Home � Lihan....kau duitku dan uangku......

Lihan....kau duitku dan uangku......

Modal Rp 3 M, Cair Rp 110 Juta

BERI INFORMASI - Kapolsek Martapura Kota, AKP Heri Munanto menyampaikan informasi tentang pencairan dana kepada ratusan penanam modal yang memadati halaman rumah Lihan di Desa Cindaialus, Kabupaten Banjar, Senin (9/11).

Renungan Redaksi banjarkuumaibungasnya.blogspot.com :
" Rakyat kalimantan selatan sebenarnya sudah makin pintar untuk tidak tertipu, ingatlah dulu ketika kasus voucher yang merebak dengan income yang menggiurkan disetiap minggunya, kemudian dengan berbagai motif penipuan lainnya yang berkedok investasi yang menghasilkan uang yang banyak, contoh nyata yang sudah terkuak kasus oknum bank bukopin yang menggunakan kedudukannya di bank sehingga nasabahpun tertipu, kemudian di era investasi ustadz Lihan yang sekarang ini mulai meredup..karena ada investasi baru yang sangat menggiurkan yaitu yang berkedok multi level marketting, mengapa rakayat kita mudah suka, mudah lupa dan mudah bosan???
semoga kita semua rakyat Indonesia selalu punya motivasi untuk bekerja keras dan tidak mudah goyah dengan bujuk rayu berinvestasi dengan hanya duduk manis dirumah dan menghasilkan untung besar dan akhirnya menyesal karena tertipu...semoga kita cepat sadar "


MARTAPURA, SELASA: Sempat sepi beberapa hari, kediaman Lihan di Cindaialus, Kabupaten Banjar kembali ramai pada Senin (9/11).

Sejak pagi ratusan orang mendatangi rumah bos bisnis investasi tersebut. Sepeda motor dan mobil mereka parkir mulai dari halaman rumah hingga GOR Putri Malu yang berjarak beberapa meter.

Tak hanya milik warga, sebuah mobil patroli Polsekta Martapura Kota parkir di depan pagar rumah Lihan. Sedikitnya 20 anggota Polsek Martapura yang juga diback up 10 personel satuan intelkam Polres Banjar, siap siaga mengantisipasi segala kemungkinan.

Sekitar pukul 09.10 Wita, Kapolsek Martapura Kota, Heri Munanto didampingi beberapa anak buahnya dan sejumlah orang kepercayaan Lihan, keluar melalui pintu utama.

Berikutnya kapolsek menyampaikan bila pencairan dana segera dilakukan. “Bapak Lihan saat ini tidak berada di rumah. Beliau sedang ada urusan di luar. Tapi, beliau mengatakan pencairan tetap jalan mulai hari ini dan pembayarannya cash. Pemodal akan ditelepon sesuai giliran dan semua diminta bersabar,” jelas Heri disambut tepuk tangan para pemodal.

Mendengar kepastian pencairan itu, salah seorang perwakilan pemodal yang berdiri di samping kapolsek langsung menengadahkan tangan memanjatkan doa bersama untuk kelancaran pencairan.

Oce (33) warga Jalan Taruna Praja Banjarbaru, mengaku senang atas kabar itu. “Yang penting ada kepastian pencairan, meski harus menunggu giliran ditelepon dulu,” ucap pria yang mengaku sudah mendaftar penarikan dana pada Oktober lalu.

Walau pencairan dana mulai diproses di rumahnya, tapi sejak pagi Lihan sudah tak berada di rumahnya. Menurut petugas security, Lihan dan sejumlah orang kepercayaannya pergi untuk suatu urusan di Banjarbaru, tidak ke luar daerah.

Kapolres Banjar, AKBP Ebet Gunandar, melalui Kapolsek Martapura AKP Heri Munanto menyatakan meski Lihan tidak berada di rumah tapi posisinya dipastikan berada di Banjarbaru.

“Beliau ada urusan. Memang dari pagi tidak ada di rumah, tapi yang pasti posisinya di Banjarbaru saja. Anggota kita sengaja ditugaskan ikut beliau kemana pun beliau pergi,” ucap Heri.

Cair Tapi Tidak Full
Sekitar pukul 10.30 Wita, dua perempuan berjilbab datang ke rumah Lihan. Ibu dan anak warga Loktabat Utara Banjarbaru itu baru saja mendapat telepon pencairan dana orang Lihan.

“Kami investasi Rp 1 miliar. Itu dana gabungan dari kami sekeluarga. Kami mendaftar penarikan dana pada pertengahan Agustus, sebelum fee mulai macet,” tutur Lina, sang anak.

Lina membawa sejumlah surat perjanjian asli. Dia dan ibunya diminta masuk ruang pencairan. Surat perjanjian asli itu diserahkan petugasnya.

Selanjutnya, lembaran uang Rp 50 ribu dihitung menggunakan mesin digital Top Counter 9500. Sekitar 20 menit proses pencairan selesai. Uang pun diterima secara cash disaksikan aparat kepolisian.

Namun pencairan modal tidak full. Lina mengaku hanya menerima Rp 108 juta. “Sisanya dijanjikan dibayar kemudian, menunggu diteleponlagi. Tapi ini sudah lumayan daripada kosong sama sekali,” kata Lina lagi.

Lina lebih beruntung. Sebab pemodal lain yang mengaku menanamkan Rp 3 miliar, cuma dapat Rp 110 juta. “Hari ini pencairan dibatasi sampai Rp 110. Sisanya dibayar kemudian,” kata warga Banjarbaru itu pasrah.

Dia sendiri sempat diserbu pemodal lainnya yang penasaran. Setelah dipastikan memang ada pencairan, mereka pun bubar dengan perasaan lega.

Selain itu, pemodal yang sudah menerima pencairan dana ini sempat was-was dirampok dalam perjalanan pulang. Karena itu, Lina dan ibunya yang mengemudi mobil meminta pengawalan anggota polisi untuk menyetorkan uangnya ke bank.

Pantauan Metro, hingga pukul 12.00 Wita baru tiga pemodal yang menerima pencairan dana. Informasinya, untuk hari pertama diupayakan sampai 10 pemodal dengan jumlah pencairan Rp 1 miliar.

“Mohon maaf, kami belum bisa membeberkan berapa orang yang dananya cair hari ini. Tapi yang jelas bertahap dan semua mendapat giliran,” ucap seorang pembantu Lihan di ruang pencairan.

“Kemungkinan nanti bisa melalui transfer ke rekening supaya lebih mudah. Tapi, sambil menyiapkan data, untuk tahap pertama ini dengan cash dulu, yang penting ada pencairan,” ucap seorang pembantu Lihan yang menangani pencairan dana pemodal. (b.post,sar)

Tags:

0 comments to "Lihan....kau duitku dan uangku......"

Leave a comment