Sebuah episode baru dalam "perang psikologis" antara Hizbullah dan musuh Israel ini diluncurkan ... Cerita dimulai dengan laporan pers yang dikeluarkan oleh media Israel yang mengklaim bahwa Rawi Sultani, pria Palestina 23 tahun, telah direkrut oleh Hizbullah untuk mengumpulkan informasi terperinci tentang Kepala Staf Angkatan Darat Israel Gabi Ashkenazi.
Ancaman Israel..Israel Terancam
Sultani, ditangkap setelah satu hak yang kompleks dan melibatkan penyelidikan yang dilakukan oleh Unit Penyelidikan Nasional (atas) Kejahatan Internasional, telah didakwa atas kejahatan terhadap keamanan nasional, termasuk "mentransfer informasi untuk kepentingan musuh, kontak dengan agen asing, dan bersekongkol untuk melakukan kejahatan .
Menurut media Israel, Sultani, yang bekerja di pusat kebugaran -tempat yang sama – dengan "target" nya kepala staf tentara Israel, di Kfar Saba, mengirimkan informasi ke operator Hizbullah melalui email dan pertemuan di luar negeri.
Sementara media Israel menggambarkan kasus tersebut "berbahaya," pejabat pertahanan Israel telah melaporkan bahwa rute perjalanan yang biasa kepala staf angkatan darat dan metode telah dimodifikasi untuk mencegah pengumpulan informasi tentang dimana keberadaannya setelah laporan berita. Dalam konteks yang sama, sumber-sumber dalam departemen pertahanan mengatakan bahwa mengikuti laporan hari Senin bahwa rutinitas Ashkenazi akan diubah menyusul penemuan apa yang mereka sebut sebagai "plot."
Harian Israel, Ynet mengutip bahwa para pejabat pertahanan mencatat bahwa ini adalah peristiwa yang sangat mengerikan di mana informasi sensitif kepribadian senior di entitas Zionis dipindahkan kepada Hizbullah, sementara kelompok Muqawamah sedang membuat usaha-usaha besar untuk melaksanakan serangan demi membalas pembunuhan komandan militer Hizbullah, Imad Moghniyyeh (Haji Ridwan).
"Kami menyadari upaya yang dilakukan oleh Hizbullah untuk mengumpulkan informasi tentang para pejabat keamanan senior Israel dengan tujuan untuk melaksanakan serangan terhadap mereka," klaim Brigadir Jenderal Roni Rotman dari unit penyelidikan. "Hizbullah mengumpulkan informasi yang sensitif seperti itu tidak untuk bersenang-senang tetapi untuk melakukan serangan yang nyata," tambahnya.
Sementara itu, ahli Israel dalam urusan militer Aur Hiller menyatakan tentang keseriusan dan bahaya kasus ini. "Tersangka dekat dengan Ashkenazi dan berolahraga dengan menggunakan gym yang sama dengannya. Dengan demikian, ia mampu memberikan Hizbullah rincian yang sangat sensitif jika ada niat untuk membunuh dia, termasuk waktu dari katifitasnya serta langkah-langkah kemanan yang diambil, "tegasnya.
"Intelijen pencegahan Israel telah gagal dalam misinya karena seorang pria Arab begitu dekat dengan nya. Membunuh Kepala Staf bahkan tidak memerlu pistol. Sudah cukup dengan mendekatinya dengan ikat pinggang yang penuh dengan2,5 kg bom," kata mantan kepala kemanan sekolah di Shabak Amikay Azollay.
Sementara itu, harian Israel Maariv mengomentari laporan pers dan mengatakan bahwa penargetan Ashkenazi merupakan prestasi besar bagi Hizbullah. Pada bagiannya, Haaretz mengutip sumber-sumber informasi yang mengatakan bahwa Hizbullah telah memilih Ashkenazi sebagai target yang setara dengan komandan Imad Moghniyyeh. " Ashkenazi adalah personal nomor dua setelah Perdana Menteri sejauh mana perlindungan yang diperlukan untuk yang bersangkutan," catat David Ben Allon pakar militer Israel.
Haaretz menyimpulkan dengan mengatakan bahwa perang saraf antara Hizbullah dan Israel adalah jauh dari berakhir "sejak Hizbullah tidak mencari, pada tahap ini, konfrontasi militer langsung dengan Israel." [IslamTimes/R]
Home � Teroris � Israel 'Lampu Merah' setelah Ashkenazi jadi Target
Israel 'Lampu Merah' setelah Ashkenazi jadi Target
Posted by cinta Islam on 5:31 PM // 0 comments
0 comments to "Israel 'Lampu Merah' setelah Ashkenazi jadi Target"