasukan asing.

Korban Militer AS yang tewas dalam beberapa bulan terakhir telah mencapai angka tertinggi sejak awal konflik.
Meningkatnya pemberontakan telah mendorong pemerintahan Presiden AS Barack Obama untuk mengirim 4.000 lagi tentara ke Afghanistan, di samping 17.000 tentara tambahan yang sudah dikerahkan di negara dilanda perang. Saat ini ada sekitar 100.000 AS dan pasukan yang dipimpin NATO di Afghanistan.

Gelombang pasukan - meskipun oposisi luas di AS - menambah ekonomi menjadi suram yang telah menyebabkan jatuhnya rating tiga titik dalam keseluruhan persetujuan usmh dipatok Obama yang berdiri di 53 persen, jajak pendapat CNN menunjukkan.

Taliban mengejutkan AS dengan peningkatan taktik dan strategi, Obama menghadapi keputusan strategi mayor untuk melanjutkan perang.

Presiden Obama menghadapi keputusan kritis dalam strategi perang dengan penurunan dukungan publik di negaranya, administrasi dan pejabat pertahanan mempelajari alasan mengapa Taliban bangkit, untuk saat ini –setidaknya- mereka menang.
Jenderal Stanley A. McChrystal, komandan AS yang baru di Afghanistan, memberi penilaian kepada Obama minggu ini tentang apa yang digambarkannya sebagai situasi "serius".
"Intinya adalah bahwa Taliban, yang memiliki tujuan yang sangat jelas dan berarti sejak awal, telah mampu dan mantap secara perlahan-lahan menjadi lebih baik pada apa yang mereka lakukan," kata seorang pejabat negara Eropa yang berperang bersama pasukan kekuatan AS. Lebih banyak pasukan Amerika Serikat dan NATO telah tewas pada tahun 2009 daripada tahun –sebelumnya- sejak perang dimulai pada akhir 2001; Kematian tentara AS pada Agustus mencapai tingkat tertinggi.
Taliban di Afghanistan telah menjadi musuh yang jauh lebih kuat dengan meningkatkan taktik sendiri dan menemukan kesenjangan dalam pedoman militer AS, menurut pejabat senior militer Amerika yang mengakui bahwa grilya musuh telah membuat kejutan bagi mereka. [IslamTImes/R]